Setiap tenaga medis di Ruang Melati RS Universitas Jember telah mengikuti dan memiliki
sertifikat pelatihan. Pelatihan wajib yang pernah diikutipun berbagai macam diantaranya
adalah pelatihan Code Blue (BHD), Code Red (Kewaspadaan Bencana), dan Komunikasi
Efektif yang diadakan setiap tahun serta Clinial Pathway yang diadakan setiap bulan.
Pelatihan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan kompetensi
perawat dimana pelatihan tersebut berguna untuk meningkatkan kompetensi dalam segi
knowledge dan skill perawat itu sendiri, dan pada dasarnya seorang perawat yang berada di
sebuah instalasi rawat inap masih belum terdapat standart yang baku terkait pelaetihan yang
harus pernah diikuti. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
semakin banyak pelatihan yang diikuti oleh tenaga keperawatan maka semakin baik pula
kompetensi yang dapat dimiliki oleh perawat tersebut, sehingga pelayanan yang diberikan
akan lebih optimal.
1. Perawat profesi
Kebutuhan perawat profesi = 40% dari jumlah tenaga Kesehatan
= 40% x 12
= 5 orang
2. Perawat vokasional
Kebutuhan perawat vokasional = 60% dari jumlah tenaga Kesehatan
= 60% x 12
= 7 orang
Berdasarkan jasil pengkajian tenaga keperawatan di Ruang Melati dengan total tenaga
keperawatan berjumlah 12 perawat memiliki pendidikan terakhir S1 Ners berjumlah 5 orang
dan pendidikan terakhir D3 keperawatan berjumlah 7 orang. Hal tersebut sesuai dengan
peraturan AIPNI 2016.
c. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
RS UNIVERSITAS JEMBER
e
Kepala Ruangan
A, S.Kep., Ns.
I, Amd., Kep.
Administrasi Pekarya
Pekarya
Struktur organisasi di Ruang Melati telah berjalan sesuai dengan tugas masing-masing.
Perawat di ruang Melati telah melakukan tugasnya masing-masing. Ruang Melati memiliki
kepala ruang dan dua ketua tim. Kepala ruang telah melakukan Sebagian besar tugasnya
dengan baik. Kepala ruang bertanggung jawab terhadap setiap perencanaan dan pelaksanaan
asuhan keperawatan. Ketua tim juga telak melakukan tugasnya dengan baik seperti
melaksanakan pendokumentasian dan membuat perencanaan keperawatan.
Hari Klasifikasi klien Jmlh Jumlah perawat Total Jumlah kebutuhan perawat
ke Klien tersedia
Catatan:
1. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam satu hari, yaitu 11 + 8 + 5 = 24 orang
2. Jumlah tenaga lepas dinas per hari dihitung berdasarkan jumlah hari libur dan hari efektif dalam 1 tahunserta jumlah
kebutuhan total perawat dalam 1 hari, yaitu (86 x 12) : 279 = 3,69 4 orang
3. Jumlah perawat cadangan yaitu 20% x jumlah kebutuhan perawat perhari, yaitu: 20% x 24 = 5 5 orang
4. Jumlah total perawat yang dibutuhkan di Ruang Melati adalah 23 + 3 + 5 = 32 orang
2. Berdasarkan Gillies
Keterangan:
TP = tenaga perawat
A = jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dihasilkan pasien)
B = Rata-rata klien/hari
TT = jumlah tempat tidur
C = jumlah hari libur
TP = 4 x 15 x 365
(365 – 86) x 7
TP = 11,21 11 perawat
Untuk cadangan sebesar 20% menjadi 20% x 7 = 2 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan keseluruhan 11 + 2 = 13 orang
3. Berdasarkan Depkes (2002)
a. Partial care
= jam perawatan x rata-rata pasien
Jam kerja
= 4 jam x 5 pasien
7 jam
= 2,85 (3 perawat)
b. Minimal care
= jam perawatan x rata-rata pasien
Jam kerja
= 2 jam x 6 pasien
7 jam
= 1,71 (2 perawat)
c. Total care
= jam perawatan x rata-rata pasien
Jam kerja
= 6 jam x 3 pasien
7 jam
= 2,57 (3 perawat)
DIDAMPINGI:
1. KELUARGA PASIEN PENDAFTARAN
2. 2. PIHAK BERWENANG
IGD POLI
PENDAFTARAN
PERAWATAN PASIEN
Pasien datang ke RS Universitas Jember dapat dengan keluarga atau penanggung jawab
pasien. Jika pasien pertama kali datang melalui ruang IGD, maka pasien akan dilakukan
pemeriksaan oleh petugas kesehatan berupa pemeriksaan oleh dokter, pemeriksaan
penunjang, perawatan oleh perawat, hingga pemberian obat. Keluarga pasien atau
penanggung jawab kemudian harus melengkapi registrasi di tempat pendaftaran pasien rawat
inap (TPPRI). Setelah registrasi selesai, maka pasien akan diberikan ruang perawatan sesuai
dengan keadaan dan kemampuan pasien. Perawat IGD akan menghubungi ruang yang
bersangkutan, dan setelah itu perawat ruangan akan menyiapkan ruangan. Setelah ruangan
dinyatakan siap, perawat IGD akan mengantarkan pasien ke ruangan tersebut, dalam hal ini
adalah Ruang Melati. Diruang rawat inap Melati perawat IGD melakukan timbang terima
dengan perawat ruangan untuk melanjutkan tindakan perawatan yang dibutuhkan klien sesuai
dengan indikasi. Pasien kemudian menjalani perawatan hingga pasien dinyatakan sembuh,
meninggal maupun perlu rujukan, jika pasien dinyatakan sembuh, meninggal maupun perlu
rujukan, keluarga harus menyelesaikan pembayaran perawatan di loket terpadu dan jika
pasien dinyatakan meninggal maka pasien akan dikirim ke kamar jenazah sebelum dibawa
pulang.
Alur masuk Ruang Melati jika pasien dari poli spesialis dimulai dari pertama kali pasien
melakukan pendaftaran di poli kemudian pasien melakukan pemeriksaan sesuai dengan poli
spesialis yang akan dituju. Jika pasien disarankan untuk rawat inap, pasien kemudian
melakukan pendaftaran di TPPRI untuk menjalani rawat inap. Setelah itu petugas ruangan
yang dituju menyiapkan ruangan, kemudian perawat poli spesialis melakukan timbang terima
ke perawat ruangan untuk melanjutkan tindakan keperawatan di ruangan dan pasien
menjalani perawatan hingga pasien dinyatakan sembuh, meninggal maupun perlu rujukan,
jika pasien dinyatakan sembuh, meninggal maupun perlu rujukan, keluarga harus
menyelesaikan pembayaran perawatan di loket terpadu dan jika pasien dinyatakan meninggal
maka pasien akan dikirim ke kamar jenazah sebelum dibawa pulang.
Alur masuk Ruang Melati jika melalui ruang lain, dimulai dengan pemeriksaan oleh DPJP
ataupun jika terdapat permintaan dari pihak pasien untuk pindah ruang/kelas. Jika semua
prosedur administrasi telah di setujui, perawat ruangan lain seperti Ruang OK, ruang HD, dan
Ruangan lain di RS Universitas Jember akan melakukan pemesanan kamar di Ruang Melati.
Perawat Ruang Melati kemudian akan menyiapkan kamar dan prosedur perpindahannya akan
sama seperti alur masuk klien dari IGD maupun poli.