DI SUSUN OLEH:
NAMA : MIRACLE NADINE MANUPUTTY
KELAS : VIII 3
T.A 2021
GANGGUAN PADA PEREDARAN DARAH
1. Jantung koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri
koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan
makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Apabila otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak
dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut.
Gejala dan penyebab dari jantung koroner, antara lain dada terasa sakit, rasa sakit pada
bagian lengan dan punggung, napas terasa pendek, dan kepala mudah pusing.
2. Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-
sel pada area otak yang terdampak akan segera mati.
Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari akibat adanya gumpalan darah pada pembuluh
darah di otak, pembuluh darah di otak pecah, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-
obatan pengencer darah.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi (khususnya hipertensi maligna),
kolesterol tinggi, berat badan berlebih, dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada
orang yang kurang berolahraga serta memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol atau merokok
Penanganan stroke tergantung pada kondisi penderita secara menyeluruh. Dokter dapat
memberikan obat-obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi,
penderita akan dianjurkan menjalani fisioterapi dan terapi psikologis apabila diperlukan.
3. Varises
Varises adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh
adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Varises ditandai dengan pembuluh
vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol.
Penyebab Varises
Pembuluh vena berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalam
pembuluh vena terdapat katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah, sehingga darah yang
telah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan
darah berbalik arah dan terjadi penumpukan darah di dalam pembuluh vena. Penumpukan
inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh vena melebar.
Pencegahan
Ketika beristirahat atau tidur (setelah menempuh perjalanan jauh), tungkai dinaikkan
kurang lebih 20 – 25 cm.
Menghindari berat badan berlebih.
Menghindari berdiri terlalu lama.
Berolahraga secara teratur.
Menghindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi.
4. Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah
yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ
tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan
mudah lelah.
Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya,
sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal
(hipoksemia).
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
Pencegahan Anemia
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan
zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan
berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80
mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya
penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit
ginjal, dan stroke.
Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer
tidak diketahui penyebabnya dengan pasti, sedangkan hipertensi sekunder dapat terjadi antara
lain akibat penyakit ginjal, sleep apnea, dan kecanduan alkohol.
Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan
sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein.
Namun, jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien juga diharuskan mengonsumsi obat
penurun tekanan darah.
Untuk mencegah tekanan darah tinggi, lakukan olahraga secara rutin dan jaga berat badan
agar tetap ideal. Periksakan juga tekanan darah secara berkala ke dokter, terlebih jika Anda
memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
6. Hipotensi
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah
90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja.
Namun pada beberapa orang, hipotensi dapat menyebabkan pusing dan lemas.
Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang
dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena tekanan darah
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. Tidak hanya pada
orang dewasa, tekanan darah rendah juga bisa terjadi pada anak-anak.
Pencegahan Hipotensi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala hipotensi,
yaitu:
Menghindari konsumsi minuman berkafein pada malam hari dan membatasi konsumsi
alkohol.
Makan dalam porsi kecil namun sering, dan tidak langsung berdiri setelah makan.
Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur (sekitar 15 cm).
Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring.
Menghindari terlalu lama berdiri atau duduk, dan menghindari duduk bersila.
Tidak membungkuk atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba.
Menghindari mengangkat beban berat.
7. Erythroblastosis faetalis
Yaitu rusaknya eritrosit pada bayi di dalam kandungan karena ibu aglutinasi dari antibodi ibu,
bila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+, terjadi pada kandungan kedua, kandungan
pertama Rh+. Ditandai dengan penyakit kuning pada bayi yang baru lahir yaitu seluruh
tubuhnya berwarna kuning.
Penyebab
Eritroblastosis fetalis biasanya terjadi karena tubuh ibu yang mengandung membentuk
antibodi yang akan menyerang sel darah merah janin yang dikandungnya. Pembentukan
antibodi merupakan respon tubuh ibu karena ibu dan janin memiliki rhesus atau golongan
darah yang berbeda.
8. LEUKIMIA
Penyakit leukimia atau lebih tepatnya leukemia adalah kanker darah akibat tubuh
terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada
orang dewasa dan anak-anak.
Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam
sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang
dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif.
Penyebab Leukemia
Penyakit leukemia disebabkan oleh kelainan sel darah putih di dalam tubuh dan tumbuh
secara tidak terkendali. Belum diketahui penyebab pasti dari perubahan yang terjadi, namun
beberapa faktor berikut ini diduga dapat meningkatkan risiko terkena leukemia. Faktor risiko
yang dimaksud meliputi:
Dokter spesialis hematologi onkologi (dokter spesialis darah dan kanker) akan menentukan
jenis pengobatan yang dilakukan berdasarkan jenis leukemia dan kondisi pasien secara
keseluruhan. Berikut ini beberapa metode pengobatan untuk mengatasi leukemia:
Terkadang, prosedur operasi juga dilakukan untuk mengangkat organ limpa (splenectomy)
yang membesar. Organ limpa yang membesar dapat memperburuk gejala leukemia yang
dialami penderita.
9. Aterodklerosis
Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri
akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum
penyakit jantung koroner (atherosclerosis heart disease).
Penyebab Aterosklerosis
Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, namun penyakit ini dimulai saat terjadi
kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:
Kolesterol tinggi.
Tekanan darah yang tinggi.
Diabetes.
Peradangan akibat penyakit tertentu, seperti lupus.
Obesitas.
Kebiasaan merokok.
Pencegahan Aterosklerosis
Aterosklerosis dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Cara yang bisa dilakukan
antara lain:
Melakukan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang kaya serat dan karbohidrat
kompleks, serta rendah kolesterol.
Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol.
Berolahraga selama 30 menit per hari, setidaknya 5 hari dalam seminggu.
Berhenti merokok.
Menjaga berat badan dalam rentang ideal.
Mengelola stress dengan baik, misalnya dengan melakukan relaksasi (mengendurkan
otot-otot yang tegang) atau meditasi.
Tidur yang cukup.
10 Trombositopenia
Trombositopenia dapat terjadi sementara maupun berkepanjangan. Tidak ada batasan waktu
yang pasti mengenai keduanya, namun yang jelas, berhubungan dengan penyebabnya.
Berikut ini akan dijabarkan mengenai penyebab trombosit turun hanya sementara (akut) dan
penyebab trombosit turun secara berkepanjangan (kronis):
Pencegahan Trombositopenia