Thalasemia mayor
Anemia berat, tidak dapat hidup tanpa
transfusi.
Klasifikasi Thalasemia
Secara molekuler talasemia dibedakan atas :
1. Thalasemia a (gangguan pembentukan rantai a)
2. Thalasemia b (gangguan p[embentukan rantai b)
3. Thalasemia b-d (gangguan pembentukan rantai b
dan d yang letak gen nya diduga berdekatan).
4. Thalasemia d (gangguan pembentukan rantai d)
(hemoglobin abnormal)
Gangguan jumlah (salah satu/ beberapa) rantai globin
pada thalasemia.
Patofisiologi
Sintesis rantai globin tak seimbang
diit buruk.
Pemberian cheleting agents (desferal) secara
Pencegahan sekunder :
Pencegahan kelahiran bagi homozigot dari pasangan suami istri
dengan Thalasemia heterozigot salah satu jalan keluar adalah
inseminasi buatan dengan sperma berasal dari donor yang bebas
dan Thalasemia troit. Kelahiran kasus homozigot terhindari,
tetapi 50 % dari anak yang lahir adalah carrier, sedangkan 50%
lainnya normal.
Pengkajian
1. Asal Keturunan
2. Umur
aktivitas.
Catat respin terhadap tingkat aktivitas.
Berikan lingkungan yang tenang.
Pertahankan tirah baring jika diindikasikan.
Ubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau
terhadap pusing.
DX. III.
Kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan berat badan/ BB
stabil.
Tidak ada malnutrisi.
Intervensi :
Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang
disukai.
Observasi dan catat masukan makanan
pasien.
Timbang BB tiap hari.
Beri makanan sedikit tapi sering.
Observasi dan catat kejadian mual, muntah,
platus, dan gejala lain yang berhubungan.
Pertahankan higiene mulut yang baik.
Kolaborasi dengan ahli gizi.
DX. IV.
Kriteria hasil :
Kulit utuh.
Intervensi:
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada
turgor, gangguan warna, aritema dan
ekskoriasi.
Ubah posisi secara periodik.
Pertahankan kulit kering dan bersih, batasi
penggunaan sabun.
DX. V
Kriteria hasil :
Tidak ada demam
Tidak ada drainage purulen atau eritema
Ada peningkatan penyembuhan luka.
Intervensi:
Pertahankan teknik septik antiseptik pada
prosedur perawatan.
Tingkatkan masukan cairan yang adekuat.
Pantau dan batasi pengunjung.
Pantau tanda-tanda vital.
Kolaborasi dalam pemberian terapi.
DX. VI.
Kriteria hasil :
Menyatakan pemahaman proses penyakit,
pola hidup.
Intervensi :
Berikan informasi tentang thalasemia secara
spesifik.
Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung
pada tipe dan beratnya thalasemia.
Rujuk ke sumber komunitas, untuk mendapat
dukungan secara psikologis.
Konseling keluarga tentang pembatasan punya
anak/ deteksi dini keadaan janin melalui air
ketuban dan konseling perinahan: mengajurkan
untuk tidak menikah dengan sesama penderita
thalasemia, baik mayor maupun minor.