ISI
3. Hipertensi
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Seseorang
bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada
pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih besar dari
140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang
lebih besar dari 90 mmHg.
Beberapa obat yang dapat dikonsumsi bagi penyandang hipertensi antara lain:
Diuretik, seperti hydrochlorothiazide
Antagonis kalsium, seperti amlodipine dan nifedipine
Penghambat Beta, seperti atenolol dan bisoprolol
ACE inhibitor, seperti captopril dan ramipril
Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
Angiotensin-2 receptor blocker (ARB), seperti losartan dan valsartan
Penghambat renin, seperti aliskiren
Vasodilator, seperti minoxidil
4. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk
gangguan itu sendiri bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada pembuluh darah
jantung, katup jantung, atau otot jantung. Penyakit jantung termasuk ke dalam empat
penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian selain kanker,
diabetes dan paru-paru kronis. Beberapa penyakit jantung antara lain:
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit ini merupakan kondisi ketika arteri koroner tersumbat oleh timbunan
lemak. Penyakit ini menimbulkan keluhan berupa nyeri dada, sesak napas, dan
gejala serangan jantung. Jika dibiarkan, penyakit jantung koroner dapat
menyebabkan gagal jantung.
Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif merupakan ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah secara efektif ke seluruh tubuh
Aterosklerosis
Penyakit jantung ini merupakan kelainan berupa penebalan dinding arteri sebelah
dalam karena endapan plak (lemak dan kolesterol), sehingga menghambat serta
menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot.
Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik terjadi karena ada kerusakan pada katup jantung akibat
demam rematik, demam rematik tersebut disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Penyakit Katup Jantung
Sesuai dengan namanya penyakit ini menyerang pada bagian katup jantung.
Penyakit katup jantung ini dapat berupa pengecilan (stenosis), kebocoran
(regurgitasi) atau tidak mengatup sempurna.
5. Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke
hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi,
sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.
Pengobatan pada penyakit stroke dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Penyuntikkan rtPA
Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) melalui infus
dilakukan untuk mengembalikan kondisi aliran darah. Namun, tidak semua pasien
dapat menerima pengobatan ini. Suntikan rtPA hanya diberikan untuk pasien yang
segera dibawa ke rumah sakit dalam waktu 3–4,5 jam setelah gejala pertama
muncul.
Endarterektomi karotis
Operasi endarterektomi karotis diperlukan untuk mencegah berulangnya stroke
iskemik. Melalui prosedur ini, tumpukan lemak yang menghambat arteri karotis di
leher pasien dibuang.
angioplasti
Selain endarterektomi karotis, arteri karotis juga dapat dilebarkan dengan teknik
angioplasti. Angioplasti dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh
darah di pangkal paha untuk selanjutnya diarahkan ke arteri karotis.
Kateter ini membawa sebuah balon khusus dan stent. Setelah berada di dalam
arteri karotis, balon akan dikembangkan agar memperluas arteri yang tersumbat
lalu disangga dengan stent.
Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack)
Pengobatan TIA bertujuan untuk mencegah stroke dengan mengendalikan faktor
risiko yang dapat memicu timbulnya stroke.
6. Kanker
Penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan
adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan
dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.Sel kanker bersifat ganas dan
dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel
kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit
kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam
perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa
tumor.
Pengobatan penyakit kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk merusak sel kanker.
Operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker.
Radioterapi dilakukan dengan menggunakan paparan radiasi untuk membunuh
sel-sel kanker. Radioterapi terdiri dua jenis, yaitu radiasi dari mesin yang berada
di luar tubuh (radioterapi eksternal) atau radiasi dari alat implan yang dipasang di
dalam tubuh (brakiterapi).
Transplantasi sumsum tulang dilakukan dengan cara mengganti sumsum tulang
penderita dengan sumsum tulang baru dari donor, agar dapat menghasilkan sel
baru yang normal dan bebas kanker.
Imunoterapi atau terapi biologis bertujuan untuk mengaktifkan sistem imun
penderita untuk melawan kanker.
Terapi hormon dapat dilakukan pada beberapa jenis kanker, seperti kanker
payudara dan kanker prostat, dipicu oleh hormon. Oleh karena itu, dengan
menghambat hormon tersebut, pertumbuhan sel kanker dapat dihentikan.
Targeted drug therapy dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mampu
menghambat mutasi genetik pada sel.
7. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit ketika tulang secara perlahan kehilangan
kepadatannya, sehingga menjadi lemah dan rentan akan fraktur (patah tulang).
Osteoporosis paling sering menyebabkan fraktur di panggul, tulang belakang, dan
pergelangan tangan.
Pengobatan osteoporosis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Penggunaan obat bifosfonat
Kelas obat ini dapat membantu memperlambat pengeroposan tulang di dalam
tubuh. Selain menjaga kepadatan tulang, obat ini juga mengurangi risiko patah
tulang. Obat ini bisa digunakan baik oleh perempuan maupun laki-laki. Bifosfonat
tersedia dalam bentuk obat minum (tablet) atau obat injeksi.
Obat-obatan antibodi monoklonal
Obat-obatan ini dapat menjaga kepadatan tulang pasien osteoporosis. Bahkan,
obat ini mungkin memberikan efek yang lebih baik dibanding bifosfonat. Obat ini
juga dapat mengurangi risiko berbagai kerusakan tulang lainnya. Biasanya, obat
ini akan diberikan oleh dokter setiap 6 bulan sekali dengan cara disuntikkan ke
dalam tubuh. Jika dokter menyarankan untuk menggunakan obat ini, Anda
mungkin harus terus meminumnya.
Terapi hormon
Jika pengeroposan tulang yang Anda alami disebabkan oleh rendahnya kadar
hormon tertentu, dokter biasanya akan menyarankan terapi hormon. Terapi ini
bisa membantu meningkatkan kadar hormon rendah pada pria dan wanita.
Suplemen kalsium dan vitamin D
Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan oleh tulang, sementara vitamin D
membantu tubuh menyerap kalsium ke dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan
vitamin dan mineral ini, risiko mengalami osteoporosis tentu lebih tinggi.