Nama Anggota:
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
07 Medis 08 Keperawatan 09 Asuhan Keperawatan
Definisi Trauma Thorax/Dada
Menurut Nugroho (2016 : 123) trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang
dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks,
hematoma pneumothoraks. Trauma thoraks adalah semua ruda paksa tajam atau tumpul.
Di dalam thoraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia yaitu paru –
paru dan jantung. Paru – paru sebagai alat pernapasan dan jantung sebagai alat pemompa
darah. Jika terjadi benturan atau trauma pada dada, organ tersebut bisa mengalami gangguan
bahkan kerusakan.
01
Etiologi
Menurut Mulu (2022) secara umum, trauma
dada dikelompokan berdasarkan mekanisme
trauma yakni trauma tumpul dan trauma
tembus. Penyebab paling umum dan
menyumbang sekitar 80% dari kejadian
trauma tumpul pada dada adalah kecelakaan
kendaraan bermotor. Penyebab lainnya
termasuk jatuh, tindakan kekerasan,
kendaraan menabrak pejalan kaki dan
ledakan. Untuk kasus trauma tembus,
disebabkan oleh tusukan langsung yang
menembus dinding dada baik energi rendah
(anak panah, pisau) maupun energi tinggi
(senapan api).
02
Patofisiologi
Menurut Puruhito (2013) Patofisiologi trauma thoraks meliputi:
1 2 3 4 5
Kerusakan
Kompresi pada toraks
alveoli/jalan napas/
dapat mengakibatkan
pleura sehingga udara
terjadinya asfiksia
keluar dari jalan
traumatika.
napas.
03
Manifestasi Klinik
Menurut Malik (2020), manifestasi klinik trauma thorax yaitu :
Nyeri dada
Takipnea
Distres respirasi
Takikardi hipotensi
Deviasi trachea menjauhi sisi
Distensi vena leher
Perkusi didapatkan hiperresonan / hipersonor
Sianosis
Serta saturasi arteri dengan pulse oximeter hasilnya menurun
Hipoksemia dan hiperkapnia (terjadi pada kasus berat)
04
Mekanisme Patologi
Menurut Nugroho (2022), trauma thorax dapat mengakibatkan mekanisme
patologi sebagai berikut :
Indikasi :
- Pneumothorak
- Hemothorax
- Thoracotomy
- Efusi pleura
- Emfiema
Pada trauma thorax, WSD dapat berarti :
1 Nyeri Akut
Tujuan: Dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan pasien dapat mencapai pola
napas yang membaik.
Tujuan: Dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan pasien dapat pertukaran gas
yang meningkat