Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN STATUS KLINIS

EFUSI PLEURA

Manaj. FT. Kardiovaskulo Pulmonal


Dewa Made Krisna Viandara (18031008)
DEFINISI EFUSI PLEURA

Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di


antara dua lapisan pleura. Pleura merupakan membrane yang memisahkan
paru-paru dengan dinding dada bagian dalam. Secara normal, ruang pleural
mengandung cairan sekitar 5ml sampai 15ml.
Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas
yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernafas. Namun
ketika cairan tersebut berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan
gejala tertentu.
ETIOLOGI EFUSI PLEURA

• Virus dan mikroplasma


Contoh: Echo virus, Riketsia, Chlamydia.
• Bakteri piogenik
Bakteri berasal dari jaringan parenkim paru-paru dan menjalar secara hematogen.
• Tuberculosis
Terjadi karena komplikasi TB paru-paru melalui subpleura yang robek atau melalui aliran limfe yang menuju pleura.
• Fungi
Sangat jarang terjadi, biasanya karena perjalanan infeksi fungi dari jaringan paru.
• Parasite
Parasite yang dapat menginfeksi pleura hanya amoeba. Amoeba masuk dalam bentuk tropozoid setelah melewati
parenkim hati menembus diafragma terus ke rongga pleura. Efusi terjadi karena amoeba dapat menyebabkan
peradangan.
• Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada dekompresi kordis, penyakit
ginjal, tumor, dan sindroma vena kava superior
• Pembentukan cairan yang berlebihan karena radang, bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke
rongga pleura.
KLASIFIKASI EFUSI PLEURA

1. Efusi pleura transudate


Efusi pleura transudate merupakan ultrafiltrat
plasma, yang menandakan bahwa membrane
pleura tidak terkena penyakit. Akuulasi cairan
disebabkan oleh factor sistemik yang
mempengaruhi produksi dan absorb cairan
pleura seperti gagal jantung kongesif,
atelectasis, sirosis, sindrom nefrotik, dan
dialysis peritoneum.

2. Efusi pleura eksudate


Efusi pleura eksudate terjadi akibat kebocoran
cairan melewati pembuluh kapiler yang rusak
dan masuk ke dalam paru yang dilapisi pleura
tersebut.
TANDA DAN GEJALA EFUSI PLEURA

Tanda dan gejala efusi pleura yang paling umum terjadi, meliputi:
1. Sesak napas
2. Rasa berat pada dada
3. Batuk
4. Lemas yang progresif
5. Berat badan menurun
6. Demam
PATOFISIOLOGI EFUSI PLEURA
PROSES ASUHAN FISIOTERAPI
ASSESSMENT

Identitas Pasien
Nama : Tn.D
Umur : 69 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Darmasaba
Pekerjaan : Petani
Agama : Hindu
Hobi : Bernyanyi
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
No. Rm : 22. 09. 096400
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

• Keluhan Utama (KU) • Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) & Penyakit Penyerta
Pasien mengeluh nyeri pada dada Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu dan penyakit penyerta.
sebelah kanan, batuk-batuk, dan dada
terasa berat sehingga membuat pasien •  Riwayat Kesehatan Keluarga
sulit bernapas. Keluarga tidak ada mengalami penyakit yang sama.
•  Riwayat Penyakit Sekarang
(RPS)
Sekitar 1 bulan yang lalu pasien
mengeluh batuk terus-menerus,
kemudian berobat ke Puskesmas
sebanyak 2 kali namun tidak ada • Riwayat Pribadi
perubahan. Kemudian pasien berobat Pasien adalah perokok aktif sejak 5 tahun yang lalu dan berhenti 1
ke klinik mandiri dokter umum
sebanyak 2 kali dan dirujuk ke Rumah
bulan yang lalu karena sakit.
Sakit Umum Klungkung untuk • Riwayat Sosial Ekonomi
dilakukan Rontgen. Setelah keluar Pasien bekerja sebagai petani.
hasil Rontgen, pasien didiagnosis
mengalami Efusi Pleura Dextra dan
dirujuk ke fisioterapi untuk melakukan
CPT.
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
A. VITAL SIGN
Absolut Tambahan*

HR : 100 x/Min Saturasi Oksien : 90 %

RR : 22 x/Min Kesadaran : kompos mentis

BP : 110/80 mmHg TB :180 cm

Suhu : 36,5 0Celcius BB : 75 kg

Pemeriksaan Hasil
B. PEMERIKSAAN PERKOMPETENSI
PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi Statis - Wajah pasien lesu
- Pasien mengalami batuk-batuk
- Dada asimetris

Inspeksi - Ekspresi pasien seperti menahan nyeri saat melakukan inspirasi dan
Dinamis ekspirasi
- Pasien cenderung bernapas pendek
- Tidak ada keterbatasan ROM

Palpasi - Terdapat nyeri tekan pada lobus atas, tengah, dan bawah sisi anterior
dan posterior paru dextra
- Ekspansi thorax R/L: menurun/normal
- Spasme otot: M. Pectoralis Mayor dan M. Pectoralis Minor

Perkusi - Terdapat suara redup pada lobus atas, tengah, dan bawah sisi anterior
dan posterior paru dextra

Auskultasi - Saat mendengarkan suara pada dinding thoax menggunakan


stetoskop, suara napas menurun sampai menghilang

- Terdengar suara ronchi dan krepitasi pleura


C. PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
Pemeriksaan Hasil

Aktif Gerak aktif pada ekstremitas atas dan bawah dapat dilakukan pasien
secara full ROM tanpa masalah.

Pasif Gerak pasif pada ekstremitas atas dan bawah dapat dilakukan pasien
secara full ROM tanpa masalah.

Isometrik Gerakan isometrik pada ekstremitas atas dan bawah dapat dilakukan
pasien secara full ROM tanpa masalah.
PENGUKURAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
1. Quo ad vitam (Bonam)
2. Quo ad sanam (Bonam)
3. Quo ad cosmetica (Bonam)

PLANNING
• Jangka Pendek
1. Membantu mengembalikan pola napas • Jangka Panjang
yang normal 1. Melanjutkan jangka pendek
2. Membantu meningkatkan mobilisasi
2. Meningkatkan kualitas hidup agar
sangkar thorax
3. Membantu mengembalikan kinerja dapat kembali bekerja
otot pernapasan 3. Meningkatkan aktivitas fungsional
4. Membantu mengeluarkan sputum agar mampu melakukan aktivitas
5. Membantu mengurangi spasme pada sehari-hari
otot M. Pectoralis Mayor dan M.
Pectoralis Minor
CLINICAL REASONING
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
EDUKASI

Edukasi Evidence Based

Menerapkan pola hidup sehat, seperti jangan merokok, hindari asap https://www.alomedika.com/penyakit/k
ardiologi/efusi-pleura/edukasi-dan-prom
rokok, tidak melakukan aktivitas yang berat atau memperparah
osi-kesehatan
keadaan.
HOME PROGRAM
EVALUASI
EVALUASI
EVALUASI
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai