Anda di halaman 1dari 6

BAB II

ISI

A. Pengertian Penyakit Degeneratif


Penyakit degeneratif merupakan penurunan fungsi atau kerusakan struktur organ
tubuh yang terjadi secara bertahap seiring berjalannya waktu, kondisi ini mengakibatkan
sel-sel organ tubuh yang sebelumnya berfungsi normal menjadi lebih buruk hingga tidak
berfungsi sama sekali.Setidaknya ada 50 jenis penakit yang termasuk dalam penyakit
degenaratif, diantaranya adalah diabetes militus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular,
obesitas, dislipidemia, hipertensi, penyakit jantung, asam urat dan lain-lain. Menurut
World Health Organization (WHO), hingga akhir tahun 2005 penyakit degeneratif
menyebabkan kematian hampir 17 juta orang di dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit
degeneratif menjadi penyakit pembunuh manusia terbesar.
Penyakit degeneratif memiliki hubungan yang sangat kuat dengan bertambahnya
umur seseorang, tetapi penyebab utama munculnya penyakit degeneratif adalah
perubahan gaya hidup. Sehingga sekarang ini penyakit degeneratif sering kali terjadi pada
orang yang usianya lebih muda. Perubahan gaya hidup ini terkait dengan perubahan pola
makan dan berkurangnya aktivitas fisik. Banyak mengkonsumsi junk food merupakan
salah satu sebab dari penyakit degeneratif, sebab junk food merupakan makanan yang
tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi yang rendah. Junk food hampir tidak memiliki
vitamin, protein dan serat yang dibutuhkan tubuh, sehingga kebiasaan mengkonsumsi
junk food harus dikurangi. Selain itu orang dengan tuntutan pekerjaan biasanya sudah
mulai jarang melakukan aktifitas fisik, sehingga penyakit degeneratif lebih cepat terjadi.

B. Penyebab Penyakit Degeneratif


Penyakit degeneratif merupakan adalah penurunan fungsi sel sebelum waktunya.
Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan menurunkan dan menghindari faktor-faktor
yang beresiko menyebabkan penyakit tersebut. Beberapa penyebab penyakit degeneratif
antara lain:
1. Pola Makan Tidak Sehat
Perubahan sosial ekonomi dan selera makan akan mengakibatkan perubahan
pola makan masyarakat yang cenderung menjauhkan konsep makanan seimbang,
sehinga berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi. Pola makan tinggi lemak
jenuh dan gula, rendah serat dan rendah zat gizi akan menyebabkan masalah gizi,
kegemukan, serta meningkatkan radikal bebas yang akhirnya mengakibatkan sesorang
terkena penyakit. Banyak mengkonsumsi junk food merupakan salah satu sebab dari
penyakit degeneratif, sebab junk food merupakan makanan yang tidak sehat karena
memiliki nilai nutrisi yang rendah. Junk food hampir tidak memiliki vitamin, protein
dan serat yang dibutuhkan tubuh, sehingga kebiasaan mengkonsumsi junk food harus
dikurangi.
2. Kurangnya Aktifitas Fisik
Pedoman Aktivitas Fisik 2018 untuk Orang Amerika dirilis oleh Departemen
Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S. menyatakan bahwa orang dewasa harus
melakukan setidaknya 150 hingga 300 menit dengan intensitas sedang, atau 75 hingga
150 menit per minggu aktivitas fisik aerobik intensitas kuat, atau kombinasi setara
dari keduanya yang tersebar sepanjang minggu. Sedangkan Remaja membutuhkan
setidaknya 60 menit aktivitas fisik sedang hingga berat hampir setiap hari untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran yang baik, dan untuk berat badan yang sehat
selama pertumbuhan. Aktivitas fisik harus mencakup latihan aerobik, penguatan otot,
dan penguatan tulang. Setiap orang harus melakukan aktifitas fisik dengan cukup agar
mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar serta terhindar dari berbagai macam
penyakit. Selain itu harus banyak menghindari berlama-lama tidur dan bermain
gadged, karena kebiasaan tersebut yang saat ini membuat seseorang menjadi pemalas
dan cenderung pasif beraktifitas.
3. Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA sangat berbahaya bagi penggunanya. Peggunaan
terus menerus dapat menimbulkan gangguan fisik dan psikologi, karena kandungan
yang ada pada NAPZA apabila dikonsumsi dengan dosis yang salah dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel organ tubuh dan saraf. Beberapa dampak buruk dari
penyalahgunaan NAPZA antara lain kerusakan sistem saraf, kerusakan paru-paru,
penyakit jantung, sering berhalusinansi, gangguan psikologi yang merusak hubungan
sosial, dan lain sebagainya.
4. Meningkatnya Stressor
Stress merupakan tekanan yang menimbulkan reaksi fisik dan emosional.
Banyak hal yang berpotensi dapat menyebabkan stress atau yang dikenal dengan
istilah stressor. Dampak stress terhadap kesehatan lebih berpengaruh secara nyata,
karena kecenderungan yang dialami oleh orang yang mengalami stress untuk
berprilaku tidak sehat seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan,
merokok, mengkonsumsi narkoba dan sebagainya.

C. Jenis Penyakit Degeneratif dan Pengobatannya


Beberapa penyakit degeneratif beserta pengobatannya antara lain:
1. Diabetes Militus
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999).
Pengobatan penyakit diabetes dilakukan dengan pengendalian kadar gula
dalam tubuh. Pengobatan tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya terapi insulin
yaitu dengan menyuntikan insulin ke dalam tubuh, karena pankreas penyandang
diabetes sudah tidak lagi dapan memproduksi insulin. Selain terapi insulin pengobatan
diabetes juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran
dokter. Operasi seperti transplantasi pankreas juga dapat dilakukan dan bagi
penyandang diabetes yang disebabkan karena obesitas maka dapat dilakukan operasi
bariatrik berupa operasi penurunan berat badan
2. Arterosklerosis
Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh
darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini
merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner (atherosclerosis heart disease).
Pengobatan pada penyakit arterosklerosis antra lain dengan mengkonsumsi obat
sesuai anjuran dokter, namun pada kasus yang sudah parah dapat dilakukan dengan:
 Pemasangan ring (stent) dan angioplasty
Prosedur ini digunakan untuk membuka penyumbatan atau penyempitan arteri,
kemudian memasang tabung kecil di sana agar aliran darah kembali lancar.
 Terapi fibrinolitik
Terapi ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan arteri akibat pembekuan
darah, dengan memberikan obat pelarut atau pemecah gumpalan darah.
 Operasi bypass
Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan arteri
dengan cara memintas pembuluh darah yang tersumbat, menggunakan pembuluh
darah dari bagian tubuh lain atau selang berbahan sintetis.
 Endarterektomi
Prosedur ini dilakukan untuk membuang tumpukan lemak pada dinding arteri
yang menyempit. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada arteri leher.
 Arterektomi
Prosedur ini digunakan untuk membuang plak dari arteri, menggunakan kateter
berpisau tajam di salah satu ujungnya.

3. Hipertensi
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Seseorang
bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada
pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang lebih besar dari
140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang
lebih besar dari 90 mmHg.
Beberapa obat yang dapat dikonsumsi bagi penyandang hipertensi antara lain:
 Diuretik, seperti hydrochlorothiazide
 Antagonis kalsium, seperti amlodipine dan nifedipine
 Penghambat Beta, seperti atenolol dan bisoprolol
 ACE inhibitor, seperti captopril dan ramipril
 Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
 Angiotensin-2 receptor blocker (ARB), seperti losartan dan valsartan
 Penghambat renin, seperti aliskiren
 Vasodilator, seperti minoxidil

4. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk
gangguan itu sendiri bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada pembuluh darah
jantung, katup jantung, atau otot jantung. Penyakit jantung termasuk ke dalam empat
penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian selain kanker,
diabetes dan paru-paru kronis. Beberapa penyakit jantung antara lain:
 Penyakit Jantung Koroner
Penyakit ini merupakan kondisi ketika arteri koroner tersumbat oleh timbunan
lemak. Penyakit ini menimbulkan keluhan berupa nyeri dada, sesak napas, dan
gejala serangan jantung. Jika dibiarkan, penyakit jantung koroner dapat
menyebabkan gagal jantung.
 Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif merupakan ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah secara efektif ke seluruh tubuh
 Aterosklerosis
Penyakit jantung ini merupakan kelainan berupa penebalan dinding arteri sebelah
dalam karena endapan plak (lemak dan kolesterol), sehingga menghambat serta
menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot.
 Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik terjadi karena ada kerusakan pada katup jantung akibat
demam rematik, demam rematik tersebut disebabkan oleh bakteri streptokokus.
 Penyakit Katup Jantung
Sesuai dengan namanya penyakit ini menyerang pada bagian katup jantung.
Penyakit katup jantung ini dapat berupa pengecilan (stenosis), kebocoran
(regurgitasi) atau tidak mengatup sempurna.

5. Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke
hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi,
sehingga sel-sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.
Pengobatan pada penyakit stroke dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Penyuntikkan rtPA
Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) melalui infus
dilakukan untuk mengembalikan kondisi aliran darah. Namun, tidak semua pasien
dapat menerima pengobatan ini. Suntikan rtPA hanya diberikan untuk pasien yang
segera dibawa ke rumah sakit dalam waktu 3–4,5 jam setelah gejala pertama
muncul.
 Endarterektomi karotis
Operasi endarterektomi karotis diperlukan untuk mencegah berulangnya stroke
iskemik. Melalui prosedur ini, tumpukan lemak yang menghambat arteri karotis di
leher pasien dibuang.
 angioplasti
Selain endarterektomi karotis, arteri karotis juga dapat dilebarkan dengan teknik
angioplasti. Angioplasti dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh
darah di pangkal paha untuk selanjutnya diarahkan ke arteri karotis.
 Kateter ini membawa sebuah balon khusus dan stent. Setelah berada di dalam
arteri karotis, balon akan dikembangkan agar memperluas arteri yang tersumbat
lalu disangga dengan stent.
 Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack)
Pengobatan TIA bertujuan untuk mencegah stroke dengan mengendalikan faktor
risiko yang dapat memicu timbulnya stroke.
6. Kanker
Penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan
adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan
dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.Sel kanker bersifat ganas dan
dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel
kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit
kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam
perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa
tumor.
Pengobatan penyakit kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk merusak sel kanker.
 Operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker.
 Radioterapi dilakukan dengan menggunakan paparan radiasi untuk membunuh
sel-sel kanker. Radioterapi terdiri dua jenis, yaitu radiasi dari mesin yang berada
di luar tubuh (radioterapi eksternal) atau radiasi dari alat implan yang dipasang di
dalam tubuh (brakiterapi).
 Transplantasi sumsum tulang dilakukan dengan cara mengganti sumsum tulang
penderita dengan sumsum tulang baru dari donor, agar dapat menghasilkan sel
baru yang normal dan bebas kanker.
 Imunoterapi atau terapi biologis bertujuan untuk mengaktifkan sistem imun
penderita untuk melawan kanker.
 Terapi hormon dapat dilakukan pada beberapa jenis kanker, seperti kanker
payudara dan kanker prostat, dipicu oleh hormon. Oleh karena itu, dengan
menghambat hormon tersebut, pertumbuhan sel kanker dapat dihentikan.
 Targeted drug therapy dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mampu
menghambat mutasi genetik pada sel.

7. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit ketika tulang secara perlahan kehilangan
kepadatannya, sehingga menjadi lemah dan rentan akan fraktur (patah tulang).
Osteoporosis paling sering menyebabkan fraktur di panggul, tulang belakang, dan
pergelangan tangan.
Pengobatan osteoporosis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Penggunaan obat bifosfonat
Kelas obat ini dapat membantu memperlambat pengeroposan tulang di dalam
tubuh. Selain menjaga kepadatan tulang, obat ini juga mengurangi risiko patah
tulang. Obat ini bisa digunakan baik oleh perempuan maupun laki-laki. Bifosfonat
tersedia dalam bentuk obat minum (tablet) atau obat injeksi.
 Obat-obatan antibodi monoklonal
Obat-obatan ini dapat menjaga kepadatan tulang pasien osteoporosis. Bahkan,
obat ini mungkin memberikan efek yang lebih baik dibanding bifosfonat. Obat ini
juga dapat mengurangi risiko berbagai kerusakan tulang lainnya. Biasanya, obat
ini akan diberikan oleh dokter setiap 6 bulan sekali dengan cara disuntikkan ke
dalam tubuh. Jika dokter menyarankan untuk menggunakan obat ini, Anda
mungkin harus terus meminumnya.
 Terapi hormon
Jika pengeroposan tulang yang Anda alami disebabkan oleh rendahnya kadar
hormon tertentu, dokter biasanya akan menyarankan terapi hormon. Terapi ini
bisa membantu meningkatkan kadar hormon rendah pada pria dan wanita.
 Suplemen kalsium dan vitamin D
Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan oleh tulang, sementara vitamin D
membantu tubuh menyerap kalsium ke dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan
vitamin dan mineral ini, risiko mengalami osteoporosis tentu lebih tinggi.

D. Rekomendasi Olahraga bagi Penyandang Penyakit Degeneratif


Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang mengiringi penuan, namun orang
muda juga dapat terkena oleh penyakit tersebut karena penyebab utama dari penyakit
tersebut bersal dari gaya hidup yang tidak sehat, makanan tidak bergizi dan kurangnya
aktifitas fisik. Melalui sebab tersebut umunya berbagai macam olahraga cocok untuk
penyandang penyakit tersebut karena penyandang penyakit tersebut sangat dianjurkan
untuk memperanyak aktifitas fisik, namun yang paling penting diperhatikan adalah
intesitas dan kondisi fisiknya agar yang didapat setelah berolahraga adalah tubuh sehat
dan bugar. Berdasarkan Pedoman Aktivitas Fisik 2018 untuk Orang Amerika dirilis oleh
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S. menyatakan bahwa orang dewasa
harus melakukan setidaknya 150 hingga 300 menit dengan intensitas sedang, atau 75
hingga 150 menit per minggu aktivitas fisik aerobik intensitas kuat, atau kombinasi setara
dari keduanya yang tersebar sepanjang minggu. Sedangkan Remaja membutuhkan
setidaknya 60 menit aktivitas fisik sedang hingga berat hampir setiap hari untuk menjaga
kesehatan dan kebugaran yang baik, dan untuk berat badan yang sehat selama
pertumbuhan. Aktivitas fisik harus mencakup latihan aerobik, penguatan otot, dan
penguatan tulang. Melalui pedoman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rekomendasi
olahraga yang cocok bagi penyandang penyakit degeneratif yaitu berlari, senam,
bersepeda, jalan-jalan santai dan renang.

Anda mungkin juga menyukai