Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYAKIT NON INFEKSI PADA ANAK

KELOMPOK 2

-Adhe Okta Riana 20230041


-Nopita Dwi Ramadanti 20230061
-Juni Angelica 20230013
-Fredy Putra Klana 20230008
A. Pengertian
 Penyakit non infeksi atau yang lebih dikenal
dengan penyakit kronik, merupakan penyakit
yang tidak ditularkan dari satu individu ke
individu lainnya.
 MenurutWHO penyakit non infeksi merupakan

masalah kesehatan yang cenderung berlangsung


lama dan merupakan hasil dari kombinasi faktor
genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku.
Penyakit non infeksi diantaranya
1. Tetrallogy of fallot
2. Thalassemia
3. Anemia
4. Leukimia
5. Sindrom nefrotik
6. hemofillia
1. Tetralogy of fallot
 tetralogy of Fallot adalah kombinasi dari
empat kelainan jantung bawaan yang terjadi
pada bayi baru lahir. Tetralogy of Fallot
memengaruhi struktur jantung,
menyebabkan darah yang dialirkan ke
seluruh tubuh tidak mengandung cukup
oksigen.
Penyebab tetralogy of fallot

Belum diketahui apa yang menyebabkan tetralogy of


fallot. Namun, ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu :
Berusia diatas 40 tahun saat hamil
Menderita diabetes saat hamil
Kekurangan gizi selama masa kehamilan
Mengkonsumsi minuman beralkohol selama masa
kehamilan
Terinfeksi virus pada masa kehamilan, misalnya
rubella (campak jerman)
Memiliki riwayat tetralogy of fallot pada salah satu
atau kedua orang tua
Gejala tetralogy of fallot
 Sesak nafas, terutama saat sedang beraktifitas atau
menyusu
 Kulit dan bibir membiru (sindrom bayi biru), yang
bisa memburuk saat bayi menangis
 Kuku tangan dan kaki berbentuk bulat dan cembung
(clubbing fingers)
 Mudah lelah
 Rewel
 Gangguan tumbuh kembang, termasuk berat badan
yang tidak sesuai usia
Pengobatan Tof
 Pengobatan Tetralogy of Fallot
Satu-satunya jalan untuk mengembalikan fungsi
jantung adalah dengan prosedur operasi. Operasi
umumnya dilakukan sebelum anak berusia 1
tahun dan menggunakan berbagai metode untuk
memperbaiki kelainan jantung.
2. Thalassemia
 Thalassemia atau anemia cooley adalah
kelainan darah yang disebabkan oleh faktor
genetik sehingga mengakibatkan protein yang
ada di dalam sel darah merah (hemoglobin)
tidak berfungsi secara normal. Zat besi yang
diperoleh tubuh dari makanan seharusnya
digunakan oleh sumsum tulang untuk
menghasilkan hemoglobin. Fungsi hemoglobin
dalam sel darah merah sendiri sangat penting,
yaitu mengantarkan oksigen dari paru-paru
keseluruh tubuh.
Tanda dan gejala
 Pucat, lemah, anoreksia, sesak nafas, peka rangsang,
tebalnya tulang cranial\
 Disritmia, epistaksis, kadar hb kurang dari 5 gr/100 ml
 Kadar besi serum tinggi, distritmia.
 Ikterik, peningkatan pertumbuhan pasial mandibula;
mata sipit, dasar hidung lebar dan datar,
 Pembesaran hati dan limfa
 Sulit bernapas
Penyebab thalassemia

 Mutasi yang terjadi pada DNA yang


membuat Hemoglobin pembawa oksigen ke
seluruh tubuh merupakan penyebab
seseorang bisa mengidap thalassemia,
penyakit ini terjadi akibat kelainan pada
faktor genetik, tetapi penyebab pasti mutasi
gen ini bisa terjadi belum diketahui.
Pengobatan thalassemia
 Thalassemia bisa diobati dengan dua
metode perawatan, yaitu transfusi darah tali
pusat, dan transplantasi sumsum tulang.
Namun, metode perawatan ini tidak cocok
untuk semua pengidap thalassemia karena
justru bisa mengakibatkan terjadinya
sejumlah komplikasi.
Pencegahan thalassemia
 Pasangan yang ingin merencanakan
kehamilan perlu menjalani tes darah untuk
melihat nilai hemoglobin dan melihat profil
sel darah merah di dalam tubuh mereka.
 Konsultasi genetika

 Pemeriksaan prenatal
3. Anemia
 Anemia adalah salah satu penyakit gangguan darah
yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel darah
merah dalam tubuh manusia. Itu sebabnya, kondisi ini
disebut juga sebagai penyakit kurang darah (tidak sama
dengan darah rendah).
 Kurang darah juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah
tidak megandung cukup hemoglobin. Hemoglobin
adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna
merah pada darah.
Tanda dan gejala
 Merasa lemah, letih,lesu, lelah
 Sulit berkonsentrasi atau berpikir
 Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
 Gejala lanjutnya berupa kelopak mata, bibir, lidah,
kulit, dan telapak tangan menjadi pucat.
 Sesak napas
 Merasa pusing saat berdiri
Penyebab anemia
 Penyebab anemia adalah kurangnya produksi
sel darah merah.
 Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi

tertentu, seperti zat besi atau vitamin b12


 Menstruasi

 Kehamilan

 Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal

atau gagal hati.


 Riwayat keluarga
Pengobatan anemia
 Transfusi darah
 Obat penambah darah

 Suplemen zat besi


4. Leukimia
 Penyakit Leukimia adalah kanker darah akibat
tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih
abnormal. Leukimia dapat terjadi pada orang
dewasa dan anak-anak.
 Sel darah putih merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam
sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang
terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan
akan mengalami perubahan dan tidak lagi
menjalani perannya secara aktif.
Gejala leukimia
 Demam dan menggigil
 Tubuh terasa lelah dan rasa lelah tidak

hilang meski sudah beristirahat


 Berat badan turun drastis

 Gejala anemia

 Tubuh mudah memar

 Keringat berlebihan (terutama pada mlm

hari)
 Mudah terkena infeksi
Penyebab leukimia
Penyakit leukimia disebabkan oleh kelainan sel darah putih di
dalam tubuh secara tidak terkendali.
Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita leukimia

Menderita kelainan genetika, seperti down syndrome

Menderita kelainan darah

Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia


Pengobatan leukimia
Dokter spesialis hematologi onkologi (dokter spesialis darah dan kanker)
akan menentukan jenis pengobatan yang dilakukan berdasarkan jenis
leukemia dan kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa
metode pengobatan untuk mengatasi leukemia:
Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan

untuk membunuh sel kanker. Obat dapat berbentuk tablet minum atau
suntik infus
Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk

meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel


kanker, misalnya interferon.
Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi

protein yang digunakan sel kanker untuk berkembang, misalnya imatinib


Radioterapi, yaitu metode pengobatan untuk menghancurkan dan

menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi


berkekuatan tinggi.
Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang

yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat


Pencegahan leukimia
Belum ada cara yang efektif untuk mencegah
leukemia hingga saat ini. Namun, ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko Anda
terkena leukemia, di antaranya:
Melakukan olahraga secara teratur

Menghentikan kebiasaan merokok

Menggunakan alat pelindung diri, terutama jika

Anda bekerja di lingkungan yang rentan terpapar


bahan kimia, seperti benzena
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin

untuk mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika


Anda memiliki riwayat kanker dalam keluarga
5. Syndrome nefrotik
 Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal
yang menyebabkan kadar protein di dalam urine
meningkat. Tingginya kadar protein tersebut
disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal
yang berfungsi menyaring darah (glomerulus).
 Sindrom nefrotik merupakan salah satu jenis
penyakit ginjal pada anak dan orang dewasa.
Kondisi yang menyerang sistem urinia ini  dapat
diobati dengan mengonsumsi obat-obatan yang
diberikan oleh dokter.
Gejala Syndrom nefrotik
Gejala utama sindrom nefrotik adalah penumpukan cairan
dalam tubuh atau edema. Edema terjadi akibat rendahnya
protein dalam darah.
Salah satu fungsi protein dalam darah adalah untuk menahan
cairan di dalam darah. Jika kadar protein kurang, cairan dari
dalam pembuluh darah akan bocor keluar dan menumpuk di
jaringan tubuh.
Gejala sindrom nefrotik lain yang dapat muncul adalah:

Urine yang berbusa akibat adanya protein dalam urine

Diare

Mual

Letih, lesu, dan hilang nafsu makan

Berat badan bertambah akibat penumpukan cairan tubuh


pencegahan
Pencegahan Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik yang penyebabnya belum
diketahui (sindrom nefrotik primer) sulit
untuk dicegah. Namun, sindrom nefrotik yang
muncul akibat penyakit lain dapat dicegah
dengan mengobat penyakit penyebabnya.
pengobatan
Penanganan sindrom nefrotik oleh dokter ginjal tergantung pada penyebabnya. Ada beberapa
obat yang dapat diberikan kepada penderita sindrom nefrotik, antara lain:
1. Obat kortikosteroid

Obat ini berfungsi untuk menangani peradangan pada ginjal atau mengobati penyakit

peradangan penyebab sindrom nefrotik, seperti lupus atau amioloidosis. Contoh obat ini
adalah methylprednisolone.
2. Obat antihipertensi

Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah yang bisa meningkat saat terjadi

kerusakan ginjal. Obat darah tinggi juga dapat mengurangi jumlah protein yang terbuang
melalui urine. Contoh obat ini adalah obat ACE inhibitor, seperti enalapril atau catropril.
3. Obat diuretik

Fungsi obat diuretik adalah untuk membuang cairan yang berlebihan dari dalam tubuh

sehingga dapat mengurangi gejala edema. Contoh obat diuretik adalah furosemide.
4. Obat pengencer darah

Fungsi obat ini adalah untuk menurunkan risiko penggumpalan darah yang merupakan

komplikasi dari sindrom nefrotik. Contoh obat ini adalah heparin.


5. Obat penisilin

Penisilin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah infeksi yang merupakan

komplikasi dari sindrom nefrotik.


6. Hemofillia
 Hemofilia adalah penyakit keturunan yang
mengganggu proses pembekuan darah. Gejala
utama hemofilia adalah perdarahan yang
berlangsung lebih lama. Penyakit ini lebih sering
terjadi pada pria.
 Hemofilia terjadi ketika darah kekurangan protein
pembentuk faktor pembekuan. Akibatnya, darah
penderita hemofilia sukar membeku. Meski
kondisi ini belum bisa disembuhkan, penderitanya
dapat hidup normal dengan mencegah terjadinya
luka dan melakukan kontrol rutin ke dokter.
Penyebab Hemofilia
 Hemofilia terjadi akibat mutasi genetik yang
menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan
VIII dan IX. Kekurangan faktor tersebut
menyebabkan darah sukar membeku sehingga
perdarahan sulit berhenti.
 Mutasi genetik yang terjadi pada hemofilia
mempengaruhi kromosom X. Kelainan pada
kromosom X kemudian diturunkan oleh ayah, ibu,
atau kedua orang tua kepada anak.
 Hemofilia yang bergejala biasanya terjadi pada laki-
laki. Anak perempuan lebih sering menjadi pembawa
(carrier) gen abnormal yang berpotensi untuk
diwariskan kepada keturunannya.
Gejala hemofilia
Gejala utama hemofilia adalah darah yang sukar membeku
sehingga menyebabkan perdarahan sulit berhenti atau berlangsung
lebih lama. Selain itu, penderita hemofilia bisa mengalami
keluhan berupa:
Perdarahan yang sulit berhenti, misalnya pada mimisan atau

luka gores
Perdarahan pada gusi

Perdarahan yang sulit berhenti setelah operasi, misalnya setelah

sunat (sirkumsisi)
Darah pada urine dan tinja

Mudah mengalami memar

Perdarahan pada sendi yang ditandai dengan nyeri dan bengkak

pada sendi siku dan lutut


Lanjutan
 Tingkat keparahan perdarahan yang dialami
penderita hemofilia tergantung pada jumlah
faktor pembekuan dalam darah. Jika jumlah
faktor pembekuan darah makin sedikit,
perdarahan akan makin sulit untuk berhenti.
Pengobatan Hemofilia

Pengobatan Hemofilia
Penanganan hemofilia bertujuan untuk
mencegah timbulnya perdarahan (profilaksis)
dan menangani perdarahan (on-demand).
Pencegahan hemofilia
Jika Anda menderita hemofilia, ada beberapa upaya yang bisa
mencegah terjadinya luka dan cedera, yaitu:
Menghindari kegiatan yang berisiko menyebabkan cedera

Menggunakan pelindung, seperti helm, pelindung lutut, dan

pelindung siku, jika harus melakukan aktivitas yang berisiko


Memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk memantau

kondisi hemofilia dan kadar faktor pembekuan yang dimiliki


Tidak meminum obat yang dapat memengaruhi proses

pembekuan darah, seperti aspirin, tanpa resep dokter


Menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut,

termasuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi


ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
 Pengkajian fisik meliputi pemeriksaan
keadaan umum, tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik secara menyeluruh
 Anamnesa tentang keluhan dan riwayat
kesehatan keluarga
 Kaji suport sistem pendukung keluarga
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan
dengan berkurangnya komponen seluler yang
menghantarkan oksigen/nutrisi
– Definisi: Penurunan kadar oksigen yang berakibat
pada kegagalan pemberian nutrisi jaringan pada
tingkat kapiler
2. Intoleransi aktifitas b.d tidak seimbangnya
kebutuhan dan suplai oksigen
– Definisi : Menurunnya energi psikologis atau
fisiologis untuk mempertahankan aktivitas hidup
sehari – hari
B. Diagnosa Keperawatan

3. PK: Perdarahan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d anoreksia
5. Kelelahan b.d malnutrisi, kondisi sakit
6. Nyeri b.d penyakit kronis
C. Rencana Keperawatan dan
Implementasi
 Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk
merencanakan tindak lanjut perawatan di rumah
 Identifikasi pengetahuan klien dan keluarga
tentang penyakit dan perawatan klien di rumah
 Ajarkan pada keluarga tentang tanda-tanda
komplikasi, kondisi yang berat dari penyakit
 Ajarkan pada keluarga tentang pemberian nutrisi
yang adekuat, stimulasi tumbuh kembang, dan
kontrol rutin

Anda mungkin juga menyukai