PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
et al, 2015; Cahyono S.B, 2008). Penilaian mutu rumah sakit didapatkan
karena telah menjadi prioritas untuk layanan kesehatan di seluruh dunia (Join
rumah sakit.
1
2
pelaporan Patient safety pada beberapa rumah sakit di dunia yang telah
Australia 25%, India 23%, Amerika 12% dan Kanada 10%. Sementara di
Euzébia, & Santos, 2017). Dari beberapa hasil penelitian ini bahwa insiden
Indonesia.
banyak dilakukan oleh rumah sakit di Indonesia. Data yang dimiliki KKP-RS
provinsi yaitu terbanyak di Banten 125 laporan, Jakarta 105 laporan dan
baik, sementara di rumah sakit swasta panti waluya sawahan malang oleh
insiden (27%), KPC 5 insiden (23%), KTC 2 insiden (9%). Data insiden
safety dapat terjadi penurunan mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian Swift
atau diasuransikan sebesar $1 juta per kesalahan. Penelitian oleh Gerven et al.
nilai yaitu; Team work climate, kepuasan kerja, persepsi manajemen, budaya
ungkapkan oleh Anderson & Kodate (2015) yang menyatakan faktor yang
Patient safety karena memiliki korelasi yang erat dengan kinerja di bidang
rumah sakit haji Jakarta terdapat 45,3% kepuasaan kerja perawat rendah.
dengan budaya yang terbuka dan adil merupakan langkah pertama dalam
10% (Tetuan et al., 2017). Sedangkan faktor Lingkungan kerja juga sangat
menunjukkan bahwa 70% dari kasus Patient safety adalah adanya faktor
diperhatikan dan dijalankan oleh rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
BAB II
PEMBAHASAN
Keselamatan Pasien (Patient Safety) merupakan sesuatu yang jauh lebih penting
dari pada sekedar efisiensi pelayanan. Perilaku perawat dengan kemampuan perawat
sangat berperan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Perilaku yang tidak
yang tidak memperdulikan dan menjaga keselamatan pasien berisiko untuk terjadinya
kesalahan dan akan mengakibatkan cedera pada pasien, berupa Near Miss (Kejadian
Data Patient Safety Kejadian Tak Diharapkan (KTD) di Indonesia masih jarang,
namun dipihak lain terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek” yang belum tentu sesuai
dengan pembuktian akhir. Insiden pelanggaran patient safety 28,3% dilakukan oleh
perawat. Menurut Bawelle (2013) secara keseluruhan program patient safety sudah
diterapkan, namun masalah dilapangan merujuk pada konsep patient safety, karena
walaupun sudah pernah mengikuti sosialisasi, tetapi masih ada pasien cedera, resiko
jatuh, resiko salah pengobatan, pendelegasian yang tidak akurat saat oforan pasien yang
1. Peran keluarga secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien dipelyanan kesehatan
adalah
a. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk
b. Abad Pertengahan
Pada era revolusi industri ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan
K3 adalah :
1) Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru
pembakaran.
d. Era Industrialisasi
sumber daya, keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan
f. Era Mendatang
kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta
penerapan hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi.
injury
menurun sebelum gejala klinis muncul, dan dengan demikian lebih cepat
diinstruksikan.
3. Dampak Teknologi
a. Untuk pekerja
b. Untuk Pasien
karena mereka lebih cepat dan tahan di operasikan selama 24 jam. Ini
adalah salah satu kelebihan mesin yang tidak bisa di lakukan oleh
manusia.
6) Mesin di dalam bidang industri pasti memiliki manfaat yang besar jika
tidak langsung suatu saat pekerjaan mereka akan tergantikan oleh robot.
3) Kurang detail
4) Pada beberapa aspek hasil pekerjaan manusia memang lebih baik, salah
sesuatu, dan karena diciptakan dari rangkaian alat maka kerusakan pada
a. Kebijakan
digunakan.
c. Akses
lainnya.
d. Penggunaan
Perawat harus terlibat dalam kebijakan intuitif mereka dan proses yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesembuhan dari pasien terebut. Oleh karena itu, perawat harus memiliki
pengetahuan mengenai hak pasien serta mengetahui secara luas dan teliti
bagi pasien. Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki standar tertentu
melindungi hak dalam menerima pelayanan kesehatan yang baik serta sebagai
Angelita Lombogia, Julia Rottie, Michael Karundeng . (2016). Hubungan Perilaku Dengan
Kemampuan Perawat Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety). Manado.
Kozier dkk. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan:konsep,proses dan praktik.edisi 7. Jakarta:
EGC.
Patricia Putri. (2016). Peran Keluarga Menjaga Keselamatan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit. .