A. Latar Belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada
ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang komperhensif. Klien
dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,
pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung
utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh karena
itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit pada
klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai
cara perawatan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pendidikan tentang peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa.
2. Tujuan Khusus
Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
a. Pengertian Kekambuhan
b. Tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan klien
d. Peran klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan.
C. Pelaksanaan :
a. Hari / Tgl : Rabu, 25 januari 2017
b. Waktu : 20 Menit
c. Sasaran : Pasien dan Keluarga
d. Tempat : rumah pasien
e. Pembagian Tugas
a. Presentator : Dr.Sri Wati Astuti
b. Observer : Marlina, S.Kep
j. Evaluasi
Pertantaan :
o Apa yang dimaksud dengan kekambuhan ?
o Bagaimana Tanda/Gejala dari kekambuhan ?
o Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekambuhan
o Apa yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah kekambuhan ?
PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN
PASIEN GANGGUAN JIWA
A. Kekambuhan
Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda (Dorland, 2002).
Kekambuhan yaitu kembalinya gejala – gejala penyakit sehingga cukup parah dan mengganggu
aktivitas sehari – hari dan memerlukan rawat inap dan rawat jalan yang tidak terjadwal (Boyd dan
Nihart, 1998)
C. Penyebab kekambuhan
Faktor – faktor yang menyebabkan kekambuhan :
1. Tidak teratur minum obat, pemakaian obar neuroleptik yang lama dapat menyebabkan efek
samping “tardive dyskinesia” (gerakan tidak terkontrol)
2. lingkungan dengan stressor tinggi
3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi
4. Kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.
Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/satuan-acara-penyuluhan-s-p-
jiwa.html#ixzz43HxtR45W
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat mampu memahami apa
perannya dalam mencegah penderita dengan gangguan jiwa di rumah.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit
diharapkan masyarakat mampu:
a. Menyebutkan pengertian sehat jiwa dan gangguan jiwa
b. Menyebutkan tanda dan gejala gangguan jiwa
c. Menyebutkan ciri ciri gangguan jiwa
d. Menyebutkan cara menangani gangguan jiwa di keluarga
D. Setting Tempat
1. Peserta duduk di dalam ruangan
2. Penyaji didepannya
E. PENUGASAN :
1. MC : Marlina, S.Kep
2. Penyaji Materi : Dr.Sriwati Astuti
F. Pelaksanaan Kegiatan
Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Kegiatan : Jadwal, alat bantu atau media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada pasien yang mengikuti penyuluhan di desa
gading rejo tentang :
a. Apa pengertian sehat jiwa dan gangguan jiwa
b. Menyebutkan penyebab gangguan jiwa
c. Apa tanda dan gejala gangguan jiwa
d. Tugas dan peran keluarga dalam menangani gangguan jiwa
H. Susunan Acara
NO WAKTU ACARA
1. 10.00 - 10.05 WIB 1. Pembukaan
2. 10.05 – 10.20 WIB 2. Sambutan sambutan
1. Bidan Desa
3. 10.20 – 10.40 WIB 3. Acara inti
4. 10.40 – 11.30 WIB 4. Diskusi tanya jawab
5. 11.30 – 11.35 WI 5. Penutup
6.
MENGENAL GANGGUAN IWA DI MASYARAKAT
DAFTAR PUSTAKA
Keliat budi, ana. Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa. EGC. 1995
Keliat budi, ana dkk. Proses keperawatan jiwa. EGC. 1987Stuart and Sunden. Pocket guide to
psychiatric nursing. EGC.1998