Anda di halaman 1dari 11

NASKAH SKENARIO ROLEPLAY

“MANAJEMEN KONFLIK”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Ajar “Management nursing”

Disusun oleh: Kelompok 3A

Ai Komariah 4002190006
Ainun Habibah 4002190129
Della Meiriza N 4002190087
Elisa Syalsabila L 4002190087
Eneng Egga M 4002190087
Iis Ismawati 4002190131
M. Bintang Firdaus 4002190034
Rahma Rozati 4002190131
Salma Miranda P 4002190066
Sheila Rizka Puspita 4002190034
Shilviani Rahayu 4002190132
Wisnu Setiawan 4002190011

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG
SEPTEMBER, 2021
Peran Masing-masing Anggota Kelompok:
Kepala Ruangan : Bintang
Kepala TIM : Iis Ismawati
Perawat Jesica : Ai Komariah
Perawat Fandy : Wisnu
Mawar : Shilvi
Putri : Sheila
Fitri : Ainun
Perawat admin : Elisa
Pasien dan Keluarga
1. Pasien Ny.E : Ega
Anak Ny.E : Della
2. Pasien Ny. R : Rahma
Anak Ny.R : Salma
Editor : Rahma

Skenario :
konflik 1
Suatu hari di rumah sakit Umum “Citra Kasih” terdapat perawat bernama Jesica, ia
merupakan perawat yang sudah bekerja selama 4 tahun di rumah sakit tersebut, namun akhir akhir
ini perawat jesica sering melamun dan juga menjadi lebih sensitive ketika sedang bekerja maupun
ketika sedang berkumpul dengan perawat lainnya.
Kemudian pada saat siang hari pasien Ny.E membunyikan belnya karena infusnya mengeluarkan
darah.
*suara bel, kemudian perawat jesica menghampiri pasie Ny.E
Perawat Jesica : ada apa ya bu ? (dengan nada ketus)
Ny.E : aduh sus ini kenapa ya infusan saya keluar darah ? (degan wajah khawatir)
Perawat jesica : aduh bu,makanya kenapa banyak gerak,harusnya kan ibu istirhat,bukannya
banyak gerak sampe sampe ini infusnya jadi berdarah.(dengan wajah yang jutek)
Ny.E : oh iya sus maaf,tadi saya mau ke kamar mandi sendirian karena anak saya sedang
keluar,jadi saya gk tau kalua infusnya bisa berdarah seperti ini,saya juga jadi cemas sus
Perawat jesica : aduhh ini sih infusnya harus diganti gak akan bisa dipake lagi,sebentar ya
sayaambil alat dulu
Ny.E : oh iya suss
Setelah perawat jesica mengambil alat infus kemudia ia kembali kamar Ny.E
Perawat jesica : sini bu tangannya (dengan gerakan kasar) saya ganti infusnya jadi disebelah
tangan kanan aja ya bu (sembari memasangkan infus yang baru)
Ny.E : ya sus
Perawat jesica : nah udah selesai ya,jangan banyak gerak bu,nanti saya susah lagi ganti
infusnya,soalnya pembulu darah ibu kecil,ibu juga kalua disuntik suntik terus sakit kan. (dengan
nada ketus)
Ny E : iyaa suss maaf yaa

Setelah perawat jesica meninggalkan kamar Ny.E tidak lama dari itu anak Ny.E datang
menemui ibunya.
Anak Ny.E : loh buu kok infusannya jadi pindah ?
Ny. E : iyaa tadi infusaanya berdarah jadi diganti sama perawat, tapi ibu merasa gak enak
sama perawat yang tadi bantu ganti infus,sepertinya dia lagi sibuk,jdi pas lagi ganti infus ibu
perawatnya kaya jutek gituu
Anak Ny.E : jutek gimana bu ? marah marah ?
Ny.E : engga marah sih cuman jutek ajaa
Anak Ny.E : ibu tau siapa perawatnyaa ?
Ny.E : kalau tidak salah sih suster jesica namanyaa
Anak Ny.E : ohh dia itu saya perhatikan memang jutek seperti itu bu,gak hanya ke ibu,saya juga
kemarin sempet lihat dan dengar dia itu menasehati pasien disebelah dengan nada yang sedikit
naik,dan harusnya sih perawat gak begitu yaa bu
Ny E : iya keibu pun seperti itu,nadanya sedikit naik ketika menasehati ibu.
Anak Ny.E : yaa seharusnya dengan cara yang baik dong bu kalua mau menasehati,kan ibu juga
sedang sakit seharusnya gak boleh itu kaya begitu,bikin gak nyama pasien aja (dengan nada kesal)
Ny.E : yaudahh lah gk papa
Anak Ny.E : harus kita adukan ini buu supaya hal hal seperti ini tidak terjadi lagii,kita itu kan
sedang menjalan pengobatan bukannya dikasih pelayanan yang ramah ini malah begitu, pokoknya
nanti saya bakal aduin deh ke kepala ruangan,supaya bisa intropeksi diri :

Kemudia pada saat sore hari anak Ny.E menghampiri kepala ruangan di ners station
Anak Ny.E : permisi sus..
Perawat admin : iyaa ibu,ada yang bisa dibantu ?
Anak Ny.E : saya mau berbicara dengan kepala ruangan apakah ada ?
Perawat admin : ada kepeluan apa ya ibu dengan kepala ruangan ?
Anak Ny.E : saya mau complain atas sikap salah satu perawat yang kurang baik kepada ibu
saya. saya mau komplainnya langsung ke kepala ruangan
Perawat admin : baik ibuu saya panggilkaan sebentar yaa bu
KARU : iyaa ibu kebetulan saya dengan Kepala Ruangan Mawar ada yang bisa saya
bantu ?
Anak Ny.E : gini pak saya mau complain atas ketidak nyamanaan pelayanan yang dilakukan
salah satu perawat yang kurang baik
KARU : iya ibu,bisa ibu ceritakan bagimana kronologisnya ?
Anak Ny.E : iyaa masa sih ibu saya cuman minta diganti infus karena infusnya berdarah terus
perawat itu melakukan tindakannya kasar dan juga menasehati tetapi dengan jutek. Kejadian begini
saya amati gk cuman keibu saya tapi kepasien lain,saya lihat dan dengar suster ini jutek tidak
ramah. Tolong ya pak arahin perawatnya dengan baik
KARU : baikk ibu apakah ibu tau siapa oknum perawatnya ?
Anak Ny.E : perawat jesica namanyaa
KARU : baikk ibu saya terima complain dari ibu,dan mohon maaf juga dari saya atas
ketidak nyamanan dan ketidak sopanan yang perawat diruangan saya. Terimakasih atas kritik dan
saran ibu,saya akan mengarahkan kembali perawat diruangan saya.
Anak Ny.E : iyaa pak

Konflik 2
Kemudian Suatu malam di ruang Mawar kelas utama ,dirawatlah pasien stroke bernama
nyonya Muafiah yang berusia 47 tahun, kondisi nyonya Rahma masih termasuk baik, karena
meskipun stroke nyonya Rahma masih dapat berbicara dan hanya pada ekstremitas atas dan bawah
saja yang mengalami gangguan, nyonya Rahma dirawat sudah 3 hari di rumah sakit tersebut,
kebetulan malam itu yang berjaga adalah perawat Fandi dan Mawar yang baru bekerja 1 bulan di
rumah sakit tersebut karena baru lulus dari jenjang pendidikanya. Berhubung malam itu sudah
sangat larut dan perawat Fandi dan Mawar merasa kelelahan maka terjadilah kejadian yang tidak di
inginkan.
Setelah melakukan tindakan pemberian obat pada seluruh pasien di ruang Mawar, perawat
Fandi dan Mawar di panggil untuk datang ke ruang utama kamar yaitu ruang nyonya Rahma untuk
mengganti infus yang macet, dan disana hanya di tunggu oleh anak pasien dan dia adalah seorang
dokter di rumah sakit lain.
Perawat Mawar : “(Mengetuk pintu) permisi, selamat malam?”
Anak Ny.R : “Iya, selamat malam”
Perawat Fandi : “Dengan nyonya Fiah ya mbak?”
Anak Ny.R : “Iya pak, ini lo pak infus ibu saya itu macet, terus tanganya juga bengkak mbak,
di ganti di tangan satunya saja ya mbak supaya tidak semakin bengkak?”
Perawat Fandi : “baik mbak, saya lepas dulu ya infusnya? Dan saya pindah di tangan yang
satu agar tidak bengkak semakin besar”.
Anak Ny.R : “iya Pak”

Setelah mendapat persetujuan keluarga, akhirnya perawat Fandi yang di bantu oleh
perawat Mawar mengganti infus pasien ke tangan satunya,anak Ny.R memperhatikan mereka
memasang infus, karena kesulitan memasang abokat, perawat Fandi dan Mawar tidak
memperhatikan adanya udara dalam selang infus klien.
Perawat Fandi : “(mulai mencari pembuluh darah pasien sambil bersiap menusukan abokat) tahan
ya ibu, saya masukan jarumnya”.
Pasien : “iya Pak”.
Perawat Fandi : “Tahan ya ibu, sedikit lagi selesai (sudah memasukan abokat dan
menyambungkan infus set dengan abokat)”.
Anak Ny.R : “Loh Pak, itu ada udaranya pak di dalam selang?, katanya itu bahaya loh pak”
Perawat Mawar : “Ah masa iya bu? (merasa bingung), tidak apa- apalah bu, hanya 2 centi saja,
tidak masalah, lagian ini tadi sudah terlanjur masuk”.
Anak Ny.R : “Nanti jika ada apa-apa bagaimana pak?”
Perawat Mawar : “Tidak masalah bu, tenang saja (bersikap rada cuek karena klien bertanya terus
menerus)”
Anak Ny.R : “Ya sudah Pak kalo tidak apa-apa, nanti kalau terjadi sesuatu saya aka memanggil
bapak lagi”
Perawat Fandi : “Baik ibu, kami permisi dahulu (keluar dari ruang tersebut)”.

Ketika sudah selesai tindakan yang dilakukan, Dan beberapa jam kemudian pasien
mengalami EMBOLI.

Anak Ny.R : “Oh iya mi, tadi perawatnya sudah mengganti infusnya Gimana sekarang mi? Gak
sakit lagi kan tanganya?
Pasien : “(berbicara dengan mulut tidak simetris) iya, udah gak sakit kok nak tangan mami.
Anak Ny.R : “lohh kok mami makin gak jelas ya biacaranya apa gara gara udara dalam selang
infus tdi ya ?”
Pasien : “Kata perawatnya tadi hanya 2 centi Kak, katanya aman”.
Anak Ny.R : “Aduhhh, semoga aja mami gak mengalami emboli ya (khawatir)”
Pasien : “Mami baik- baik aja kok nak (menenangkan sang anak)”
Kemudian anak Ny.R dan pasien bercengkrama dan saling bercerita tentang kegiatan sehari
ini yang sang anak lakukan, sampai beberapa jam kemudian kondisi Ny.R semakin memburuk,
Ny.R mengalami sesak nafas, sakit pada dada, pusing, detak jantung semakin cepat, berkeringat
berlebihan dan kejang-kejang serta tidak dapat berbicara.
Anak A : “Mi, mami kenapa mi? (melakukan tindakan : memeriksa ttv dan pupil pasien serta
berteriak memanggil perawat) Ya Allah mami, Pak pak perawat tolong kesini Pak!”.
Perawat Fitri dan Putri berlari kekamar nyonya Rahma
Perawat Fitri : “(datang kekamar Ny.R ) Mohon maaf ada apa mbak?”
Anak A : “ini Mbak tolong, mami saya kejang, tanda-tanda vitalnya juga turun, tolong
mbak ambilkan spatel lidah dan nasal kanul”.
Perawat Fitri : “(Menyusuh perawat Wana mengambil spatel) Ners Putri cepat ambilkan
spatel”.
Perawat Wana : “(Kembali ke ners station dan sesampainya di ners station perawat Putri
membangunkan perawat Fandi dan Mawar yang tertidur) heh bangun cepet kamu ke ruang Ny.R,
sekalian bawa spatel lidah dan nasal kanul, Ny.R mengalami kejang, saya mau telfon dokter dulu”.

Perawat Fandi dan Mawar berlari kekamar Ny.R dan membawa alat yg sudah di
perintahkan tadi oleh perawat Wana
Perawat Mawar : “(bangun dan bergegas ke ruang Ny.R ) permisi mbak, ini spatel lidahnya
(memberikan pada anak pasien kemudian memasang oksigen pada nyonya Fiah).
Anak A : “Mbak, cepet mbak panggilkan dokter spesialis mami saya, bila tidak segera di
tangani nanti mami saya semakin parah”.
Perawat Fandi : “(Menjawab perkataan anak A) Iya mbak, tadi sudah di telfonkan oleh perawat
Putri”.
Anak A : “Ini perlu tindakan cepat lo Pak, mami saya sudah kejang seperti ini”
Perawat Fitri : “Iya mbak, mohon maaf, tapi ini perawat Putri sedang memanggil dokter”.
Perawat Wa : “(Kembali ke kamar Ny.R untuk memberikan injeksi anti koagulan) permisi mbak,
saya beri ibu mbak injeksi dulu ya mbak agar pembekuan darahnya dapat di cegah”.
Anak A : “Obatnya apa Mbak itu?”
Perawat Putri : “Dokter memberi anvis untuk memberi injeksi obat aspirin ini mbak
(melakukan injeksi iv perselang pada Ny.R )”.
Anak A : “Baik Mbak, terima kasih sepertinya tanda-tanda emboli pada mami saya sudah
membaik.”.
Kemudian para perawat kembali ke ners sation dan beruntung sekali emboli yang terjadi
pada nyonya R sudah dapat di tangani, hanya saja untuk beberapa waktu nyonya R tidak dapat
berbicara.
Keesokan harinya, anak pasien (Anak A) datang ke ners station untuk melaporkan tindakan perawat
yang bertugas pada sift malam kepada kepala ruangan Dini.
Anak pasien : “(Duduk di kursi pengunjung) permisi Mbak, mohon maaf saya ingin bertemu
dengan kepala ruang ini, apakah kepala ruangannya sudah datang bu?”
Perawat Admin : iyah mbak untuk kepala ruangan ada, sebelumnya ada keperluan apa yah pak?
Anak A : saya ingin bertemu kepala ruangan untuk melaporkan tindakan yang dilakukan
perawata diruangan ini.
Perawat Admin : Bak mbak sebentar yah saya panggilakn dulu kepala ruangannya .

Perawat Admin langsung memberitahu kepala ruangan .


*Diruang kepala ruangan
Perawat Admin : permisi pak ?
Kepala Ruangan : Iyah ada apa yah sus?
Perawat Admin : Begini pak ada keluarga pasien yang ingin bertemu bapak untuk melaporkan
tindakan yang dilakukan perawat diruangan ini.
Kepala Ruangan : Baik sus kalau begitu langsung saja suruh masuk keruangan saya yah.
Perawat Admin : Baik pak
*Perawat admin langsung memberitahu keluarga pasien untuk masuk kedalam ruangan KARU
Perawat admin : Mbak langsung saja masuk ke kepala ruangan yah

*Ruang KARU
Anak A : Assalamualaikum pak
KARU : waalaikumsalam , silahkan mbak masuk dan duduk , Ada yang bisa saya bantu
mba? Saya disini sebagai kepala ruangan
Anak A : “Begini Pak sebelumnya saya mau melaporkan tindakan yang dilakukan angota
bapak, yang menurut saya itu adalah tindakan mal praktek, beruntung mami saya dapat segera di
tangani”.
Kepala ruang : “Mengenai masalah yang terjadi tadi malam, kami sudah melakukan teguran untuk
prawat yang bertugas tadi malam, dan saya pribadi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada
mbak dan keluarga mbak atas tindakan anggota saya”.
Anak pasien : “Untuk kali ini, saya dan keluarga belum membawa masalah ini pada jalur hukum,
dan hanya melaporkan kepada pihak direktur rumah sakit, namun apabila terjadi sesuatu pada mami
atau kondisi mami saya memburuk karena emboli, saya tidak segan-segan membawa kasus ini ke
jalur hukum”.

Kepala ruang : “Baik mbak, saya akan tegur anggota saya, dan kasus ini pun sudah di tangani oleh
pihak rumah sakit, sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,dan secepatnya kasus ini
pun akan ditangani”.
Anak A : “Baiklah pak, mungkin lebih baik sementara ini saya serahkan kepada pihak
rumah sakit untuk tindakan disiplin pada perawat yang bertugas tadi malam (berdiri dari kursi dan
berniat meninggalkan ners station) kalau begitu saya permisi dulu bu”.
Kepala ruang : “iya mbak, silahkan, sebelumnya mohon maaf atas kesalahan yang di lakukan oleh
anggota saya dan secepatnya saya akan tindak lanjuti masalah ini”.

*Setelah mendapatkan beberapa kritikan dari keluarga pasien , kepala ruangan meminta ketua
tim untuk memanggil perawat jesica, perawat Fandi dan perawat Mawar .

Kepala ruangan : selamat pagi perawat Iis hari ini saya akan mengadakan rapat dengan
perawat iis dan beberapa anggota perawat Iis jadi tolong panggilkan perawat jesica, perawat Fandi
dan perawat Mawar untuk menemui saya hari ini jam 2 siang yah.
Ketua Tim : Baik pa , saya akan panggilkan mereka
Setelah itu ketua tim langsung memangiilnya
Ketua Tim : perawat jesica , perawat Fandi dan perawat Mawar saya ada mandat dari
kepala ruangan memanggil kalian untuk melakukan rapat diruangan kepala ruangan jamnya sekitar
jam 2 siang.
Perawat Pelaksana : Baik bu

*di ruang kepala ruangan*


Perawat Pelaksana : assalamualaikum pak
Kepala ruangan : waalaikumsalam , silahkan duduk
Perawat Fandi : baik pak, sebelumnya mohon maaf pak ada apa bapak memanggil kami ?
Kepala ruangan : oiyah jadi begini kemarin ada yang komplain dari beberapa keluarga
kepada saya terkait tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien , yang pertama saya
mendaptkan complain dari keluarga Ny.E dari ruangan Mawar bahwa sikap salah satu perawat
yang tidak mengenakan pada pasien serta keluarganya.dan yang complain yang kedua bahwa Ny.R
mendapatlan tindakan mal praktek dimana saat memasangkan infus anak Ny.R melihat bahwa
masih ada udara didalam selang infusannya yang menyebabkan NY.R kejang, dan saya
mendapatkan laporan bahwa yang melakukan tindakan pada saat itu adalah perawat Fandi dan
perawat Mawar , apakah benar seperti itu ?
Perawat Mawar : iyah pak betul kami yang saat itu memberikan tindakan kepada Ny.R, saya
tidak tahu pak bahwa akan terjadi seperti ini pada pasien Ny.R, dan saya mengaku bersalah pak
Perawat Fandi : iyah pak betul yang dikatakan perawat Mawar, saya juga tidak menyangkan
akan menjadi seperti ini, karena kami juga baru bekerja 1 bulan dirumah sakit ini , jadi kami masih
banyak kekurangan pak . mohon maaf pak sebelumnya atas kekeliruan tidakan yang kami berikan
kepada pasien Ny. R.
Perawat Mawar : iyaa pak kami meminta maaf atas kelalaian yang kami lakukan.
Kepala ruangan : baik lah,kalau dengan perawat jesica bagaimana ? karena saya mendapatkan
compalain dari keluarga pasien yang dirawat oleh perawat jesica,complain tersebut berupa keluhan
bahwa saat melakukan tindakan perawat jesica bersikap jutek dan kasar,apakah perawat jesica
menyadari hal tersebut ??
Perawat jesica : iyaa pak betul karena pada saat itu saya sedang merasa kacau karena adanya
masalah dalam keluarga sayaa dan juga disitu saya sedang merasa Lelah karena banyak sekali
pasien yang perlu dirawat oleh sayaa… sehingga tanpa saya sadari saya bersikap kasar dan ketus
kepada pasien dan keluarga…
Kepala ruangan : apakah perawat jesica sadar bahwa hal tersebut salah dan tidak sesuai dengan
norma kesopanan yang kita anut dirumah sakit ini ??
Perawat jesica : iya pakk saya menyadarinya saya salahh,saya memohon maaf
Ketua TIM : izinn masuk pakk, saya memberikan saran kepada perawat jesica bahwa sebagai
perawat professional kita harus dapat membedakan/membagi mana mana saja hal yang mesti kita
pisahkan dengan dunia kerja kitaa,seperti masalah keluarga yang seharusnya tidak perlu
disangkutkan dengan dunia kerja kitaa, seberat apapun masalah yang sedang dihadapi oleh seorang
perawat jangan sampai pasien dan kelurga pasien menjadi terkena imbasnya..
Kepala ruangan : iyaa betul apa yang dikatakan perawat iis..kemudian berdasarkan hasil diskusi
saya dengan ketua TIM maka hal ini menjadi teguran pertama dari saya sebagai kepala ruangan atas
tindakan perawat jesica yang tidak professional,tindakan ini saya lakukan demi kebaikan Bersama
dan juga ini merupakan kali pertama adanya keluhan mengenai sikap suster jesica jadi saya hanya
memberikan teguran pertama,dan saya harap ini menjadi teguran terakhir yang saya berikan kepada
suster jesica,apakah dimengerti ??
Perawat jesica : iyaa pakk saya mengerti dan saya mengaku salah atas sikap sayaa.. saya memohon
maaf
Kepala ruangan : baiklahh kalau begitu saya harap anda dan juga ketua TIM dapat bertemu
dengan pasien dan keluarga untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung..
Perawat jesica : baikk pak sesegera mungkin saya akan bertemu dengan pasien dan keluarga
Ketua TIM : baik pakk
Kepala ruangan : baik lah,sebelumnya coba kepada perawat fandi dan mawar bisa kalian
ceritakan secara mendetail bagaimana kronologis kejadian mengenai kasus pasien Ny.R ?
Perawat Mawar : iyaa pak jadi begini..,pada saat saya akan memberikan tindakan pemberian obat
kepada pasien diruang mawar saya datang dengan perawat Fandi lalu kami disitu juga akan
menggati infusan pasien,namun karena melihat infusan pasien dan juga terlihat tangan pasien sudah
bengkak maka kami mengganti posisi infusan menjadi disebelah kanan,setelah kami mendapat
persetujuan dari keluarga pasien kami langsung melakukan tindakan tersebut, namaun karena
karena kami kesulitan memasang aboket dan kami juga mengaku lalai karena tidak memperhatikan
adanya udara dalam selang infus pasien,dan memang saat pemasangan keluarga dari pasien sempat
mengingatkan bahwa adanya udara dalam selang pasien, tetapi salahnya kami karena bingung dan
juga menganggap hal tersebut tidak berakibat fatal kepada pasien.. seperti ituu pak (dengan nada
merasa bersalah)
Perawat Fandi : iyaa pak betul seperti itu kronologisnyaa,kami mengaku sangat ceroboh dan ingin
meminta maaf juga secara langsung kepada keluarga pasien…
Kepala Ruangan : baikk lahh kalau begitu karena saya sudah mendengar kronologisnya dari
keluarga dan juga kalian…maka keputusan yang ingin saya sampaikan yaitu bahwa kalian akan
diberikan tindakan pendisiplinan yaitu diskors selama 3 bulan serta tidak menerima gaji selama
masa skor, saya membuat keputusan seperti ini karena sudah tertera dalam ketetntuan rumah sakit
serta kalian pun harus menyadari bahwa tindakan lalai kalian itu berakibat fatal kepada kondisi
kesehatan pasien. Saya pun sudah menyiapkan dokumen yang perlu kalian tanda tangani untuk
persetujuan tindakan pendisiplinan ini.
Perawat mawar : baik pak jika itu sudah menjadi keputusan final dari pihak rumah sakit kami
akan menerimanyaa..
Perawat fandi : iyaa pak saya pun menerima tindakan pendisiplinan ini yang di berikan oleh
rumah sakit..
Kepala ruangan : baik lah kalau begitu sekarang kalian bisa mulai untuk melakukan
penandatangan surat pendisiplinan..
Perawat mawar : baikk pakk
Perawat Fandi : baik pakk..
*perawat fandi dan mawar pun menandatangani surat pendisiplinan yang diberikan Kepala
Ruangan.
Kepala ruangan : tindakan pendisiplinan ini merupakan tindakan terbaik menurut sayaa,karena hal
ini merupakan hasil negosiasi saya serta ketua TIM dengan keluarga dan juga rumah sakit untuk
tidak membawa hal ini keranah hokum,jadi saya harap kalian dapat menerimanya dengan lapang
dada dan saran sayaa kalian bisa untuk meningkatkan kemampuan kalian dengan ikut melakukan
pelatihan serta mencari ilmu lebihh agar hal seperti ini tidak terulang kembali…
Perawat fandi : baikk pak terimakasihh atas kebijakan serta sarannyaa..
Perawat Mawar :baik pa terimakasihh dan izin kan kami untuk bertemu keluarga pasien untuk
meminta maaf secara langsung
Kepala ruangan : iyaa sangatt diperbolehkan untuk kalian meminta maaf secara langsung kepada
keluarga pasien dan ditemani oleh ketua TIM..
Ketua TIM : iya pak baik
Perawat fandi dan mawar : baikk pakk
Kepala ruangan : baik lahh karena semua masalah sudah terselasaikan. Rapat hari ini saya akhiri
terimakasih kepada ketua TIM dan juga perawat fandi,perawat Mawar,dan Perawat Jesica yang
sudah datang,saya harap segala masalah yang etrjadi bisa menjadi pembelajaran bagi
semuanya,saya tutup wasaalamualaikum..

* Dan akhirnya konflikpun dapat terselesaikan dengan jalan negosiasi antara pihak rumah sakit
dan keluarga pasien, meskipun tidak sampai pada jalur hukum namun perawat Fandi dan
Mawar telah mendapat tindakan disiplin dari rumah sakit yaitu di skorsing 3 bulan dan tidak di
gaji selama masa skorsing berlansung. Dan untuk konflik perawat Jesica sudah terlesaikan
dengan cara yaitu perawat Jesica mendapatkan teguran dari kepala ruangan dan kepala TIM,
dan juga perawat jesica diminta untuk meminta maaf kepada pasien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai