DISUSUN OLEH :
INDRI FEBRIANTI
23.04.022
CI INSTITUSI CI LAHAN
MAKASSAR
2023
Konsep Medis
A. Definisi
Demam berarti suhu tubuh diatas batas normal biasa, dapat disebabkan oleh
kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat
pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi. (Guyton,
1990).
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 380 C atau lebih.
Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,80C. Sedangkan bila suhu
tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia) . (Julia, 2000)
Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh
secara abnormal.Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara
abnormal (Asuhan Keperawatan Anak 2001).
Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal
yaitu lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003).
Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong
tubuh dalam memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999).
B. Anatomi Fisiologi
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik
maupun penyakit lain. (Julia, 2000). Menurut Guyton (1990) demam dapat
disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi
pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala demam antara lain :
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
D. Etiologi
Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya suatu molekul kecil di
dalam tubuh kita di dalam tubuh kita yang disebut dengan pirogen, yaitu zat
pencetus panas satu atau dua hari dengan pemeriksaan medis yang terarah
Demam sering disebabkan karena infeksi.penyebab demam selain infeksi juga
dapat disebabkan oleh keadaan toksemia,keganasan atau reaksi terhadap pemakaian
obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya perdarahan
otak,koma).pada dasarnya untuk mencapai ketepatam diagnosis penyebab demam
diperilakukan antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyakit
pasien,pelaksanaan pemeriksaan fisik,observasu perjalanan penyakit evaluasi
pemeriksaan laboratorium serta penunjang lain secara tepat
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran.demam dapat
brhubungan dengan infrksi,penyakit kolagen,keganasan,penyakit metabolik maupun
penyakit lain demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat
toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri ,tumor
otak dan dehidrasi
Sedangkan menurut pelayanan kesehatan maternal dan noenatal dalam
thobroni bahwa etiologi febris diantaranya
1. Suhu lingkungan
2. Adanya infeksi
3. Pneumonia
4. Malaria
5. Ototis media
6. Imunisasi
E. Patofisiologi
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada
peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
peningkatan set point. (Julia, 2000)
Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan
merangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk
memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan
asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan
tubuh. (Sinarty, 2003)
1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering
disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi
tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai
dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut
hiperpireksia.
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
a. Pemeriksaan diagnostic
1. Uji coba darah
Pada demam dengue terdapat leucopenia hari ke-2 atau hari ke-3 pada DBD
dijumpai trombositopenia dan hemokonsentrasi.masa pembukan masi normal
masa perdarahan biasanya memanjang,dapat ditemukan penurunan faktor
II,V,VII,Ixdan XII pada pemeriksaan kimia darah tampak hipoproteinemia,
hipokloremia, SGTOT, serum glotomit piruvat (SGPT)<ureumdan ph darah
mungkin meningkat reversiaksilaalkasli menurun
2. Pembiakan kuman dari cairan tubuh /lesi permukaan atau sinar
Contoh pada DBD air seni mungkin ditemukan albuminuria ringan,dalam tehap
melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai juga dapat dilakukan
pemeriksan sperti anginografi,aortografi atau limfangiografi.
3. Ultrasonografi,endokskopi,atau scanning, masih dapat diperiksa
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Identitas Data Umum (selain identitas klien, juga identitas orangtua; asal kota
dan daerah, jumlah keluarga)
Keluhan Utama (penyebab klien sampai dibawa ke rumah sakit)
Riwayat kehamilan dan kelahiran:
Prenatal : (kurang asupan nutrisi , terserang penyakit infeksi selama hamil)
Intranatal : Bayi terlalu lama di jalan lahir , terjepit jalan lahir, bayi
menderita caput sesadonium, bayi menderita cepal hematom
Post Natal : kurang asupan nutrisi , bayi menderita penyakit infeksi ,
asfiksia ikterus
Riwayat Masa Lampau
Penyakit yang pernah diderita: Tanyakan, apakah klien pernah sakit batuk yang lama
dan benjolan bisul pada leher serta tempat kelenjar yang lainnya dan sudah diberi
pengobatan antibiotik tidak sembuh-sembuh? Tanyakan, apakah pernah berobat tapi
tidak sembuh? Apakah pernah berobat tapi tidak teratur?
Pernah dirawat dirumah sakit
Obat-obat yang digunakan/riwayat Pengobatan
Riwayat kontak dengan penderita TBC
Alergi
Daya tahan yang menurun.
Imunisasi/Vaksinasi : BCG
Riwayat Penyakit Sekarang (Tanda dan gejala klinis TB serta terdapat
benjolan/bisul pada tempat-tempat kelenjar seperti: leher, inguinal, axilla
dan sub mandibula)
Riwayat Keluarga (adakah yang menderita TB atau Penyakit Infeksi
lainnya, Biasanya keluarga ada yang mempunyai penyakit yang sama)
Riwayat Kesehatan Lingkungan dan sosial ekonomi
o Lingkungan tempat tinggal (Lingkungan kurang sehat (polusi, limbah),
pemukiman yang padat, ventilasi rumah yang kurang, jumlah anggota
keluarga yang banyak), pola sosialisasi anak
o Kondisi rumah
o Merasa dikucilkan
o Aspek psikososial (Tidak dapat berkomunikasi dengan bebas, menarik
diri)
o Biasanya pada keluarga yang kurang mampu
o Masalah berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu
waktu yang lama dan biaya yang banyak
o Tidak bersemangat dan putus harapan.
Riwayat psikososial spiritual (Yang mengasuh, Hubungan dengan anggota
keluarga,Hubungan dengan teman sebayanya, Pembawaan secara umum,
Pelaksanaan spiritual)
Pengkajian TUMBANG menggunakan KMS,KKA, dan DDST
a. Pertumbuhan
o Kaji BBL,BB saat kunjungan
o BB normal
o BB normal, mis : ( 6-12 tahun ) umur
o kaji berat badan lahir dan berat badan saat kunjungan TB = 64
x 77R = usia dalam tahun
o LL dan luka saat lahir dan saat kunjungan
b. Perkembangan
o lahir kurang 3 bulan = belajar mengangkat kepala, mengikuti
objek dengan mata, mengoceh,
o usia 3-6 bulan mengangkat kepala 90 derajat, belajar meraih
benda, tertawa, dan mengais meringis
o usia 6-9 bulan = duduk tanpa di Bantu, tengkuarap, berbalik
sendiri, merangkak, meraih benda, memindahkan benda dari
tangan satu ke tangan yang lain dan mengeluarkan kata-kata
tanpa arti.
c. usia 9-12 bulan = dapat berdiri sendiri menurunkan sesuatu
mengeluarkan kat-kata, mengerti ajakan sederhana, dan larangan
berpartisipasi dalam permainan.
d. usia 12-18 bulan = mengeksplorasi rumah dan sekelilingnya menyusun
2-3 kata dapat mengatakan 3-10 kata , rasa cemburu, bersaing
e. usia 18-24 bulan = naik–turun tangga, menyusun 6 kata menunjuk kata
dan hidung, belajar makan sendiri, menggambar garis, memperlihatkan
minat pada anak lain dan bermain dengan mereka.
f. usia 2-3 tahun = belajar melompat, memanjat buat jembatan dengan 3
kotak, menyusun kalimat dan lain-lain.
g. usia 3-4 tahun = belajar sendiri berpakaian, menggambar berbicara
dengan baik, menyebut warna, dan menyayangi saudara.
h. usia 4-5 tahun = melompat, menari, menggambar orang, dan
menghitung.
B. Diagnosa Keperawatan
Penyakit demam sangat berisiko maka pasien perlu dirawat di rumah sakit,
sedangkan keperawatan pasien yang perlu diperhatikan ialah resiko peningkatan
suhu tubuh, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, kurangnya pengetahuan
orang tua mengenai penyakit.
Diagnosa yang sering muncul adalah :
Hyperthermia berhubungan dengan proses infeksi.
Resiko injuri berhubungan dengan infeksi mikroorganisme.
Resiko kurang cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporsis.
Cemas berhubungan dengan hipertermi, efek proses penyakit
C. Perencanaan Keperawatan
Implementasi
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama
melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.
Evaluasi
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subyektif dan
obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau
belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan langkah awal dari identifikasi dan analisa
masalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta, EGC.
Engel, Joyce. (1998). Pengkajian Pediatrik. Ed. 2. Jakarta, EGC
Guyton, Arthur C. (1990). Fisiologi manusia danmekanisme penyakit. Ed. 3. Jakarta,
EGC.Guyton, Arthur C. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9. Jakarta, EGC.
Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit, Edisi 2. Jakarta, EGC.
Julia Klaartje Kadang, SpA (2000). Metode Tepat Mengatasi Demam.
www.Google.Com
Sinarty hartanto. (2003). Anak Demam Perlu Kompres.
www.Pediatrik.Com/knal.php
Sophia Theophilus. (2003). Apa Yang Perlu Diperhatikan Bila Anak Demam.
www. Kompas. Com.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Interνensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.