Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN KELUARGA

( SAP )

Mata Ajar : Keperawatan Jiwa

Pokok Bahasan : Gangguan Persepsi Sensori

Sub Pokok Bahasan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

Sasaran : Keluarga Ny E yang tinggal di RT/RW 0203/14

Waktu : 45 menit

Tempat : Rumah kediaman keluarga Ny E

Nama Mahasiswa : Satria Nanda, S. Kep

Kegiatan : Home Visit Keperawatan Jiwa & Strategi Pelaksanaan Keluarga

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan Kunjungan home visit & penyuluhan tentang Halusinasi pada

pasien sehingga keluarga mampu memahami tentang Halusinasi dan mampu merawat

keluarga dengan Halusinasi dengan tepat dan benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Halusinasi selama 45 menit keluarga

mampu:

a. Menjelaskan pengertian halusinasi

b. Beberapa faktor penyebab terjadinya halusinasi

c. Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi

d. Peran anggota keluarga yang merawat klien dengan halusinasi

B. Garis Mata Ajar


1. Pengertian halusinasi

2. Penyebab halusinasi

3. Tanda dan gejala halusinasi

4. Cara-cara mengontrol halusinasi

5. Peran anggota keluarga yang merawat pasien dengan halusinasi

C. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

D. Media Pembelajaran

1. Leafleat

2. Lembar Balik

E. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Waktu Mahasiswa Keluarga Klien


5 Pembukaan :
menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan topik yang  Mendengarkan
akan diajarkan dan menyimak
 Menjelaskan kontrak  Mendengarkan
waktu
30 Penyampaian Materi :
menit  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan
halusinasi
 Menjelaskan tanda dan  Mendengarkan
gejala halusinasi
 Memberikan  Menmpratikan
reinforcement positif
kepada keluarga  Mendengarkan
 Menjelaskan faktor
penyebab terjadinya
halusinasi
 Menjelaskan cara  Ikut berdiskusi
keluarga dalam merawat
klien di rumah
 Merevieuw dengan  Menjawab
memberikan pertanyaan

10 Penutup :
menit  Memberikan kesempatan  Memberikan
pada keluarga untuk pertanyaan
bertanya
 Memberikan jawaban  Mendengarkan
pertanyaan
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan
bersama keluarga
 Menutup diskusi  Memperhatikan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

F. Kriteria Evaluasi

1) Keluarga Mengetahui tentang pengertian halusinasi

2) Keluarga mengetahui tentang jenis-jenis halusinasi

3) Keluarga mengetahui tentang tanda dan gejala halusinasi

4) Keluarga mengetahui tentang penyebab halusinasi

5) Keluarga mengetahui tentang cara mengontrol halusinasi

6) Keluarga mengetahui tentang peran anggota keluarga dalam merawat pasien dengan

halusinasi
MATERI

A. Pengertian

Halusinasi adalah hilangnya kemampuan individu dalam membedakan

rangsangan internal (pikiran) dan eksternal (lingkungan) (Stuart & Sundeen, 2007).

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan

sensori, persepsi, meraskan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,

perabaan dan penghidungan, pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada

(Keliat, 2006).

B. Jenis-jenis Halusinasi
1. Halusinasi dengar, pasien mendengar suara yang membicarakan, mengejak,

menertawakan, atau mengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya.

2. Halusinasi penglihatan, pasien melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu

yang tidak ada.

3. Halusinasi penciuman, pasien mencium bau-bauan seperti bau bunga, bau kemenyan,

bau mayat, bau bangkai yang tidak ada sumbernya.

4. Halusinasi pengecapan, pasien merasakan sesuatu yang tidak nyata, biasanya

merasakan rasa makanan yang tidak enak.

5. Halusinasi perabaan, pasien merasakan ada seseorang yang meraba atau memukul

padahal tidak ada.

C. Tanda dan gejala

Menurut Stuart & Sundeen (2007) tanda dan gejala halusinasi adalah

1. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.

2. Menarik diri dan menghindari dari orang lain.

3. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata.

4. Tidak dapat memusatkan perhatian.

5. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut.

6. Hindari pasien dari hal-hal yang menyebabkan pasien berhalusinasi.

D. Penyebab

a. Faktor predisposisi

1) Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak dapat menimbulkan gangguan realita.

Gejala mungkin timbul berupa hambatan dalam belajar, gangguan berbicara, daya

ingat dan perilaku menarik diri.

2) Psikologis

Keluarga pengasuh dan lingkungan pasien sangat mempengaruhi respon psikologis

pasien, sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realita

adalah penolakan tindalan kekerasan dalam rentang hidup pasien, dan konflik

pernikahan.

3) Sosial budaya

Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan realitas, seperti kemiskinan,

konflik sosial budaya ( perang, kerusuhan dan bencana alam), dan kehidupan yang

terisolasi disertai stress.

b. Faktor presipitasi

Faktor pemicu atau penyebab gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh hubungan

yang bermusuhan, tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai perasaan yang tidak

berguna, putus asa dan tidak berdaya.

E. Peran Serta Keluarga dalam Merawat Pasien dengan Halusinasi

1. Bantu mengenal halusinasi

2. Meningkatkan kontak dengan realita

3. Bantu menurunkan kecemasan dan ketakutan

4. Mencegah klien melukai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

5. Tingkatkan harga diri


DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B. A. 2006. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC.


Maramis. 2005. Ilmu kedokteran jiwa. Ed 9. Surabaya: Airlangga University Press.
Stuart & Sundeen. 2006. Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
Tim MPKP RSMM. 2009. Modul Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa. Bogor: RS DR H.

Marzoeki Mahdi.

Anda mungkin juga menyukai