Anda di halaman 1dari 1

Cerita ini merupakan salah satu kisah kegagalan yang pernah saya rasakan.

Berawal saat
saya tidak lulus dalam seleksi SBMPTN. Ketika teman-teman seperjuangan saya beramai-
ramai merayakan kelulusannya di PTN, saya hanya bisa merenung dan menangis. Namun
saat itu saya berpikir bahwa masih banyak juga teman-teman saya yang bernasib sama
dengan saya. Maka saya tidak menyerah dan mendaftar pada tes jalur mandiri. Hampir
semua tes jalur mandiri saya ikuti. Saya juga mendaftar pada universitas swasta yang
mempunyai fakultas kedokteran. Saat itu tinggal satu universitas yang membuka jalur
pendaftaran, yaitu UKDW. Sebenarnya saya sangat terpaksa mendaftar di situ karena
akreditasinya masih C. Namun saya tetap harus antisipasi jika tidak diterima di PTN
manapun. Kemudian saya berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti tes FK UKDW
gelombang 3 ditemani oleh kakak saya. Saya menginap di kediaman Paman saya di Kaliurang
selama hampir sebulan karena harus menunggu pengumuman tes mandiri Undip dan harus
mengikuti tes UMB-PT di UNS. Selama seminggu di Yogya saya mengikuti bimbel privat demi
lulus PTN. Perjuangan di Yogya itulah merupakan masa terberat dalam hidup saya. Saya
meninggalkan segala urusan di Bekasi dari yang sangat penting sampai yang tidak terlalu
penting. Hal itu semua saya lakukan demi kuliah. Pada tanggal 6 Agustus pagi saya
dinyatakan lulus seleksi FK UKDW. Perasaan saya biasa saja karena saya mengharapkan lulus
PTN. Namun pada malam harinya saya dinyatakan tidak lulus seleksi Undip. Kemudian
tanggal 11 Agustus saya dinyatakan lulus di Farmasi Udayana. Saya merasa puas akan hasil
kerja saya selama ini dan tanpa pikir panjang langsung berniat registrasi ulang di Udayana.
Namun tindakan saya tersebut menimbulkan cercaan dari keluarga. Saya didoktrin untuk
kuliah di FK UKDW. Kembali saya menangis berjam-jam. Saya belum menaruh hati pada FK
UKDW dan saya dipaksa kuliah di situ. Akhirnya saya mengalah dan menuruti keinginan
keluarga dan berkuliah di FK UKDW sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai