Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Cendikia Muda

Volume 1, Nomor 3, September 2021


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS TERHADAP


SKALA NYERI PADA PASIEN GASTRITIS

APPLICATION OF BREATH RELAXATION TECHNIQUES TO


PAIN SCALE IN GASTRITIS PATIENTS

Dandi Saputra1, Sapti Ayubbana2, Indhi Tri Utami3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email: dandisaputrabj@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung. Salah satu manifestasi klinis gastritis adalah
nyeri. Salah satu manajemen nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Relaksasi merupakan suatu tindakan
untuk membebaskan mental maupun fisik dari ketengan otot dan stres sehingga dapat meningkatkan toleransi
terhadap nyeri. Tujuan penerapan ini untuk mengidentifikasi kefektifan penerapan teknik nafas terhadap skala
nyeri pada pasien gastritis. Metode penerapan ini menggunakan desain study kasus. Subjek penerapan adalah
pasien gastritis yang mengalami masalah nyeri. Intrumen penerapan dengan menggunakan skala nyeri
deskriptif. Hasil : Setelah dilakukan penerapan relaksasi nafas dalam pasien mengalami penurunan skala nyeri
dari 6 menjadi 5. Kesimpulan : teknik relaksasi nafas dalam dapat membantu mengurangi skala nyeri pada
pasien gastritis.

Kata Kunci: gastritis, nyeri, relaksasi nafas dalam

ABSTRACK

Background : Gastritis is inflammation of the gastric mucosa. One of the clinical manifestations of gastritis is
pain. One of the pain management is deep breathing relaxation technique. Relaxation is an action to free
mentally and physically from muscle tension and stress so that it can increase tolerance to pain. The purpose of
this application is to identify the effectiveness of the application of breathing techniques on the pain scale in
gastritis patients. This application method uses a case study design. The subject of application is gastritis
patients who experience pain problems. The instrument of application was using a descriptive pain scale.
Results: After applying deep breath relaxation, the patient experienced a decrease in the pain scale from 6 to 5.
Conclusion: deep breathing relaxation techniques can help reduce the pain scale in gastritis patients.

Keywords: Gastritis, Pain, Deep Breath Relaxation

Saputra, Penerapan Teknik Relaksasi… 390


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 3, September 2021

PENDAHULUAN relaksasi nafas dalam6.Teknik relaksasi nafas


Gastritis adalah istilah yang mencakup dalam mampu merangsang tubuh untuk
serangkaian kondisi yang hadir dengan melepaskan opoid endogen yaitu endorphin dan
inflamasi mukosa lambung. Insiden gastritis enkefalin.Hormon endorfin merupakan
lebih tinggi pada dekade ke lima dan ke enam substansi sejenis morfin yang berfungsi sebagai
kehidupan sebagai akibat dari penipisan alami penghambat transmisi impuls nyeri ke otak.
mukosa lambung karena usia dan jenis Sehingga pada saat neuron nyeri perifer
kelamin1. Sedangkan menurut menurut2, mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis
gastritis atau yang secara umum dikenal dengan antara neuron perifer dan neuron yang menuju
istilah sakit “maag” atau sakit uluhati ialah otak tempat seharusnya substansi P akan
peradangan pada dinding lambung terutama menghasilkan impuls. Pada saat tersebut,
pada selaput dinding lambung. endorfin akan memblokir lepasnya substansi P
Berdasarkan Departemen Kesehatan RI tahun dari neuron sensorik, sehingga sensasi nyeri
2013 angka kejadian gastritis di beberapa kota menjadi berkurang7. Sedangkan cara kerja
di Indonesia ada yang tinggi mencapai 91,6% enkephalin menurut Suharyanto (2018) adalah
yaitu di Kota Medan, lalu di beberapa kota pentapeptida dan mengandung urutan asam
lainnya seperti Jakarta 50,0%, Denpasar 46,0%, amino minimum yang diperlukan untuk
Palembang 35,5%, Bandung 32,5%, Aceh aktivitas opioid. Opioid merupakan analgetik
31,7%, Surabaya 31,2% dan Pontianak 31,1% pilihan yangutama untuk mengatasi nyeri
(Novitasary, Sabilu & Ismail, sedang sampai berat8. Teknik relaksasi nafas
2016).Berdasarkan data dariDinas Kesehatan dalam mudah dipelajari oleh klien dan dapat
Provinsi Lampung(2012), Kasus gastritis di berkontribusi dalam menurunkan atau
1
Provinsi Lampung cukup tinggi yaitu sekitar meredakan nyeri
134.989, dan menempati urutan ke 2 dari 10 Penelitian yang dilakukan oleh Thahir dan
besar penyakit di Lampung3. Nurlaela (2018) yang diterapkan di Ruang
Menurut Utami & Kartika (2018) salah satu rawat inap RSUD Haji Makassar tahun 2018
manifestasi klinis yang terjadi pada pasien berdasarkan sampel sebanyak 6 responden
gastritis adalah nyeri serta nampak pada (8,6%) dengan skala nyeri ringan, 59 responden
perilaku pasien, misalnya suara (merintih, (84,3%) dengan skala nyeri sedang, dan 5
menangis, dan menghela nafas berlebihan), responden (7,1%) dengan skala nyeri berat.
ekspresi wajah meringis, serta pergerakan tubuh Setelah diberikan terapi relaksasi napas dalam,
seperti gelisah, kejang otot, serta berjalan di intensitas nyeri terbanyak adalah nyeri sedang
tempat4. Nyeri adalah suatu hal yang bersifat sebanyak 37 responden (52,9%) dan nyeri
subjektif tidak ada dua orang sekalipun yang ringan sebanyak 33 responden (47,1%).
mengalami kesamaan rasa nyeri dan tidak ada Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat
dua kejadian penyakitnya yang mengakibatkan disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian
respons atau perasaan yang sama pada5. Nyeri relaksasi napas dalam terhadap penurunan nyeri
merupakan pengalaman personal dan subjektif pada penderita gastritis di ruang rawat inap
dan tidak ada dua individu yang merasakan RSUD Haji Makassar dengan nilai p=0,0009.
nyeri dalam pola yang identik1.Keluhan nyeri Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan yang tertarik untuk melakukan penerapan teknik
dapat menggangu aktivitas sehari-hari. relaksasi napas dalam terhadap masalah nyeri di
Salah satu upaya nonfarmakologisuntuk Kota Metro.
manajemen nyeri diantaranya adalah teknik

Saputra, Penerapan Teknik Relaksasi… 391


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 3, September 2021

METODE dilakukan.Hasil pengukuran skala nyeri


Karya tulis ilmiah ini menggunakan desain menyebutkan bahwa subjek menderita
study kasus, yaitu dengan cara meneliti suatu nyeri dengan skala nyeri 6 (nyeri
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri sedang).Setelah penerapan teknik relaksasi
dari unit tunggal. Unit yang menjadi kasus nafas dalam dilakukan, hasil skala nyeri
tersebut secara mendalam dianalisis baik dari sesudah dan sebelum penerapan dapat
segi yang berhubungan dengan keadaan kasus dilihat pada grafik dibawah ini.
itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi,
kejadian-kejadian khusus yang muncul Gambar 1. Diagram Intensitas Nyeri
sehubungan dengan kasus, maupun tindakan Sebelum dan Sesudah Penerapan
dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau
pemaparan tertentu.Subjek penerapan adalah 10
pasien gastritis yang mengalami masalah nyeri 9
di Kota Metro. Data di peroleh melalui 8
kuesioner yang terdiri dari 5 (lima) komponen, 7

Skala Nyeri
6
pertanyaan. Dari kuesioner tersebut, kemudian
5
didapatkan perolehan data berupa skor yang 4
disesuaikan berdasarkan rentang skala nyeri 3
deskriptif. 2
1
HASIL 0
Sebelum Sesudah
1. Karakteristik dan Gambaran Subjek
Perubahan Skala Nyeri
Subjek Tn. I berusia 35 tahun,
berjenis kelamin laki-laki beragama Islam,
Sebelum Sesudah
suku jawa dan pedidikan SMA dengan
diagnosa medis gastritis. Tn. I bekerja
sebagai ojek online dengan penghasilan
perbulan mencukupi kebutuhan sehari- Berdasarkan gambar 1 menunjukan bahwa
hari.Berdasarkan hasil pengkajian, Tn. I skala nyeri sebelum penerapan relaksasi nafas
mengatakan nyeri. Nyeri yang ia rasakan dalam dengan skala nyeri 6 (nyeri sedang) dan
seperti tertusuk benda tajam. Tn. I sesudah dilakukan penerapan relaksasi nafas
mengatakanmerasakan nyeri tekan daerah dalam dengan skala nyeri 5 (nyeri sedang).
epigastrikdan tidak menyebar dengan skala
nyeri 6. Nyeri yag dirasakan hilang timbul. PEMBAHASAN
Hasil tanda-tanda vital tekanan darah Salah satu manifestasi klinis yang terjadi pada
120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan pasien gastritis adalah nyeri4 . Peradangan
20x/menit suhu 36,5˚C.Tn.I mengatakan dinding lambung pada gastritis dapat
merasa cemas akibat mendapat Pemutusan menyebabkan nyeri2. Nyeri merupakan
Hubungan Kerja (PHK) sehingga pengalaman personal dan subjektif dan tidak
mengganggu pola makan. ada dua individu yang merasakan nyeri dalam
pola yang identik. Keluhan nyeri dapat
2. Hasil Penerapan menimbulkan rasa ketidaknyamanan yang dapat
Berdasaran hasil penerapan ini, subjek mengganggu aktivitas sehari-hari1. Penyebab
dengan diagnosa medis Gastritis yang terjadinya nyeri dikarenakan jaringan yang
mengalami keluhan nyeri diberikan rusak melepaskan zat-zat kimiawi yang
penerapan teknik relaksasi nafas dalam. mengaktifkan reseptor nyeri dan terbentuknya
Penulis melakukan pengukuran skala nyeri sinyal-sinyal nyeri. Sinyal nyeri ini kemudian di
terlebih dahulu sebelum penerapan

Saputra, Penerapan Teknik Relaksasi… 392


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 3, September 2021

kirimkan ke sepanjang saraf melalui saraf Penelitian terkait lainnya juga pernah
tulang belakang menuju otak5. dilakukan oleh9 yang dilakukan terhadap 70
Proses terjadinya kerusakan sel di sebabkan responden. 6 (8,6%) responden mengaku
oleh stimulus kimiawi yang mengakibatkan merasa nyeri dengan skala nyeri 1-3 (nyeri
pelepasan neurotransmitter eksitatori seperti ringan). Nyeri terbanyak adalah nyeri dengan
prostaglandin, brandikinin, kalium, dan subtansi skala 4-7 (nyeri sedang) yang dialami oleh 59
P. Subtansi yang peka terhadap nyeri yang (84,3%) responden. Sedangkan 5 (7,1%)
terdapat di sekitar serabut nyeri di cairan responden lainnya menderita nyeri dengan
ekstraselular, menyebarkan “pesan” adanya skala 7-9 (nyeri berat). Setelah diberikan terapi
nyeri dan menyebabkan inflamasi (peradangan) relaksasi nafas dalam, 33 (47,1%) responden
sehingga serabut nyeri memasuki medula mengaku menderita nyeri dengan skala nyeri
spinalis melalui tulang belakang dan melewati 1-3 (nyeri ringan). Dan 37 (52,9%) responden
beberapa rute hingga berakhir di gray matter lainnya menderita nyeri dengan skala nyeri 4-6
(lapisan abu-abu) medula spinalis. Subtansi P (nyeri sedang). Hasil penelitian tersebut
dilepaskan di tulang belakang yang menyebutkan bahwa terdapat perubahan yang
menyebabkan terjadinya transmisi sinaps dari signifikan terhadap nilai skala nyeri sebelum
saraf perifer aferen (panca indera) ke sistem dan sesudah penerapan dengan p value sebesar
saraf spinotalamik, yang melewati sisi yang 0,000 (p< 0,05).
berlawanan5. Berdasarkan teori, terdapat beberapa faktor
Stimulus penghasil nyeri megirimkan impuls yang menjadi penyebab terjadinya nyeri,
melalui serabut saraf perifer. Serabut nyeri diantara lain (usia, jenis kelamin, budaya,
memasuki medula spinalis, kemudian melalui pengalaman nyeri sebelumnya, ansietas,
5
salah satu dari beberapa rute saraf, dan akhirnya spiritual, dan keletihan) .
sampai di dalam area berwarana abu-abu di
medula spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat Pemaparan dari faktor tersebut adalah sebagai
berinteraksi dari sel-sel saraf inhibitor, berikut :
mencegah stimulus nyeri sehingga tidak 1. Usia
mencapai ke otak5. Usia dapat mempengaruhi nyeri, terutama pada
Berdasarkan teori gate control menjelaskan bayi dan dewasa akhir. Perbedaan terhadap
bahwa subtansi gelatinisa (SG) pada medula perkembangan yang ditemukan diantara
spinalis bekerja layaknya pintu gerbang yang kelompok umur tersebut mempengaruhi
menghalangi masuknya impuls nyeri menuju bagaimana anak dan dewasa akhir berespons
otak. Saat impuls dihantarkan ke otak, terdapat terhadap nyeri5.
pusat korteks yang lebih tinggi di otak yang
memodifikasi persepsi nyeri sehingga saraf 2. Ansietas
desenden melepaskan opoid endogen, seperti Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri
endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri yang terjadi. Ancaman yang tidak jelas asalnya
alami yang berasal dari tubuh, sehingga dan ketidakmampuan mengontrol nyeri atau
neuromudulator dapat menutup mekanisme peristiwa di sekelilingnya dapat memperberat
pertahanan dengan menghambat pelepasan persepsi nyeri. Sebaliknya, individu yang
subtansi5. percaya bahwa mereka mampu mengontrol
Salah satu upaya nonfarmakologis untuk nyeri yang mereka rasakan akan mengalami
mengurangi intensitas nyeri adalah pemberian penurunan rasa takut dan kecemasan yang
terapi relaksasi nafas dalam. Relaksasi nafas akan menurunkan persepsi nyeri mereka 10.
dalam merupakan suatu tindakan untuk
membebaskan mental maupun fisik dari 3. Faktor Spiritual
ketegangan dan stres sehingga dapat Spiritualitas menjangkau antara agama dan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri . mencakup pencarian secara aktif terhadap

Saputra, Penerapan Teknik Relaksasi… 393


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 3, September 2021

makna situasi dimana seseorang menemukan Penyakit Terbanyak Di Provinsi


dirinya sendiri. Kepercayaan jika nyeri datang Lampung.https://lampung.bps.go.id/stat
akibat ujian dan memanjatkan puji-pujian ictable
kepada tuhan ketika rasa nyeri muncul /2016/08/02/497/jumlah-kasus-10-
membuat individu dapat menurunkan penyakit-terbanyak-di-provinsi-
kecemasan dan merubah persepsi nyeri5. lampung-2015.html. Diunduh Tanggal
11 April 2020.
KESIMPULAN 4. Utami, D. A., & Kartika, R. I. (2018).
Berdasarkan uraian hasil penerapan maka dapat Terapi Komplementer Guna
diambil kesimpulan sebagai berikut : Menurunkan Nyeri Pasien Gastritis:
1. Berdasarkan karakteristik klien, rasa cemas Literatur Review. Program Studi
dan pola makan yang terganggu menjadi Pendidikan Ners STIKes Fort de Kock
salah satu penyebab terjadinya gastritis. Bukittinggi, Indonesia.
2. Intensitas nyeri pada pasien Tn. I dengan 5. Potter, A. P., &Perry , G. A. (2010).
diagnosa gastritis sebelum dilakukan Fundamental Keperawatan. Jakarta:
penerapan teknik relaksasi nafas dalam Salemba Medika.
mempunyai skala nyeri 6 yaitu masuk 6. Waluyo, J. S., & Suminar, S. (2017).
dalam kategori nyeri sedang. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
3. Intensitas nyeri pada pasien Tn. I dengan Dalam Terhadap Perubahan Skala Nyeri
diagnosa gastritis sesudah dilakukan Sedang Pada Pasien Gastritis Di Klinik
penerapan teknik relaksasi nafas dalam Mboga Sukoharjo.Jurnal Keperawatan
mengalami penurunan skala nyeri menjadi Intan Husada, Vol.5 No.1 Juli 2017.
5 yaitu masuk kedalam kategori nyeri 7. Widiatie, W. (2015).Pengaruh teknik
sedang. relaksasi nafas dalam terhadap
4. Berdasarkan hasil pengkajian, teknik penurunan intensitas nyeri pada ibu
relaksasi nafas dalam dapat membantu Tn. I postseksio sesarea di rumah sakit unipdu
untuk mengurangi intensitas nyeri akibat medika Jombang. Eduhealth, 5(2).
gastritis. 8. Suharyanto. (2018). Hormon
Enkephalin: Cara Kerja dan Fungsinya.
Dosenbiologi.https://dosenbiologi.com/
DAFTAR PUSTAKA manusia/hormon-enkephalin. Diunduh
1. Black, M. J., & Hawks, H. J. (2014). tanggal 5 Mei 2020.
Keperawatan Medikal Bedah 9. Thahir, N, & Nurlaela. (2018). Pengaruh
Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Diharapkan Edisi 8 Buku 1.Indonesia: Penurunan Itensitas Nyeri Pada Pasien
Pentasada Media Edukasi. Gastriris Di Ruang Rawat Inap RSUD
2. Wijayanti, T., & Dirdjo, M. M. Haji Makasar
(2015).Analisis Praktik Klinik
Keperawatan pada Pasien Gastritis 10. Mubarak, I. W., & Indrawati, L., &
dengan Pemberian Relaksasi Nafas Susanto, J. (2015).Buku Ajar Ilmu
Dalam dan Relaksasi Genggam Jari Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba
Terhadap Nyeri Akut Akibat Gastritis di
Medika.
Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2015. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Samarinda.
3. Profil Kesehatan Provinsi
Lampung.(2012). Jumlah Kasus 10

Saputra, Penerapan Teknik Relaksasi… 394

Anda mungkin juga menyukai