Anda di halaman 1dari 40

TRAUMA THORAX

Disusun Oleh:

Erlangga Permadi Y
Noval febri I

Pembimbing :
dr. Dini Sapardini W, Sp.B
BAGIAN SMF ILMU PENYAKIT BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
RSUD WALED CIREBON
2021
Anatomi

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, incluiding icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Anatomi
Anatomi
Fisiologi

• Ventilasi (udara masuk paru-paru)

• Distribusi (udara keseluruh alveoli)

• Difusi (terjadi pertukaran gas O2-CO2)

• Perfusi (terjadi pertukaran di tingkat


jaringan)
Trauma Thorax

Luka atau yang mengenai rongga thorax yang


disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul
yang menyebabakan keadaan gawat.
Trauma Thorak

Difusi O2 CO2 terganggu Perdarahan Kolaps


Nyeri paru

Gangguan
Penumpukan CO2 dalam darah Ventilasi terganggu pertukaran gas
Syok Hipovolemik
Hiperkabria Hipoksia jaringan
Hipoksia
Asidosis metabolik Penurunan transport
O2 oleh Hb
1. Trauma tumpul
Mechanism Injury 2. Trauma penetrasi

Trauma tumpul
Berasal dari energi kinetic/gaya dorong Trauma Penetrasi

Ledakan
Energi rendah
Kompresi
Energi tinggi
Deselerasi

Faktor Usia
Penanganan

Primary Survey Secondary Survey


Sering:
1. Obstruksi jalan napas 1. Fraktur Iga
2. Open Pneumothorax 2. Pneumothorax – simple
3. Tension Pneumothorax 3. Hemothorax (bukan massive)

4. Flail Chest + Contusio pulmo 4. Contusio pulmo


Jarang:
5. Hematothorax Massive
5. Robekan/ruptur
6. Temponade Jantung
6. Robekan trakea – bronkus
7. Robekan esofagus
Pneumothoraks

Pneumothoraks -> keadaan dimana terdapatnya udara bebas dalam


cavum pleura (antara pleura viseral dan parietal), maka akan
menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru
tidak mengembang dengan maksimal. Terjadi karena hubungan
terbuka antara rongga dada dan luar dada.
a. Simple Pneumothorax
Pada keadaan normal, rongga diantara pleura parietalis & viseralis punya tekanan dibawah
tekanan udara luar. Bila karena suatu sebab tekanan udara berubah jadi sama atau > daripada
tekanan udara luar  Pneumotoraks
Penyebab :
laserasi dari paru
akibat cedera tumpul
atau tajam toraks
Klinis : didapatkan penurunan suara nafas, hipersonor pada
perkusi dan foto toraks saat ekspirasi akan mempertegas
diagnosis
Manifestasi klinis
a. Suara napas menurun pada sisi yang terkena
b. Takipneu
c. Takikardi
d. Perkusi sonor
e. VBS menurun
f. Foto thorax → gambaran pleura line
Terapi

Anestesi seharusnya dilakukan di tepi superior costa dan di aspectus inferior spatium intercostale,
termasuk satu costa dan satu spatium intercostale di atas dan di bawahnya. Menempatkan selang
di tepi superior costa (yakni, di posisi terbawah dalam suatu spatium intercostae). Lalu selang
dada dihubungkan dengan WSD. foto toraks dilakukan lagi untuk mengkonfirmasi
pengembangan kembali paru.
b. Open Pneumothorax

Terdapatnya defek pada dinding dada  adanya hubungan antara rongga dada dengan
udara luar

Defek besarnya lebih dari 2/3 diameter trachea  udara akan cenderung mengalir melalui
defek tsb karena tahannya lebih kecil dibandingkan dengan melewati trachea  paru tidak
akan mengembang  ventilasi akan terganggu
• Tanda & Gejala :
1. Menembus trauma dada
2. Sucking chest wound
3. Frothy blood di daerah luka
4. Dispnea berat
5. Hipovolemi

Pemeriksaan fisik:
Inspeksi : pergerakan dinding dada tidak simetris
Palpasi : vokal fremitus yang berkurang pada sisi trauma
Perkusi : adanya hipersonor pada sisi trauma
Auskultasi : bising napas yang berkurang/hilang pada sisi trauma
Penanganan Awal

Pasang kasa 3 sisi, 3 sisi tersebut diplester


sedangkan 1 sisi lain dibiarkan terbuka. Saat
ekspirasi : udara keluar melalui sisi yang
tidak tertutup. Saat inspirasi : sisi akan
tertarik menempel di dinding dada sehingga
udara tidak dapat masuk

Memasang drain toraks serta menutup defek


tersebut
c. Tension Pneumothorax

Akibat trauma, udara bocor masuk ruang pleura


setiap inspirasi dan tdk bisa keluar, sehingga
tekanan intra pleura akan sangat tinggi
Paru2 kolaps, pembuluh drh balik (VCS,VCI)
kolaps darah ke jantung terhambat, isi jantung
kurang, tekanan darah menurun. Mediastinum
terdorong termasuk trakhea kearah berlawanan
Gejala klinis:
1. Nyeri dada
2. Sesak
3. Distress nafas
4. Tachikardi
5. Hipotensi
6. Deviasi trachea
7. Hilangnya suara nafas pada 1 sisi
8. Distensi vena leher
NEEDELE THORACOSINTESIS WSD (Water Seal Drainage)

Penusukan dilakukan dengan menusukan jarum pada


ICS 2 pada linea midclavicularis pada sisi yang
terkena dengan jarum besar (12-14F)
Hematothorax Massive

Hemotothorax  perdarahan dalam rongga


pleura
Massive  1500 cc atau 5 – 10 cc/KgBB/jam
lebih dari 200 cc/jam selama 2-4 jam,
Penyebab utama : laserasi paru, laserasi
pembuluh darah interkostal atau arteri
mammaria interna akibat cedera tajam
atau tumpul.
 kolapsnya paru serta menekan
mediastinum  akan memperburuk
keadaan hipoksia dan syok yg timbul
akibat perdarahan sebelumnya.
Paru kolaps , hipoksia, tanda syok
hipovolemik, anemis.
Pemeriksaan fisik :
• Inspeksi : gerakan napas dapat tertinggal, dan pucat
karena perdarahan tampak anemis dan syok
• Palpasi : vokal fremitus pada sisi yang terkena lebih
keras dari sisi yang sehat.
• Perkusi : pekak (pada sisi dada yang mengalami
trauma) dengan batas seperti garis miring atau
mungkin tidak jelas.
• Auskultasi : bunyi napas tidak terdengar atau
menghilang.
 Tindakan: pemasangan drain toraks chest tube
(WSD), dan diawasi dengan ketat
 Terapi awal hemotoraks : penggantian volume darah
dan dekompresi rongga pleura.
 Selang dada dipasang pada ICS IV atau V, anterior
dari garis midaxillaris
 Bila darah yang dikeluarkan dari selang dada
sebanyak 1500 cc atau 3 – 5 cc/KgBB/jam lebih dari
200 cc/jam selama 3jam berturu-turut, indikasi
torakotomi penghentian sumber perdarahan harus
dipertimbangkan
Tehnik Pemasangan
Chest tube thoracostomy

1 2 3
Tehnik Pemasangan
Chest tube thoracostomy

4 5 6
Tehnik Pemasangan
Chest tube thoracostomy

7 8 9
Tehnik Pemasangan
Chest tube thoracostomy

10 11
Tamponade
Jantung
Temponade jantung adalah keadaan
darurat medis yang terjadi ketika jumlah
abnormal cairan menumpuk di kantung
perikardial menekan jantung dan
menyebabkan curah jantung menurun dan
syok.
Tamponade Jantung

Etiologi dan faktor risiko Patofisiologi


Luka tembus/trauma tumpul
Faktor lain

Manifestasi Klinis Pemeriksaan penunjang


Nyeri dada, palpitasi,
sesak nafas. Trias Back
Tatalaksana Tamponade Jantung

1 2 3

Pemberian O2 Ekspansi volume Tirah baring dengan kaki


ditinggikan

Perikardiosintesis Pilihan pembedahan:


torakotomi, pembukaan
kantung perikardial
Flail Chest

Etiologi Trauma

- Nyeri yang
hebat
- Ventilasi
Patofisiolofi tidak efisien
fraktur kosta lebih dari 2 - Atelektasis
pada 1 level (segmental)
- Kontusio
secara berurutan. paru
Manifestasi
- Nyeri
Klinis
- Gerakan Paradoks dinding dada
- Gerakan pernapasan abnormal
- krepitasi
Flail Chest
Radiology
Flail Chest

Tatalaksana

Surgery:
Konservatif: Kontrol nyeri:
indikasinya bila ada
pemeliharaan anestesi regional
cedera internal yang
tekananan dan analgesik
mengharuskan
intrathoraks positif
torakotomi
FRAKTUR COSTAE

Fraktur satu/ beberapa costae


FRAKTUR COSTAE

- Riwayat trauma
Manifestasi
- Gangguan pernapasan
- Memar dinding dada
- Krepitasi

Sederhana : Konservatif gagal atau fraktur


Tatalaksana
Konservatif; analgesa, berat:
istirahat, blok saraf Pembedahan, indikasi;deformitas
interkostal. atau defek dinding dada, flail
chest, nyeri.
Ruptur aorta

Terjadi karena trauma tembus atau tumpul


Anamnesis:
- Selalu curiga pada pasien dengan trauma berat
di dada
- Gejala tidak khas
Ruptur aorta

Tatalaksana

Indikasi pembedahan:
● Ketidakstabilan hemodinamik
● Bukti radiografi dari perluasan
hematoma
REFERENCE

1. Stashko, E Meer JM. Cardiac Tamponade. StatPearls Publishing; 2020


2. Restrepo, dkk. Imaging Findings in Cardiac Tamponade with Emphasis on CT.
Department radiology of University of Texas; Texas; 2007
3. Thomas, B dkk. Flail Chest. StatPearls Publishing; 2021
4. Jena, RK, dkk. Understanding of flail chest injuries and concept in
management. Department of Neurosurgery Narayana Medical College Hospital;
India; 2016
5. Kuo, K, Amie M. Rib Fracture. StatPearls Punblishing; 2020
6. Cheisa, et al. Traumatic Rupture of the thoracic Aorta. Department of Vascular
REFERENCE

7. Snell, Richard S. Anaromi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta : EGC. 2011


8. Greenberg, Michael I. Teks-Atlas Kedokteran Kedaruratan Jilid 2. Jakarta :
Penerbit Erlangga. 2008
THANKS

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, incluiding icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai