Anda di halaman 1dari 3

Jesikha Herlin Dhaneswara/41140101

Hal-hal yang Dapat Dilakukan untuk Memelihara Kesehatan Jantung

Jantung merupakan motor dari sistem peredaran darah. Ia berguna untuk


mendistribusi oksigen atau zat lain yang diperlukan tubuh dari hasil metabolisme ke seluruh
organ. Nutrisi yang terkandung dalam darah didistribusi melalui pembuluh-pembuluh darah
ke seluruh tubuh. Pembuluh-pembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke setiap
ujung organ tubuh kita. Selain itu, jantung juga berfungsi membawa sistem metabolisme dari
jaringan tubuh untuk diekskresi. Bisa dibayangkan seberapa pentingnya peran jantung dalam
sirkulasi darah di tubuh kita. Belakangan ini kita sering menemukan seseorang yang tiba-tiba
meninggal karena serangan jantung. Globalisasi dan perkembangan teknologi secara radikal
telah menurunkan kemungkinan terjadinya kematian akibat infeksi oleh parasit, bakteri, atau
virus, namun lain halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh lemahnya sistem
kardiovaskular tubuh. Oleh karena itu, jantung merupakan organ utama yang perlu dijaga
kesehatannya. Dengan melakukan olahraga rutin, membatasi asupan kalori, serta tidak
merokok, kita telah memelihara kesehatan jantung kita supaya terhindar dari berbagai macam
penyakit jantung.

Olahraga rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan yang dihasilkan dari
olahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Sejumlah studi menunjukkan
bahwa olahraga teratur dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit pada pembuluh darah
arteri. Olahraga yang teratur dan cukup lama, yaitu di atas setengah jam, akan mampu
merombak lemak yang berbahaya atau kelebihan lemak dalam tubuh sehingga penimbunan
lemak dalam pembuluh darah terhindari dan darah dapat mengalir dengan lancar dalam
pembuluh darah. Pada orang yang melakukan olahraga, diameter pembuluh darahnya akan
lebih lebar dibandingkan dengan yang tidak terlatih. Di samping itu, akan timbul kolateral
atau pembuluh darah baru bila sudah terjadi penyempitan atau penyumbatan. Dengan
meningkatnya aktivitas fisik seseorang maka kebutuhan darah yang mengandung oksigen
semakin besar. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran
darahnya. Hal ini juga direspon pembuluh darah dengan melebarkan diameter pembuluh
darah (vasodilatasi) sehingga aliran darah semakin lancar dan tekanan darah menurun.
Beberapa riset melaporkan bahwa pembatasan kalori atau caloric restriction (CR)
memperpanjang jangka hidup seseorang dan menunda terjadinya penyakit pada beberapa
spesies mamalia. Penelitian lebih lanjut juga menemukan bahwa pembatasan kalori dan
sesekali melakukan puasa dapat menyeimbangkan kerja sistem saraf simpatis dan
parasimpatis. Keuntungan lain yang diperoleh yaitu CR dapat memberikan efek anti-aging.
Yang istimewa dari hal ini adalah CR dapat mengurangi penumpukan radikal bebas dan
mencegah terjadinya stress. Ia juga dapat meningkatkan resistensi terhadap sel-sel yang
rusak. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan regulasi dari pengeluaran beberapa protein
yang rusak yang dinamakan heat shock protein (HSP). Selain itu, CR juga mempertahankan
keutuhan gen melalui telomerase dan perbaikan protein-protein DNA. Dengan memiliki pola
makan yang sehat dapat mencegah terjadinya penyakit jantung. Hindari makanan cepat saji
(fast food) serta minuman bersoda. Tingkatkan asupan makanan berserat tinggi seperti
sayuran dan buah-buahan minimal 3 ons per hari. Cukup mengonsumsi makanan yang
mengandung Omega-3 tinggi seperti salmon, minyak ikan, telur, serta kurangi makan
makanan yang terlalu asin atau terlalu manis.

Memelihara kesehatan jantung juga dapat dilakukan dengan berhenti atau tidak
merokok. Nikotin, karbonmonoksida, dan zat-zat radikal bebas lain yang terkandung dalam
rokok berpotesi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Hal ini memudahkan
kolesterol melekat pada dinding pembuluh darah sehingga terbentuklah plak. Zat yang
terkandung dalam rokok dapat memicu terjadinya gangguan jantung koroner. Risiko terkena
serangan jantung akan meningkat 50% jika mengisap 4 batang rokok per hari. Orang yang
merokok memiliki risiko lebih besar terkena gangguan jantung koroner. Banyaknya jumlah
rokok yang dihisap, akan semakin meningkatkan resiko tersebut. Contohnya, seseorang yang
menghabiskan rokok sebungkus dalam waktu satu hari, memiliki risiko terkena gangguan
jantung koroner dua kali lipat ketimbang yang tidak merokok. Asap rokok tidak hanya
memengaruhi si perokok, juga berpengaruh terhadap orang-orang di sekitarnya. Perokok
pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun terkena asap rokok. Perokok pasif juga
turut beresiko terkena masalah kesehatan. Mereka bisa terkena masalah pernapasan
kronis, kanker, dan penyakit jantung.

Penyakit jantung memang membuat siapa saja menjadi khawatir dan cemas. Setiap
tahun, jutaan orang di dunia mengalami serangan jantung. Usia, jenis kelamin, dan riwayat
penyakit kardiovaskular dari keluarga merupakan hal-hal yang juga memengaruhi kesehatan
jantung. Mereka tergolong ke dalam faktor determinan dimana pada kenyataannya faktor ini
tidak mungkin diubah. Langkah nyata selanjutnya adalah bagaimana mengatur faktor risiko
yang dapat kita kendalikan sendiri. Terlihat jelas bahwa faktor risiko yang dapat dikendalikan
lebih dominan berkontribusi sebagai penyebab penyakit kardiovaskular. Walaupun
pengobatan dapat dilakukan pada hampir semua bentuk penyakit kardiovaskular, termasuk
hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes mellitus, namun semua penyakit itu kembali lagi
pada individu untuk menjalankan pola hidup sehat. Individu dituntut untuk sedapat mungkin
menghindari faktor risiko dengan melakukan hal-hal di atas, seperti olahraga rutin,
membatasi asupan kalori dengan menerapkan pola makan sehat, dan juga dengan tidak
merokok. Diharapkan dengan melakukan hal tersebut, individu dapat terhindar dari segala
bentuk penyakit jantung.

Sumber :

Dorland, W. A. Newman. 2006. Kamus Kedokteran Dorland, ed. 29. Jakarta: EGC.
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Zhang, Gus Q., Zhang, Weiguo. 2008. “Heart Rate, lifespan, and mortality risk”. Ageing
Research Reviews 8. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai