Anda di halaman 1dari 25

Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.

e-ISSN: 2654-7171

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SASARAN


KESELAMATAN PASIEN PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP UPT
RSUD DELI SERDANG

FACTORS AFFECTING THE IMPLEMENTATION OF PATIENT SAFETY


OBJECTIVES ON NURSES IN THE INPATIENT ROOM OF UPT RSUD DELI
SERDANG

Basri1, Hany Purnamasari2


1-2Institut Kesehatan Sumatera Utara
Email: Basririfki@gmail.com1, @hanny.purnamasari14@gmail.com2

ABSTRAK

Rumah sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting


dalam kehidupan masyarakat. Banyaknya kasus medical error mengakibatkan
keselamatan pasien menjadi tanggung jawab semua pihak yang berkaitan
dengan pemberi pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
tertarik untuk mendapatkan informasi tentang “Faktor-faktor yang
mempengaruhi penerapan Sasaran Keselamatan Pasien pada perawat di ruang
rawat inap UPT RSUD Deli Serdang” Penelitian ini menggunakan rancangan
survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang
rawat inap yang berjumlah 141 orang, sedangkan sampel diambil berjumlah 59
orang. Hasil penelitian menunjukkan penerapan komunikasi yang efektif dan
tepat lokasi tepat prosedur dan tepat pasien operasi menunjukan persentase
100% tercapai sesuai standar, penerapan identifikasi pasien tercapai 91,5%
seuai standar, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai tercapai
94,9%, penerapan pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
tercapai sesuai standar 94,9%, penerapan pengurangan resiko pasien jatuh
tercapai 96,6% dan secara keseluruhan penerapan sasaran keselamatan pasien
secara umum sudah dalam kategori baik yaitu 81,4% namun mengikuti standard
dan prosedur belum tercapai 100%. Untuk meningkatkan penerapan sasaran
keselamatan pasien diharapkan kerjasama semua pihak yakni pihak Rumah
Sakit melakukan pelatihan Patient Safety secara berkelanjutan, memperhatikan
ketersediaan sarana dan prasarana, Selalu mengingatkan pegawai rumah sakit
untuk melakukan standar keselamatan pasien, bagi institusi akademik agar lebih
meningkatkan pembelajaan mengenai patient safety, dan bagi peneliti
selanjutnya diharapkan mengembangkan riset dalam melakukan penelitian
terkait.

Kata kunci : penerapan sasaran keselamatan pasien

ABSTRACT

Hospitals are services that have an important role in people's lives. The
number of medical error cases resulted in patient safety being the responsibility of all
parties related to health service providers. Based on this, the researchers are interested
in getting information about "Factors that affect the application of Patient Safety
Goals to nurses in the UPT inpatient room. Deli Serdang Hospital” This study uses a
descriptive survey design. The population in this study were all nurses in the inpatient

31
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

room, amounting to 141 people, while the sample taken was 59 people. The results
showed that the application of effective communication and the right location, the
right procedure and the right patient for surgery showed that the percentage of 100%
was achieved according to the standard, the application of patient identification was
achieved 91.5% according to the standard, the increase in drug safety that needs to be
watched out for was achieved 94.9%, the application of risk reduction infections
related to health services were achieved according to the standard of 94.9%, the
application of reducing the risk of falling patients was achieved by 96.6% and overall
the implementation of patient safety goals in general was in the good category, namely
81.4% but following the standards and procedures had not been achieved 100%. To
improve the implementation of patient safety goals, it is expected that the cooperation
of all parties, namely the Hospital to carry out Patient Safety training on an ongoing
basis, pay attention to the availability of facilities and infrastructure, Always remind
hospital employees to carry out patient safety standards, for academic institutions to
further improve learning about patient safety, and for further researchers are
expected to develop research in conducting related research.

Keywords: application of patient safety goals

PENDAHULUAN kesalahan yang mungkin terjadi pada


setiap tindakan yang dilakukan terhadap
Sasaran Keselamatan Pasien pasien di RS. Terbentuknya Tim
menjadi masalah kesehatan global Keselamatan Pasien di RS yang bertugas
yang serius. Di era terakhir ini, menganalisis dan mengkaji kejadian-
negara-negara telah menyadari kejadian yang berhubungan dengan
pentingnya keselamatan pasien. keselamatan pasien adalah merupakan
Negara- negara anggota WHO telah salah satu cara untuk meminimalkan
menyepakati resolusi World Health kejadian kesalahan tindakan yang
Assembly pada keselamatan pasien dilakukan pada pasien di RS. (Dewi,Y.A,
pada tahun 2002. Dalam upaya 2017).
untuk meningkatkan kualitas dan Keselamatan pasien rumah
keamanan pelayanan maka sakit adalah bentuk pelayanan kesehatan
pemerintah diberbagai Negara kepada pasien di rumah sakit yang aman
sudah menyadari pentingnya yang tidak merugikan pasien. Adapun
pendidikan profesional kesehatan berbagai bentuk pelayanan kesehatan
juga telah memberikan rumah sakit yakni dokter, perawat dan
pemahaman terhadap prinsip- tenaga kesehatan lainnya (Setiowati,
prinsip dan konsep-konsep 2010). Menurut WHO (2011) pasien
keselamatan pasien (WHO, 2011, rawat inap beresiko untuk kejadian tidak
Dewi,Y.A, 2017). diharapkan (KTD). Oleh sebab itu,
Suatu hal yang nyata bahwa perawat mempunyai peranan penting
di rumah sakit terdapat puluhan untuk memberikan asuhan keperawatan
bahkan ratusan jenis obat, ratusan kepada pasien, untuk menjamin
prosedur, terdapat banyak pasien, keselamatan pasien dan menurunkan
banyak profesi yang bekerja, serta Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) di
banyak sistem yang berpotensi rumah sakit (Dewi,Y.A,2017).
sangat besar untuk terjadinya Tahun 2000 Institute of Medicine di
kesalahan. Keselamatan pasien Amerika Serikat memperoleh hasil
adalah hak pasien yang dijamin penelitian yakni dari 33,6 juta pasien
dalam UU No. 44/2009 tentang rawat inap terdapat 44.000 sampai
Rumah Sakit, oleh karenanya pihak 98.000 orang meninggal akibat medical
RS perlu meminimalkan kesalahan- error dan adverse event tindakan medis

32
Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.e-ISSN: 2654-7171

disetiap tahunnya. Publikasi WHO yakni 67 kasus (46,2%), dan lain-lain


di tahun 2004, memperoleh angka- sebanyak 9 kasus (6,2%). Pelaporan
angka penelitian rumah sakit kejadian yang tak diinginkan seperti KTD
diberbagai Negara: Amerika, dan KNC masih sangat minim dilakukan
Inggris, Denmark, dan Australia, oleh rumah sakit di Indonesia.
diketahui insiden KTD dengan (Bantu,2014, Dewi,Y.A,2017).
rentang 3,2-16,6 (Depkes, 2008). Di Di tingkat provinsi di Indonesia
Amerika Serikat, medication error diketahui insiden keselamatan pasien dari
terjadi pada sekitar 1,5 juta orang 145 insiden yang telah dilaporkan kasus
juga menyebabkan kematian tersebut terjadi di wilayah Aceh 0,68%.
beberapa ribu orang tiap tahunnya Sulawesi Selatan 0,69%, Bali 1,4%, Jawa
yang mengeluarkan biaya sekitar Barat 2,8%, Sumatera Selatan 6,9%, Jawa
$3,5 juta. Survei internsional lima Timur 11,7%, Daerah Instimewa
negara yang dilakukan oleh Yogyakarta 13,8%, Jawa Tengah 15,9%,
Communio Lectures, Ramsay Health Jakarta 37,9%. Hasil laporan tersebut
Care Clinical Govermance Unit diketahui bahwa berdasarkan status
tahun 2002, pada pasien dewasa kepemilikan rumah sakit tahun 2010 pada
yang sakit dan dirawat diketahui triwulan III diperoleh data bahwa rumah
19% percaya bahwa suatu sakit pemerintah daerah yang memiliki
kesalahan telah dibuat, 11% persentasi lebih tinggi sebesar 16%
percaya terjadi kesalahan obat juga dibandingkan dengan rumah sakit swasta
dosis, dan 13% percaya bahwa sebesar 12% (KKP-RS,2010, Awliyawati,
masalah kesehatan yang serius 2015).
diderita disebabkan adanya Upaya penerapan keselamatan
kesalahan dalam pelayanan atau pasien sangat tergantung dari
perawatan (Gusti, 2010, Dewi Y.A, pengetahuan perawat. Pengetahuan yang
2017). memadai, maka perilaku mengutamakan
Suatu fakta telah dirilis oleh keselamatan pasien oleh perawat tersebut
WHO bahwa di negara akan berlangsung secara trus menerus.
berkembang satu dari sepuluh Dalam memberikan asuhan keperawatan
pasien mengalami cedera ketika harus memiliki pengetahuan yang benar,
mendapatkan pelayanan keterampilan, dan sikap dalam menangani
kesehatan. Hasil pelaporan di kompleksitas perawatan kesehatan.
berbagai negara kejadian tidak Dengan pengetahuan yang memadai,
diharapkan (KTD) pasien rawat tenaga kesehatan termasuk
inap sebesar 3-16%. Di New perawat dapat menerapkan dan
Zealand KTD dilaporkan berkisar mempertahankan budaya keselamatan
12,9% dari angka pasien rawat pasien (Myers, 2012, Dewi Y.A, 2017).
inap, di Inggris KTD dilaporkan Peraturan Menteri Kesehatan
berkisar 10,8%, di Kanada Republik
dilaporkan berkisar 7,5%. Joint Indonesia Nomor. 11 Tahun 2017
Commission International (JCI) tentang keselamatan pasien
melaporkan KTD berkisar 10% menjelaskan bahwa setiap fasilitas
dan di United Kingdom, pelayanan kesehatan harus
sedangkan di Australia 16,6% menyelenggarakan keselamatan pasien,
(WHO, 2013, melalui pelayanan yang menerapkan
Awliyawati, 2015). standar keselamatan pasien, sasaran
Di Indonesia diperoleh data keselamatan pasien, dan langkah menuju
dari 145 insiden yang dilaporkan keselamatan pasien. Selain itu,
diperoleh kejadian nyaris cidera disebutkan juga bahwa dalam
(KNC) sebanyak 69 kasus (47,6%), meningkatkan upaya keselamatan
Kejadian Tak Diinginkan (KTD) pasien, pemerintah juga memberikan

33
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

jaminan perlindungan hukum (34,1%) dan kurang sebanyak 27 orang


terhadap semua komponen yang (65,9%).
terlibat dalam keselamatan UPT Rumah Sakit Umum Daerah
pasien, baik pasien itu sendiri dan Deli Serdang adalah salah satu rumah sakit
sumber daya manusia di rumah daerah di Provinsi Sumatera Utara. UPT
sakit. (Permenkes, 2017). RSUD Deli Serdang juga memiliki tenaga
Hasil penelitian (Lombogia, perawat dengan jumlah yang cukup besar
2016) yang menunjukkan bahwa yakni sebanyak 217 orang perawat. Jumlah
kemampuan perawat dalam perawat yang besar tentunya akan
melaksanakan patient safety berdampak pada variasi karakteristik
tentang kepastian tepat lokasi, perawat.
prosedur, dan pasien operasi yang Berdasarkan hasil survey
diterapkan sebanyak 27 pendahuluan data yang diperoleh dari
responden dengan hasil (40%) Tim PMKP UPT RSUD Deli Serdang,
sedangkan tidak diterapkan diketahui pada tahun 2019 jumlah
sebanyak 30 responden dengan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) sebanyak 3
hasil (44%). Selain itu, kasus, kejadian yang tidak diharapkan
kemampuan perawat dalam (KTD) sebanyak 1 orang, dan kejadian
melaksanakan patient safety potensi cedera (KPC) sebanyak 4 kasus.
tentang pengurangan resiko Sedangkan di tahun 2020, dilaporkan KTD
pasien jatuh yang baik sebanyak sebanyak 4 kasus dan KTC (Kejadian
16 orang dengan hasil (51,6%) Tidak Cedera) sebanyak 2 kasus.
sedangkan yang kurang baik Hasil studi pendahuluan penulis
sebanyak 15 orang dengan hasil dilakukan observasi terhadap 5 orang
(48,4%). perawat di ruang rawat inap UPT RSUD
Hasil penelitian oleh Redha Deli Serdang didapatkan data 80%
Pranasari, 2016 diketahui bahwa perawat telah melakukan identifikasi
pelaksanaan pemberian obat pasien sebelum melakukan tindakan, dan
dengan prinsip 7 benar yang 20% perawat tidak melakukan
dilakukan perawat menunjukkan identifikasi pasien sebelum melakukan
bahwa dari tindakan. Pada komunikasi efektif
41 perawat (100%) mampu didapatkan data 60% perawat telah
melakukan prinsip, enar pasien melakukan komunikasi secara efektif,
dengan kategori baik sebanyak 36 dan 40% perawat tidak melakukan
orang (87,8%) dan kurang komunikasi secara efektif. Pada
sebanyak 5 orang (12,2%), benar peningkatan keamanan obat didapatkan
dosis dengan kategori baik data 100% perawat telah melakukan
sebanyak 39 orang (95,1%) dan tujuh prinsip benar dalam pemberian
kurang sebanyak 2 orang (4,9%), obat. Pada pengurangan resiko infeksi
benar jenis obat dengan kategori didapatkan data 60% perawat
baik sebanyak 36 orang (87,8%) melakukan lima momen cuci tangan, dan
dan kurang sebanyak 5 orang 40% perawat tidak melakukan lima
(12,2%), benar waktu dengan momen cuci tangan. Dan pada
kategori baik sebanyak 30 orang pengurangan resiko jatuh didapatkan
(73,2%) dan kurang sebanyak 11 data 80% perawat telah melakukan
orang (26,8%), benar cara pengurangan resiko jatuh, dan 20%
pemberian dengan kategori baik perawat tidak melakukan tindakan
sebanyak 41 orang (100%), pencegahan resiko jatuh.
benar petugas dengan kategori Berdasarkan hasil wawancara
baik sebanyak 41 orang (100%), dengan kepala ruangan di ruang rawat
benar dokumentasi dengan inap di UPT RSUD Deli Serdang bahwa
kategori baik sebanyak 14 orang perawat masih kurang dalam proses

34
Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.e-ISSN: 2654-7171

mengidentifikasi ulang saat adalah perawat rawat inap yang dijumpai


memberikan tindakan kepada di lokasi penelitian selama kurun waktu
pasiennya. Kedua, pasien terjatuh yang ditentukan. Berdasarkan hasil
di kamar mandi dikarenakan perhitungan di atas, maka jumlah sampel
pasien dalam kondisi lemah dan yang diperlukan adalah sebanyak 59
bangun dari tempat tidur tanpa orang perawat. UPT RSUD Deli Serdang,
sepengetahuan keluarga dan terdiri dari 11 ruang rawat inap yakni
perawat. Ketiga, hasil Seroja : 11 orang, Melur
pemeriksaan laboratorium kritis :10 orang, Mawar Atas: 15 orang, Mawar
pernah tidak segera dilaporkan. Bawah : 14 orang, Kenanga : 11 orang,
Keempat, masih ada yang belum Asoka/Isolasi : 28 orang, Tulip : 16 orang,
mencuci tangan sebelum dan Cempaka : 8 orang, Melati : 8 orang, Isolasi
sesudah tindakan keperawatan. Kediri : 8 orang dan Neonatologi : 12
orang perawat.
METODE Untuk memperoleh informasi
Jenis penelitian yang dari responden, peneliti menggunakan
dilakukan adalah penelitian yang alat pengumpulan data berupa lembar
menggunakan rancangan survey observasi yang disusun dengan
deskriptif. Metode penelitian berpedoman pada kerangka konsep dan
deskriptif adalah suatu metode tinjauan pustaka.
penelitian yang dilakukan dengan Lembar observasi yang
tujuan utama untuk membuat digunakan adalah lembar observasi
gambaran atau deskripsi tentang dengan metode check list tentang
suatu keadaan secara objektif penerapan sasaran keselamatan pasien
(Notoatmodjo, 2005). Penelitian yang terdiri dari 18 pernyataan tentang
ini dilakukan untuk menjelaskan 6 sasaran keselamatan pasien yang
faktor-faktor yang mempengaruhi diambil berdasarkan KARS 2012 dengan
penerapan sasaran keselamatan pilihan jawaban “dilakukan” dengan nilai
pasien pada perawat di Ruang 1 dan “tidak dilakukan” dengan nilai
Rawat Inap UPT RSUD Deli jawaban 0, sehingga total nilai dari hasil
Serdang. obeservasi responden tertinggi adalah
Populasi dalam penelitian ini 18 dan terendah adalah 0.
adalah seluruh perawat di ruang Berdasarkan KARS 2012, bahwa
rawat inap UPT RSUD Deli Serdang standar sasaran keselamatan pasien
dengan jumlah populasi sebanyak harus dicapai sesuai standar KARS, maka
141 orang perawat. Sampel terdiri standar hasil penelitian dengan total nilai
dari bagian populasi terjangkau jawaban yang dikategorikan menjadi :
yang dapat dipergunakan sebagai 1. Sesuai standart jika seluruh kegiatan
subjek penelitian melalui sampling, dilakukan oleh responden, yakni total
sedangkan sampling adalah proses nilai 18 (100% dilakukan)
menyeleksi porsi dari populasi
untuk dapat mewakili populasi. 2. Tidak sesuai standar jika kegiatan
Cara pengambilan sampel pada yang dilakukan oleh responden
penelitian ini adalah probability dengan total nilai < 18 ( < 100%
sampling dengan stratified random dilakukan).
sampling. Probability sampling Data yang terkumpul diolah
memiliki prinsip bahwa setiap secara manual dan dilanjutkan dengan
subjek dalam populasi memiliki computer, melalui tahapan editing,
kesempatan untuk terpilih atau coding, entry data dan cleaning. Data
tidak sebagai sampel. (Nursalam, dianalisis dengan computer dengan
2007, Pratama D.A,2017). menggunakan aplikasi Statistical
Sampel dalam penelitian ini

35
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

Package for the Social Sciences pendidikan terakhirnya D III


(SPSS). SPSS adalah aplikasi yang Keperawatan sebanyak 24 orang
digunakan untuk melakukan (40,7%), berdasarkan masa kerja
analisis statistika tingkat lanjut, responden, dimana responden dengan
analisis data dengan algoritma masa kerja yang paling banyak yaitu
machine learning,analisis string, masa kerja > 3 tahun sebanyak 50
serta analisis big data yang dapat responden (84,7%), dan responden yang
diintegrasikan untuk membangun paling sedikit yaitu masa kerja ≤ 3 tahun,
platform data analisis sebanyak 9 orang (15,3%),
(Murtaza,Heider, 2015). berdasarkan status kepegawaiannya,
Jenis data yang adalah maka Status Kepegawaian responden
analisis univariat. Tujuan dari yang terbanyak adalah PNS yaitu 30
analisis univariat adalah untuk orang (50,8%) dan yang paling sedikit
menjelaskan atau adalah Non PNS yakni sebanyak 29 orang
mendiskripsikan karakteristik (49,2%).
masing- masing variabel yang
diteliti secara sederhana yang Analisa Univariat
meliputi umur, jenis kelamin, Distribusi responden berdasarkan
pendidikan terakhir, status penerapan ketepatan identifikasi pasien
kepegawaian, masa kerja, Berdasarkan penerapan ketepatan
ketepatan identifikasi pasien, identifikasi pasien, maka yang terbanyak
komunikasi efektif, peningkatan adalah responden yang sesuai standar
keamanan obat yang perlu yakni 54 orang (91,5%), dan yang paling
diwaspadai, kepastian tepat- sedikit adalah responden yang tidak
lokasi tepat prosedur operasi, sesuai standar yakni 5 orang (8,5%).
pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan, dan Distribusi responden berdasarkan
pengurangan resiko jatuh pasien penerapan peningkatan komunikasi
yang disajikan dalam bentuk yang efektif.
tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan penerapan
peningkatan komunikasi yang efektif,
HASIL PENELITIAN maka yang diketahui semua responden
Karakteristik Responden adalah sesuai standar yakni 59 orang
Berdasarkan usia yang paling (100%) dan tidak ada responden yang
banyak yaitu > 39 tahun sebanyak tidak sesuai standar (0%).
27 orang responden (45,8%) dan
usia yang paling sedikit yaitu 21 – Distribusi responden berdasarkan
26 tahun sebanyak 3 orang (5,1%), penerapan peningkatan keamanan obat
berdasarkan jenis kelamin, yang perlu diwaspadai (high alert).
responden, yang paling banyak Berdasarkan penerapan
yaitu perempuan sebanyak 48 peningkatan keamanan obat yang perlu
responden (81,4%), dan jenis diwaspadai (high alert), maka yang
kelamin yang paling sedikit yaitu terbanyak adalah responden sesuai
responden laki-laki sebanyak 11 standar, yakni 56 orang responden
orang (18,6%), berdasarkan (94,9%), dan yang paling sedikit adalah
pendidikan terakhir responden, responden yang tidak sesuai standar
pendidikan terakhir yang paling yakni 3 orang (5,1%).
banyak yaitu pendidikan S1
Keperawatan sebanyak 35 Distribusi responden berdasarkan
responden (59,3%), dan penerapan tepat lokasi, tepat prosedur
pendidikan terakhir yang paling dan tepat pasien operasi.
sedikit yaitu responden yang Berdasarkan penerapan tepat

36
Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.e-ISSN: 2654-7171

lokasi, tepat prosedur dan tepat Distribusi responden berdasarkan


pasien operasi, maka yang penerapan pengurangan resiko
diketahui semua responden infeksi terkait pelayanan kesehatan.
adalah sesuai standar yakni 59 Berdasarkan penerapan
orang (100%) dan tidak ada pengurangan resiko infeksi terkait
responden yang tidak sesuai pelayanan kesehatan, maka yang
standar (0%). terbanyak adalah responden sesuai
standar, yakni 56 orang responden
Distribusi responden (94,9%), dan yang paling sedikit adalah
berdasarkan penerapan responden yang tidak sesuai standar
pengurangan resiko infeksi yakni 3 orang (5,1%).
terkait pelayanan kesehatan.
Berdasarkan penerapan Distribusi Responden Berdasarkan
pengurangan resiko infeksi Sasaran Keselamatan Pasien.
terkait pelayanan kesehatan, Berdasarkan penerapan sasaran
maka yang terbanyak adalah keselamatan pasien, maka yang
responden sesuai standar, yakni terbanyak adalah responden dengan
56 orang responden (94,9%), dan penerapan sasaran keselamatan pasien
yang paling sedikit adalah sesuai standar yakni 48 orang (81,4%),
responden yang tidak sesuai dan yang paling sedikit responden
standar yakni 3 orang (5,1%). dengan penerapan sasaran keselamatan
pasien yang tidak sesuai standar yakni 11
Distribusi Responden orang
Berdasarkan Sasaran (18,6%).
Keselamatan Pasien.
Berdasarkan penerapan PEMBAHASAN
sasaran keselamatan pasien, maka
yang terbanyak adalah responden Penerapan ketepatan identifikasi
dengan penerapan sasaran pasien pada perawat di ruang rawat
keselamatan pasien sesuai inap UPT RSUD Deli Serdang.
standar yakni 48 orang (81,4%), Hasil penelitian ini menunjukkan
dan yang paling sedikit responden berdasarkan penerapan
dengan penerapan sasaran kBerdasarkan penerapan
keselamatan pasien yang tidak peningkatan keamanan obat yang perlu
sesuai standar yakni 11 orang diwaspadai (high alert), maka yang
(18,6%). terbanyak adalah responden sesuai
standar, yakni 56 orang responden
(94,9%), dan yang paling sedikit adalah
Distribusi responden responden yang tidak sesuai standar
berdasarkan penerapan tepat yakni 3 orang (5,1%).
lokasi, tepat prosedur dan tepat
pasien operasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
Berdasarkan penerapan berdasarkan penerapan ket
tepat lokasi, tepat prosedur dan identifikasi pasien, maka terbanyak
tepat pasien operasi, maka yang adalah responden yang sesuai standar
diketahui semua responden yakni 54 orang (91,5%), dan yang paling
adalah sesuai standar yakni 59 sedikit adalah responden yang tidak
orang (100%) dan tidak ada sesuai standar yakni 5 orang (8,5%).
responden yang tidak sesuai Hasil ini sejalan dengan penelitian
standar (0%). yang dilakukan oleh Iswati (2013) dimana
penerapan sasaran dengan menggunakan
analisis secara kuantitatif ditemukan

37
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

bahwa 95,7% perawat sudah dilakukan perawat dengan bertanya


menerapkan sasaran keselamatan kepada pasien sebelum melakukan
pasien dengan baik. Namun masih tindakan misalnya ”nama ibu siapa?”.
diperlukan sosialisasi lebih intensif Jika pasien menggunakan gelang
untuk mengidentifikasi pasien tangan harus tetap dikonfirmasi secara
menggunakan minimal dua verbal seandainya pasien tidak dapat
identitas pasien. menyebut nama maka perawat dapat
Hal ini sesuai dengan teori menanyakan pada penunggu atau
yang dikemukakan oleh oleh (Tulus keluarga. Pasien yang tidak mampu
et al., 2015) faktor utama untuk menyebut nama, tidak memakai gelang
mencegah terjadinya kesalahan dan tidak ada keluarga atau penunggu
identifikasi pasien adalah maka identitas dipastikan dengan
ketersediaan dan kepatuhan melihat rekam medik oleh dua orang
terhadap SOP dan pelaporan petugas.
apabila terjadi kesalahan
identifikasi pasien. Solusi dan Penerapan peningkatan komunikasi
simulasi penerapan prosedur yang efektif pada perawat di ruang
penggunaan gelang identitas rawat inap UPT RSUD Deli Serdang.
dengan berbagai kondisi dipandang Hasil penelitian menunjukkan
sebagai solusi yang tepat untuk bahwa responden dengan kategori sesuai
meningkatkan ketepatan system standar yaitu sebanyak 59 responden
identifikasi pasien. dengan persentase (100%) sedangkan
Di UPT RSUD Deli Serdang, kategori tidak sesuai standar yaitu (0%).
sesuai dengan SOP maka proses Hasil penelitian ini sejalan dengan
identifikasi pasien dilakukan sejak hasil penelitian (Alfiah, 2016) yang
dari awal pasien masuk rumah menunjukkan bahwa kemampuan
sakit dan akan selalu dikonfirmasi perawat dalam melaksanakan patient
dalam segala proses di rumah sakit. safety tentang komunikasi yang efektif
Semua pasien baru yang masuk dengan kategori tercapai penuh yaitu
telah diberikan gelang identitas sebanyak 68 responden dengan
dan ditanyakan namanya saat presentase (100%) sedangkan kategori
gelang disematkan, pemberian tercapai sebagian dan titik tercapai yaitu
gelang tersebut untuk (0%).
memudahkan proses identifikasi Berbeda dengan hasil penelitian oleh
pasien. Pada saat pemasangan Arwinni A, dkk, tahun 2020 hasil penelitian
gelang identitas, pasien akan diberi dari 147 responden terdapat 145 perawat
tahu mengenai manfaat gelang dan melakukan komunikasi efektif dengan baik
perawat wajib menjelaskan risiko (98.6%), dan 2 diantaranya (1.4%)
yang akan timbul jika tidak melakukan komunikasi efektif yang kurang.
dipasang gelang identitas. Selain itu Komunikasi efektif merupakan
penggunaan tiga identitas pasien unsur utama dari sasaran kesalamatan
jika akan melakukan prosedur pasien karena komunikasi adalah
memerlukan sedikitnya penyebab pertama masalah keselamatan
tiga cara untuk pasien (patient safety). Komunikasi yang
mengidentifikasi seorang pasien, efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap,
seperti nama pasien, nomor jelas, dan dipahami oleh penerima
rekam medis, tanggal lahir, gelang mengurangi kesalahan dan meningkatkan
identitas pasien dengan bar-code, keselamatan pasien. Maka dalam
dan lain-lain. Nomor kamar pasien komunikasi efektif harus dibangun aspek
atau lokasi tidak boleh digunakan kejelasan, ketepatan, sesuai dengan
untuk identifikasi. Proses konteks baik bahasa dan informasi, alur
identifikasi pasien dapat yang sistematis, dan budaya. Komunikasi

38
Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.e-ISSN: 2654-7171

yang tidak efektif akan dari segi kebijakan sudah ada kebijakan
menimbulkan risiko kesalah dalam terkait SOP keamanan obat-obatan yang
pemberian asuhan keperawatan perlu diwaspadai (High- Alert) namun
(Supinganto, 2015). untuk sosialisasi belum dilaksanakan
Berdasarkan hasil secara maksimal. Karena kurangnya
penelitian tersbut, pelaksanaan sosialisasi inilah para perawat kurang
sasaran keselamatan pasien mengetahui apa tindakan yang tepat
tentang komunikasi efektif telah untuk obat-obatan High Alert. Namun
dilaksanakan sesuai standar oleh penempatan obat-obatan High Alert dan
perawat di ruang rawat inap UPT elektrolit konsentrat disimpan di tempat
RSUD Deli Serdang. yang terpisah dan tidak berada di unit
pelayanan pasien, melainkan di apotik
Penerapan peningkatan untuk kasus tidak darurat.
keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high alert), Penerapan kepastian Tepat Lokasi,
Berdasarkan hasil Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi,
penelitian diketahui penerapan Berdasarkan penerapan tepat
peningkatan keamanan obat yang lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien
perlu diwaspadai (high alert), maka operasi, maka yang diketahui semua
yang terbanyak adalah responden responden adalah sesuai standar yakni
sesuai standar, yakni 56 orang 59 orang (100%) dan tidak ada
responden (94,9%), dan yang responden yang tidak sesuai standar
paling sedikit adalah responden (0%).
yang tidak sesuai standar yakni 3 Hasil penelitian yang lain oleh
orang (5,1%). Hasil penelitian ini Arwinni A, tahun 2020 menunjukkan
tidak sejalan dengan hasil bahwa dari 147 responden 5 diantaranya
penelitian oleh Alfiah Nurhidayah (3.4%) perawat melakukan kepastian
tahun 2016 Peningkatan Keamanan tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepatpasien
Obat yang Perlu Diwaspadai di operasi masih kurang, sedangkan 146
RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle diantaranya (96.6%) responden yang
Kabupaten Takalar masih belum melakukan Kepastian Tepat- lokasi,
maksimal pelaksanaannya hal ini TepatProsedur, Tepat-pasien operasi
terlihat dari hasil penelitian dengan baik.
menunjukan presentase responden Hasil analisis dan wawancara
tercapai sebagian dan tidak yang dilakukan menunjukkan bahwa
tercapai yakni 63.2% masih lebih sebagian besar perawat perawat pada
besar dibandingkan persentase unit rawat inap
responden tercapai penuh yakni sudah mengerti dan menjalankan
36.8%. kebijakan dan SOP yang ada terkait
Hasil penelitian ini juga tidak dengan kepastian tepat-lokasi, tepat-
sejalan dengan penelitian Kartika prosedur, dan tepat-pasien operasi.
dan Melani tahun 2017 yang Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan tersebut, pelaksanaan sasaran
perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien tentang tepat lokasi
patient safety tentang pemberian tepat prosedur tepat pasien operasi telah
obat yang baik sebanyak 15 orang dilaksanakan sesuai standar (100%) oleh
dengan hasil (50%) sedangkan perawat di ruang rawat inap UPT RSUD
yang kurang baik sebanyak 15 Deli Serdang.
orang dengan hasil (50%).
Hasil analisis lapangan Penerapan pengurangan resiko infeksi
dan wawancara dengan beberapa terkait pelayanan kesehatan
perawat mengungkapkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian

39
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

penerapan pengurangan resiko pemberian label saat pemasangan


infeksi terkait pelayanan kesehatan, kateter.
maka yang terbanyak adalah
responden sesuai standar, yakni 56 Penerapan pengurangan pasien resiko
orang responden (94,9%), dan jatuh
yang paling sedikit adalah Hasil penelitian berdasarkan
responden yang tidak sesuai penerapan pengurangan resiko pasien
standar yakni 3 orang (5,1%). jatuh, maka yang terbanyak adalah
Hasil penelitian ini sejalan responden sesuai standar, yakni 57
dengan hasil penelitian oleh orang responden
Lombogia, 2016 yang menunjukkan (96,6%), dan yang paling sedikit adalah
bahwa kemampuan perawat dalam responden yang tidak sesuai standar
melaksanakan patient safety yakni 2 orang (3,4%).
tentang pengurangan resiko infeksi Sejalan dengan penelitian oleh
yang baik sebanyak 21 orang Arwinni dkk, tahun 2020 diketahui
dengan hasil (67,7%) sedangkan implementasi mengurangi resiko pasien
yang kurang baik sebanyak 10 jatuh didapatkan hasil sebesar 95.9%
orang dengan hasil (32,3%). atau sebanyak 141 perawat melakukan
Dalam penelitian ini dengan baik sedangkan 6 diantaranya
diketahui ada 3 orang perawat (4.1%) responden kurang dalam
yang tidak melakukan pemberian melakukan pencegahan resiko pasien
label saat pemasangan kateter jatuh.
pasien. Prosedur dalam melakukan Hasil penelitian lainnya oleh
pemasangan kateter perlu Lombogia, 2016 yang menunjukkan
memperhatikan teknik aseptik dan bahwa kemampuan perawat dalam
benar sehingga tidak menimbulkan melaksanakan patient safety tentang
iritasi atau trauma pada saluran pengurangan resiko pasien jatuh yang
kemih yang dapat menjadi sumber baik sebanyak 16 orang dengan hasil
infeksi. Serta lamanya waktu (51,6%) sedangkan yang kurang baik
pemasangan kateter sebaiknya sebanyak 15 orang dengan hasil (48,4%).
tidak terlalu lama, karena semakin Jatuh adalah kejadian tiba-tiba, tidak
lama pemasangan kateter dapat terkontrol, tidak terduga, yang
mengakibatkan angka kejadian mengakibatkan tubuh terhempas ke lantai
infeksi saluran kemih semakin atau lainnya, namun tidak termasuk
tinggi. Pemasangan kateter pada kejadian jatuh yang diakibatkan
pasien sebaiknya tidak lebih dari kekerasan atau tindakan lain yang
7 hari, bila lebih dari 7 hari diharapkan.
sebaiknya dilakukan penggantian Hasil penelitian diketahui
pemasangan kateter baru, oleh mayoritas perawat menerapkan sasaran
karenanya pada saat pemasangan keselamatan pasien pencegahan resiko
kateter pada pasien harus jatuh ( seuai standar yakni 96,6%.
diberikan label yang berisikan Berdasarkan hasil dari wawancara dan
tanggal pemasangan. pengamatan dilapangan yang dilakukan
Berdasarkan hasil oleh peneliti adalah menyangkut tentang
penelitian tersebut, penerapan sarana dan perilaku perawat. Semua
sasaran keselamatan pasien pasien yang akan masuk terlebih dahulu
terkait pengurangan resiko infeksi dilakukan screening. Langkah yang
terkait pelayanan kesehatan dilakukan oleh pihak rumah sakit dan
mayoritas sesuai standar (94,9%) para perawat merupakan prosedur yang
dan masih adanya perawat yang diarahkan oleh dunia kesehatan yaitu
tidak melakukan sesuai standar dengan mengidentifikasi terlebih dahulu
yakni 3 orang tidak melakukan setiap pasien. Hal ini dilakukan karena

40
Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.e-ISSN: 2654-7171

mengingat bahwa terkadang Penerapan sasaran keselamatan


terdapat pasien yang mengalami pasien pada perawat di ruang rawat
resiko jatuh. inap UPT RSUD Deli Serdang.
Berdasarkan penerapan sasaran
Berdasarkan wawancara keselamatan pasien, maka yang
dengan perawat mereka terbanyak adalah responden dengan
mengatakan untuk mengurangi penerapan sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh pada pasien hal yang sesuai standar yakni 48 orang (81,4%),
paling utama diperhatikan adalah dan yang paling sedikit responden
perlunya melakukan identifikasi dengan penerapan sasaran keselamatan
dan membaca setiap gejala pada pasien yang tidak sesuai standar yakni 11
pasiean. Dalam mengurangi resiko orang ( 18,6%).
pasien jatuh, fasilitas yang terdapat Hasil penelitian ini sejalan
disetiap ruangan untuk para pasien dengan penelitian oleh Alfiah
dinilai sudah cukup layak untuk Nurhidayah tahun 2016 bahwa
digunakan terdapat pengaman bed penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
disetiap sisi kiri dan kanan pada oleh Perawat di RSUD Haji Padjonga
setiap tempat tidurnya, ruangannya Daeng Ngalle Kabupaten Takalar masih
bersih, tempat tidurnya juga baru belum diterapkan secara maksimal hal
dan sering dirawat. Selain itu ini terlihat dari hasil penelitian
perawat dan keluarga pasien harus menunjukkan persentase 60.3%.
selalu bekerjasama dalam Keselamatan pasien rumah sakit harus
mengawasi pasien sehingga memberikan pelayanan yang memenuhi
kejadian yang tidak diinginkan standar kualitas serta jaminan rasa aman
dapat diminimalisir. dan perlindungan terhadap dampak
Hasil penelitian diketahui pelayanan yang diberikan dalam rangka
adanya 2 orang perawat yang tidak memenuhi hak-hak masyarakat akan
melakukan tindakan untuk pelayanan yang berkualitas serta aman
mengurangi atau menghilangkan (Sakinah, 2017). Tujuan dari
risiko jatuh, yakni tidak memasang keselamatan pasien yaitu menurunkan
pengaman bed pasien setelah KTD, KNC, KTC dan KPC. Oleh karena itu,
melakukan tindakan pada jika rumah sakit ingin menurunkan
pasien. Hasil kejadian insiden keselamatan pasien
wawancara oleh kedua maka rumah sakit harus menerapkan
perawat tersbut menyatakan lupa budaya keselamatan pasien. (Najihah,
untuk memasang pengaman bed 2018).
pasien. Perawat memegang peran penting
Berdasarkan hasil dalam memastikan keselamatan pasien
penelitian tersebut, penerapan karena sifat pekerjaan yang melibatkan
sasaran keselamatan pasien keberlanjutan pemantauan pasien dan
terkait pengurangan resiko pasien koordinasi perawatan (Kirwan et al.,
jatuh maka mayoritas sesuai 2013). Dari hasil penelitian yang
standar (96,6%) dan masih dilakukan di Amerika Serikat diperoleh
adanya perawat yang tidak hasil perawat yang berada di lingkungan
melakukan sesuai standar yakni akademi dan bekerja di pusat-pusat
3,4% orang tidak memasang kesehatan memiliki kesadaran keamanan
pengaman bed pasien. (Pronovost et al., 2003). National Patient
safety Agency 2017 melaporkan dalam
rentang waktu Januari- Desember 2016
angka kejadian keselamatan pasien yang
dilaporkan dari Negara Inggris adalah
sebanyak 1.879.822 kejadian (Arwinni A,

41
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

et.al, 2020). keselamatan pasien kepastian tepat


Berdasakan hasil penelitian lokasi tepat prosedur dan tepat
mayoritas perawat di ruang rawat pasien operasi pada perawat di
inap UPT RSUD Deli Serdang telah ruang rawat inap UPT RSUD Deli
menerapkan sasaran keselamatan Serdang tercapai sesuai standar
pasien sesuai dengan standar (100%).
(81,4%), dimana penerapan 5. Penerapan sasaran keselamatan
komunikasi efektif dan kepastian pasien pengurangan resiko infeksi
tepat lokasi, tepat prosedur dan terkait pelayanan kesehatan pada
tepat pasien operasi diterapkan perawat di UPT RSUD Deli Serdang
sesuai standar dan masih ada yang mayoritas sesuai standar (94,9%).
tidak sesuai standar yakni 18,6%, 6. Penerapan sasaran keselamatan
pada penerapan ketepatan pasien pengurangan resiko pasien
identifikasi pasien, peningkatan jatuh mayoritas sesuai standar
keamana obat yang perlu (96,6%).
diwaspadai, pengurangan resiko 7. Penerapan sasaran keselamatan
infeksi terkait pelayanan pasien pada perawat di ruang rawat
kesehatan dan pengurangan inap UPT RSUD Deli Serdang secara
resiko jatuh. umum sudah dalam kategori baik
yaitu 81,4% namun mengikuti
KESIMPULAN standard dan prosedur belum
Berdasarkan dari penelitian tercapai 100%.
mengenai factor-faktor yang
mempengaruhi penerapan sasaran SARAN
keselamatan pasien pada perawat
di ruang rawat inap UPT RSUD Deli 1. Bagi Tempat Penelitian
Serdang yang telah dilakukan Penelitan ini dapat berguna
melalui pelaksanaan observasi dan sebagai sumber informasi dan
wawancara, diperoleh beberapa masukan bagi Puskesmas
kesimpulan. Kecamatan Berampu dalam
1. Penerapan sasaran mengambil kebijakan terhadap
keselamatan pasien ketepatan pencegahan penyebaran Covid-19
identifikasi pasien pada Pada masyarakat Desa Berampu di
perawat di ruang rawat inap wilayah kerja Puskesmas
UPT RSUD Deli Serdang Berampu.
mayoritas sesuai standar 2. Bagi Institusi Pendidikan
(91,5%). Bagi institusi dapat menjadi
2. Penerapan sasaran referensi bagi mahasiswa dan
keselamatan pasien dosen dalam mengembangkan
peningkatan komunikasi yang kajian ilmu terkait judul penelitian
efektif pada perawat di ruang yang telah di lakukan di
rawat inap UPT RSUD Deli Puskesmas Kecamatan Berampu .
Serdang tercapai sesuai 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
standar (100%). Bagi peneliti selanjutnya dapat
3. Penerapan sasaran dijadikan sumber informasi dan
keselamatan pasien data dasar untuk menentukan
peningkatan keamanan obat judul penelitian lanjutan yang
yang perlu diwaspadai (high berhubungan dengan pencegahan
alert) pada perawat di UPT penyebaran Covid-19
RSUD Deli Serdang mayoritas 4. Bagi Responden
sesuai standar (94,9%). Bagi responden dapat menambah
4. Penerapan sasaran pengetahuan, wawasan serta

42
Public Health Journal, Vol 7 No. 2, April 2021, ISSN: 2406-8861.e-ISSN: 2654-7171

pengalaman tersendiri saat Pencegahan Risiko Jatuh yang


dijadikan responden pada Dilakukan Perawat di Rumah Sakit
saat penelitian dilakukan. Universitas Sumatera
Utara, (online)
REFERENSI http://repositori.usu.ac.id/handle
/1234 56789/1545. (diakses
Ade Triani Utami Pasaribu, 2017 tanggal 20 Januari 2021)
skripsi Gambaran Astuti N, dkk, 2019, Penerapan
Pelaksanaan Ketepatan Komunikasi Situation,
Identifikasi Pasien oleh Background, Assesment,
perawat di instalasi rawat Recommendation (SBAR) Pada
inap kelas III RSUD Pasar Perawat Dalam Melaksanakan
MingguTahun 2017 Handover ISSN2548 4249 (Print)
(online) DOI:
http://repository.uinjkt.ac.i http://journal.umy.ac.id/index.ph
d/dspace/ handle/ p/ijnp (diakses tanggal 15 Januari
123456789/37396. 2021)
(diakses tanggal 9 Januari Betha Nurina Sari, 2015,
2021). Identifikasi Independensi variable
Adiwijaya Ardian, 2017 tesis, pengobatan penyakit
Pelaksanaan Pencegahan Tuberkulosis di Negara ASEAN
dan Pengendalian Infeksi berdasarkan Struktur Dynamic
dalam Peningkatan mutu Bayesian Networks. Seminar
pelayanan di Rumah Sakit Nasional Teknologi
Umum Daerah Labuang Baji Informas dan Multimedia 2015,
Makassar. ISSN (Print) : STMIK AMIKOM Yogyakarta,
2443- 1141 ISSN (Online) : Cahyono, A. (2015). Hubungan
2541-5301 (online) Karakteristik dan Tingkat
http://journal.uinalauddin. Pengetahuan Perawat Terhadap
ac.id/index. Pengelolaan Keselamatan Pasien
php/higiene/article/view/ di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah
4327. (diakses tanggal 07 WIDYA Volume 3 Nomor 2
Januari 2021) September- Desember 2015, ISSN
Amalia Arwini, Huriati, A. Adriana 2337-6686, ISSN-L 2338-3321
Amal (2020). Analisis https://ejournal.jurwidyakop3.co
Implementasi Patient m/index.php/jurnalilmiah/article
Berampu di wilayah kerja /view/238/207. (diakses tanggal
Puskesmas Berampu. 7 Januari,2021) Dewi Anggraeni,
Anggraeni, D, (2016). Pengaruh . Ahsan, Misbahuddin
Budaya Keselamatan Pasien Azzuhri, 2016, Faktor-Faktor yang
terhadap Sikap Melaporkan Berhubungan dengan
Insiden pada Perawat di Penerapan Patient Safety pada
Instalasi Rawat Inap Rumah Perawat di Instalasi Rawat
Sakit TK II dr. Inap Rumah Sakit Umum
Soepraoen (online) Pancaran Kasih GMIM
https://jurnaljam.ub.ac.id/i Manado
ndex.php/ja m/ (online)https://jurnaljam.ub.ac.id
article/view/891/0. /index.php/ja
(diakses tanggal 7 Januari m/article/view/891/0. (diakses
2021). tanggal 18 Januari 2021)
Arini Clara Hutauruk, 2017, Dewi. Arista Yuliana,2017 Faktor-faktor
Skripsi, Pelaksanaan yang mempengaruhipenerapan

43
Basri1, Hany Purnamasari2, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Upt Rsud Deli Serdang

keselamatan pasien pada wnload/455/ pdf. (diakses tanggal


perawat di ruang rawat 23 Januari 2021)
inap kelas I,II, III RSUD Iswati (2013), Penerapan sasaran
Dr.Soedirman Kebumen Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(online) Akademik.
http://elib.stikesmuhgomb JCI, (2016), Joint Commission
ong.ac.id/ 584/. (diakses International (JCI) 2016 Education
tanggal 6 Januari 2021). Program for Hospitals and
Dwitasari,A., & Rosa, E.M (2016), Academic Medical Centers.
Evaluasi penandaan KARS. (2012). Penilaian Akreditasi
operasi RS Rumah Sakit. Jakarta
PKU Muhammadiyah unit KARS. (2017). Standar Nasional
2 Yogyakarta. Akreditasi Rumah Sakit Edisi
http;//mmr.umy.ac.id/wpc 1 (online)
ontent/uplo https://kars.or.id/wp-
ads/2016/06/PAPER- content/uploads/2020/07/Surat-
ARINDAH- Ka- EksekutifKARS-Nomor-1970-
DWITASARI2.pdf Th- 2017-ttg-Standar-Nasional-
Fakhira Dwi Awliyawati, 2015 Akreditasi- RS-Edisi-1-SNARS-
Hubungan karakteristik Edisi-1.pdf. (diakses taggal 18
perawat Januari 2021)
dengan kepatuhan Kartika, I. R., & Melani, V. (2017).
dalam menerapkan APPLICATION OF „ SIX RIGHTS ”
pedoman patient safety di ON MEDICATION
instalasi rawat inap Rumah ADMINISTRATION BY NURSE AND
Sakit PATIENT SATISFACTION. Jurnal
Islam Faisal Makassar, INJEC, 2(2), 178–183.
(online)
http://repositori.uinalaudd
in.ac.id/71
08/1/FAKHIRA%20DWI%2
0AWLIY AWATI.PDF
(diakses tanggal 6
Januari 2021).
Fian, 2020 artikel
Rumus Slovin dan
penggunaannya, (on
line)
https://tambahpinter.com/
rumus-
slovin/ diakses tanggal 13
Februari 2021.
Imelda Rahmayunia Kartika1 &
Yelpio Stenalia,2019
Deskripsi Penerapan Patient
Safety pada Pasien di
Bangsal Bedah , e-
ISSN:2528-66510;Volume
4;No.2(June,2019): 86-94,
2019(online)https://ojs.fdk.
ac.id/index.
php/humancare/article/do

44

Anda mungkin juga menyukai