Anda di halaman 1dari 5

Volume X No.

2 Juli 2017

PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN LUKA DEKUBITUS PADA PASIEN


DIABETES MILITUS DI RUANG ICU RSU DR. PIRNGADI MEDAN

Trinita Situmorang
(S1 Keperawatan STIKes Flora Medan)

Abstrak
Luka dekubitus merupakan suatu masalah bagi sebagian klien yang dirawat di
rumah sakit atau perawatan lainnya. Mereka memiliki resiko untuk mengalami terjadinya
dekubitus selama perawatan. Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi luka dekubitus
bervariasi, tetapi secara umum dilaporkan bahwa 5-11% terjadi di tatanan perawatan
akut (acute care), 15-25% di tatanan perawatan jangka panjang (longterm care), dan 7-
12% di tatanan perawatan rumah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptifyaitu penelitian yang
menggambarkan hubungan perilaku perawat dalam pencegahan luka dekubitus pada
pasien diabetes militus di ruang ICU. Peneliti menentukan responden sesuai dengan
kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Penelitian menggunakan lembar kuesioner untuk
mengidentifikasi responden yang sesuai dengan criteria yang telah ditentukan, lembar
kuesioner diisi oleh responden.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 orang responden, dapat
diambil kesimpulan tentang perilaku perawat dalam pencegahan luka dekubitus di ruang
ruang ICURSUD PIRNGADI (n= 35) dimana sebagian besar berperilaku baik, dimana
komponen perilaku yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Kata kunci : Luka dekubitus, gejala, karakteristik luka

PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dan adanya perbaikan prosedur pencitraan dan teknik pembadahan
memungkin ahli penyakit dalam melokalisasi dan mengatasi lesi pada tubuh dengan ketepatan
lebih besar dari pada sebelumnya. (Brunner & Suddarth. 2001). Terdapat beberapa
gejala/kumpulan gejala yang karakteristik pada penyakit diabetes militus yang sering
merupakan masalah utama bagi pasien untuk memperoleh pertolongan medis. Tindakan
pencegahan atau perawatan luka dekubitus, meruapakan suatu intervensi dalam kaitannya
dengan masalah-masalah pada diabetes militus. (Brunner & Suddarth. 2001)
Luka dekubitus merupakan suatu masalah bagi sebagian klien yang dirawat di rumah
sakit atau perawatan lainnya. Mereka memiliki resiko untuk mengalami terjadinya dekubitus
selama perawatan. Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi luka dekubitus bervariasi, tetapi
secara umum dilaporkan bahwa 5-11% terjadi di tatanan perawatan akut (acute care), 15-25% di
tatanan perawatan jangka panjang (longterm care), dan 7-12% di tatanan perawatan rumah
(home health care). (Mukti, 2005).
Menurut Pam Libbs (1998) dalam Martin (1997), dekubitus 95% dapat dicegah dan
sisanya 5% tindakan apapun dilakukan, dekubitus bias terjadi. Anggapan bahwa dekubitus
terjadi akibat kesalahan perawat tentunya sangat disayangkan karena hampir 24 jam waktu
perawat ada bersama klien dan keluarganya. Oleh karena itu, peranan perawat sebagai sumber
daya professional yang mempunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan
moral, bertanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan dan aturan yang berlaku sangatlah penting(Maryam, 2012).

Jurnal Keperawatan Flora 24


Volume X No. 2 Juli 2017

Dari penelitian tersebut dapat diasumsikan bahwa kualitas pelayanan keperawatan yang
diberikan di Rumah Sakit dapat dikatakan belum baik dan perawat belum menempatkan
pencegahan dekubitus menjadi prioritas yang tinggi dalam pelayanan keperawatan. Dekubitus
merupakan problem yang serius karena dapat mengakibatkan meningkatkan biaya, lama
perawatan di rumah sakit serta memperlambat program rehabilitasi bagi penderita. Selain itu,
dekubitus juga dapat menyebabkan nyeri yang berkepanjangan, rasa tidak aman, meningkatkan
biaya dalam perawatan dan penanganannya serta menyebabkan komplikasi berat mengarah yang
mengarah ke sepsis, infeksi kronis, selulitis, osteomilitis, dan meningkatkan prevalensi
mortalitas pada klien lanjut usia. (Sari, 2007).
Berdasarkan survey pendahuluan diperoleh data pasien diabetes militusBulan Juli
sampai dengan September 2017 adalah sebanyak 91 orang pasien. Dari jumlah tersebut didapati
sebanyak 5 orang mengalami dekubitus. Perawat sudah melakukan perawatan sesuai standar,
tetapi hanya sebagian yang dapat terlaksana sesuai standar. Berdasarkan observasi peneliti
didapati pengetahuan perawat di ruang rawat inap tentang pencegahan luka dekubitus masih
perlu ditingkatkan dan diberi pelatihan.
Sikap perawat dalam pencegahan luka dekubitus belum maksimal dimana asuhan
keperawatan masih juga tidak terlaksana secara menyeluruh. Tindakan perawat dalam
pencegahan dekubitus juga masih belum maksimal karena kondisi pasien yang belum boleh
bergerak dan harus istirahat di tempat tidur.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang
menggambarkan hubungan perilaku perawat dalam pencegahan luka dekubitus pada pasien
diabetes militus. Peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat
sebelumnya. Penelitian menggunakan lembar kuesioner untuk mengidentifikasi responden yang
sesuai dengan criteria yang telah ditentukan, lembar kuesioner diisi oleh responden. Peneliti
menjelaskan pada responden tersebut tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner,
kemudian responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan (informed
consent).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sikap baik atau positif itu perlu dikembangkan karena ia berpengaruh terhadap
perubahan sikap yang kebih baik melalui pengamatan dan penilaian model peran perawat yang
baik, sehingga sikap positif yang diterapkan akan memberi manfaat untuk pasien. Sikap ini
dinilai dengan menjawab tentang soal-soal yang terdapat dalam pencegahan luka dekubitus.
Dalam Ahmadi (2013) juga dapat disimpulkan bahwa sikap tidak terbentuk dan berubah
dengan sendirinya.Ada banyak hal dan kemungkinan yang dapat mempengaruhi terjadinya
sikap, diantaranya yaitu hubungan dan komunikasi dengan suatu objek, orang, kelompok,

Jurnal Keperawatan Flora 25


Volume X No. 2 Juli 2017

lembaga, lingkungan terdekat, dan keluarga.Hasil penelitian diperkuat oleh teori yang
dikemukakan oleh Carruth, et all 1999, dalam Nurachmah (2011) asuhan keperawatan yang
bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap
caring kepada pasien. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan keahlian,
kata-kata yang lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping pasien, dan
bersikap caring sebagai media pemberi asuhan.Sikap ini diberikan melalui kejujuran,
kepercayaan, dan niat baik. Diyakini bersifat caring untuk pasien dan bekerja sama dengan
pasien dari berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat (82%) memiliki tindakan yang
baik tentang pencegahan luka dekubitus. Menurut Notoadmodjo (2011) secara logis, sikap akan
ditunjukkan dalam bentuk tindakan, namun tidak dapat dikatakan bahwa sikap dan tindakan
memiliki hubungan yang sistematis. Artinya suatu pengetahuan dan sikap yang baik belum
terwujud dalam suatu tindakan yang baik pula (overt behavior).
Menurut AHCPR (1994) luka dekubitus hampir 95% dapat dicegah melalui tindakan
keperawatan, sisanya lebih kurang 5% pasien immobilisasi tetap akan mengalami luka
dekubitus. Asosiasi ini juga menekankan bahwa pencegahan menjadi sangat penting yang harus
diperhatikan. Menurut Kadir (2013), kulit akan tetap utuh karena sirkulasi darah terjaga, bila
tekanan padanya masih berkisar pada batas-batas normal berkisar antara 16 mmHg-33 mmHg.
Tetapi sebagai pasien immobilisasi secara pasif dan terbaring diatas tempat tidur dengan
tekanan lebih normal maka keadaan ini dapat menimbulkan perubahan degenaratif secara
mikroskopik pada semua lapisan jaringan mulai dari kulit sampai tulang. Tekanan akan
menimbulkan daerah iskemik dan bila berlanjut terjadi nekrosis jaringan kulit.
Potter & Perry (2011), menjelaskan tiga area intervensi keperawatan dalam pencegahan
dekubitus, yang pertama yaitu higine dan perawatan kulit, perawat harus menjaga kulit pasien
tetap bersih dan kering.Pada perlindungan dasar untuk mencegah kerusakan kulit, maka kulit
klien dikaji terus menerus oleh perawat, jenis produk untuk perawatan kulit sangat banyak dan
penggunaan nya harus disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Pengetahuan merupakan landasan utama dan penting bagi tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan.Perawat sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tanggung
jawab utama dalam pelayanan keperawatan serta pelaksanaan asuhan keperawatan yang holistic
dan komprehensif dituntut memiliki pengetahuan yang tinggi dalam profesi keperawatan
termasuk pencegahan terhadap kejadian dekubitus (Moore dan Patricia, 2011).
Sikap yang dimiliki perawat merupakan respon batin yang timbul dan diperoleh
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan dan sikap akan sangat mempengaruhi
perilaku seseorang (Azwar, 2011). Pengetahuan, sikap dan perilaku seharusnya berjalan sinergis
karena terbentuknya perilaku baru akan dimulai dari domain kognitif atau pengetahuan yang
selanjutnya akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap dan akan dibuktikan dengan
adanya tindakan, perilaku atau praktek agar hasil dan tujuan menjadi optimal sesuai yang

Jurnal Keperawatan Flora 26


Volume X No. 2 Juli 2017

diharapkan, akan tetapi 3 pengetahuan dan sikap tidak selalu akan diikuti oleh adanya tindakan
atau perilaku (Notoatmodjo, 2011).
Upaya pencegahan dekubitus perlu memperhatikan pengetahuan, sikap dan perilaku
yang dimiliki oleh perawat. Tingkat keberhasilan dalam upaya pencegahan tergantung dari hal
tersebut, akan tetapi berbagai studi mengindikasikan bahwa perawat tidak memiliki informasi
dan pengetahuan yang cukup dalam memahami isi panduan penanganan dan kegiatan
pencegahan dekubitus (Buss, 2013). Penelitian lain yang dilakukan Moore, Patricia (2011)
tentang hal-hal yang menghalangi sikap, nilai, dan kepercayaan perawat dalam mencegah
dekubitus, hasil yang diperoleh menyebutkan bahwa sikap yang positif tidak cukup untuk
menjamin perubahan perilaku akan berjalan dalam praktik klinik.

SIMPULAN
Sebagian besar usia responden berada pada rentang usia 30-34 tahun, mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan, sebagian besar responden berpendidikan DIII
Keperawatan dan S-I keperawatan, dan sebagian besar responden berpengalaman kerja >8
tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 orang responden, dapat diambil
kesimpulan tentang perilaku perawat dalam pencegahan luka dekubitus di ruang ruang
ICURSUD PIRNGADI (n= 35) dimana sebagian besar berperilaku baik, dimana komponen
perilaku yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Azis. 2012. Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S., 2011. Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. 2nd ed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmadi. 2013. Tentang Sikap yang Tercermin dari Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.

Brunner &Suddarth. 2011. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Vol 3. Jakarta: EGC.
Buss,JS.,& Labus. D (2013). Buku Saku Patofisiologi Menjadi sangat Mudah. Edisi 2.
Diterjemahkan oleh Hariawati Hartanto. Jakarta : EGC

Mubarak, dkk (2013). Sosiologi Untuk Keperawatan; Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba
Medika.

Morton, Patricia Gonce. 2011. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic. Jakarta: EGC

Notoadmojo soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadmojo soekidjo.2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmojo soekidjo.2011. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Jurnal Keperawatan Flora 27


Volume X No. 2 Juli 2017

Nurachmah, E. 2011. Asuhan Keperawatan Bermutu di Rumah Sakit. Jakarta: RSI Cempaka
Putih.

Nursalam. 2012.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Potter & Perry. 2011. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Suriadi.(2012). Perawatan Luka.Jakarta : CV Sagung Seto

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana. (2012). Metode Statistik. Jakarta: Rineka Cipta

Votranicas. 2012. Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: EGC.

Mubarak, WI., 2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam Kebidanan,
Jakarta : Salemba medika

Jurnal Keperawatan Flora 28

Anda mungkin juga menyukai