OLEH: KELOMPOK 1
A. Latar belakang
Pada masa lanjut usia secara bertahap seseorang mengalami berbagai
kemunduran, baik kemunduran fisik, mental, dan sosial (Azizah, 2011). Perubahan fisik
yang terjadi pada setiap lanjut usia sangat bervariasi, perubahan ini terjadi dalam berbagai
sistem, yaitu sistem integumen, sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinal, sistem
reproduksi, sistem muskuloskeletal, sistem neurologis, dan sistem urologi. Semua
perubahan fisiologis ini bukan merupakan proses patologis, tetapi perubahan fisiologis
umum yang perlu diantisipasi (Potter & Perry, 2005).
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan
menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian
besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit
dan kematian (Setiati et al, 2009). Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012), di
Indonesia jumlah penduduk 60 tahun ke atas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota dan
Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360 dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan
keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan keadaan kesehatan kurang sebesar 18%
Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga akan
mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensi
penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK,
kanker, dan diabetes melitus. Di posyandu lansia Puskesmas Kedaton penyakit paling
banyak yang diderita lansia adalah hipertensi yaitu sebesar 54%. Berdasarkan Riskesdas
(2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi
sedangkan pada kelompok umur ≥60 terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih
dari 60 mengalami hipertensi.
Hasil pengkajian di PM Wisma 1, PM mengalami masalah kesehatan yaitu
hipertensi, banyak beban pikiran dan penurunan kognitif. Keluhan penurunan kemampuan
pikir dapat diatasi dengan senam otak untuk mengurangi efek penurunan kemampuan pikir
dan merupakan salah satu terapi modalitas pada lansia yang dapat merangsang kognitif.
Oleh karena itu kami membuat dua terapi tersebut untuk mengatasi masalah pada
kelompok lansia wisma 1.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas
Gangguan Memori
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
2. Tujuan Umum
Setelah rangkaian kegiatan tersebut diharapkan penerima manfaat dapat menerapkan
terapi modalitas untuk meningkatkan derajat kesehatan penerima manfaat wisma I
Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Kabupaten Cilacap.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 hari diharapkan penerima manfaat
mampu :
a. Penerima manfaat wisma I mengetahui dan mempraktekkan akupresur dan senam
otak.
C. Rancangan Kegiatan
1. Senam Otak
: Moderator
: Peserta
: Observer
: Fasilitator
i. Susunan acara :
DAFTAR PUSTAKA