Anda di halaman 1dari 8

MACAM-MACAM PENYAKIT DEGENERATIF PADA LANSIA

1. Diabetes Mellitus (DM)


Kencing manis (Diabetes Mellitus) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
secara terus menerus (kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif maupun
kualitatif.
Tipe-tipe DM :
 DM tipe 1 (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin / Insulin Dependent
Diabetes Mellitus).
 DM tipe 2 (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin /Non Insulin
Dependent Mellitus).
 DM tipe Spesifik (karena penyakit penkreas, infeksi virus dan lain-lain)
 Gestational Diabetes (DM karena
kehamilan). Faktor Risiko DM :
 Faktor genetik (keturunan).
 Kelompok usia dewasa tua (lebih dari 45 th).
 Gaya hidup pola makan yang salah.
 Kurang aktivitas.
 Kegemukan.
 Menderita tekanan darah tinggi > 140/90 mmHg.
 Ada riwayat menderita diabetes ketika kecil.
 Ada riwayat kehamilan dengan BB Bayi waktu lahir 4 kg.
 Gangguan lemak darah, HDL < 35 mg/dl atau Trigliserida 250 mg/dl.
 Dari informasi dokter, pernah mengalami Toleransi Glucosa.
 Terganggu (TGT) atau Glukosa Darah.
 Puasa Terganggu (GDPT).
Faktor pencetus DM:
 Kurang gerak/malas.
 Makan berlebihan.
 Kehamilan.
 Kekurangan insulin.
 Penyakit hormon yang berlawanan kerjanya dengan
insulin. Gejala DM:
 Penurunan berat badan dan rasa lemah.
 Banyak kencing.
 Banyak minum.
 Banyak makan / cepat merasa lapar.
 Kesemutan atau nyeri terutama pada kaki.
 Gangguan penglihatan.
 Gatal/bisul.
 Gangguan ereksi.
 Keputihan.
Pencegahan DM :
 Pencegahan Primer
 Pola makan yang seimbang.
 Memperhatikan berat badan dalam batas normal.
 Olahraga secara teratur.
 Pencegahan Sekunder: mendeteksi secara dini, mencegah penyakit tidak
menjadi lebih parah dan mencegah timbulnya komplikasi:
 Tetap melakukan pencegahan primer.
 Pengendalian gula darah agar tidak terjadi komplikasi (kontrol teratur).
 Mengatasi gula darah dengan obat-obatan baik oral maupun suntikan
insulin.
 Pencegahan Tersier: mencegah kecacatan lebih lanjut dari komplikasi
yang sudah terjadi, seperti: pemeriksaan pada pembuluh darah mata,
pemeriksaan ginjal, tungkai, pemeriksaan otak dan lain-lain.

Faktor lain yang perlu mendapat perhatian pada penderita DM adalah faktor
stress dan keadaan emosi, seperti sikap menyangkal, marah, depresi atau takut yang
berlebihan.

2. Osteoartritis (OA)
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan
kerusakan jaringan tulang rawan pada sendi yang ditandai dengan perubahan pada
tulang. Faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah genetik, perempuan, riwayat
benturan pada sendi, usia dan obesitas.
Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ini adalah:
 Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan membaik setelah
beristirahat.
 Kadang dapat ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih dari 30
menit.
Gejala tersebut menyebabkan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
dan bekerja. Umumnya sendi yang terkena adalah sendi-sendi yang menopang tubuh
seperti lutut, panggul, dan punggung.

3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada tulang yang ditandai dengan
rendahnya massa tulang dan penipisan jaringan tulang. Hal tersebut dapat
menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Diagnosis dari penyakit ini berdasarkan massa tulang. Karena penyakit ini
tidak memberikan gejala hingga terjadi patah tulang, maka penting untuk dilakukan
skrining untuk mencegah penyakit ini. Selain itu, penderita juga harus menjaga diri
dan melakukan penyesuaian agar tidak mudah jatuh, misalnya kamar mandi
menggunakan lantai yang kasar.
Osteoporosis dapat disebabkan oleh:
 Penyerapan kalsium yang menurun pada wanita post menopause.
 Usia lebih dari 70 tahun.
 Penyakit kronis.
 Defisiensi zat pembentu tulang seperi kalsium, vitamin D.

4. Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah
pembuluh darah yang memperdarahi jantung. Sumbatan dari pembuluh darah tersebut
diakibatkan oleh adanya proses aterosklerosis atau penumpukan lemak atau plak di
pembuluh darah sehingga diameter pembuluh darah makin kecil dan mengeras atau
kaku. Proses aterosklerosis terjadi perlahan-lahan seiring dengan waktu, tetapi pada
orang-orang dengan kadar lemak di dalam darah yang tinggi, proses ini di pembuluh
darah menjadi semakin cepat dan banyak.
Faktor Risiko Penyakit Jantung:
 Keturunan
 Risiko meningkat pada usia di atas 40 tahun
 Merokok
 Kolesterol tinggi
 Hipertensi
 Kencing manis (terutama wanita)
 Kurang aktifitas fisik
 Obesitas
 Stres

5. Asam Urat
Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari
pemecahan sel dalam darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang
berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup
terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat
purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga
terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi
secara normal atau karena penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses
(kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang
ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat
meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan
terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati
sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam
tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol
makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak
mengandung purin.
Gejala Asam Urat :
 Kesemutan dan linu
 Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
 Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri
luar biasa pada malam dan pagi.
Solusi Mengatasi Asam Urat:
 Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar
normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
 Kontrol makanan yang dikonsumsi.
 Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

6. Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba terganggu. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah
terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.
Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian
reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak.
Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh
jaringan itu.
Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak
negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang
penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan
atau kemampuan bicaranya.
Cara pencegahan penyakit stroke :
 Hindari stress yang berlebihan.
 Sempatkan untuk melakukan rekreasi, refleksi atau refreshing.
 Banyak makan buah dan sayur, yang banyak mengandung kalium, folat dan
antioksidan.
 Mengonsumsi makanan kaya serat misalnya oatmeal atau kacang .
 Mengonsumsi makanan kaya kalsium.
 Mengonsumsi kedelai, seperti tempe, miso, tahu dan susu kedelai.
 Mengonsumsi makanan kaya asam lemak omega-3 misalnya salmon, makerel
dan tuna.
7. Hiperlipidemia (Kolesterol dan Lemak Tinggi)
 Kolesterol:
HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.
LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat.
 Lemak dalam darah: trigliserida
 Kadar normal :
Kolesterol total : < 200 mg/dL
Kolesterol LDL : < 160 mg/dL
Kolesterol HDL : > 60 mg/dL
 Trigliserida : < 150 mg/dL
 Kelebihan kolesterol meningkatkan risiko:
 Penyumbatan pembuluh darah
 Strok
 Penyakit jantung koroner
 Hipertensi
 Obesitas
 Pencegahan Hiperlipidemia :
1. Diet
2. Hindari stress
3. Olahraga secara teratur.
4. Stop merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Japardi, Iskandar. (2002). Penyakit Degeneratif Pada Medula Spinalis. (online)


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1990/1/bedahiskandar%20japardi39.pdf.
Diakses tanggal 5 September 2014.
Primalia, Trina Irawanti. Penyakit Degeneratif. (online)
http://www.kerjanya.net/faq/6648-penyakit-degeneratif.html. Diakses tanggal 5 September
2014.
N,N. Cara Efektif Untuk Menghindari Berbagai Penyakit Degeneratif. (online)
http://www.ilmukesehatan.com/644/cara-efektif-untuk-menghindari-berbagai-macam-
penyakit-degeneratif.html. Diakses tanggal 5 September 2014.

Anda mungkin juga menyukai