PRAKTIKA
STIKES BAHRUL ULUM
TAMBAKBERAS JOMBANG Thn. 2017
BAB 1
Visi
“Menjadi rumah sakit rujukan terdepan pilihan utama masyarakat dengan
layanan paripurna melalui system pendidikan kesehatan yang terintegrasi”
Misi
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna serta
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
2) Meningkatkan sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai
standar .
3) Menyelenggarakan pendidikan kedokteran, kesehatan lainnya dan
penunjang system pelayanan kesehatan serta melaksanakan
penelitian secara terintegrasi.
4) Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang professional dan
akuntabel
Motto
“kepuasan pasien kebahagiaan kami”.
LANJUTAN
terdapat 4 tempat tidur dan meja pasien. Untuk R. HCU 4 tempat tidur
dan meja.
BAB 3
1. Man
A. Jumlah Tenaga
Kualifikasi tenaga keperawatan di Ruang Asoka RSUD Jombang
berjumlah 27 orang
B. Tenaga Keperawatan
Berdasarkan pengkajian diinterpretasikan bahwa sebagian besar perawat di
ruang Asoka yaitu 70,4% berpendidikan D3 Keperawatan sehingga perlu
ditingkatkan lagi untuk bisa melanjutkan lagi ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
C. Tenaga Non Keperawatan
Berdasarkan pengkajian diinterpretasikan bahwa sebagian kecil yaitu 20%
tenaga non keperawatan di ruang Asoka adalah administrasi dan asisten
perawat.
LANJUTAN
1. Kualitas Tenaga
Berdasarkan hasil pengkajian kualitas tenaga keperawatan
diinterpretasikan seluruhnya yaitu 100% perawat yang bekerja di Ruang
Asoka pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan skill
dan kemampuan dalam bidang medis.
2. Pasien
A. Skor Ketergantungan Pasien
Jumlah pasien, diagnosa medis, serta tingkat ketergantungan pasien di Ruang
Asoka RSUD Jombang pada tahap pengkajian yakni tanggal 4 – 6 Desember
2017 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 4 Desember 2017 Diinterpretasikan hampir
setengahnya pasien yaitu 48,3% yang dirawat di Ruang Asoka tingkat
ketergantungannya minimal. Dan sebanyak 37,9% pasien memiliki tingkat
ketergantungan parsial, serta sebanyak 13,8% pasien memiliki tingkat
ketergantungan total.
Berdasarkan berdasarkan pengkajian pada tgl 5 desember
2017 diinterpretasikan sebanyak 53,8 % yang dirawat di
Ruang Asoka tingkat ketergantungannya minimal dan sisanya
yaitu sebanyak 30,8 % pasien memiliki tingkat ketergantungan
parsial. Dan 15,4% memiliki tingkat ketergantungan total.
1. Timbang terima
Di Ruang Asoka untuk timbang terima dilakukan dengan
baik, karena visite dokter pukul 07.00 WIB dan rekam
medik pasien harus dibawa saat visite maka setiap
perawat saat timbang terima menggunakan catatan kecil,
namun dalam catatan kecil tersebut sudah sesuai dengan
isi dari rekam medik.
2. Ronde keperawatan
Dari hasil wawancara di ruang asoka, perawat pernah
melakukan ronde keperawatan pada bulan Agustus 2017 pada
saat institusi lain yang melakukan praktik menegemen dan
melakukan ronde keperawatan di ruang asoka namun tidak
terdokumentasi.
3. Supervisi
Supervisi di Ruang Asoka dilakukan secara langsung
dipimpin oleh Kepala Ruangan Asoka, sudah dilakukan
dengan baik dan berjalan 2 bulan ini.
Perawat pelaksana saat tindakan sudah memenuhi SOP
(Standart Operasional), sudah sesuai dengan standart
Rumah Sakit dan perawat pelaksana saat menyiapkan
peralatan untuk tindakan kepala ruangan sudah mengontrol
dan mengawasi.
4. Orientasi pasien baru
Setiap pasien baru dan keluarga saat masuk Pav. Asoka Pasien
diberikan edukasi dan pengenalan lingkungan salah satu contoh
yaitu tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Setiap
pukul 10.00 WIB diberikan education melalui audio.
5. Sentralisasi Obat
Pav. Asoka sudah memakai sistem UDD (Unite Dose
Dispensing) artinya sistem distribusi obat ke pasien dimana obat
diberikan oleh farmasi ke perawat yang sudah terbagi menjadi
dosis sekali konsumsi.
Penambahan obat atau penambahan dosis hanya ditulis oleh
Katim (Ketua Tim) dan setiap pasien sudah mempunyai box obat
tersendiri dan sudah tercatat obat apa saja yang diberikan (Pagi,
Siang, Malam).
6Discharge Planninng
Discharge Planning/ perencanaan pasien pulang
Saat pasien pulang, pasien dan keluarga diberikan Health
Education tentang waktu kontrol pasien, makanan yang harus
dihindari atau yang diperbolehkan dan aktivitas yang dilakukan
dirumah.
7Pendidikan Kesehatan
Untuk di Pav. Asoka melakukan pendidikan kesehatan sudah
terlaksana saat mahasiswa praktek manajemen kep diruang
tersebut serta perawat mendampinginnya, untuk ruang tersendiri
sudah terjadwal di humas rumah sakit < lebih 1 bulan sekali dan
dokumentasi hanya ada 1 bendel dengan humas Rumah Sakit.
Sedangkan penugasan setiap pendidikan kesehatan per ruangan
berada di interrumah sakit seperti poli dan ruangan tersendiri
sesuai diagnosa. Sedangkan untuk di luar rumah sakit terdapat
tim sendiri yaitu PKMRS.
A.Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Dokumentasi yang dilakukan oleh pav.asoka dilakukan dengan
baik dilihat dari pasien,pada item sbb:
a. Pengkajian
Mencatat data yang dikaji dengan pedoman pengkajian : 90%
Data dikelompokkan (bio-psiko-sosio-spiritual) : 40%
Data dikaji sejak pasien masuk sampai sekarang : 70%
Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan : 40%
b. Diagnosa
Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan : 80%
Diagnosa keperawatan mencerminkan PE/PES : 60%
Merumuskan diagnosa keperawatan actual/potensial : 100%
c. Rencana Tindakan
Berdasarkan diagnosa keperawatan : 60%
Disusun menurut urutan prioritas : 60%
Rumusan tujuan mengandung komponen pasien/subjek perubahan, perilaku,
kondisi pasien dan atau criteria : 60%
Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan
jelas : 90%
Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasien atau keluarga : 60%
Rencana tindakan menggambarkan kerjasama tim kesehatan lain : 60%
d. Tindakan
Tindakan dilaksanakan sesuai rencana : 70 %
Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan : 60%
Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi : 50 %
Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas : 70 %
e. Evaluasi
Evaluasi mengacu pada tujuan : 70 %
Hasil evaluasi dicatat : 100 %
2. Memasang infus
Dalam SOP pemasangan infus hasil porsentase perawatan di
pav.asoka sudah memenuhi syarat dg baik, hal ini bisa dilihat
dari hasil posentase yaitu sebesar 80%, meskipun ada beberapa
tindakan yang tidak dilakukan dengan porsentase 19,6 %
3. Mencuci tangan
Syarat dalam mencuci tangan di pelayanan kesehatan yaitu
5 momen, dari hasil observasi perawat Pav. Asoka yang
melakukan cuci tangan sesuai prosedur yaitu 94,1% dimana
perawat sudah melakukan prosedur dengan baik.
4. Supervisi
5. Penerimaan pasien baru
Untuk penerimaan pasien baru dari hasil observasi sudah
optimal meskipun ada beberapa perawat yang tidak
melakukan prosedur sesuai dengan yang terlampir.
4. Money
4Tarif Konsultasi
Biaya
Jenis Pelayanan
No Indikator Standar
1 BOR 75-85%
Jumlah
BOR
Tgl
Shift Bed Px (∑Px/∑Bed x 100%)
N Hari BOR
O
1 Senin 123,4 %
2 Selasa 108,5 %
3 Rabu 95,7%
Total 327,6 %
Rata-rata 109,2 %
2. Mutu pelayanan keperawatan
a. Kejadian dekubitus pada bulan 2017
Dari hasil pengkajian selama 3 hari yaitu pada tanggal 4 – 6 november 2017
didapatkan rata – rata jumlah pasien tidak memiliki resiko Dekubitus.
c. Kejadian jatuh
Dari hasil pengkajian selama 3 hari yaitu pada tanggal 4 – 6 november
2017 didapatkan rata – rata jumlah pasien memiliki resiko jatuh sebanya
0% pasien dan angka kejadian jatuh sebanyak 0% .
3. Indikator mutu
A. Tingkat kepuasan pasien
Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner yang
berisi 17 pertanyaan dengan pilihan jawaban ”ya” dengan skore 2,
jawaban ”kadang-kadang” dengan skore 1 dan jawaban ”tidak”
dengan skore 0. Menurut Gerson (2004), untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan dalam beberapa
tingkatan sebagai berikut :
Dari hasil Observasi fasilitas supply tempat cuci tangan yang ada di
ruang Asoka bangsal perempuan semua wastafel dalam kondisi baik.
6. CHECKLIST WASTAFEL
Semua wastafel dalam kondisi bersih, air keran lancar, tidak ada
kebocoran pipa.
7. LEMBAR PENGKAJIAN KONTROL INFEKSI
a. Pemberian injeksi
Berdasarkan observasi yang dilakukan perawat
menggunakan APD lengkap dan mencuci tangan setelah
tindakan, tetapi perawat tidak mencuci tangan sebelum
tindakan.
b. Pemasangan infus
Berdasarkan observasi yang dilakukan perawat
menggunakan APD lengkap dan mencuci tangan setelah
tindakan, tetapi perawat tidak mencuci tangan sebelum
tindakan.
c. Rawat luka
Berdasarkan observasi yang dilakukan perawat
menggunakan APD lengkap dan mencuci tangan setelah
tindakan, tetapi perawat tidak mencuci tangan sebelum
tindakan.
e. Pengambilan darah
Berdasarkan observasi yang dilakukan perawat
menggunakan APD lengkap dan mencuci tangan setelah
tindakan, tetapi perawat tidak mencuci tangan sebelum
tindakan.
1) Uraian tugas
A) Kepala Ruangan
Berdasarkan pengkajian diinterpretasikan kepala ruang dalam menjalankan
fungsi manajemen keperawatan dilakukan 98% dari sempurna. Rumus: total
jawaban : total pernyataan x 100%
Dilakukan: 49 : 50 x100% = 98%
Tidak dilakukan: 1:50 x 100% = 2%
Ketua TIM
Berdasarkan pengkajian di interpretasikan Ketua TIM dalam menjalankan
fungsi manajemen keperawatan dilakukan 95,8% dari sempurna. Rumus: total
jawaban : total pernyataan x 100%
Dilakukan: 23 : 24 x 100% = 95,8%
Tidak dilakukan: 1 : 24 x 100% = 4,1%
b. Perawat Pelaksana
Berdasarkan pengkajian diinterpretasikan perawat pelaksana
dalam menjalankan fungsi manajemen keperawatan dilakukan
95,8 % sehingga dapat dikatakan fungsi tersebut dijalankan
dengan baik. Sehingga peran fungsi perlu dipertahankan dan
ditingkatkan lagi sesuai dengan uraian tugasnya.
Rumus: total jawaban : total pernyataan x 100%
Weakness Threatened
a. Kebutuhan perawat tiap hari kurang 3 orang a. Banyak RS pesaing disekitar RSUD Jombang.
dari perhitungan, b. Jumlah perawat yang berkurang saat menjalankan
b. Perawat jaga sore dan malam kurang dari study dan pelatihan.
perhitungan standar.
Strength Opportunity
a. Memiliki ruang pertemuan tersendiri dari a. Rencana pembangunan dan perombakan
nurse station. rumah sakit menuju lebih bagus.
b. Memiliki beberapa alat medis yang biasa b. Ruangan Asoka cukup luas untuk
digunakan, seperti tensimeter, perawatan
stethoskop,peralatan rawat luka, sudah
memenuhi standard dalam jumlah maupun
fungsi (keadaan)
c. Memiliki beberapa form
pendokumentasian yang dibutuhkan untuk
kegiatan keperawatan sudah memenuhi
standard dalam jumlah
Weakness Threatened
a. Peralatan rumah tangga seperti piring a. Adanya tuntutan pelayanan yang optimal
pasien, gelas, waskom mandi dan lain-lain, dari konsumen.
masih kurang dari standard.
Strength Opportunity
a. Adanya sistem pengembangan dan penambahan a. Adanya program pelatihan / seminar khusus
staf tentang manajemen keperawatan
b. Adanya dukungan kepala ruangan untuk b. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke
pelaksanaan praktek manajemen jenjang yang lebih tinggi
c. RS memiliki visi misi dan motto sebagai acuan c. Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa
melakukan kegiatan pelayanaan praktek dengan perawat klinik
d. Mempunyai standar asuhan keperawatan d. adanya mahasiswa S1 keperawatan yang praktik
e. MAKP yang dilakukan diruangan adalah MAKP manajemen keperawatan
primer e. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa
f. MAKP primer sudah dilakukan secara optimal dengan perawat ruangan
g. Adanya sarana dan prasana untuk pasien f. Adanya kerjasama institusi dengan RS.
h. Adanya pemisaan kasus berdasarkan jenis kelamin g. Adanya mahasiswa S1 yang praktek diruang
asoka
Weakness Threatened
a. Tenaga keperawatan yang tersedia 27 orang a. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk
sedangkan tenaga keperawatan yang dibutuhkan pelayanan yang lebih profesional
30 orang b. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
b. 80% perawat berlatar belakang pendidikan DIII c. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya
Tidak adanya pemisahan kasus berdasarkan jenis kesehatan
penyakit d. Persaingan antar RS yang semakin kuat
Strength Opportunity
Seluruh kebutuhan keuangan di Pendanaan RS berasal dari
atur oleh rumah sakit. pemerintah kabupaten
Perawat cukup puas terhadap
sistem gaji dan insentif. Adanya program BPJS dalam
pembiayaan pasien
Weakness Threatened
Kebutuhan yang dianjurkan Adanya tawaran gaji yang lebih tinggi
dipenuhi dalam jangka waktu di tempat yang lain.
yang lama.
Strength Opportunity
a. RSUD Jombang merupakan RS pendidikan yang a. RSUD Jombang merupakan RS pemerintah
baik untuk lahan praktik kabupaten
b. Para perawat bekerja dengan baik dan ramah b. Adanya program umum dan BPJS.
dalam melayani pasien.
Weakness Threatened
a. Meskipun ditemukan rata-rata pasien merasa puas a. Persaingan dengan RS lain yang tepat.
dalam pelayanan perawat (80%) tapi ada b. Tingginya keinginan pasien dalam pelayanan.
beberapa indikator yang tidak dilaksanakan yaitu
perawat tidak memperkenalkan diri, tidak
menjelaskan fasilitas yang tersedia di RS pada
pasien baru, tidak ada perawat atau kepala ruang
yang menunjukkan kepada pasien tentang
perawat yang bertanggung jawab kepada masing-
masing pasien.
b. 5 momen cuci tangan masih belum 100%
dilakukan, didapatkan bahwa 60% dilakukan dan
40% tidak dilakukan dengan indikator sebelum
kontak dengan pasien dan sebelum tindakan
aseptik.
Penentuan Prioritas Masalah