Anda di halaman 1dari 9

1.

Ketenagaan (Man/ M1)


a. Analisis ketenagaan jumlah tenaga kenaga keperawatan dan non keperawatan
Ruang Melati di Rumah Sakit Universitas Jember merupakan ruangan khusus untuk
penyakit dalam. Ruang Melati memiliki 15 orang tenaga keperawatan dan non keperawatan.
Tenaga keperawatan terdiri dari 1 kepala ruangan (Ka Ru), 2 ketua tim (Ka Tim) 5 perawat
pelaksana (PP) tim 1, dan 4 perawat pelaksana (PP) tim 2. Sedangkan tenaga non
keperawatan terdiri dari 2 orang pekarya kesehatan dan 1 orang administrasi.

b. Latar belakang pendidikan, masa kerja, jenis pelatihan yang diikuti


Tabel 2.1 Daftar Tenaga Perawat Ruang Melati

No. Nama Status Jabatan Level


Pendidikan
1. Ns. A, S.Kep PNS KaRu S1
2. Ns. B, S.Kep PNS Katim S1
3. Ns. C, S.Kep PNS Katim S1
4. Ns. D, S.Kep PNS PP S1
5. Ns. E, S.Kep Non PNS PP S1
6. F, Amd.Kep PNS PP D3
7. G, Amd.Kep Non PNS PP D3
8. H, Amd.Kep Non PNS PP D3
9. I, Amd.Kep Non PNS PP D3
10. J, Amd.Kep Non PNS PP D3
11. K, Amd.Kep Non PNS PP D3
12. L, Amd.Kep Non PNS PP D3

Setiap tenaga medis di Ruang Melati RS Universitas Jember telah mengikuti dan memiliki
sertifikat pelatihan. Pelatihan wajib yang pernah diikutipun berbagai macam diantaranya
adalah pelatihan Code Blue (BHD), Code Red (Kewaspadaan Bencana), dan Komunikasi
Efektif yang diadakan setiap tahun serta Clinial Pathway yang diadakan setiap bulan.
Pelatihan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan kompetensi
perawat dimana pelatihan tersebut berguna untuk meningkatkan kompetensi dalam segi
knowledge dan skill perawat itu sendiri, dan pada dasarnya seorang perawat yang berada di
sebuah instalasi rawat inap masih belum terdapat standart yang baku terkait pelaetihan yang
harus pernah diikuti. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
semakin banyak pelatihan yang diikuti oleh tenaga keperawatan maka semakin baik pula
kompetensi yang dapat dimiliki oleh perawat tersebut, sehingga pelayanan yang diberikan
akan lebih optimal.

RS Universitas Jember juga memberikan kesempatan bagi perawat ruangan yang


berkeinginan untuk melanjutkan jenjang pendidikan (ijin belajar) dengan melalui prosedur
yang sebelumnya telah ditetapkan oleh rumah sakit. Pemberian beasiswa pada perawat sudah
dilakukan bagi perawat yang melanjutkan pendidikan. Berdasarkan hasil dari kesepakatan
Asosiasi Instusi Pendididikan Ners Indonesia (AIPNI) dengan kementerian RI dalam rapat
RTA AIPNI pada 13 Oktober 2016 yaitu perbandingan perawat profesi dan perawat
vokasional dalam satu ruangan yaitu 40% untuk perawat profesi dan 60% untuk perawat
vokasional. Perhitungan tanaga perawat di Ruang Melati berdasarkan hasil kesepakatan
tersebut sebagai berikut:

1. Perawat profesi
Kebutuhan perawat profesi = 40% dari jumlah tenaga Kesehatan
= 40% x 12
= 5 orang
2. Perawat vokasional
Kebutuhan perawat vokasional = 60% dari jumlah tenaga Kesehatan
= 60% x 12
= 7 orang

Berdasarkan jasil pengkajian tenaga keperawatan di Ruang Melati dengan total tenaga
keperawatan berjumlah 12 perawat memiliki pendidikan terakhir S1 Ners berjumlah 5 orang
dan pendidikan terakhir D3 keperawatan berjumlah 7 orang. Hal tersebut sesuai dengan
peraturan AIPNI 2016.
c. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
RS UNIVERSITAS JEMBER

e
Kepala Ruangan
A, S.Kep., Ns.

Ketua Tim 1 Ketua Tim 2


B, S.Kep., Ns. C, S.Kep., Ns.

Perawat Pelaksana Tim 1 Perawat Pelaksana Tim 2

D, S.Kep., Ns. E, S.Kep., Ns.

F, Amd., Kep. J, Amd., Kep.

G, Amd., Kep. K, Amd., Kep.

H, Amd., Kep. L, Amd., Kep.

I, Amd., Kep.

Administrasi Pekarya

Pekarya
Struktur organisasi di Ruang Melati telah berjalan sesuai dengan tugas masing-masing.
Perawat di ruang Melati telah melakukan tugasnya masing-masing. Ruang Melati memiliki
kepala ruang dan dua ketua tim. Kepala ruang telah melakukan Sebagian besar tugasnya
dengan baik. Kepala ruang bertanggung jawab terhadap setiap perencanaan dan pelaksanaan
asuhan keperawatan. Ketua tim juga telak melakukan tugasnya dengan baik seperti
melaksanakan pendokumentasian dan membuat perencanaan keperawatan.

d. Tingkat ketergantungan pasien (2 hari)


Menurut Douglas (2010) tingkat ketergantungan pasien yang dikaji di Ruang Melati selam
2 hari dengan pengelompokan pasien menjadi tiga yaitu perawatan mandiri, partial dan total
disesuaikan berdasarkan kriteria berikut:
1. Self Care: pasien bisa mandiri/ hampir tidak membutuhkan bantuan perawat
a. Mampu naik-turun tempa tidur
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
c. Mampu makan dan minum
d. Mampu mandi sendiri/mandi Sebagian dengan bantuan
e. Mampu membersihakn mulut
f. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
g. Status psikologi stabil
h. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic
i. Operasi ringan
2. Partial Care: pasien membutuhkan sebagian bantuan perawat
a. Membutuhkan bantuan satu orang untuk naik-turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi dan berjalan
c. Membutuhkan bantuan untuk makan
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
e. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
f. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK
g. Post operasi minor 24 jam
h. Melewati fase akut dari post operasi mayor
i. Fase awal dari penyembuhan
j. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
k. Gangguan emosional ringan
3. Total Care: pasien membutuhkan bantuan perawat penuh dan memelukan perawat yang
lebih lama
a. Membutuhkan bantuan dua orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke
kereta dorong atau kursi roda
b. Membutuhkan Latihan pasif
c. Membutuhkan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NG
tube (sonde)
d. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
e. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Dalam keadaan inkontinensia
h. 24 jam post mayor
i. Pasien tidak sadar
j. Keadaan pasien tidak stabil
k. Observasi TTV setiap kurang dai 1 jam
l. Perawatan luka bakar
m. Perawatan kolostomi
n. Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
o. Menggunakan WSD
p. Irigasi kandung secara terus menerus
q. Menggunakan alat traksi
r. Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang
s. Gangguan emosional berat, bingung DNA disorientasi
Menurut Douglas (1984) standart waktu pelayanan pasien rawat inap dikategorikan
sebagai berikut:
1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/hari
2. Perawatan intermediet/partial memerlukan waktu 3-4 jam/hari
3. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu 5-6 jam/hari
Tabel 2.2 Tingkat Ketergantungan Pasien

Hari ke Self Care Partial Care Total Care Total Rata-Rata


1 7 6 2 15 5
2 6 6 3 15 5
3 6 4 5 15 5
Total 19 14 10 45 -
Rata-rata 6 5 3

e. Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien


1. Menurut Douglas (2010)
Menetapkan bahwa jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori mempunyai ilia standar
pershiftnya yaitu:
Tabel 2.3 kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien menurut
Dougalas

Jumla Klasifikasi Pasien


h Mandiri Parsial Total
Pasien Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Table 2.4 Jumlah tenaga perawata berdasarkan tingkat ketergantungan pasien

Hari Klasifikasi klien Jmlh Jumlah perawat Total Jumlah kebutuhan perawat
ke Klien tersedia

Self Part Totl P S M P S M


Care Care Care
1 7 6 2 15 2 2 2 6 Self = 7 x 0,17 = 1,19 Self = 7 x 0,14 = 0,98 Self = 7 x 0,07 = 0,49
Part = 6 x 0,27 = 1,62 Part = 6 x 0,15 = 0,9 Part = 6 x 0,10= 0,06
Tot = 2 x 0,36= 0,72 Tot = 2 x 0,30 = 0,60 Tot = 2 x 0,20= 0,40
Jumlah = 3,53 Jumlah = 2,48 Jumlah = 0,95
2 6 6 3 15 2 2 2 6 Self = 6 x0,17 = 1,02 Self = 6 x 0,14 = 0,84 Self = 6 x 0,07 = 0,42
Part = 6 x 0,27 = 1,62 Part = 6 x 0,15 = 0,9 Part = 6 x 0,10= 0,6
Tot = 2 x 0,36= 0,72 Tot = 2 x 0,30 = 0,6 Tot = 2 x 0,20= 0,4
Jumlah = 3,36 Jumlah = 2,34 Jumlah = 1,42
3 6 4 5 15 3 2 2 7 Self = 6 x 0,17 = 1,02 Self = 6 x 0,14 = 0,84 Self = 6 x 0,07 = 0,42
Part = 4 x 0,27 = 1,08 Part = 4 x 0,15 = 0,6 Part = 4 x 0,10= 0,4
Tot = 5 x 0,36= 1,8 Tot = 5 x 0,30 = 1,5 Tot = 5 x 0,20= 11,82
Jumlah = 3,9 Jumlah = 2,9 Jumlah = 2,48
10,79 11 7,728 4,85 5

Catatan:
1. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam satu hari, yaitu 11 + 8 + 5 = 24 orang
2. Jumlah tenaga lepas dinas per hari dihitung berdasarkan jumlah hari libur dan hari efektif dalam 1 tahunserta jumlah
kebutuhan total perawat dalam 1 hari, yaitu (86 x 12) : 279 = 3,69  4 orang
3. Jumlah perawat cadangan yaitu 20% x jumlah kebutuhan perawat perhari, yaitu: 20% x 24 = 5  5 orang
4. Jumlah total perawat yang dibutuhkan di Ruang Melati adalah 23 + 3 + 5 = 32 orang
2. Berdasarkan Gillies
Keterangan:
TP = tenaga perawat
A = jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dihasilkan pasien)
B = Rata-rata klien/hari
TT = jumlah tempat tidur
C = jumlah hari libur

Perhitungan menggunakan jumlah pasien selama 3 hari


A = 6 pasien x 2 jam = 12 jam (perawatan langsung minimal)
= 5 pasien x 3 jam = 15 jam (perawatan langsung sebagian)
= 3 pasien x 6 jam = 18 jam (perawatan langsung total)
= 15 pasien x 1 jam = 15 jam (perawatan tidak langsung)
Total jam = 45 + 15 = 60 jam
Pendidikan kesehatan = 15 pasien x 0,25 = 3,75 jam
Jumlah total waktu perawatan/ hari = 60 jam + 5 / rata-rata jumlah pasien
= 60 jam / 15 pasien
= 4 jam
Jumlah kebutuhan perawat

TP = 4 x 15 x 365
(365 – 86) x 7
TP = 11,21  11 perawat
Untuk cadangan sebesar 20% menjadi 20% x 7 = 2 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan keseluruhan 11 + 2 = 13 orang
3. Berdasarkan Depkes (2002)
a. Partial care
= jam perawatan x rata-rata pasien
Jam kerja
= 4 jam x 5 pasien
7 jam
= 2,85 (3 perawat)
b. Minimal care
= jam perawatan x rata-rata pasien
Jam kerja
= 2 jam x 6 pasien
7 jam
= 1,71 (2 perawat)
c. Total care
= jam perawatan x rata-rata pasien
Jam kerja
= 6 jam x 3 pasien
7 jam
= 2,57 (3 perawat)

f. Alur masuk pasien


Berdasarkan diagram alur masuk di Ruang Melati di RS Universitas Jember, didapatkan
hasil sebagai berikut:

DIDAMPINGI:
1. KELUARGA PASIEN PENDAFTARAN
2. 2. PIHAK BERWENANG

IGD POLI

PENDAFTARAN

e RUANGAN LAIN PASIEN MASUK RUANG MELATI

PERAWATAN PASIEN

PASIEN PULANG PAKSA


SEMBUH
MENINGGAL
RUJUK

Pasien datang ke RS Universitas Jember dapat dengan keluarga atau penanggung jawab
pasien. Jika pasien pertama kali datang melalui ruang IGD, maka pasien akan dilakukan
pemeriksaan oleh petugas kesehatan berupa pemeriksaan oleh dokter, pemeriksaan
penunjang, perawatan oleh perawat, hingga pemberian obat. Keluarga pasien atau
penanggung jawab kemudian harus melengkapi registrasi di tempat pendaftaran pasien rawat
inap (TPPRI). Setelah registrasi selesai, maka pasien akan diberikan ruang perawatan sesuai
dengan keadaan dan kemampuan pasien. Perawat IGD akan menghubungi ruang yang
bersangkutan, dan setelah itu perawat ruangan akan menyiapkan ruangan. Setelah ruangan
dinyatakan siap, perawat IGD akan mengantarkan pasien ke ruangan tersebut, dalam hal ini
adalah Ruang Melati. Diruang rawat inap Melati perawat IGD melakukan timbang terima
dengan perawat ruangan untuk melanjutkan tindakan perawatan yang dibutuhkan klien sesuai
dengan indikasi. Pasien kemudian menjalani perawatan hingga pasien dinyatakan sembuh,
meninggal maupun perlu rujukan, jika pasien dinyatakan sembuh, meninggal maupun perlu
rujukan, keluarga harus menyelesaikan pembayaran perawatan di loket terpadu dan jika
pasien dinyatakan meninggal maka pasien akan dikirim ke kamar jenazah sebelum dibawa
pulang.
Alur masuk Ruang Melati jika pasien dari poli spesialis dimulai dari pertama kali pasien
melakukan pendaftaran di poli kemudian pasien melakukan pemeriksaan sesuai dengan poli
spesialis yang akan dituju. Jika pasien disarankan untuk rawat inap, pasien kemudian
melakukan pendaftaran di TPPRI untuk menjalani rawat inap. Setelah itu petugas ruangan
yang dituju menyiapkan ruangan, kemudian perawat poli spesialis melakukan timbang terima
ke perawat ruangan untuk melanjutkan tindakan keperawatan di ruangan dan pasien
menjalani perawatan hingga pasien dinyatakan sembuh, meninggal maupun perlu rujukan,
jika pasien dinyatakan sembuh, meninggal maupun perlu rujukan, keluarga harus
menyelesaikan pembayaran perawatan di loket terpadu dan jika pasien dinyatakan meninggal
maka pasien akan dikirim ke kamar jenazah sebelum dibawa pulang.
Alur masuk Ruang Melati jika melalui ruang lain, dimulai dengan pemeriksaan oleh DPJP
ataupun jika terdapat permintaan dari pihak pasien untuk pindah ruang/kelas. Jika semua
prosedur administrasi telah di setujui, perawat ruangan lain seperti Ruang OK, ruang HD, dan
Ruangan lain di RS Universitas Jember akan melakukan pemesanan kamar di Ruang Melati.
Perawat Ruang Melati kemudian akan menyiapkan kamar dan prosedur perpindahannya akan
sama seperti alur masuk klien dari IGD maupun poli.

g. Analisis masalah pada bagian ketenagaan


Analisi terkait kekuatan dan kelemahan untuk pengembangan Ruang Melati, yaitu:
1. Semua tenaga medis di Ruang Melati RS Universitas Jember telah mengikuti dan
memiliki sertifikat pelatihan wajib, jenis pelatihan wajib yang pernah diikuti adalah
Pelatihan Code Blue (BHD), Code Red (Kewaspadaan Bencana), Komunikasi Efektif, dan
Clinical Pathway.
2. Ketenagaan di Ruang Melati yaitu terdapat 5 perawat profesi (Ners) dan 7 perawat
vokasional. Hal tersebut telah sesuai dengan standart jumlah perbandingan perawat
professional dan perawat vokasional berdasarkan pada hasil kesepakatan Asosiasi
Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dengan kementrian Kesehatan RI dalam rapat RTA
AIPNI pada 13 Oktober 2016.
3. Perawat Ruang Melati diberikan kebebasan untuk melanjutkan jenjang pendidikan dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai