KARDIOVASKULO PULMONAL
PADA POST OPERASI HAEMATORAX
Haema = pendarahan
Haemothorax adalah kondisi yang terjadi ketika ada darah pada rongga pleu
ra, yang terletak di antara dinding dada dan paru. Penumpukan volume darah ini
memberikan tekanan yang cukup besar pada paru sehingga akhirnya membuat ker
ja paru menjadi terhambat dan bermasalah.
ETIOLOGI HAEMATHORAX
Penyebab paling umum dari hemothorax adalah cedera trauma pada dada. Contohnya te
rmasuk jatuh keras di bagian depan tubuh atau mengalami kecelakaan mobil dan bagian dari k
endaraan dan mengenai dada dengan sangat keras. Tusukan pada dada juga dapat menyebabka
n darah bocor ke rongga dada dan menyebabkan hemotoraks.
KLASIFIKASI
f. Berkeringat dingin
g. Kulit menjadi pucat
PATOFISIOLOGI
Pendarahan. Darah
terakumulasi di rongga pleura Menekan paru
(haemothoraks)
Gangguan
progresif pengembangan paru
Kehilangan darah
Ggn. ventilasi
I. Identitas Pasien
a. Nama : Mrs. T
b. Umur : 22 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Alamat : Jln Sengkuni
e. Pekerjaan : Driver ojol
f. Agama : Islam
g. MRS : 24 Juni 2020
ASSESMENT
II. Pemeriksaan Subjektif
Keluhan Utama (KU)
Pasien mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri, sehingga membuat pasien kesulitan untuk bernapas
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Pada tanggal 24 juni 2020 pasien datang dengan keluhan mengalami penurunan kesadaran kurang lebih 1 jam sebelum MRS. Pasien
datang ke IGD setelah mengalami kecelakaan motor (tunggal), terjatuh sendiri dan menabrak trotoar. Dimana saat kecelakaan dada
pasien terkena stang motor. Pasien ditemukan sudah tidak sadarkan diri kurang lebih 1 jam sebelum MRS. Saat ditangani dokter selama
beberapa menit, dan dokter berkata kepada keluarga pasien bahwa pasien harus dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk
memastikan keadaan organ dalamnya. Dan terdapat fraktur costa 4 yang membuat pleura robek sehingga mengeluarkan darah pada
bagian paru sinistra. Karena cairan yang begitu banyak sehingga dilakukan pemasangan Water Seal Drainage untuk mengambil cairan
yang berada di rongga paru. Namun pendarahan masih tetap berlanjut, bahkan ketika tabung masih melakukan tugasnya untuk
mengeluarkan darah, maka dilakukannya operasi torakotomi. Seminggu setelah dilakukan operasi pasien di tangani oleh fisioterapi.
RPD/RPK : TIDAK ADA
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang Driver ojol
ASSESMENT
III. Pemeriksaan Objektif
a. Vital Sign
Absolut Tambahan* Inspeksi statis
- Pasien terlihat menggunakan pemasangan chest tube yang
HR : 98 x/Min Saturasi Oksien : 88 % dihubungakan dengan tabung berisi air (water shield
RR : 24 x/Min Kesadaran : kompos mentis drainage)
- Pasien pada posisi semi folwer
BP : 120/70 mmHg TB :167 cm
- Kulit tampak pucat
Suhu : 36,7 0Celcius BB : 54 kg - terpasang infus ditangan kiri
- Tampak jejas pada bagian dada
Inspeksi Dinamis
- Pergerakan thoraks asimetris
- Saat pasien bernapas melakukan inspirasi dan ekspirasi
terlihat menahan nyeri
- Tempo pernapasan cenderung cepat
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada dada
Auskultasi : Vesikuler hilang pada thorax sinistra
Perkusi :Redup dan pekak pada thoraks sinistra
ASSESMENT
III. Pemeriksaan Objektif
PENGUKURAN
4. ROM dengan Goneometer
PENGUKURAN
5. Kelemahan otot dengan MMT
X-Ray Foto rontgen toraks AP posisi supine Gambaran foto rontgen thorak AP pada
pasien didapatkan gambaran opak pada sisi
paru kiri dan sudut costophrenicus yang
tumpul. Gambaran opaq menggambarkan
terdapatnya cairan pada dinding dada
sebelah kiri sehingga menyebabkan
tumpulnya sudut costophrenicus dan
corakan bronkovaskular tidak terlihat
dikarenakan tertutupi oleh cairan tersebut
(darah).
Activity Limitation
•Religion and spirituality (d930)
•Walking long distance (d4501)
Participation of restiction
•Community,social and civic life (d998)
•Hobbies (d9204)
ICF CODING
Environmental Factor
Fasilitator :adanya support dari keluarga mengantarkan ke klinik
fisioterapi (e310)
Mendapatkan penanganan yang baik dari fisioterapi (e355)
Barrier : General product and technology for culture, recretion and suport
(e1400)
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Adanya nyeri dada sehingga sulit bernapas oleh karena post operasi
haemotoraks
PLANNING
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Pursed Lip Oleh karena teknik ini menekan pada dosis 2 kali Agung Wahyu Permadi, Antonius
Breathing proses ekspirasi, maka udara yang keluar dalam seminggu Tri Wahyudi.2017.Pengaruh
akan dihambat oleh bibir, dimana akan pursed lip breathing dan sustained
menyebabkan tekaan dalam rongga mulut maximal Inspiration terhadap
lebih positif. peningkatkan kekuatan otot
Pernapasan untuk mengurangi
1. Lakukan inspirasi secara biasa keluhan sesak napas pada kasus
beberapa detik melalui hidung kardio respirasi . Jurnal Terpadu
dengan mulut tertutup (bukan Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2.
nafas dalam). hlm 118-240
Latihan napas 1. Ambil nafas panjang, dosis 2 kali Agung Wahyu Permadi,
dalam atau lambat, dan dalam dalam Antonius Tri
sustained maximal melalui hidung. seminggu Wahyudi.2017.Pengaruh
inspiration 2. Usahakan dada dan bahu pursed lip breathing dan
tetap rileks. sustained maximal
Inspiration terhadap
3. Beberapa orang perlu peningkatkan kekuatan
menahan nafas selama 2- otot Pernapasan untuk
3 detik setelah mengurangi keluhan
melakukan inspirasi, dan
sesak napas pada kasus
setelah itu hembuskan.
No 2. hlm 118-240
INTERVENSI
ROM Exercise Posisi pasien dalam keadaan tidur selama 3-4 Iswandi.2012.
terlentang di atas bed dengan relax, kali sehari Penatalaksanaan fisioterapi
lalu lakukan rom exercise pada pada efusi pleura di rsu pku
ekstremitas atas terlebih dahulu baru
muhammadiyah yogyakarta.
bawah.
Program studi diploma III
fisioterapi fakultas ilmu
kesehatan universitas
muhammadiyah surakarta :
http://eprints.ums.ac.id/204
66/14/10._naskah_publikasi
.pdf
Static Contraction Kontraksi otot tanpa adanya suatu Pada pasein Iswandi.2012.
gerakan, daerah otot yang ini Penatalaksanaan fisioterapi
mengalami kelemahan diarahkan pengulangan pada efusi pleura di rsu pku
oleh terapis untuk menekan ke dilakukan 5 muhammadiyah yogyakarta.
bawah/ke bed sehingga otot sampai 10 kali Program studi diploma III
berkontraksi. fisioterapi fakultas ilmu
kesehatan universitas
muhammadiyah surakarta :
http://eprints.ums.ac.id/204
66/14/10._naskah_publikasi
.pdf
INTERVENSI
Procecus 87cm 89 cm 2 cm
Xipoideus
EVALUASI
3. Sesak nafas
Borg scale
Setelah intervensi
Sebelum intervensi Sesak Nafas Keterangan
Sesak Nafas Keterangan
0 Tidak Ada
0 Tidak Ada 0.5 Sangat-Sangat Ringan
1 Sangat Ringan
2 Ringan
2 Ringan 3 Sedang