ANALISA SITUASI
PENGKAJIAN
Melalui metode:
Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan tabulasi dan analisa data. Hasil
pengkajian sebagai berikut :
Klasifikasi pasien
d. Pengarahan
1) Teknik motivasi
Wawancara : Kepala Ruangan mengatakan selalu memberikan arahan
dan hukuman yang mendidik apabila terdapat perawat yang
menunjukkan penurunan kerja (suka telat datang, suka bolos, kerjanya
tidak beres, dan lain-lain). Selain itu, perawat yang menunjukkan
peningkatan kerja diberikan promosi sesuai dengan kinerjanya.
2) Manajemen konflik
Wawancara : Kepala Ruangan dapat menyelesaikan konflik antar
perawat dengan cara mengajak perawat yang bersangkutan untuk
membicarakan masalah dengan baik, sementara apabila ada konflik
antar perawat dengan pasien atau keuarga pasien maka yang dilakukan
oleh Karu adalah memberikan edukasi kapada pasien dengan baik.
3) Supervisi
Wawancara : Kepala Ruangan mengatakan terkadang supervise
disusun secaraterjadwal, melakukan tugas supervise (mendidik,
membimbing, memotivasi) pada katim dan perawat pelaksana yang
baru. Selain itu, Kepala Ruangan mengkoordinir tugas dan tanggung
jawab perawat, mengobservasi perawat pelaksana yang telah dididik
dan dibimbing serta mengevaluasi perawat pelaksana, mengkoordinir,
mengobservasi dan mengevaluasi)
4) Delegasi
Wawancara : Kepala Ruangan mengatakan pendelegasian sering
dilakukan dengan staf yang memiliki kompotensi yang dibutuhkan
dalam menjelang tugas, tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum
Tim Manajemen Keperawatan Kelompok I
Program Pendidikan DIV. Keperawatan Poltekkes
Makassar, 2017
melakukan pendelegasian. Waktu pendelegasian tugas selalu
dilakukan, apabila si pelaksana tugas mengalami kesulitan Karu, Katim
selalu memberikan arahan untuk mengatasi masalah. Karu sering
melakukan evaluasi setelah tugas selesai dilakukan.
5) Operan
Wawancara : Berdasarkan hasil pengkajian, operan dilakukan
diruangan 3x sehari namun terkadang tidak tepat waktu, di hadiri oleh
semua perawat yang berkepentingan dan di dampingi oleh penanggung
jawab (Kepala ruangan, perawat primer dan katim). Perawat
mengetahui apa saja yang dipersiapkan dan yang disampaikan dalam
pelaksanaan operan, serta mengetahui teknik pelaporan dalam operan
ketika berada didepan pasien,terdapat buku khusus untuk mencatat
hasil laporan operan, terdapat interaksi dengan pasien saat operan,
waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan operan didepan pasien <5
menit.
Observasi : Berdasarkan hasil observasi pada beberapa operan, di
peroleh hasil bahwa operan berjalan baik dan sesuai dengan SOP.
6) Ronde keperawatan
Wawancara : Kepala Ruangan mendukung adanya kegiatan ronde
keperawatan dan mengerti tentang ronde keperawatan. Namun,
pelaksanaan ronde keperawatan diruangan belum optimal dan belum
ada tim yang dibentuk dalam melaksanakan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan tidak rutin dilaksanakan dalam satu bulan.Keluarga
pasien tidak mengerti tentang adanya ronde keperawatan.
7) Pre dan post conference
Wawancara : Berdasarkan hasil pengkajian, pre dan post conference
selalu dilakukan sebelum dan sesudah operan.
e. Pengendalian
1) Penilaian kinerja
Wawancara : Berdasarkan hasil pengkajian, penilaian kinerja
diruangan dilakukan ditiap akhir bulan, kinerja perawat dinilai dari log
book yang dimiliki perawat.
c. Pengarahan
1) Teknik motivasi
Wawancara :
KATIM A mengatakan cara memotivasi perawat pelaksanan yang
cenderung menunjukkan penurunan kinerja : arahan dan teguran
sementara untuk perawat yang memiliki kinerja yang baik diberi reward
berupa pujian dan apabila ada pelanggaran, punishment yang diberikan
adalah teguran.
KATIM B mengatakan cara memotivasi perawat pelaksana yang
cenderung menunjukkan penurunan kerja : lebih mendekatkan diri ke
anggota dan memberi bimbingan, sementara untuk perawat yang
memiliki kinerja yang baik diberi reward berupa pujian dan apabila ada
pelanggaran, punishment yang diberikan berupa teguran.
e. Hubungan professional
Wawancara : Katim A dan Katim B mengatakan kerja sama antarprofesi
diruangan terjalin dengan baik dan tidak ada kendala
Tim Manajemen Keperawatan Kelompok I
Program Pendidikan DIV. Keperawatan Poltekkes
Makassar, 2017
f. Patien care delivery
1) Orientasi pasien baru
Wawancara : Katim A dan Katim B mengatakan hal disampaikan saat
ada pasien baru adalah memperkenalkan diri, menanyakan keluhan dan
memperkenalkan lingkungan. Dan tidak ada kendala yang menghadapi
perawat dalam melakukan orientasi pasien baru.
Observasi : Ada lembar penerimaan pasien baru dan ada SOP namun
mekanisme pelaksanan penerimaan pasien baru belum sesuai SOP
seperti pengenalan ruangan
2) Pendidikan kesehatan
Wawancara : Katim A dan Katim B mengatakan pendidikan kesehatan
diberikan berdasarkan kebutuhan pasien seperti penyakit, penyebab,
pencegahan, dan pengobatan. Pendidikan kesehatan diberikan
berdasarkan SOP.
Observasi : Ada SOP pendidikan kesehatan yang dibukukan
3) Persiapan pasien pulang
Wawancara : Katim A dan Katim B mengatakan hal-hal yang sering
disampaikan pada saat discharge planning adalah edukasi tentang
penyakitnya, minum obat secara teratur, dan pantangan makanan yang
tidak boleh dimakan.
Observasi : Ada lembar persiapan pasien pulang dan pasien
diedukasikan sebelum pulang
4. Kepuasan pasien
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pembagian kuisioner diperoleh data
bahwa pasien/keluarga pasien yang ada diruangan merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh perawat ruangan.
5. Sentralisasi obat
Sentralisasi obat diruangan : Berdasarkan hasil observasi diperawatan 4
telah memiliki ruangan khusus untuk sentralisasi obat, sentralisasi obat
telah dilaksanakan dengan maksimal.
PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi Masalah
a. Kurang maksimalnya pendokumentasian proses asuhan keperawatan
b. Kegiatan ronde keperawatan belum dilakukan secara optimal
c. Pelaksanaan penyusunan survise secara terjadwal belum maksimal
PRIORITAS MASALAH
Nilai dari setiap masalah kemudian dikalikan dengan masing-masing nilai setiap
masalah, masalah yang memiliki total nilai terbesar merupakan prioritas masalah
yang dipilih.
Setelah dilakukan praktek manajemen keperawatan selama 2 minggu 2 hari, yaitu dari
tanggal 08 Mei sampai dengan 23 Mei 2017 di Ruang Rawat Inap Ar-Rahman RS ISLAM
FAISAL MAKASSAR, dengan berpedoman pada perencanaan yang telah dipaparkan saat
seminar awal analisa situasi, telah dilakukan implementasi manajemen keperawatan yaitu :
Adapun kegiatan tambahan yang dilakukan diluar perencanaan kegiatan manajemen, antara
lain :
Selain itu, kegiatan manajemen yang dilakukan mahasiswa diluar dari perencanaan kegiatan
manajemen, ialah :
B. Saran
1) Kepala ruangan
Diharapkan agar kepala ruangan tetap mendukung adanya perubahan yang
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik di ruangan Ar-Rahman serta
rutin melakukan supervise ke Katim dan perawat pelaksana.
2) Perawat
Diharapkan perawat ruangan agar tetap terbuka dalam menerima perubahan,
pembaharuan, dan berperan serta demi tercapainya asuhan keperawatan
berkualitas.
3) Rumah sakit
Diharapkan pihak rumah sakit melakukan follow up terhadap program kegiatan
yang telah dilaksanakan serta memfasilitasi sarana dan prasarana yang dapat
menunjang pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas.
4) Ruang Ar-Rahman
a. Diharapakan kepada perawat untuk melakukan pendokumentasian askep
secara lengkap.
b. Diharapkan kepada kepala ruangan untuk mengadakan ronde keperawatan
apabila terdapat pasien yang masalahnya belum teratasi
c. Diharapkan mongoptimalkan penggunaan SAK (Standar Asuhan
Keperawatan) dan tetap melakukan evaluasi secara rutin oleh kepala ruangan
serta ketua tim dalam proses pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kemenkes. (2012). Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit. Direktorat Bina Pelayanan
Penunjang Medis dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI
2012.
Soeroso, S. (2003). Management Sumber Daya Manusia Dirumah Sakit Suatu Pendekatan
Sistem. Jakarta: EGC