Anda di halaman 1dari 21

UJIAN MODUL GANGGUAN HEMATOLOGI DAN ONKOLOGI I

SENIN/ 16 MARET 2020


100 MENIT
1. Seorang, laki-laki usia 38 tahun, datang ke poliklinik RS dg keluhan badan lemas sejak 2 minggu
yg lalu. la sering merasakan nyeri pada ulu hati. Riwayat konsumsi jamu pegal linu sejak 2 thn
belakangan, 1 bulan terakhir sering BAB warna hitam. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis,
nyeri tekan epigastrium. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 6 g/dl, leukosit 2100/mm. Apa
pemeriksaan selanjutnya yg perlu dilakukan untuk menentukan jenis anemianya ?
A. Biopsi sumsum tulang
B. MCV, MCH, MCHC
C. Elektroforesis hemoglobin
D. Pemeriksaan HBAIC
E. Pemeriksaan retikulosit

2. Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke klinik universitas nya dengan keluhan lemah
dan sulit berkonsetrasi pada kuliahnya. Pasien juga mengeluh tampak lebih pucat. Selama kuliah pasien
merantau sehingga ia tidak pernah memperhatikan pola makannya. Pasien lebih sering makan nasi
dengan telur dan tidak pernah mengkonsumsi ikan atau daging bahkan sayur. Pasien juga mengeluh
berat badannya menurun. Pada pemeriksaan fisik tampakkonjungtiva pasien anemis. Apakah hasil yang
mungkin tampak apabila dilakukan pemeriksaan darah?
a. Hb menurun, TIBC meningkat, serum besi menurun
b. Hb menurun, TIBC menurun, serum besi menurun
c. Hb meningkat, TIBC meningkat, serum besi menurun
d. Hb menurun, TIBC menurun, ferritin meningkat
e. Hb menurun, TIBC normal, ferritin meningkat

3. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang dengan keluhan badan terasa lemah tiga minggu
ini. Diketahui ia merupakan seorang mahasiswi yang baru dua bulan ini memulai diet vegetarian. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien 120/80mmHg, frekuensi nadi 88kali/menit,
frekuensi napas 16 kali/menit, dan temperatur 36,7C. Pada inspeksi wajah tampak pucat, konjungtiva
anemis. Apakah kemungkinan gambaran laboratorium darah yang dijumpai pada pasien?
a. Anemia makrosítik
b. Anemia mikrositik normokrom
c. Anemia mikrositik hipokrom-
d. Anemia normositik normokrom
e Anemia mikrositik hiperkrom

4. Seorang perempuan 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas lesu sejak 3
mingguyang lalu. Saat ini pasien post gastrektomi. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis,sclera tidak ikterik. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb menurun, gambaran eritrosit
makrositik, dengan kadar B12 serum menurun. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Anemia aplastic
b. Anemia megaloblastik -
c. anemia non megaloblastik
d.Anemia hemolitik
e. Anemia penyakit hati
5. Seorang pasien perempuan berusia 22 thn datang dg keluhan pucat dan cepat lemas sejak
1bulan yg lalu. Pada pemeriksdan fisik ditemukan konjungtiva anemis, papil lidah atrofı, dan kuku
sendok. Tidak ditemukan pembesaran KGB maupun hepatomegali. Dari blood smear ditemukan
gambaran mikrositik hipokrom. Apakah pemeriksaan yg disarankan pd pasien ini?
A. Elektroforesis Hb
B. Kadar vitamin B12=makrositik megaloblastik
C. Kadar feritin serum dan TIBC
D. Tes Coombs= normositk normokrom
E. Rhesus

6. Seorang wanita berusia 57 tahun datang, dengan keluhan mudah lelah, lesu, nafsu makan
menurun, dan mudah muncul memar-memar pada kedua tungkai bawah bila mengalami benturan sejak
4 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kadang badan demam dan berat badan semakin turun.
Pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva anemis, ptekle dan hematom pada kedua ekstremitas. Tidak
didapatkan pembesaran hepar maupun lien. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb: 6 g/dL, lekosit
3.300/ul, trombosit: 70.000/uL. Pemeriksaan Penunjang yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis
kasus tersebut adalah:
A. Hapusan darah tepi
B. Pemeriksaan kadar ferritin serum
C. Pemeriksaan kadar LDH
D. Pemeriksaan gen BCR-ABL pada kromosom Ph
E. Permeriksaan sumsum tulang

7. Seorang ibu hamil datang dengan keluhan lemas, pada pemeriksaan fisik konjungtiva anemis,
teraba lien membesar, pada pemeriksaan lab Hb 8, Ht 30, Leukosit 5.000, 250.000, MCV 90, MCH 30,
apakah terapi yang sesuai?
a. Steroid
b. Suplementasi Fe
c. Suplementasi Asam Folat
d. Infus PRC
e. Imunosupresan

8. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas dan pucat yang
meningkat sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini tidak disertai sesak nafas, demam(+).
Riwayat muntah darah atau BAB hitam disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 nadi 100
kali per menit, pernafasan 16 kali per menit. Mata tampak sklera ikterik Pemeriksaan jantung dan paru
tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan perabaan hepar dua jari di bawah iga
kanan, tidak ditemukan pembesaran limpa. Laboratorium menunjukkan Hb 5 g/dL, Ht 12%, MCV 84.6
MCH 28 Leukosit 2,300 trombosit 240.000. LDH 1349 U/L. Reticulosit 5%. Pemeriksaan ANA positif, anti
ds-DNA 889 IU, Pemeriksaan EKG dalam batas normal. Pemeriksaan lanjutan yang paling tepat pada
kasus ini adalah:
A. Screening antibody
B. Aspirasi sumsum tulang
C. Benzidine test
D. Coomb's test
E. Hitung netrofil absolut
9. Pada patogenesa terjadinya anemia hemolitik autoimun terdapat beberapa antibodi yang,
memiliki kemampuan untuk mengaktifkan jalur klasik. Di bawah ini yang bukan merupakan antıbody
tersebut adalah:
A. Imunoglobulin M
B. Imunoglobulin GI,
C Imunoglobulın G2.
D. Imunoglobulin E
E. Imunoglobulin G3

10. Seorang perempuan usia 35 tahun menderita DM tipe 2 dan penyakit ginjal kronis sejak 2 tahun
yg lalu. Belum pernah hemodialisa. lemeriksaan fisik dlm batas normal. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb: 9g/dl, hematokrit 28 %. Hapusan darah tepi menunjukkan normositik normokrom.
Apakah penyebab paling mungkin dari kelainan diatas?
A. Perdarahan akut
B. Leukemia limfositik kronik
C. Anemia sideroblastık
D. Deftsiensi entropoetin
E. Defisiensi enzim eritrosit

11. Seorang lelaki berusta 34 tahun, melakukan pemeriksaan kesehatan untuk seleksi
pekerjaan.Pasien saat ini mengeluh kram dan kesemutan pada ujung-ujung jarinya sejak 1 bulan ini. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjunctiva sedikat anemis limpa tidak teraba, hepar tidak teraba. Hasil
pemeriksaan laboratorium enunjukkan Hb 10,0 g/dL; Ht 32%; MCV 95 fl; MCH 30 pg, retikulosit 1,7 %,
trombosit 300.000/ul; dan leukosit 7800/uL. Dari pemeriksaan darah tepi didapatkan gambaran
makrositer. Berdasarkan data di atas, maka penyebab masalah yang paling mungkan pada pasien ini
adalah:
A. Defisiensi asam folat
B. Kekurangan kalsium
C. Kelebihan zat besi
D. Defisiensi vitamin B12
E. Defisiensi G6PD

12. Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pucat dan mudah lelah
sejak 4 bulan ini. Pasien telah didiagnosis DM tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu tetapi tidak rutin kontrol be.
Pemenksaan tanda vital TD 160/100, nadi 90x, nafas 20x. konjungtiva anemis, pitting edema pada kedua
tungkai. Hb 8,6 g/L, leukosit 8900/ul, ureum 76 mg/dL, kreatinin 3,1 mg/dL. Apakah Pengobatan yang
tepat pada kasus ini?
a. Preparat besi
b. B12
c. eritropoitin
d. transfuse PRC

13. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun datang ke RS dan dilakukan pemeriksaan fisik dengan
hasil konjungtiva anemis, mukosa bibir pucat. P'ada pemeriksaan darah didapaikan Hb 8,0 g/dL, leukosit
7.500 sel/mm', trombosit 180.000 sel/mm. Untuk membedakan antara anemia penyakit kronis dengan
anemia oleh karena defisiensi besi, manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. Kadar SI pada anemia def. besi lebih tinggi dari pada anemia penyakit kronis
b. Pada anemia def. besi didapatkan Fe dalam makrofag sedangkan pada anemia penyakit kronis tidak
didapatkan
c. Pada anemia def. besi kadar serum feritin dibawah normal sedangkan pada anemia penyakit kronis
kadar feritin serum diatas normal
d. Pada anemia def. besi didapatkan gambaran makrositer sedangkan pada anemia penyakit kronis
didapatkan mikrositik hipokromik
e. TIBC pada anemia def. besi jauh lebih rendah dart pada anemia penyaki kronis.

14. Seorang Laki-laki berusia 24 tahun datang ke UGD karena mengeluh badan lemas Satu minggu
terakhir pasien ini mengalamı pendarahan di gusı dan riwayat demam yang turun dengan antipiretik.
Hasıl pemenksaan İaboratorium didapatkan HB 7,8 g/dl. Het 23,4 %. Leukosit 2700/ul, trombosit
20.000 /ul. MCV 81 f1, MCH 27 pg. MCHC 35 P/dl. Berdasarkan patogenesis terjadınya anemia pada
pasien inı, pernyataan berikut ini mana yang lebih tepat :
A. Peningkatan destruksi eritrosit di limpa
B. Pemendekan masa hidup entrosit
C. Sitokin akibat infeksi menyetubkan sekuestrasi magrofag
D. Gangguan absortsi zat besi pada usus
E. Sitonegalovirus menekan produksı pada sel-sel stroma sumsum tulang

15. Seorang pasien laki-lakı dibawa ke IGD RSI Sitirahmah dengan keluhan sering demam, badan
terasa lemah dan penurunan berat badan. Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang, dokter nenyatakan pasien mengalamai suatu keganasan sumsum tulang yang progresif
dimana terjadı penurunan kemampuan dıferensiasi sel matur yang dilandai dengan peningkatan balst di
darah penfer. Apakah kemungkinan diagnosis yang dimaksud oleh dokter tersebut?
a. Anemia
b. Trombositopenia
c. Leukemia
d. Leukositopenia
e. Limfoma

16. Di bawah ini merupakan penyebab terjadinya anemia aplastic adalah:


A. Defisiensi G6PD
B. Defisiensi Asam folat
C. Toksisitas langsung oleh radiasi atau kemoterapi •
D. Infeksi malaria
E. Defisiensi nutrisi

17. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dgn keluhan badan letih, lesu sejak 1 minggu yg.
Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis dan hepatosplenomegali. Dari pemeriksaan darahnya
di dapatkan gambaran anisositosis, poikilositosis dan plasmodium falciparum. Apakah kemungkinan
penyebab keluhannya?
A. Anemia aplastik
B. Anemia hemolitik
C Anemia defisiensi asam folat
D. Anemia defisiensi Fe
E. Anemia krn penyakit kronis
18. Apakah penyakıt yang disebabkan kelainan hematologi yang mengalami gangguan diferensiasi
sel-sel progenitor dari seri lymphoid cell line?
a. Polycythemia vera
b. Essensial thrombocythemia
c. Leukemia mieloblastik akut
d. Leukemia mieloblastik kronik
e. Leukemia limfoblastik akut

19. Seorang perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu yg lalu.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium dıdapatkan Hb 9 gr/dL,leukosit 5300/
mm, trombosit 223.000/mm MCV/MCH/MCHC: 72/25/30. Apakah pemeriksaan selanjutnya?
A. Hemosideri
B. Fungsi hati
C. SI,TIBC,Feritin
D. Analısis Hb
E. Serum B12

20. Dibawah ini adalah mekanısme genetik yang menginisiasi terjadinya transformasi neoplastic,
kecuali:
a. Mutasi genetik
b. Kromosom loss, duplikasi, atau rekombinan inappropriate
c. Apoptosis
d. Infeksi bakteri
e. Kehilangan ekspresi dari gen yang menghambat proliferasi sel

21. Seorang pasien perempuan berusia 55 tahun dibawa kepoliklinik dengan keluhan badan terasa
lemah, pucat dan sering mimisan. Sebelumnya pasien dikenal menderita Ca Mamae dan telah
melakukan kemoterapı. Dokter menganjurkan untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Setelah melihat
hasilnya, dokter mendiagnosis pasien ini menderita keganasan darah. Apakah kemungkinan faktor risiko
terjadinya keganasan darah pada pasien ini?
a. Usia
b. Kelainan genetik
c. Kemoterapi
d. Radiasi
e. Terpapar zat kimia

22. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik dgn keluhan perdarahan dari anus
sejak 2 bulan lalu. Perdarahan sedikit demi sedikit namun hampir setiap hari terutama saat BAB. Vital
sign didapatkan TD 120/80 mmHg. Pemeriksaan colok dubur didapatkan benjolan dan nyeri tekan.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb : 8,6 g/dl, Ht: 24%, MCV 60 fl MCH 18 pg, MCHC 70 pg.
Apakah penyebab keluhan pasien ini?
A. Anemia defisiensi asam folat
B. Anemia defisiensi Fe
C. Anemia defisiensi vitamin B12
D. Anemia hemolitik
E. Anemia sideroblastik
23. Tatalaksana anemia aplastic berat pada penderita usia 35 tahun dengan HLA match Sibling
adalah:
A. Terapi imunosupresif
B. Pemberian ATG/ALG
C Transfusi PRC
D. Transplantasi sumsum tulang
E. Observasi
24. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis leukemia adalah, kecuali:
a. CT scan
b. Sumsum tulang
c. Sitogenetik
d. sitokimia
e.immunofenotiping

25. Seorang perempuan usia 20 thn datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu yang lalu.
Pemeriksaan fisak konjungtiva anemis, atrofi papil lidah. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
9gr/dL, leukosit 5300/mm, trombosit 223.000/ mm, MCV/MCH/MCHC72/25/30. besi serum menurun,
TIBC neningkat Apakah terapi pada pasien ini?
A. Tranfus PRC
B. Tablet Sulfat ferous 3 x 200 mg
C. Pemberian EPO injeksi
D. Tablet asam folat 1x 5 mg
E. Vitamın B12 2x1 tablet

26 Seorang laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan pucat-pucat sejak 1 bulan yang lalu. Gusi juga
sering berdarah jika pasien menggosok gigi Demam hılang timbul sejak 1 bulan ini Sehari-harı dia bekerja
sebagai petani. Pemenksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7 mg/dl, leukosit 200/mm, ht 21%, trombosit 50 000/mm3. Apakah anjuran
pemenksaan untuk kasus ini?
A. tescoomb
B. Biopsi sumsum tulang
C. Elektrotoresis Hb
D. Pengecatan besi sumsum tulang
E. Bilirubin serum

27. Seorang pasien laki-laki berusia 42 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran,
sebelumnya pasien mengeluhkan sesak nafas dan nyeri dada. Setelah dilakukan pemeriksaan
laboratorium GDS pasien 70mg/ dl. Pasien ini 1 bulan yang lalu pasien pun sudah didiagnosis menderita
leukemia. Pasien bekerja sebagai petugas radiologi. Faktor risiko pada pasien ini adalah?
A. Sindrom genetik
B. Radiasi
C. Benzene
D. Pengolutan kemoterapt
E. Sındrom dowm

28. Kriterta anemia aplastic sangat berat adalah:


A. Selulantas sumsum tulang 25%, hitung netrofil S00/ul. hutung trombosit <20 000/ul.
B. Selularitas sumsum tulang 25%, hitung netrofil <500/ul, hutung trombosit <20.000/ ul
C Selularıtas sumsum tulang <25%, hitung, netrofil <200/ul., hitung trombosit <20 000/ul
D. Selularntas sumsum tulang <25%, hutung netrofil <1000/ul. hutung trombosit <20.000/ul
E. Sumsum tulang hiposeluler namun sitopenia tidak memenuhı kriteria berat

29. Berikut yang bukan merupakan tanda laboratorium dan anemia hernolitik automun adalah:
A Retikulosit normal
B. anema normositik normokrom -
C. Retikulosis
D. peningkatan LDH
E. Direct antiglobulin test menungukkan haul positi

30 Trisomi kromsom 21 (sindrom down) terdasarkan klarifikasi France Amercan British (FAB) sering
mengenai subtipe?
a. Tipe MI
b. Tepe M3
c. Tipe M5
d. Tipe M7
e. Tipe MAED

31.Manakah yang tidak termasuk patogenis terjadinya leukemia mieloblastik akut?


a. Blokade muturitas
b. Proses diferensiasi sel-sel seri mieloid terhenti
c. Akumulasi sel blast di sumsum tulang.
d. Gangguan hematopoesis normal
e. Kelainan sitogenik t(9.22)

32. Seorang ibu berusia 36 tahun melahırkan seorang bayi dengan defek saluran saraf (spina bifida).
ibu bayi tersebut pada saat kehamilan dini sangat susah makan dan tidak mengkonsumsi makanan yang
bergizi. Pemeriksaan fisik pada ibu bayi didapatkan didapatkan glositis dan stomatitis angularıs dengan
vital Sign dalam batas normal. Hasil laboratrium didapatkan Hb 8 gr/dL. Pemeriksaan mikroskopis
ditemukan sel eritrosit berukuran besar dan sel leukost dengan hipersegmentasi netrofil. Untuk
perencanaan kehamilan berikutnya apakah terapi yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. Suplementasi Sulfat ferrous dan ferrtin
b. Suplementasi asam folat dan Vitamin B12
c. Fresh frozen Plasma
d. Washed red Cell
e. Packed red Cell

33. Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun, dibawa ke poliklinık dengan keluhan pucat dan
sering mengalami pendarahan di gusi. Pada pemeriksaan fisik dengan hasil sklera non ikterik,
konjungtiva anemis, abdomen lien tidak teratu Pada ekstremitas ditemukan kloroma. Pada pemeriksaan
lab darah tepi diternukan hasil leukosit 120.000/mm3, hematokrit menurun, LED meningkat, sel
normositik normokrom, serta tes aurod positif. Mila sangat khawatir dengan hasil pemeriksaan labnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan lab tersebut. Mila menderita penyakit?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia megaloblastik
c. Leukemia Granulositik Kronik
d. Leukemia Meiloblastik Akut
e. Leukemia Limfoblastk Akut

34. Apakah terapi yang tepat dilakukan pada pasien diatas agar tidak terjadı komplikasi akibat
leukositosis?
a. Leukoparesis
b. Pemberian oksigen
c. Antıbiotik
d. Kortikosteroid
e. Allupurinol

35. Untuk menentukan jenis anemia normositer normokrom, maka indeks eritrosit berikut yang
benar adalah
A. Indeks ertrosit MCV 1. MCHI, MCHC Normal
B. Indeks entrosit MCV Normal, MCHI, MCHC Normal
C Indeks entrosit MCV Normal, MCH Normal, MCHC Normal
D. Indeks eritrosit MCV 1, MCH 1, MCHC Normal
E. Indeks eritrosit MCV normal, MCH 1, MCHC Normal

36. Pemeriksaan penunjang gold standar pada leukemia limfoblastik akut adalah:
a. Apus darah tepi
b. Sumsum tulang
c. Sitogenetik
d. Sitokimia
e. Immunofenotyping

37. Insiden puncak terjadinya Leukemia limfoblastik akut pada anak-anak adalah saat usia berapa?
a. 1-2 tahun
b. 3-5 tahun
c. 6-8 tahun
d. 9-11 tahun
e. 12-15 tahun

38. Seorang pasien perempuan berusia 60 tahun, dibawa ke poliklinik dengan keluhan demam
tinggi. batuk berdahak, pucat dan sering mengalami pendarahan di gusi. Pasien juga mengeluhkan
mudah lelah, pusing, sesak nafas, dan nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik dengan hasıl sklera tidak
skterik, konjungtiva anemis, hepatosplenomegali. Pada pemeriksaan lab darah tepi ditemukan hasil
leukosit 110.000/mm3, hematokrit menurun, LED menungkat, sel normositik normokrom. Dokter
melakukan pemeriksaan kromosom Philadelpia dengan hasil yang positif. Apakah kemungkinan
diagnosis pasien ini?
a. Anemia defisieni besi
b. Anemia megaloblstik
c. Leukemia Granulositik Kronik
d. Leukemia Mieoblastik Akut
e. Leukemia Limfoblastik Akut

39. Seorang anak perempuan berusia 14 tahun, di bawa ke poliklinik dengan keluhan pucat, lemas,
pusing dan mudah lelah, Pasien juga mengeluhkan lidah terasa membesar, sulit menelan makanan,
sariawan. Pasien selvelumnya sering mengalami diare dan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg frekuensi nadı 96x/menit, frekuensi napas 22x/menit,
konjungtiva palpebra inferor pucat, pada mulut didapatkan atrofi papil lidah, permukaan licin, warna
kemerahan. Pada pemeriksaan laboratorium dıdapatkan Hb 7gr/dL, Leukosit 9600/mm3, trombosit
259.000/mm3, MCV 115 a dan morfologi darah tepi didapatkan gambaran makrositer, neutropenia
dengan hipersegmentasi dan granula kasar. Apakah penyebab kelainan yang paling tepat pada pasien di
atas?
a Defisiensi Vitamin B12
b. Defisiensi Zat besi
C. Perdarahan akut
d. penyakit kronik
e. Infeksi parasit

40. Pada LLA jenis apakah sering ditemukannya massa dimediastinum?


a. Common LLA
b. Null LLA
c. Pre-B LLA
d. B-LLA
e. T-LLA

41. Apakah yang harus dihindari pada pasien leukemia akut yang mengalami hiperleukositosis?
a. Transfusi sel darah merah
b. Leukoparesis
c. Pemberian antibiotik
d. Pemberian prednison
e. Pemberian vinkristin

42. Leo, seorang anak berusia 3 tahun diantar ibunya dengan keluhan perdarahan di gusi dan tidak
berhenti sejak 3 jam yang lalu. Anak terlihat mudah capek sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik TD
100/70, denyut nadi 100x/', frekuensi nafas 18x/'. Suhu 38°C. Konjungtiva anemis, tampak memar pada
tubuh, hepatosplenomegali. Hasıl pemeriksaan Hb 6,5 gr/dL, leukosit 4.000/mm3, trombosit
50.000/mm3, Gambaran darah tepi ditemukan sel blast (+). Apakah Pemeriksaan penunjang yang
disarankan untuk menegakkan diagnosis Leo?
A. Serum iron TIBC, feritin
B. Bone marrow punction
C Kadar Vit B12
D. Eritropoietin serum
E. Coomb's tes.

43. Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang tersebut, Leo didiagnosis dokter dengan leukemia
akut. Berikut ini merupakan ciri khas dari leukemia akut, KECUĀLI:
A Onset Klinis mendadak
B. Onset klinis perlahan
C Anemia Ringan- berat
D. Trombositopenia ringan-berat
E. Organomegali mild

44. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang ke IGD karena perdarahan di gusi dan tidak
berhenti sejak 3 jam yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, dokter menyatakan
anak tersebut menderita keganasan darah tipe ALL-L1. Bagaimanakah ciri khas sel blas pada ALL-LI
tersebut?
A. Besar, Heterogen, sitoplasma dan nucleoli jelas
B. Kecil, homogen, sitoplasma dan nucleoli tidak jelas -
C. Blas dengan inti berlipat seperti girus otak
D. Blat dengan auer rod (+)
E. Sitoplasma blas bervakuol

45. Insiden leukimia yang sering terjadi pada dewasa dan meningkat secara eksponensial sejalan
dengan meningkatnya usia adalah:
a. LLA
b. LMA
c. LLK
d. LMK
e. Anemia aplastik

46. Berapa persenkah kemungkinan terjadinya leukositosis pada pasien leukemia mieloblastık akut?
a.20%
b. 30%
c. 10%
d. 40%
e. 50%

47. Seorang perempuan 26 tahun datang, ke puskesmas dengan keluhan lemas lesu sejak 3 minggu
yang, lalu. Saat ini pasien hamil 28 minggu. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb menurun, gamburan eritrosit makrositik, dengan
kadar asam folat serum menurun. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Anemia aplastic
B. Anemia megalotlastik
C. anemia non megaloblastik
D. Anemia hemolitik
E. Anemia deff besi

48. Seorang perempuan usia 35 tahun menderita DM tipe 2 dan penyakit ginjal kronis sejak 2 tahun
yang lalu. Belum pernah hemodialisa. Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis Hasıl
pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 9 g/dl, ht 28 %, leukosit6.000/mm', trombosit
250.000/mm'. Hapusan darah tepi menunjukkan normositik normokrom. Apakah penyetub paling
mungkin dari kelainan diatas?
a. Perdarahan akut
b. Leukemia limfositik kronik
c. Anemia sıderoblastik
d. Defisensi erntropoetin
e. Defisiensi enzım entrosit

49. Seorang anak laka-laki 14 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan pucat sejak 5 hari
yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sclera ikterik dan hepatosplenamegalı.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb menurun, gambaran eritrosit normositik normokrom dengan
retikulositosis, Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Anemia aplastic
B. Anemia megaloblastik
C anemia post perdarahan
D. Anemia hemolitik -
E Anemia deff besi

50. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke IGD karena perdarahan di gusi. Anak tertihat
mudah capek sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik TD 100/70, denyut nadi 100x/". frekuensi nafas
18x/', Suhu 38°C. Konjungtiva anemis, tampak memar pada tubuh, hepatosplenomegali. Berdasarkan
pemenksaan fisik dan laboratorium, dokter menyatakan anak tersebut menderita Leukemia akut dengan
gambaran sumsum tulang đitemukan sel blast dengan sitoplasma bervakuol dan basofilik sebanyak 32%.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. AML MO
B. AMI M1
C. AML M2
D.ALL L2
E, ALL L3

51. Seorang laki-laki usia 55 tahun ke IGD karena perdarahan tiba-tiba di gusi dan tidak dapat
berhenti sejak 2 jam yang lalu. Sejak 3 bulan yang lalu pasien mudah lelah, sering demam dan sakıt. PF
TD 100/70, N 100x, RR 18 x S 38, 4, Konjungtiva anemis, tampak memar-memar pada tubuh,
hepatosplenomegalı, Lab ditemukan Hb 6,5 g/dl Leukosit 100,000/mm3, Trombosit 20.000/mm3. BMP
didapatkan mieloblast dan predominan promielosit dengan Auer rod (+). Diagnosis pasen ini adalah.
A. AML M1
B. AML M2
C. AML M3
D. AML M4
E. AML M5

52. Seorang, anak laki-laki berusia 4 tahun datang ke 1GD karena perdarahan di gusi. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, limfadenopati di aksila kiri dan kanan, hepatomegali
ringan. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 gr/dl, trombosit 55.000/ul., Leukosit
20.000/ ul. Sediaan sumsumtulang didapatkan limfoblasi 40% dengan ukuran blast bsar dan heterogen,
sitoplasma banyak, serta anak inti yang pelas Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. ALL-L1
B. ALL-L2
C. ALL-L3
D. AML MO
E. AML MI

53. Pak Hendra, 50 tahun, datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan mudah Lelah, sering
demam, dan perdarahan di gusi sejak 1 bulan yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis dan hipertrofi gingiva. P'emeriksaan lab didapatkan anemia dan Trombositopenia,
serta hiperleukositosis. Hasil BMP ditemukan peningkatan jumlah myeloblast dan precursor eritroid >
50%. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. AML MO
B. AML MI
C AML M4
D. AML M5
E.AML M6

54. Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang dengan keluhan pucat dan cepat lemas
sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, papil lidah atrofi dan
kuku sendok. Tidak ditemukan pembesaran KGB maupun hepatomegali. Dari blood smear ditemukan
gambaran mikrositik hipokrom. Apakah pemeriksaan yang disarankan pada pasien ini?
a Elektroforesis Hb
b. Kadar vitamin B12
c. Kadar feritin serum dan TIBC
d. Tes Coombs
e. Rhesus

55. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan BAK berwarma gelap. Pasien
mengatakan sebelumnya mengalami demam dan sakit pada teinga, kemudian 1 hari yang lalu pergi ke
dokter dan diberikan obat demam dan antibiotik. Pagi ini pasien merasa sangat lemah, dan urinnya
berwarna gelap. Pada pemeriksaan fisik konjungtiva tampak anemis. Pada pemeriksaan ditemukan
hemoglobin urin (+). Apakah kemungkinan yang dialami pasien ini?
a. Anemia penyakit kronik -
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia hemolitik
d. Anemi defisiensi asam folat
e. Sickle cell anemia

56. Pak Leo, 45 lahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan mudah lelah, sering
demam, dan perdarahan di gusi sejak 1 bulan yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis dan hipertrofi gingiva. Pemeriksaan lab didapatkan anemia dan trombositopenia,
serta hiperleukositosis. Hasil BMP đitemukan myeloblast 90% dengan diferensiasi minimal, Apakah
diagnosis pasien tersebut?
A. AML MO
B. AML MI
C. AML M4
D. AML M5
E. AML M6

56. Pasien laki-laki 45 tahun berolat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan utama pucat Sejak
2 minggu ini. Keluhan disertai mimisan dan pembengkakan gusi. Dokter melakukan pemeriksaan
laloratorium didapatkan Hb 6,5 gr/di, leukosit 62.000 mm3 dan trombosit 20.000/mm3. Pemeriksaan
sumsum tulang didapatkan myeloblast disertai monoblast 85%. Apakah diagnosis pasien ini?
A. AML MO
B. AML MI
C. AML M4
D. AML M5a
E. AML M5b

58. Pasien 10 tahun diantar ibunya ke puskesmas karena tampak pucat sejak 3 minggu ini.
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemia. dengan hepatosplenomegali. Pemeriksaan
laboratorium Hb 7,1 g/dL, leukosit 8900/ul trombosit 176.000/ul. Gambaran darah tepi : Tear drop cell
(+), sel target (+) Apakah kemungkinan diagnosisnya?
A. Thalasemia
B.Anemia defisiensi besi
C. Anemia Aplastik
D. Anemia Megaloblastik
E. Anemia defisiensi asam folat

59. Seorang pasien lakı-lakı 50 tahun dirawat dengan diagnosis kerja suspek leukemia akut. Pasien
kemudian dilakukan pemenksaan penunjang benikutnya yaitu BMP. Berdasarkan pemenksaan
mikroskopik dan sitokimia sediaan BMP pasien ditegakkan diagnosis Leukemia Mieloblastik Akut.
Apakah jenis peemriksaan sitokimia yang berguna untuk membedakan leukemia limfoid dengan
myeloid?
A. Mieloperoksidase
B. Hayem
C New Methylen Blue
D. Rees Ecker
E. Amonium oksalat

60. Perempuan 10 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pucat dan mudah lelah sejak 2 bulan
ini. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Hasil laboratorium Hb 10 gr/dl, anemia mikrositik
hipokrom Hasil elektroforesis HbA menurun, HBA2 meningkat dan HbF meningkat. Apakah diagnosis
pasien ini?
a. Hb Bart
b. Talasemia alfa
c. Talasemia beta
d. Deff G6PD
e. Anemia aplastic

61. Pasien laki-laki 40 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan lermas dan mudah lelah sejak
1 bulan yang lalu. Keluhan disertai demam hilang timbul sejak 2 bulan ini. Pemeriksaan gambaran darah
tepi ditemukan anernia normositik normokrom, leukositosis, dan ditemukan semua seri granulopoietik
dengan dominasi promielosit dan mielosil. Perheriksaan sitogenetik didapatkan kromosom philadelpia
(+). Apakah diagnosis pasien ini?
A. Leukemia maelositik akut
B. Leukemia Limfositik akut
C Leukemia Mielositik kronik
D. Leukemia limfositik kronuk
E. Multipel mieloma

62. Pasien Pereinpuan 30 tahun diantar keluarganya ke unit gawat darurat dengan keluhan urin
berwarna coklat kehitaman sejak 2 hari yang lalu, Keluhan disertai mata terlihat kuning. Hasil
laboratortum Hb 7,2 gr/dL, leukosit 10.000/ mm3 dan trombosit 150.000/mm3. Coomb's Test bilirubin
indirek meningkat. Pada pemeriksaan sumsum tulang didapatkan peningkatan jumlah rubrisit. Apakah
yang mendasari terjadi peningkatan rubrisit pada sumsum tulang pasien?
A. Peningkatan eritropoiesis akibat proses hemolitik
B. Peningkatan granulopoiesis akibat proses hemolitik
C. Peningkatan trombopoiesis akibat proses hemolitik
D. Penurunan eritropoiesis akibat proses hemolitik
E. Penurunan granulopoiesis akibat proses hemolitık

63. Seorang, pasien laki-laki 50 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnosa leukemia
myeloid kronik. Dokter bisa menegakkan diagnose tersebut berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang. Pemeniksaan penunjang berikut yang TIDAK mendukung ke diagnosis LMK
adalah:
A. Anemia normositik normokrom -
B. Leukositosis
C Gambaran "pasar malam" pada sediaan hapus darah dan sumsum tulang
D. Gambaran Rouleaux
E. Kromosom Philadelpia

64. Seorang pasien laki-laki 50 lahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnose leukemia
myeloid kronik. Berdasarkan gejala klinis dan pemenksaan BMP, perjalanan penyakit LMK terdıri dari 3
fase yang terjadi secara berurutan, yaitu:
A. Fase Krisis Blast, akselerasi, kronik Akselerasi
B. Fase Kronik, akselerasi, dan Krisis blast kronik
C. Fase Krisis Blast, Kronik, akselerasi
D. Fase Kronik, Krisis blast,
E. Fase Akselerasi, Krisis blast,

65. Seorang kakek bernama Joki, berusia 70 tahun diantar anaknya untuk medical check up.
Sebelumnya pasien merasa akhir-akhir ini sering mudah letih. Kakak laki-laki pasien ada riwayat
keganasan darah. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis dan limfadenopati servikal simetris.
Pemeriksaan darah tepi didapatkan limfositosis 87% dan banyak smudge sel. Apakah kemungkinan
diagnosis pasien?
A. ALL
B. AML
C CML
D.CLL
E. Polisitemia

66. Seorang anak laki-laki 4 tahun didiagnosis dengan anemia defisiensi besi. Pemeriksaan sediaan
hapus darah tepi didapatkan bentuk eritrosit abnormal. Apakah Bentuk eritrosit yang lazim ditemukan
pada pasien anemia defisiensi besi?
A. Sel pencil
B. Sel Burr
C Sel tear drop
D. sel sabit
E. sel sferosit

67. Pemeriksaan kadar feritin merupakan


pemeriksaan yang paling efisien untuk mengukur cadangan besi tubuh. Apabila sarana terbatas,
diagnosis anemia defisiensi zat besi dapat ditegakkan berdasarkan kriteria:
a. Anemia tanpa perdarahan, organomegali
b. Anemia dengan perdarahan ringan, tanpa organomegali
c. Anemia tanpa perdarahan, organomegali, gambararan đarah tepi mikrositik normokrom
d. Anemia tanpa perdarahan, organomegali, gambararan darah tepi mikrositik hipokrom, respon
terhadap preparat Fe
e. Anemia tanpa perdarahan, tanpa organomegali, gambararan darah tepi mikrositik hipokrom, respon
lerhadap preparat Fe

68. Seorang, anak perempuan gerusia 9 tahun dibawa berobat karena oleh ayah dan ibunya karna
sering merasa lemas Nafsu makan juga terkurang, Tidak ada demam dan tanda - tanda perdarahan.
Pemerıksann Hb 7 gr/dl Dilakukan pemeriksaan fisik untuk menilai adanya anemia rekomendası oleh
WHO pada:
a. Mata, lidah
b Kuku, kongungtiva
c. Telapak tangan
d. Bibir
e. Konjungtiva

69. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun, dibawa oleh ibunya ke puskesmas karena pucat sejak
4 bulan yang lalu. Setelah ditanya kebuh jauh didapatkan alloanamnesis: anak sering terlihat lemah,
tidak ada riwayat tuka/perdarahan yang nyata. Anak mau makan tetapı badan anak terlihat kurus. Pada
pemenksaan fisik didapatkan: anak tampak pucat, gizi buruk, tidak ada pembesaran kelenjar getah
tening, hepar maupun limpa. Kemungkinan diagnosis kelainan darah pada anak adalah
a. Talasemia
b. Anemia aplastik
c. Leukemia Limfoblastik Akut
d. Anemia defisiensi tesi
e. ITP

70. Seorang pasien laki-laki didiagnosis dengan limfoma set T dewasa. Sebelumnya pasien
menderita infeksi retrovirus. Bagimanakah gambaran khas darah tepi pasien tersebt?
A Nukleus berlipat seperti daun semanggi
B. Ditemukan gamluran roulaeux eritrosit
C Ditemukan gamluran aurr rod
D. Ditemukan gambaran hairy cell
E Ditemukan gamburan smudge cell

71. Leukemia yang paling sering ditemukan pada anak adalah jenis:
A AML
B. LGK
C LLK
D. ALL -
E. CML

72. Tahap - tahapan yang terjadi puda seorang anak yang mengalami anemia delisiensi zat besi
adalah secara berurutan:
A Iron depletion- Sturage iron defleciency - iron deffictency anemia
B. Iron delticiency erythropcietin- Storage iron defficlency - tron defficiency anemia
C Iron detficiency erythropoietin - iron defficiency anemia
D. Iron depletian- iron delficiency anemia- Iron limited erythropoiesis
E. Iron depletion- iron hmted erythropoiesis- iron delficiency anemia
73. Bagaimanakah gambaran anemia pada Pak Joki tersebut?
A. Anemia mikrositik hipokrom
B. Anemia normusitik normokrame
C Anemia makrositik
D, Thalasemia
E. Hemoglobinopati

74. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun didiagnosis thalasemia oleh dokter. Berdasarkan
alloanamnesis dan pemeriksaan fisik yang kemungkinan dıperoleh dari ibu pasien adalah. KECUALI:
A. Tampak pucat
B. Berlangsung kronis (lama)
C. Terlihat kunıng
D. Mudah inteksi
E Tanpa hepatosplenomgalı

75. Seorang perempuan usia 25 tahun datang kepoliklinık Rumah sakit dengan keluhan pucat- pucat
sejah 1 bulan ini. Dia sering merasakan cepat lelah dan mata berkunang-kunang. pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, sklera kterik. Pemeriksaan abdomen didapatkan splenomegalı ringan.
pemeriksaan latoratorium didapatkan Hb 8 mg/dl, leukosit 5.000/ mm', Ht 24%, tromtvsit 120 000/mm',
MCV 85, MCH 30, coomb tes . Apakah diagnosis pasien ini?
a. Anemia penyakit ginjal
b. Anemia hemolitik auto imun
c. Anemia pasca perdarahan akut
d. Anemia sideroblastik
e. Anemi aplasia

76. Perbedaan anemia hemolitik dengan anemia defisiensi zat besi pada anak -anak adalah: (yang
paling tepat yang dijumpai pada anemia hemolitik adalah:)
A. Pucat, mudah lelah, retikulositopenia
B. Gangguan kognitif
C. ikterk tanpa splenomegali
D. Tanpu organomegali retikulositosis
E. Ikterk, splenomegali

77. Pada alloanamnesis atau pemerksaan fasik seorang anak dengan anemia defisiensi zat besi yang
paling tepat adalah:
A lkterik/ sub ikterik
B Hepatomegali
C Splenomegali
D Adanya ptekie
E Tanpu manıfestasi perdarahan

78. Preparat besi yang tersedia di puskesmas untuk anemia defisiensi zat besi pada anak adalah:
A. Ferriz drop
B. Sırup ferriz
C. Ferritin
D. Ferous sullat /besi elemental
E. Feripos

79. Seorang anak laki-laki 10 tahun diantar ibunya ke unit gawat darurat dengan keluhan pucat sejak
1 bulan yang Lalu. 1 bulan yang lalu ia telah dırawat di RS dengan diagnosis demam typoid. Pda
pemeriksaan fisik tampak konjungtiva anemis, hepatosplenomegali. Kelainan laboratorium Hb 7 g/dl,
leukosit 3000/uL, trombosil 55.000/ul. Hitung jenis leukosit 0/0/1/28/67/4 retikulosut 0,3%. gambaran
eritrosit normositik normokrom. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
A. anemia hemolitık
B. Anemia aplasia
C Anemia sideroblastik
D. Anemia pernisiosa
E Mielofibrosis

80. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa kepuskesmas oleh orang tua nya karena
tampak pucat. Pasien juga sering mengalamı muntah, diare, dan mudah lelah. Berdasarkan keterangan
dari ibunya, anak juga kurang mau makan akhir-akhir ini. Tidak ada sesak nafas. Tidak ada demam.
Berdasarkan diagnosis dokter, pasien kemungkinan mengalami anemia megaloblastik. Kasus anemia
megaloblastik pada anak sebagian besar disebabkan oleh ?
a. Anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin B12
b. Anemia hemolitik dan anemia defisiensi vitamin B12
c. Anemia defisiensi asam folat dan anemia defisienst vitamin B12
d. Anemia aplasia dan anemia defisiensi asam folat
e. Anemia pernisiosa dan anemia defisiensi besi

81. Seorang perempuan berusia 73 tahun dan didiagnosis dengan kanker payudara. Saat ini akan
menjalani regimen kemoterapi Siklofosfamid, Methotrexate dan 5-FU. Apa Mekanisme Kerja obat
Methotrexate?
a. Menghambat pertumbuhan tumor yang tergantung estrogen
b. Memblokade migrasi kromosom dan differensisasi sel
c. Menghambat sintesis DNA secara indirect
d. Menghambat reseptor growth factor
e. Membentuk crosslink dengan cara membentuk ikatan Kompleks dengan DNA

KASUS (82-83) :
82. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa berobat oleh orang tuanya karena terlihat
pucat. Alloanamnesis: muncul bercak-bercak kebiruan dikulit. Ibunya juga mengeluhkan bahwa anaknya
sering demam hilang tímbul sejak 2 bulan yang lalu. Nafsu makan berkurang sejak sering sakit.
Pemeriksaan fisik: lemperature 39,9°C, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Pembesaran kelenjar
limfe di leher dan aksila, inguinal. Abdomer: tidak distensi, hepar teraba 2/3-3/4, lien S3. Kemungkinan
diagnosis klinis pasien adalah:
a. Hemofilia
b. Thalasemia
c. Anemia kronik
d. Anemia aplastik -
e. Leukemia akut

83. Pemeriksaan penunjang yang paling penting pada kasus diatas adalah:
a. Coomb's lest
b. Analisis hemoglobin
c. Aspirasi sum-sum tulang
d. Waktu perdarahan dan waktu pembekuan
e. Pemeriksaan hitung trombosit.

84. Seorang perempuan berusia 56 tahun dengan riwayat perokok berat didiagnosa dengan kanker
paru 2 tahun yang lalu, dan berhasil diterapi. Saat ini dilakukan Follow up CT scan, ditemukan beberapa
nodul yang baru di paru. Pasien akan diterapi dengan obat Golongan DNA Topoisomerase II Inhibitor.
Apa yang termasuk golongan DNA Topoisomerase II inhibitor?
a. Vinblastine
b. Etoposide
c. Tamoxifene
d. Prednisone
e. Cisplatin

85. Seorang wanitla datang ke PKM dengan keluhan mudah lelah dan lemas, Pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva pucat. Pemeriksaan darah didapatkan Hb 9 g/dl. , MCV 70, MCH 20 dengan
gambaran eritrosit ditemuhan sel cigar (+), sel pencil (+). Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
a. Anemia penyakit kronik
b. Talasemia trail
c. Anemia deff B 12
d. Anemia deff Fe
e. Anemia Aplasia.

86. Tn G (36 tahun), di diagnosa enderita hemoroik eksterna stadium III. Sudah lebih kurang 5hari ini
aia mengeluh mengalami pendarahan dari anusnya. Badan serasa lemas dan sering pusing. Dari hasii
pemeriksaan lab menunjukkan Hb 5 gr/dl, MCV 70, MCH 21, LED 52 mm/jam, PVC 20 5, leukosit 11.857
sel/mm3 dan trombosit 347.000 sel/mm3. Dari hasil pemeriksaan tersebut, kemungkinan Tn G
mengalami;
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik
d. Leukemia
e. Anemia megaloblastik

87. Bagaimana penetalaksanaan kasus ini


a. Fesot 3 x 200 mg
b. Vit K
c. Deferioksamin i x 100 mg -
d. As tranexamat 3 x 500 mg.
e. Vit Cix 1000 mg

88. Seorang perempuan berusia 56 tahun, telah didiagnosa dengan Kanker Payudara stadium Ila.
Dan di rencanakan untuk memulai kemoterapi. Regimen yang digunakan adalah Cyclophosphamide,
Doxorubicin dan 5-Fluorourasil. Pasien diedukasi mengenai toksisitas yang akan dialami. Apakah
toksisitas yang khusus timbul akibat pemberian obat Doksorubisin?
a. Peripheral Neurophaty
b. Hemorrhagic Cystitis -
c. Hot Flashes
d. Kardiomiopati
e. Sakit Kepala

89. Seorang laki-laki, berusia 56 tahun datang ke RS dengan keluhan mudah lelah. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan splenomegaii. Terdapat peningkatan sel darah putih yang signifikan, dan
didiagnosis dengan Chronic Myelocytic Leukemia (CML). Pasien ini mendapat terapi Imatinib. Apa
klasifikasi obat ini?
a. Inhibitor reseptor grototh factor
b. Antibodi Monokional
c. Aromatase inhibitor
d. Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMS)
e. GARH antagonist.

90. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering nyeri tulang terus
menerus sejak 3 bulan yang lalu. Penurunan berat badan (+), tidak nafsu makan (+). Pemeriksaan
laboratorium Hb 10 gr/dL, leukosit 15.000/ul, trombosit 140.000/ul, LED 90 mm/jam. Gambaran darah
tepi ditemukan sel plasma (+), rouleoux (+). Dokter kemudian melakukan pemeriksaan urin dan
didapatkan hasil protein bence jones (+). Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
A. Leukemia mielositik akut
B. Leukemia limfositik akut
C Leukomia mielositik kronik
D. Leukemia Limfositik Kronik
E. Multipel mieloma

Kasus (91-93):
91. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang kepoliklinık dengan keluhan rasa tidak nyaman diperut
yang meningkat sejak 2 minggu ini. Mual tidak ada, muntah tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada. Lemah
letih dirasakan pasien sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, pembesaran
KGB tidak di ada, hepatomegali, dan splenomegali Schuffner 4. Laboratarium didapatkan Hb 9,2 gr/dL,
leukosit 125.000 /mm3, trombosit 545.000 /mm3, hematrokit 27,6 %. Hitung jenis leukosit ditemukan
netrofil segmen 80%, netrofil tutang 9%, mielosit 3%, metamielosit 3%, blast 1%, limfosit 1%, eosinophil
13 dan basophil 1%. Pasien sudah pernah dilakukan pemenksaan BMP dengan hasil peningkatan
selularitas dengan rasio myeloid eritroid meningkat. Diagnosis pasien pada kasus diatas adalah
A. Leukemia granulositik kronik
B. Leukemia mieloblastik akut
C. Leukemia limfositik kronik
D. Leukemia limfoblastik akut
E. Polisitemia vera
92. Pasien diatas termasuk dalam fase:
A. Fase krisis blas
B. Fase kronis
C. Fase akselerasi
D. Transformasi ke arah leukemia
E. Leukemia akut

93. Kelainan sitogenetik yang ditemukan pada pasien diatas adalah


A. Delesi lengan panjang kromosorn 5 -
B. Inversi kromosom 16
C. Translokasi resiprok kromosom 9 dan 22
D. Translokasi lengan panjang kromosom 15 dan 17
E. Trisomy 12

KASUS (94-96):
94. Seorang wanita 68 tahun mengeluhkan lemah letih dalam 3 bulan ini, rasa penuh diperut dan
pembesaran kelenjar di axilla bilateral. Pada pemeriksaan fisik didapatkan vital sign normal, teraba
pembesaran kelenjar di axilla dan cervical serta splenomegali. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
9,0 gr/dL. leukosit 88.000 dengan 99% limfosit, dan trombosit 92000/mm3. Pemeriksaan BMP
didapatkan hasil >30% sel limfosit. Diagnosis pasien pada kasus diatas adalah
A. Leukemia granulositik kronik
B. Leukemia mieloblastik akut
C Leukemia limfositik kronik -
D. Leukemia limfoblastik akut
E. Polisitemia vera

95. Berdasarkan klasifikasi RAL pasien diatas masuk dalam stadium


A. II
B. III
C. IV
D. B
E. C

96. Keluhan pasien yang paling sering ditemukan pada pasien diatas adalah
A. Limfadenopati
B. Lemah letih
C. Splenomegali
D. Keringat malam
E. Demam

97. Penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal pada pasien multipel mieloma adalah sebagai
berikut:
a. Hipogamaglobulinemia
b. Hiperkalsemia
c. Hipervolemia
d. Netropenia
e. Semua benar

98. Seorang perempuan 54 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan nyeri kepala sejak
hari yang lalu. Keluhan disertai muka merah, pandangan mata kabur. Pemeriksaan fisik didapatkan
hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium didepatkan Hb 21 gr/dL, leukosit 23.000/ul, trombosit
560.000/ul, hematokrit 63%, eritosit 6,2 jula/ul. Eritropoitin serum rendah. Apakah diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini?
A. Polisitemia vera
B. Polisitemia sekunder
C Polisitemia relatif
D. Mielofibrosis primer
E. Leukemia Akut

99. Adanya nyeri tulang pada pasien multipel mieloma disebabkan oleh mekanisme berikut:
a. Hiperkalsemia
b. Osteoartritis
c. Osteoporosis
d. Hipokalsemia
e.Inflamasi

100. Seorang laki-laki, usia 64 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan badan terasa lemas
sejak 5 hari yang lalu. Pasien sebelumnya diketahui menderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 21 gr/dL, leukosit 13.000/ ul, trombosit 360.000/uL,
hematokrit 63%, eritosit 6,2 juta/uL Enitropoietin serum meningkat. Apakah diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini?
A. Polisitemia vera
B. Polisitemia sekunder
C. Polisitemia relative
D. Mielofibrosis primer
E. Leukemia Akut

SELAMAT UJIAN
SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai