FEBRIS
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Nim : 2020.025
Kelas : 2A
2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 2020.025
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan
yang berjudul “Febris”. Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti Praktik Klinik di SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANTI KOSALA
1. Dra. Endang Dwi Ningsih, M.M. selaku Ketua SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN PANTI KOSALA.
2. Ibu Tunjung SY., Ns., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan Laporan
Pendahuluan ini.
3. Keluarga dan rekan-rekan tercinta yang telah memberikan dukungan.
Penulis
A. Definisi
B. Etiologi
Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya
suatu molekul kecil di dalam tubuh kita yang disebut dengan
Pirogen, yaitu zat pencetus panas. Biasanya penyebab demam
sudah bisa diketahui dalam waktu satu atau dua hari dengan
pemeriksaan medis yang terarah.
1. Suhu lingkungan.
2. Adanya infeksi
3. Pneumonia.
4. Malaria.
5. Otitis media.
6. Imunisasi
C. Patofisiologi
Sumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses
oksidasi dipecah menjadi CO2 dan air. Sel dikelilingi oleh
membran yang terdiri dari permukaan dalam yaitu lipid dan
permukaan luar yaitu ionik. Dalam keadaan normal, memmbran
sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion Kalium (K+) dan
sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na+) serta elektrolit lainnya
kecuali ion kloirda (Cl-). Akibatnya, konsentrasi ion K+ dalam
neuron tinggi dan konsentrasi ion Na+ rendah, sedangkan di luar
sel neuron berlaku sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan
konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat
perbedaan potensial membran yang disebut sebagai potensial
membran dari neuron. Untuk menjaga keseimbangan potensial
membran ini, diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATP-
ase ynag terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan potensial
membran ini dapat diubah oleh:
E. Komplikasi
1. Dehidrasi : demam ↑ penguapan cairan tubuh
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan labolatorium :
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
N Diagnosis Tujuan Intervens
o i
keperawatan
.
1. Hipertemi Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia (I.
berhubunga tindakan keperawatan 15506) Observasi
ldentifikasi penyebab Hipertermia
n dengan 3x 24 jam, diharapkan :
monitor suhu tubuh
peningkatan 1. Pucat menurun monitor kadar elektrolit
laju 2. Menggigil menurun monitor komplikasi
metabolism 3. Takikardi menurun Akibat Hipertermia
Terapeutik
e (D.0130) 4. Suhu membaik
Longgarkan atau lepaskan pakaian
5. Suhu kulit ketat
membaik berikan cairan
oral Edukasi
(Termoregulasi
Anjurkan tirah
L.14134) baring Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
Cairan dan elektrolit
napas
membaik
(Toleransi
aktivitas
L.05047)
4. Gangguan Setelah dilakukan Teknik Menenangkan
pola tindakan (I.08248) Observasi
Identifikasi masalah yang
keperawatan 3x 24
dihadapi Terapeutik
tidur jam, diharapkan : Buat kontrrak dengan pasien
berhubunga 1. Kesejahteraan Ciptkan ruangan yang nyaman
n dengan fisik membaik dan tenang
hambatan
lingkung 2. Perawatan Edukasi
an sesuai Anjurkan mendengarkan music,
video animasi, yang lembut atau
(D.0055) kebutuhan
music yang disukai
3. Keluhan tidak Anjurkaan melakukan teknik
nyaman menen angkan hingga perasaan
menurun menjadi tenang
4. Gelisah menurun
5. Keluhan sulit
tidur menurun
6. Keluhan
kedinginan
7. Pola
eliminasi
membaik
8. Pola tidur
membaik
(Status
Kenyamanan
L.08064)
5. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas
berhubung tindakan (I.09314) Observasi
Identifikasi saat tingkat
an dengan keperawatan 3x 24
ansietas berubah
disfungsi jam, diharapkan : Identifikasi kemampuan
system 1. Kontak mata mengambil keputusan
membaik
keluar 2. Pola Monitor tanda-tanda
ga tidur ansietas Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik
(D.008 membai
untuk menumbuhkan
0) k kepercayaan
3. Pucat menurun Pahami situasi yang membuat
ansietas
4. Perilaku
Gunakan pendekatan yang tenang
gelisah dan meyakinkan
menurn Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Tremor Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk
menurun (Tingkat
sensasi yang dialami
Ansietas L.09093) Anjrkan keluarga untuk tetap
bersama pasien
Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
Latih teknik
relaksasi Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antiansietas,
jika perlu
6. Diare Setelah dilakukan Pemberian Obat ( I.
berhubung tindakan 02062 ) Observasi
identifikasi kemungkinan
an dengan keperawatan 3x 24
alergi, interaksi dan kontra
perubahan jam, diharapkan : indikasi obat
1. Nyeri abdomen monitor tanda vital dan nilai
air
dan menurun laboratorium sebelum pemberian
obat Terapeutik
2. Konaistensi
Perhatikan peroduser pemberian obat
makanan feses
lakukan prinsip 6 benar
(D.0020) membaik buang obat yang tidak terpakai
3. Frekuensi /kadaluarsa
defekasi dokumentasikan pemberian obat
dan respon terhadap obat
membaik
Edukasi
4. Distensi Jelaskan jenis obat, alasan pemberian
abdomen Tindakan yang di harap kan dan
efek samping
menurun
Jelaskan faktor yang dapat
(Eliminasi fekal meningkatkan
L. 04033 ) dan menurunkan efektifitas obat
Daftar Pustaka
Zein, Umar. 2012. Buku Saku Demam. Medan : USU PRESS 2012