terminologi
Bicara pelo : kesulitan berbicara
Siriraj stroke : pemeriksaan skore untuk stroke
Disartria : gangguan bicara yang diakibatkan
oleh cedera neuro muscular
Esd (ekstremitas superior dekstra ) : penilaian
gerakan motorik pada bagian ekstremitas atas
Eid (eksremitas inferior dekstra) : penilaian
gerakan motorik pada bagian ekstremitas
bawah
Identifikasi masalah
Bicara pelo
Sudut mulut jatuh ke sebelah kanan
Lemah lengan dan tungkai
TD 190/90mmhg
Analisa masalah
Apa yang menyebabkan bicara pelo ?
Apa yang menyebabkan sudut mulut jatuh
kekanan ?
Kenapa bisa terjadi kelemahan pada lengan
dan tunngkai ?
Apa hubungan tekanan darah dengan
keluhan os ?
Pemeriksaan apa yang dibutuhkan ?
Apa DD dari os ?
Apa diagnosa os ?
Peta konsep
Learning objectives
Mahasiswa/i mampu mengetahui,
memahami, dan menjelaskan :
- Definisi
- Etiologi
- Klasifikasi
- Patofisiologi
- Manifestasi
- Diagnosa
- Pemeriksaan penunjang
- Penatalaksanaan
- prognosa
Stroke
Stroke adalah manifestasi klinik dari
gangguan fungsi otak, baik fokal
maupun menyeluruh (global), yang
berlangsung dengan cepat, lebih dari
24 jam atau berakhir dengan
kematian, tanpa ditemukan
penyebab selain daripada gangguan
vaskuler di otak.
Etiologi
- Thrombosis serebri
- Emboli serebri
Thrombosis serebri
Sebagian besar penderita
atherosklerosis
Penyebbab lain:
- Arteritis pembuluh darah otak
- Kelainan darah
Emboli serebri
Sumber emboli:
1. Cardiovaskular
- plaque atherosklerosis pada pembuluh
darah otak yang besar
-. Sisa pembuluh darah yang mengalami oklusi
-. Trauma pembuluh darah leher
2. Cardiac origin
-. Mural thrombosis o.k. Infark miokard, aritmia
kondisi dan post operatif bedah jantung
-. Penyakit valvula jantung seperti, penyakit
jantung rematik, prolapsis mitral valve,
endokarditis
3. Sistemik
- Emboli sepsis dari paru
- Emboli lemak
- Emboli udara
- Sel metastase
- Benda asing
Patofisiologi
Perjalanan penyakit strkke iskemik dapat dibagi
menjadi beberapa tahap, diantaranya sebagai
berikut :
Tahap 1 :
a. Penurunan aliran darah
b. Pengurangan oksigen
c. Kegagalan energi
Tahap 2 :
d. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion
e. Spreading depresion
Tahap 3 : Inflamasi
Tahap 4 : apoptosis
Faktor resiko
- Tidak dapat diuabah : usia, jenis
kelamin pria, ras, riwayat keluarga,
riwayat TIA/ stroke, penyakit jantung
koroner, fibrilasi atrium, heterozigot
atau homozigot untuk homosistinuria
- Dapat diubah : hipertensi, DM,
Merokok, penyalahgunaan alkohol
dan obat, kontrasepsi oral, hipertensi
tinggi, bruit karotis asimtomatik,
hiperurisemia, dan dislipidemia.
Diagnosis:
- anamnesis:
Terutama terjadinya keluhan/ gejala
defisit neurologi yang mendadak
Tanpa trauma kepala
Adanya faktor resiko GPDO
- Pemeriksaaan fisik:
Adanya defisit neurologi fokal
Ditemukan faktor resiko (hipertensi,
kelainan jantung, dll)
Bising pada auskultasi atau kelainan
pembuluh darah lainnya
Diagnosis
- Siriraj Skor :
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri
kepala ) + (0,1 x diastolik) (3 x aetrom) -12
Kesadaran : 2 = soporous, 1 = somnolen, 0
sadar
Muntah : 1 = positif, 0 = negatif
Aetroma : angina DM, claudicatio intermitten
(jika 1 dari 3 ada yang positif = 1, jika tidak
ada maka = 0)
Nilai : >1 = hemoragik
< -1 = infark
-1 s/d 1 = CT-Scan
Penatalaksanaan
Pengobatan secara umum :
- Pertahankan saluran pernafasan
yang baik
- Pertahankan tekanan darah yang
cukup, untuk itu evaluasi fungsi
jantung dan organ vital lain
- Pertahankan milieu intern, yaitu
kwalitas darah cairan dan elektrolit,
protein darah, dan keseimbangan
asam basa yang baik
- Pertahankan bladder rectum