Anda di halaman 1dari 7

Penyakit jantung koroner (PJK)

Jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah koroner
dimana terdapat penebalan dalam dinding pembuluh darah yang disertai adanya plak
yang mengganggu aliran darah ke jantung yang akibatnya menganggu fungsi
jantung. Penyakit ini termasuk bagian dari penyakit kardiovaskuler yang paling umum
terjadi. Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahunnya yang disebabkan oleh
penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan
sebanyak 2% terjadi pada usia lansia yaitu 65 – 74 tahun. Diperkirakan angka tersebut akan
meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030. 1

Penyakit jantung koroner dapat disimpulkan sebagai penyakit karena gangguan pada
pembuluh darah yang memasok otot jantung, gangguan tersebut seperti penyumbatan atau
penyempitan pembuluh darah jantung. Jika pada suatu waktu sumbatan ini menyumbat total
aliran darah jantung maka mampu menyebabkan serangan jantung. Gejala pada penyakit ini
seperti nyeri dada, lemas, keringat dingin, nafas pendek atau sesak. Jika tidak segera
diatasi maka dapat terjadi henti jantung. 2,3

Pencegahan PJK
Identifikasi faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) sangat bermanfaat untuk
perencanaan intervensi pencegahan. Berbagai faktor risiko penyakit jantung koroner antara
lain herediter, usia, jenis kelamin, sosioekonomi, letak geografis, makanan tinggi lemak dan
kalori, kurang asupan serat (sayur dan buah), merokok, alkohol, aktifitas fisik kurang,
hipertensi, obesitas, diabetes mellitus, aterosklerosis penyakit arteri perifer, stroke dan
dislipidemia.  Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan PJK antara lain :
1

 Pola makan, mengatur pola makan dan jenis asupan makanan. Pola makan yang baik adalah
dengan makan utama 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Sarapan, makan siang, dan makan
malam dan jangan sampai melewatkan waktu makan. Porsi sekali makan dapat melihat di
piring makanku yaitu dalam 1 piring lengkap ada sayur 1 mangkuk, nasi, lauk nabati, hewani,
dan buah. Jangan lupa dilengkapi minum air putih minimal 8 gelas/hari.4

 Aktivitas fisik atau olahraga. Olahraga penting untuk pemeliharaan metabolisme tubuh,
memelihara otot juga otot jantung, serta meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga yang
dianjurkan adalah 5 kali seminggu, dengan durasi 30 menit atau bisa juga selama 20 menit
perhari.
4

 Gaya hidup sehat, menghindari merokok dan minuman beralkohol


 Mengelola stress
Pengaturan Diet pada Penyakit Jantung
Koroner
Pola makan menjadi perhatian khusus dalam pencegahan penyakit jantung dan
kardiovaskular, terutama penyakit jantung koroner. Pola makan yang tidak sehat dapat
meningkatkan kadar kolestrol dalam darah yang kemudian akan menumpuk di dinding bagian
dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan aterosklerosis.Modifikasi faktor risiko
merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan penyakit jantung
dan kardiovaskular, terutama modifikasi pola makan.
Diet Mediterania
Rekomendasi ACC / AHA adalah untuk diet tinggi sayur mayur, buah-buahan, biji-bijian,
unggas rendah lemak, ikan, minyak nabati, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak
dan rendah permen, minuman manis, dan daging merah. Pola diet DASH atau pola makanan
USDA (MyPlate) direkomendasikan mencapai diet ini. Diet Mediterania tidak secara spesifik
dianjurkan karena dalam bukti yang dievaluasi diet itu tidak spesifik atau cukup konsisten
untuk menarik kesimpulan. Secara umum, pola diet Mediterania cocok direkomendasikan.
Sebuah penelitian baru-baru ini dipresentasikan di American College of
Cardiology mendukung pola diet Mediterania untuk pengurangan risiko PJK. 3

Adapun anjuran dan batasan dari diet Mediterania antara lain :


5

Pola diet Mediterania biasanya didasarkan pada makanan yang diproses secara
keseluruhan atau minimal. Konsumsi makanan protektif seperti buah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan minyak zaitun serta kurangi makanan yang
merugikan (makanan cepat saji, minuman manis, produk biji-bijian olahan dan
makanan yang diproses atau padat energi) dengan asupan daging merah dalam jumlah
sedang.3
Lebih Lanjut : Makanan Tingi Lemak Teman atau Lawan?

Beberapa tips untuk diet penyakit jantung


koroner antara lain :  3

 Memilih karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, ubi, singkong, dsb dibanding karbohidrat
sederhana seperti gula, makanan manis, dll
 Membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh merupakan lemak yang
berbentuk padat pada suhu ruangan seperti lemak dari hewani, lemak ini mampu
meningkatkan kadar LDL tubuh. Dianjurkan untuk mengurangi asupan protein hewani,
terutama daging merah dan produk susu berlemak tinggi. Lemak trans biasa terkandung
dalam makanan olahan seperti cake, cookies, keripik, makanan cepat saji seperti pizza atau
burger. Jenis lemak ini mampu meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar dari LDL
 Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh yang baisa dari protein nabati. Makan protein
nabati seperti dari biji-bijian atau tahu tempe, menurut penelitian protein nabati mampu
menurunkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh
 Banyak makan serat karena serat (sayur dan buah) mampu menurunkan kadar kolesterol
karena kolesterol akan langsung diikat dan dibuang melalui usus dan tidak terserap tubuh.
Baca Artikel : Diet Mediterania

Bahan Makanan yang Dianjurkan


 Nasi yang berwarna memiliki Indeks Glikemik (IG) yang rendah. IG rendah memperlambat
kenaikan gula darah. Roti digunakan 2 lembar tanpa tambahan selai, mentega, gula dan
jangan digoreng dengan minyak tinggi, saran sandwich. Jumlah porsi nasi disesuaikan
dengan kebutuhan, kira-kira 10 sdm. Untuk kentang, jika digoreng menjadi tidak baik. Semua
yang digoreng, minyak jenuh akan berubah menjadi minyak trans yang dimana sangat tidak
baik untuk tubuh.6

Baca : Beras apa yang paling baik dikonsumsi?


 Serat, vitamin, mineral paling banyak di sayuran dan buah-buahan. Pilih sayuran yang
bewarna macam-macam seperti brokoli, kembang kol, wortel, terong karena warna
antioksidan. Antioksidan dapat membantu membersihkan atau mengurangi proses buruk
untuk jantung. Serat bagus dalam menurunkan dan mengendalikan kadar kolesterol dan kadar
gula darah dimana gula merupakan faktor resiko terkena penyakit jantung.
 Protein yang mengandung kolesterol tidak terlalu tinggi dan mempunyai efek antioksidan.
Seperti ikan dan daging putih (ayam tanpa kulit). Ikan mengandung omega-3 yang
mempunyai sifat melindungi terhadap jantung. Ikut menurunkan kadar kolesterol buruk dan
menaikkan kolesterol baik (HDL). Kolesterol yang berlebih terdapat di daging sapi, kambing,
terutama organ dalam seperti otak, hati, jantung, usus, dan lambung (babat).
 Buah juga berwarna-warni, warna memiliki efek antioksidan yang bagus untuk tubuh.
Antioksidan dapat mengurangi efek inflamasi dan racun yang masuk. Alpukat salah satu
sumber omega-9 MUFA, bagus untuk menaikkan kadar HDL kolesterol asal dikonsumsi
tanpa menggunakan gula dan sejenisnya. Sehari cukup 1 buah alpukat dengan 2x konsumsi,
setengah potong untuk sekali makan.
Lebih Lanjut Artikel : Warna Warni Makanan
 Garam yang dianjurkan sehari yaitu 1 sdt rata, digunakan di akhir saat sudah selesai dimasak
dan akan dimakan. Garam yang cukup karena jika rendah akan memberikan efek buruk
seperti inflamasi, proses cairan jadi lebih banyak.

Manajemen Gaya Hidup pada Penyakit


Jantung Koroner
1. Rutin periksa tekanan darah, kadar kolesterol tubuh, serta kadar gula darah.
2. Mengurangi stress atau kelola stress
3. Berhenti merokok dan berhenti minum minuman beralkohol
4. Menurunkan berat badan bagi orang yang mengalami kegemukan dan tetap mempertahankan
berat badan ideal.
5. Olahraga secara rutin dapat meningkatkan fungsi otot jantung setelah serangan jantung dan
mencegah terjadinya serangan jantung berikutnya. Beberapa olahraga untuk penderita
penyakit jantung antara lain jalan kaki, joging, bersepeda, dan berenang. Jika sanggup bisa
lakukan 30 menit 5 kali.

Referensi

Anda mungkin juga menyukai