Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH KELUARGA TN. K (66Th)


GANG MAWAR RT 07/RW 08 KELURAHAN HALIM PERDANAKUSUMA
JAKARTA TIMUR

LOGO UNIVERSITAS BINAWAN

Disusun Oleh:

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


PROGRAM PROFESI NERS-FKK
UNIVERSITAS BINAWAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Perilaku Kekerasan


Sub pokok bahasan : TUK
(Mengevaluasi tentang pengertian marah, faktor yang menyebabkan
kemarahan, hal-hal yang mendukung terjadinya kemarahan, tanda dan
gejala marah, rentang respon marah, cara mengatasi orang yang sedang
marah, serta keluarga memutuskan untuk merawat keluarga Tn. K
khususnya Tn.K dengan perilaku kekerasan)
Sasaran : Keluarga Tn. K khususnya Tn. K (66 th)
Tempat : Rumah keluarga Tn. K (66 th)
Gang Mawar RT 07/ Rw 08 Kelurahan Halim Perdanakusuma
Kecamatan Makasar Jakarta Timur
Tanggal :
Waktu :
Penyuluh :

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga Tn.K khususnya Tn.K selama
30 menit, diharapkan keluarga memahami penyakit klien dan dapat memutuskan untuk
merawat keluarga yang menderita perilaku kekerasan.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga Tn. K diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian marah
2. Menjelaskan factor yang menyebabkan kemarahan
3. Menjelaskan hal-hal yang mendukung terjadinya marah
4. Menjelaskan tanda dan gejala marah
5. Menjelaskan respon marah
6. Menjelaskan cara mengatasi orang yang sedang marah

C. Sasaran
Keluarga Tn. K khususnya Tn. K (66 th)

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian marah
2. Factor yang menyebabkan kemarahan
3. Hal-hal yang mendukung terjadinya marah
4. Tanda dan gejala marah
5. Respon marah
6. Cara mengatasi orang yang sedang marah

E. Metode
1 Ceramah
2 Diskusi / Tanya jawab

F.Media
1 Leaflet
2 Lembar Balik

G. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian marah
2. Sebutkan factor yang menyebabkan kemarahan
3. Sebutkan hal-hal yang mendukung terjadinya marah
4. Sebutkan tanda dan gejala marah
5. Jelaskan respon marah
6. Jelaskan cara mengatasi orang yang sedang marah
STRATEGI PELAKSANAAN
No. WAKTU KEGIATAN RESPON
1. 05 Menit PENDAHULUAN
 Memberi salam Audience (keluarga) menjawab
 Apersepsi salam

 Menjelaskan tujuan Audience mengerti tujuan.

 Kontrak waktu Audience menyetujui kontrak

2. 10 menit PENYAJIAN
 Menjelaskan pengertian Audience (keluarga) terlihat
marah kooperatif dan antusias terhadap
 Menyebutkan factor yang penyajian.
menyebabkan kemarahan
 Menyebutkan hal-hal yang
mendukung terjadinya
marah
 Menyebutkan tanda dan
gejala marah
 Menjelaskan respon marah
 Menjelaskan cara
mengatasi orang yang
sedang marah

3. 10 menit EVALUASI
 Keluarga menjelaskan Audience (keluarga) dapat
pengertian marah menjawab semua pertanyaan.
 Kelurga menyebutkan
factor yang menyebabkan
kemarahan
 Keluarga menyebutkan
hal-hal yang mendukung
terjadinya marah
 Keluarga menyebutkan
tanda dan gejala marah
 Keluarga menjelaskan
respon marah
 Keluarga menjelaskan
cara mengatasi orang yang
sedang marah
 Keluarga mampu
mendiskusikan bersama
perawat untuk merawat
anggota keluarga dengan
masalah hipertensi
4. 5 menit PENUTUP
 Kesimpulan Audience (keluarga) membalas
 Ucapan terima kasih salam dan terima kasih.

 Salam penutup

A Media Alat Sumber


1 Media : Leaflet
2 Alat : Lembar balik.
3 Sumber :
Keliat Budi Anna, 1996, Marah Akibat Penyakit yang Diderita, penerbit buku
kedokteran EGC ; Jakarta.
Keliat Budi Anna, 2002, Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan, FIK, UI : Jakarta.
Rasmun, 2001, Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan
Keluarga, Edisi 1, CV. Agung Seto; Jakarta.
Stuart, GW dan Sundeen, S.J, 1998, Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3, Penerbit :
Buku Kedokteran EGC ; Jakarta.
Townsend C. Mary , 1998, Diagnosa Keperawatan Psikiatri, Edisi 3, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC ; Jakarta.
WF Maramis, 1998, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta.
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/27/askep-perilaku-kekerasan/
(diakses tanggal 22 Mei 2012)
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-jiwa
dengan-perilaku.html (diakses tanggal 22 Mei 2012)

B Evaluasi
1 Prosedur : Tanya jawab
2 Waktu : 5 menit
3 Bentuk soal : Lisan
4 Jumlah Soal : 3 butir
Butir :
a. Apakah keluarga dapat menjelaskan kembali tentang marah
b. Apakah keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala marah
c. Apakah keluarga dapat menyebutkan kembali penyebab kemarahan
d. Apakah keluarga dapat menyebutkan kembali cara merawat anggota keluarga dengan
perilaku kekerasan
MATERI PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan
untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993). Berdasarkan
defenisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan scara
verbal dan fisik (Keltner et al, 1995). Sedangkan marah tidak harus memiliki tujuan khusus.
Marah lebih menunjuk kepada suatu perangkat perasaan-perasaan tertentu yang biasanya
disebut dengan perasaan marah. (Berkowitz, 1993)
Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap kecemasan
yang dirasakan sebagai ancaman. (Keliat, 1996)
Sedangkan menurut Depkes RI, Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
penyakit jiwa, Jilid III Edisi I, hlm 52 tahun 1996 : “Marah adalah pengalaman emosi yang
kuat dari individu dimana hasil/tujuan yang harus dicapai terhambat”. Kemarahan yang
ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan mengganggu hubungan
interpersonal. Pengungkapan kemarahan dengan langsung dan konstruktif pada waktu terjadi
akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang
sebenarnya. Untuk itu perawat harus pula mengetahui tentang respons kemarahan sesorang
dan fungsi positif marah.

B. Faktor Penyebab Kemarahan


Menurut Stearen kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak,
cemas, tegang, dendam, sakit hati, dan frustasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya harga diri, kebutuhan akan status dan prestise
yang tidak terpenuhi.
Frustasi, sesorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan/keinginan yang
diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa terancam dan cemas. Jika ia
tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu dengan cara lain tanpa mengendalikan orang
lain dan keadaan sekitarnya misalnya dengan kekerasan.
Hilangnya harga diri ; pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang sama
untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin
akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak, lekas tersinggung, lekas marah, dan
sebagainya
Kebutuhan akan status dan prestise ; Manusia pada umumnya mempunyai keinginan
untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui statusnya.
Sering melihat perilaku kekerasan di rumah atau di luar rumah
Budaya tertutup dan membalas
Control social yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan
Kerusakan system limbic otak

C. Hal-hal yang Mendukung Terjadinya Marah


Kelemahan fisik, Keputusasaan, Ketidakberdayaan, Percaya diri yang kurang
Lingkungan ribut
Kritikan yang mengarah pada penghinaan
Kehilangan orang yang dicintai atau pekerjaan
Interaksi social yang provokatif
Konflik

D. Tanda dan Gejala Marah


Kemarahan dinyatakan dalam berbagai bentuk, ada yang menimbulkan pengrusakan,
tetapi ada juga yang hanya diam seribu bahasa.Gejala-gejala atau perubahan-perubahan yang
timbul pada klien dalam keadaan marah diantaranya adalah ;
Perubahan fisiologik: Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan pernapasan meningkat,
pupil dilatasi, tonus otot meningkat, mual, frekuensi buang air besar meningkat, kadang-
kadang konstipasi, refleks tendon tinggi.
Perubahan emosional: Mudah tersinggung , tidak sabar, frustasi, ekspresi wajah nampak
tegang, bila mengamuk kehilangan kontrol diri.
Perubahan perilaku: Agresif pasif, menarik diri, bermusuhan, sinis, curiga, mengamuk,
nada suara keras dan kasar.

E. Respon Marah
Rentang respon kemarahan dapat digambarkan sebagai berikut : (Keliat, 1997, hal 6).
Assertif adalah mengungkapkan marah tanpa menyakiti, melukai perasaan orang lain,
atau tanpa merendahkan harga diri orang lain.
 Frustasi adalah respons yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau keinginan.
Frustasi dapat dialami sebagai suatu ancaman dan kecemasan. Akibat dari ancaman
tersebut dapat menimbulkan kemarahan.
Pasif adalah respons dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan yang
dialami.
Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah namun masih dapat dikontrol oleh
individu. Orang agresif biasanya tidak mau mengetahui hak orang lain. Dia berpendapat
bahwa setiap orang harus bertarung untuk mendapatkan kepentingan sendiri dan
mengharapkan perlakuan yang sama dari orang lain.
Mengamuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri.
Pada keadaan ini individu dapat merusak dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

F. Cara Mengatasi Orang yang Sedang Marah


1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaaannya saat jengkel atau marah.
2. Bantu klien mengidentifikasi penyebab marah atau jengkel.
3. Bicarakan dengan klien akibat / kerugian dari cara yang dilakukan.
4. Bantu klien untuk memilih cara yang paling tepat dan mengidentifikasi manfaat dari cara
yang dipilih.
5. Jika sedang kesal anjurkan klien untuk menarik nafas dalam atau memukul bantal/kasur
atau melakukan olah raga atau pekerjaan yang memerlukan tenaga.
6. Anjurkan klien untuk mengatakan bahwa dirinya sedang kesal / tersinggung / jengkel.
7. Bantu klien melakukan cara-cara marah yang sehat, latihan asertif, dan latihan
manajemen perilaku kekerasan dalam kelompok.
8. Bantu klien untuk minum obat sesuai dengan yang diprogramkan oleh dokter.
9. Anjurkan klien untuk beribadah / berdoa meminta diberi kesabaran oleh Tuhan tentang
kejengkelan yang dialami.
10. Segera ke RSJ apabila tanda dan gejala semakin memburuk.

Anda mungkin juga menyukai