Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PASIEN DENGAN

HALUSINASI DI RUMAH DI POLI JIWA RUMAH SAKIT


JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH :
WILLIAM ADI TAMA
1804076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Indah Prawesti, S.Kep.,Ns.,M.Kep Purnomo, S.Kep.,Ns


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema : Gangguan Jiwa


Sub tema : Perawatan Pasien dengan Halusinasi di Rumah
Hari/Tanggal : 17 Juli 2019
Waktu : 30 menit
Sasaran : Keluarga dan Pasien
Tempat : Rumah Klien

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
memahami tentang cara perawatan pasien dengan halusinasi di rumah.

B. TujuanInstruksionalKhusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
mampu:
1. Keluarga pasien dapat menyebutkan pengertian dari halusinasi.
2. Keluarga pasien dapat menyebutkan penyebab halusinasi.
3. Keluarga pasien dapat menyebutkan faktor pemicu halusinasi.
4. Keluarga pasien dapat menyebutkan jenis halusinasi.
5. Keluarga pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala halusinasi.
6. Keluarga pasien dapat menjelaskan bagaimana cara mengontrol halusinasi.
7. Keluarga pasien dapat menjelaskan penyebab kambuhnya halusinasi
8. Keluarga pasien dapat menjelaskan akibat dari halusinasi
9. Keluarga pasien dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan peranan
keluarga dalam merawat pasien dengan halusinasi (menghardik)
C. Pokok Materi
1. Pengertian dari halusinasi.
2. Penyebab halusinasi.
3. Faktor pemicu halusinasi.
4. Jenis halusinasi.
5. Tanda dan gejala halusinasi.
6. Cara mengontrol halusinasi.
7. Penyebab kambuhnya halusinasi
8. Akibat dari halusinasi
9. Peranan keluarga dalam merawat pasien dengan halusinasi

D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluh Audience Waktu
1.Salam pembuka 1. Menjawab salam
2.Perkenalan 2. Menyimak
3.Validasi
Orientasi 4.Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan dan 5 menit
penyuluhan menjawab pertanyaan
5. Kontrak waktu
6. Apersepsi
1. Penyampaian garis 1. Mendengarkan dengan
besar materi tentang penuh perhatian
perawatan pasien
dengan halusinasi
Kerja 2. Memberi kesempatan 2. Menanyakan hal-hal yang 15 menit
keluarga untuk belum jelas
bertanya
3. Menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan jawaban
dari penceramah
1. Evaluasi 1. Tanya jawab
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
Terminasi 10 menit
3. Pesan 3. Menerima pesan
4. Salam penutup 4. Menjawab salam

F. Media
1. Leaflet
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Panulis memberikan penyuluhan sesuai dengan tahapan kerja, penulis
memberikan penyuluhan mengenai halusinasi, lingkungan dan suasana
saat penulis memberikan penyuluhan sangat mendukung yaitu di ruang
konsultasi poli jiwa dengan situasi yang tenang dari keramaian pengunjung
2. Evaluasi Proses
Pasien dan keluarga mampu:
a. Keluarga pasien dapat menyebutkan pengertian dari halusinasi.
b. Keluarga pasien dapat menyebutkan penyebab halusinasi.
c. Keluarga pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala halusinasi.
d. Keluarga pasien dapat menjelaskan cara mengontrol halusinasi.
e. Keluarga pasien dapat menjelaskan peranan keluarga dalam merawat
pasien dengan halusinasi
3. Evaluasi Hasil
Selama diberikan penyuluhan pasien dan keluarga mendengarkan dengan
seksama. Pasien mengerti dan memahami materi yang sudah disampaikan
dalam penyuluhan mengenai halusinasi dan peran serta keluarga dalam
merawat. Pasien memberikan respon yang baik dengan bertanya hal yang
belum dimengerti dari penyuluhan yang sudah diberikan serta mampu
menjawab evaluasi yang diberikan penulis berkenaan dengan materi
penyuluhan yang diberikan. Pasien mengatakan akan mencoba belajar
mengontrol halusinasinya dengan menghardik dan berbicara dengan orang
lain.
Lampiran Materi

CARA PERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI

A. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori, persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan dan penghiduan, pasien merasakan
stimulasi yang sebetulnya tidak ada (Keliat, 2014).

B. Penyebab Halusinasi
Penyebab halusinasi menurut Yosep (2009), yaitu:
1. Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak dapat menimbulkan gangguan
realita
2. Psikologis
Keluarga pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
psikologis klien
3. Sosial budaya
Kondisi social budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita

C. Faktor Pemicu Halusinasi


Faktor pemicu menurut Keliat (2014), yaitu:
1. Hubungan yang bermusuhan
2. Tekanan
3. Isolasi
4. Perasaan tidak berguna
5. Putus asa
6. Tidak berdaya
D. Jenis Halusinasi
Jenis-jenis halusinasi menurut Keliat (2014), yaitu:
1. Halusinasi pendengaran
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi perabaan
5. Halusinasi pengecapan

E. Tanda Dan Gejala Halusinasi


Menurut Yosep (2009), tanda dan gejala yang timbul saat halusinasi, yaitu:
1. Halusinasi pendengaran
Sering berbicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,
memiringkan telinga kearah tertentu, menutup telinga
2. Halusinasi penglihatan
Menunjuk kearah tertentu, ketakutan dengan sesuatu yang tidak jelas
3. Halusinasi penciuman
Mencium sesuatu
4. Halusinasi perabaan
Menggaruk permukaan kulit
5. Halusinasi pengecapan
Sering meludah dan muntah

F. Cara Mengontrol Halusinasi


Menurut Yosep (2009),cara mengontrol halusinasi, yaitu:
1. Menghardik halusinasi ketika halusinasi datang
2. Berbicara dengan orang lain ketika halusinasi tersebut akan datang
3. Melakukan aktivitas yang terjadwal
4. Minum obat secara teratur
G. Penyebab Kambuh Halusinasi
Menurut Keliat (2014), penyebab kambuhnya halusinasi, yaitu:
1. Minum obat tidak teratur
2. Sering menyendiri dan melamun
3. Sikap bermusuhan dengan lingkungan

H. Akibat Dari Halusinasi


Menurut Yosep (2009), akibat dari halusinasi, yaitu:
1. Pasien menyendiri, tidak mau berhubungan dengan orang lain, tidak mau
bergaul.
2. Resiko terjadi kekerasan terhadap diri sendiri, orang lain dan merusak
lingkungan.
3. Pasien tidak menghiraukan keadaan dirinya, makan, minum, perawatan
diri, tidak bias tidur, mondar- mandir mengganggu lingkungan

I. Peranan Keluarga Dalam Merawat Pasien Dengan Halusinasi


Menurut Purba (2010), peran keluarga dalam merawat pasien halusinasi,
yaitu:
1. Mengenal tanda-tanda halusinasi
2. Mengenal cara mengontrol halusinasi
3. Fasilitasi klien untuk cara mengontrol halusinasi
4. Menciptakan suasana yang nyaman dan akrab
5. Membawa ke pelayanan kesehatan jika anggota keluarga yang
menunjukan tanda-tanda halusinasi misalnya: puskesmas dan RS jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi.A. 2014. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Purba, dkk. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah

Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press

Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai