Anda di halaman 1dari 29

Skenario

Seorang laki-laki, berusia 62 tahun, pekerjaan PNS, kawin,


datang ke instalasi gawat darurat RS, dengan keluhan
lengan dan tungkai disertai dengan bicara pelo.
Hal ini sudah dialami penderita sejak bangun pagi, tiba-tiba
penderita tidak bisa menggerakkan lengan dan tungkai
kanan juga dijumpai sudut mulut yang jatuh kekanan
Tidak dijumpai sakit kepala, muntah, dan kejang. Dari
pemeriksaan dijumpai sensorium compos mentis, TD
190/90mmhg, pernafasan 20x/i, temp 36,7c, dari
pemeriksaan didapati sirraj stroke score<-1. dijumpai
paresse N VII dekstra, disastria.
Sistem motorik: hemiparese dekstra, refleks fisiologis:
biceps/triceps, APR/KPR meninggi pada sebelah kanan,
refleks patologis (-), kekuatan otot : ESD: 43333, EID: 33333
Sistem sensorik : Tak
Pemeriksaan Kgd : 324mg%

terminologi
Bicara pelo : kesulitan berbicara
Siriraj stroke : pemeriksaan skore untuk stroke
Disartria : gangguan bicara yang diakibatkan
oleh cedera neuro muscular
Esd (ekstremitas superior dekstra ) : penilaian
gerakan motorik pada bagian ekstremitas atas
Eid (eksremitas inferior dekstra) : penilaian
gerakan motorik pada bagian ekstremitas
bawah

Identifikasi masalah

Bicara pelo
Sudut mulut jatuh ke sebelah kanan
Lemah lengan dan tungkai
TD 190/90mmhg

Analisa masalah
Apa yang menyebabkan bicara pelo ?
Apa yang menyebabkan sudut mulut jatuh
kekanan ?
Kenapa bisa terjadi kelemahan pada lengan
dan tunngkai ?
Apa hubungan tekanan darah dengan
keluhan os ?
Pemeriksaan apa yang dibutuhkan ?
Apa DD dari os ?
Apa diagnosa os ?

Apa yang menyebabkan bicara pelo ?


Jawab : Terjadinya lesi otak bagian
temporal sisnistra, yaitu area brocha
41-42
Apa yang menyebabkan sudut mulut
jatuh kekanan ?
Jawab : Karena kelumpuhan nervus
fascialis dextra, sehingga sudut yang
mengalami gangguan akan jatuh ke
sebelah kanan

Kenapa bisa terjadi kelemahan pada


lengan dan tunngkai ?
Jawab : Karena adaanya lesi pada
bagian lobus frontal
Apa hubungan tekanan darah
dengan keluhan os ?
Jawab : Tekanan darah tinggi adalah
faktor penyebab terjadinya penyakit
stroke

Pemeriksaan apa yang dibutuhkan ?


Jawab : CT-Scan , MRI
Apa DD dari os ?
Jawab :
- Stroke ischemic
- TIA ( transient ischemic attack )
Apa diagnosa os ?
Jawab : Stroke ischemic

Peta konsep

Learning objectives
Mahasiswa/i mampu mengetahui,
memahami, dan menjelaskan :
- Definisi
- Etiologi
- Klasifikasi
- Patofisiologi
- Manifestasi
- Diagnosa
- Pemeriksaan penunjang
- Penatalaksanaan
- prognosa

Stroke
Stroke adalah manifestasi klinik dari
gangguan fungsi otak, baik fokal
maupun menyeluruh (global), yang
berlangsung dengan cepat, lebih dari
24 jam atau berakhir dengan
kematian, tanpa ditemukan
penyebab selain daripada gangguan
vaskuler di otak.

Stroke non hemoragik


= stroke ischemic =
= infark serebri =
Infark serebri terjadi bila suatu daerah
di otak mengalami iskhemia dan
nekrosis, akibat berkurangnya aliran
darah keotak sampai dibawah level
kritis yang dibutuhkan untuk
kehidupan sel.

Etiologi
- Thrombosis serebri
- Emboli serebri
Thrombosis serebri
Sebagian besar penderita
atherosklerosis
Penyebbab lain:
- Arteritis pembuluh darah otak
- Kelainan darah

Emboli serebri
Sumber emboli:
1. Cardiovaskular
- plaque atherosklerosis pada pembuluh
darah otak yang besar
-. Sisa pembuluh darah yang mengalami oklusi
-. Trauma pembuluh darah leher
2. Cardiac origin
-. Mural thrombosis o.k. Infark miokard, aritmia
kondisi dan post operatif bedah jantung
-. Penyakit valvula jantung seperti, penyakit
jantung rematik, prolapsis mitral valve,
endokarditis

3. Sistemik
- Emboli sepsis dari paru
- Emboli lemak
- Emboli udara
- Sel metastase
- Benda asing

Patofisiologi
Perjalanan penyakit strkke iskemik dapat dibagi
menjadi beberapa tahap, diantaranya sebagai
berikut :
Tahap 1 :
a. Penurunan aliran darah
b. Pengurangan oksigen
c. Kegagalan energi
Tahap 2 :
d. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion
e. Spreading depresion
Tahap 3 : Inflamasi
Tahap 4 : apoptosis

Dalam kondisi normal, aliran darah orang


dewasa adalah 50-6-ml/100 gr. Bila aliran
darah otak turun menjadi 20-25 ml/100gr
akan terjadi kompensasi berupa peningkatan
ekstraksi oksigen ke jaringan otak sehingga
fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan.
Tahap1 : adanya sumbatan pembuluh darah
akan menyebabkan otak mengalami
kekurangan nutrisi penting seperti pksigen
dan glukosa, sehingga daerah pusat yang
diperdarahi oleh pembuluh darah tsb akan
mengalami iskemik sampai infark. Trombus
dan emboli dapat menutup jalan arteri
cerebral dan menyebabkan iskemik pada
wilayah vaskuler disekelilingnya.

Tahap2 : pada tingkat molekuler, perkembangan


injuri saraf hipoksik- iskemik sebagian besar
dipengaruhi oleh reaksi berlebih dari
neurotransmiter tertentu, terutama glutamat dan
aspartat. Proses ini dikenal sebagai eksitoksitas
dan dipicu oleh depresi simpanan energi selular
Tahap3 : respon terhadap injuri pada jaringan
menghasilkan produksi cepat berbagai mediator
inflamatory seperti leukosit sehingga didapat
terjadi proses inflamasi
Tahap4 : apoptosis merupakan kematian sel yang
diakibatkan terhentinya aliran darah dan
berkurangnya pasokan oksigen pada sel tsb. Jika
kejadian iskemik semakin buruk maka apoptosis
dapat berubah menjadi nekrosis jaringan.

Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal


pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi
tubuh
Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai
atau salah satu sisi tubuh
Penglihatan ganda
Pusing
Bicara tidak jelas
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata
yang pas
Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
Ketidakseimbangan dan terjatuh
pingsan

Faktor resiko
- Tidak dapat diuabah : usia, jenis
kelamin pria, ras, riwayat keluarga,
riwayat TIA/ stroke, penyakit jantung
koroner, fibrilasi atrium, heterozigot
atau homozigot untuk homosistinuria
- Dapat diubah : hipertensi, DM,
Merokok, penyalahgunaan alkohol
dan obat, kontrasepsi oral, hipertensi
tinggi, bruit karotis asimtomatik,
hiperurisemia, dan dislipidemia.

Diagnosis:
- anamnesis:
Terutama terjadinya keluhan/ gejala
defisit neurologi yang mendadak
Tanpa trauma kepala
Adanya faktor resiko GPDO
- Pemeriksaaan fisik:
Adanya defisit neurologi fokal
Ditemukan faktor resiko (hipertensi,
kelainan jantung, dll)
Bising pada auskultasi atau kelainan
pembuluh darah lainnya

Diagnosis
- Siriraj Skor :
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri
kepala ) + (0,1 x diastolik) (3 x aetrom) -12
Kesadaran : 2 = soporous, 1 = somnolen, 0
sadar
Muntah : 1 = positif, 0 = negatif
Aetroma : angina DM, claudicatio intermitten
(jika 1 dari 3 ada yang positif = 1, jika tidak
ada maka = 0)
Nilai : >1 = hemoragik
< -1 = infark
-1 s/d 1 = CT-Scan

Laboratorium : mengarah pada


pemeriksaan darah lengkap,
elektrolit, kolestrol, dan bila perlu
analisa gas darah. Dsb
CT-Scan kepala untuk mmengetaahui
lokasi dan luasnya infark
MRI untuk mengetahui adanya
eddema, infark, hematom, dan
bergesernya struktur otak
Angiografi untuk mengetahui
penyebab dan gambaran yang jelas
mengenai pembuluh darah yang

Penatalaksanaan
Pengobatan secara umum :
- Pertahankan saluran pernafasan
yang baik
- Pertahankan tekanan darah yang
cukup, untuk itu evaluasi fungsi
jantung dan organ vital lain
- Pertahankan milieu intern, yaitu
kwalitas darah cairan dan elektrolit,
protein darah, dan keseimbangan
asam basa yang baik
- Pertahankan bladder rectum

Pengobatan stroke iskemik


1. Memberi aliran darah kembali pada bagian otak
tersebu
. Membuka sumbatan thrombolisis dengan
streptokinase atau urikinase, keduanya merubah
sirkulasi plasminogen menjadi plasmin
. Fibrinolisis local dengan tissue plasminogen
activator
. Menghilangkan vasokonstriksi
2. Memulihkan sel yang masih baik
Metabolic activator seperti citicholin, piracetam,
piritinol bekerja dalam bidang ini
3. Menghilangkan sedapat mungkin semua faktor
resiko yang ada
4. Pengobatan penyebab stroke

Anda mungkin juga menyukai