Anda di halaman 1dari 60

ANALISIS EFEKTIFITAS PEMBERIAN KUNYIT ASAM PADA NYERI

DISMENORE

STUDY LITERATURE

Oleh:

NAMA : ROLIA N. M. SIMANJUNTAK

NIM: 2020086026060

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

FAKULTAS KEDOKTERAN

JAYAPURA

2021
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS EFEKTIFITAS PEMBERIAN KUNYIT ASAM PADA NYERI


DISMENORE

Telah di setujui dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diujikan pada
tanggal

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Rolia N. M. Simanjuntak


NIM : 2020086026060

Pembimbing

Ns. Nurhidayah Amir, S.Kepe.,M.Kes


NIDN: 0907108902

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Juliawati, S.Kp., Ns, M.Kep., Sp.Kep.An


NIP: 19710712 200912 2 001
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh:

Nama : Rolia N. M. Simanjuntak

NIM : 2020086026060

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul KIAN :Analisis Efektifitas Kunyit Asam Pada Nyeri


DISMENORE

Telah berhasil di pertahankan dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih

Penguji satu

(Fathia Fakri Inayati Said, S.Kep.,Ns.,M.Kep)


NIDN. 1418019101
Penguji dua

(Diyah Astuti Nurfa’izah, S.Kep.,Ns.,M.Kep)


NIP. 19830219200812 2 001

Ditetapkan di : Jayapura

Tanggal : 01-11-2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Rolia N M Simanjuntak

NIM : 2020086026060

Menyatakan bahwa karaya tulis ini merupakan hasil karya saya sendiri,
disusun berdasarkan pedoman tata cara penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di


kemudian hari terdapat pernyataan tidak benar, saya bersedia dituntut dan
menerima segala tindakan atau sanksi sesuai ketentuan hokum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Jayapura, Oktober 2021

Yang membuat Pernyataan,

Rolia N. M. simanjuntak
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO: “ Allah mengerti dan peduli segala persoalan yang kita
hadapi, baik sekecil dan sebesar apapun asalkan kita berserah
kepadaNya

KUPERSEMBAHKAN KARYA ILMIAH AKHIR NERS INI KEPADA:


 Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan kekuatan dan pertolonganNya
kepadaku, menyertaiku didalam setiap rencana hidupku
 Keluargaku tercinta, suami Mayor Manurung dan Anakku Geoffratly G.W.
Manurung yang selalu setia mendampingi dan mensuportku serta memberi
masukan di dalam penulisan Kian hingga selesai
 Kedua orang tua, mertua serta saudara saudara yang juga memberikan
dukungan dan motivasi kepadaku
 Pihak RS.DIAN HARAPAN JAYAPURA yang sudah memberikan
kesempatan untuk melanjutkan studi di Program Studi Profesi Ners
Universitas Cenderawasih
ANALISIS EFEKTIFITAS PEMBERIAN KUNYIT ASAM PADA NYERI
DISMENORE

Rolia N. M. Simanjuntak1 , Ns. Nurhidayah Amir, S.Kepe.,M.Kes2

1. Mahasiswa Program Profesi Ners Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Cenderawasih.
2. Dosen Pembimbing Program Profesi Ners Universitas Cenderawasi.

INTI SARI

Dismenore merupakan nyeri perut pada bagian bawah yang terjadi pada saat
menstruasi yang terkadang meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah
dan paha. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas pemberian
kunyit asam pada nyeri dismenore”. metode penelitian menggunakan studi
literatur review berdasarkan hasi penelitian mengatakan bahwa Berdasarkan 12
literatur yang telah direview, didapatkan 11 hasil studi yang membahas mengenai
adanya pengaruh efektifitas kunyit asam pada nyeri disminore, dan 1 jurnal
memiliki hasil bahwa pemberian kunyit asam tidak efektif dalamm megurangi
nyeri dismenore. Kesimpulan Ramuan kunyit dan asam yang merupakan
campuran rimpang kunyit dan asam jawa serta tambahan gula merah dapat
digunakan untuk menghilangkan nyeri pada saat menstruasi

Kata kunci: Nyeri haid, kunyit asam


ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF ADMINISTRATION OF SOURCE
TOURISM ON DYMENORORE PAIN

Rolia N. M. Simanjuntak1 , Ns. Nurhidayah Amir, S.Kepe.,M.Kes2

1. Students of the Nursing Profession Program for Nursing Studies, Faculty of Medicine,
University of Cenderawasih.

2. Advisory Lecturer for the Nursing Profession Program at Cenderawasi University

Abstract

Dysmenorrhea is pain in the lower abdomen that occurs during menstruation


which sometimes extends to the waist, lower back and thighs. This writing aims to
describe the effectiveness of giving tamarind turmeric on dysmenorrhea pain. The
research method uses a literature review study based on research results saying
that Based on 12 literatures that have been reviewed, 11 studies were found that
discussed the effect of the effectiveness of turmeric acid on dysmenorrhea pain,
and 1 journal had the result that giving turmeric acid was not effective in reducing
dysmenorrhea pain. Conclusion Turmeric and tamarind ingredients which are a
mixture of turmeric and tamarind rhizome and additional brown sugar can be used
to relieve pain during menstruation.

Key words: Source tourism on dymenoror


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa atas rahmat, karunia dan
nikmat yang tak pernah putus yang selalu kita nikmati sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Nurse yang berjudul “Karya Ilmiah Akhir
Nurse Analisis Studi Literature Efektifitas Kunyit Asam Pada Nyeri
DISMENORE” dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai Ners keperawatan.

Dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir Nurse ini, penulis mendapat


bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepeada :

1. Dr.Ir.Apolo Safanpo, ST, MT selaku Rektor Universitas Cenderawasih


2. dr. Trajanus L. Jembise, Sp,B selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Uneversitas Cenderawasih
3. Fransisca B. Batticaca, S.Pd., Ns., Sp.Kepkom selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan.
4. Juliawati, S.Kep., M.,Kep., Sp.Kep.An Koordinator Profesi Ners Program
Studi Ilmu Keperawatan
5. Ns. Nurhidayah Amir, S.Kepe.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran dan nasihat yang membangun hingga terselesaikannya
karya tulis akhir Ners ini
6. Keluarga tercinta suami, anak dan kedua orang tua yang selalu mendukung
saya dalam meyelesaikan profesi Ners
7. Teman-teman seangkatan profesi ners Uncen XII atas kerja sama selama
menempuh profesi ners bersama
Jayapura, 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
HALAMAN NASKA PUBLIKASI............................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS.........................................iv
HALAMAN MOTO PERSEMBAHAN.....................................................v
INTISARI.....................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ix
DAFTAR ARTI.............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan ....................................................................................3
1.3. Manfaat Penulisan ..................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep DISMENORE.........................................................................5
2.2. Inovasi Kunyit Asam ..........................................................................14
2.3. Konsep asuhan Keperawatan..............................................................16
BAB III METODE STUDI LITERATURE
3.1. Konsep Literatur review.......................................................................23
3.2. Definisi.................................................................................................23
3.3. Sumber Yang digunakan.......................................................................23
3.4. Teknik dalam melakukan review..........................................................25
3.5. Metode Pencarian Literature.................................................................25
3.6. Skrining Literatur..................................................................................26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil....................................................................................................27
4.2. Pembahasan ........................................................................................32
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan..........................................................................................36
5.2. Saran ...................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................38
LAMPIRAN ...................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel hasil....................................................................................................25
DAFTAR LAMPIRAN

Lembar monitoring.......................................................................................25
DAFTAR SINGKATAN

Curcumine : cucurma senyawa

NSAID : Nonsteroidal Antiiflammatory Drugs

FSH : folikel stimulating hormone

Dysmenorrhea : Nyeri menstruasi

Gn-RH : gonadotropin realising hormone


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dismenore merupakan nyeri perut pada bagian bawah yang terjadi


pada saat menstruasi yang terkadang meluas hingga ke pinggang, punggung
bagian bawah dan paha. Penyebab terjadinya dismenore adalah jumlah
prostagladin dari F2 yang berlebihan pada darah menstruasi, sehingga
merangsang hiperaktivitas uterus dan terjadinya kejang otot uterus.
Berdasarkan penyebab dismenore dibedahkan menjadi 2, yaitu dismenore
primer dan sekunder. Dismenore primer biasanya terjadi mulai dari pertama
haid/manarche usia 10-15 tahun sampai usia 25 tahun yang disebabkan oleh
kontraksi uterus, dan tidak terdapat hubungan kelainan ginekologi.
Sedangkan dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan yang terdapat
dalam uterus dan saluran reproduksi. (Rosi, 2018)

Angka kejadian nyeri menstruasi di seluruh dunia masih sangat


banyak, persentase kejadian nyeri menstruasi di dunia rata-rata lebih dari
50% atau berkisar sebesar 15,8-89,5% wanita di setiap negara mengalami
nyeri menstruasi. Di Amerika Serikat, prevalensi dismenorea diperkirakan 45-
90%. Di Meksiko angka kejadian dismenore mencapai 64% , Italia 68%, Jordania
55,8%, Turki 84,9%, dan Malaysia 74,5%. Di Indonesia, tidak ada angka pasti
prevalensi penderita dismenore. Khusus di Indonesia bagian Banjar Kematren
angka nyeri menstruasi tipe primer adalah 54,8% dan tipe sekunder adalah
9,36%. ( Wahyu, 2019)

Meurut hasil penelitihan Abebaw 2016 didapatkan hasil bahwa 10%


wanita yang mengalami nyeri menstruasi dapat mengatasi nyeri dengan
mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri secara berkala. Namun sifat obat
tersebut hanya menghilangkan rasa sakit dan akan menimbulkan
ketergantungan terhadap obat tersebut. Jika dikonsumsi dalam jangka
panjang dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan. Penggunaan obat-
obatan akan memberikan efek samping seperti gangguan pada lambung,

1
anemia dan yang lebih parah adalah dampak mental psikologis yang
membuat penderitanya tersugesti dan tidak bisa melepaskan diri dari obat.
Mereka menganggap agar tidak nyeri pada saat menstruasi harus minum
obat.

Nyeri menstruasi juga bisa diobati dengan menggunakan tumbuhan


herbal antara lain tapak liman, temu putih, kunyit dan sidaguri. Data
menurut lndustri Obat Tradisional (IOT) dan lndustri Kecil Obat Tradisional
(IKOT) dari 4.l87 terdapat 40% masyarakat memanfaatkan kunyit sebagai
pengobatan dan 10% masyarakat mengkonsumsi kunyit untuk mengurangi
nyeri waktu menstruasi (Kusbiantoro, 2018)

Kandungan bahan alami minuman kunyit asam bisa mengurangi


keluhan dismenore primer. Curcumine dan anthocyanin akan bekerja dalam
menghambat rekasi cyclooxygenase (COX) sehingga menghambat atau
mengurangi terjadinya inflamasi. Hasil dari penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa kandungan curcumine pada kunyit aman dan tidak
menyebabkan toksik jika dikonsumsi manusia, jumlah aman curcumine
yang boleh dikonsumsi oleh manusia adalah 100 mg/hari. ( Wahyu, 2019)

Penelitian Hamed pada tahun 2016 mengatakan bahwa pengaruh


curcumine dapat menurunkan gejala suasana hati, perilaku dan nyeri
menstruasi (PMS). Didukung juga dengan penelitian Marsaid (2017) dalam
penelitiannya yang berjudul “Efektifitas pemberian ekstrak kunyit asam
terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di desa tambang
kecamatan pudak Kabupaten ponorogo” dengan hasil bahwa ekstrak kunyit
asam efektif menurunkan dismenore pada remaja putri di desa tambang
kecamatan pudak kabupaten ponorogo.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik menganalisis Studi Literatur


disminore dengan intervensi inovasi pemberian Kunyit asam untuk
mengurangi nyeri menstruasi

2
1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas maka rumusan


masalah dalam laporan ini adalah “Efektifitas kunyit asam pada nyeri
dismenore”.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum

Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas pemberian


kunyit asam pada nyeri dismenore”.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar pada klien dengan
dismenore. .
b. Menganalisis intervensi pemberian kunyit asam pada nyeri dismonore
1.3 Manfaat Penulisan
a. Bagi perawat
Sebagai bahan masukan berupa intervensi yang bisa diterapkan
dilahan rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan dalam
penanganan pasien disminore.
b. Peneliti

Meningkatkan kemampuan Mahasiswa dalam melakukan


efektifitas kunyit asam pada nyeri dismenore, serta menambah
pengetahuan penulis dalam pembuatan karya Ilmiah akhir ners.

c. Bagi Institusi Akademik


Menjadi bahan tambahan referensi mengenai efektifitas kunyit
asam pada nyeri dismenore, sehingga menambah pengetahuan dan
meningkatkan kualitas pendidikan di Institusi. Diharapkan efektifitas
kunyit asam ini dapat diajarkan kepada mahasiswa.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dismenore

2.1.1. Definisi dismenore

Dismenore berasal dari bahasa yunani “dys” yang berarti sulit atau
menyakitkan atau tidak normal, “meno” berarti bulan dan “rrhea”
yang berarti aliran. Jadi dismenore adalah aliran menstruasi yang sulit
atau nyeri menstruasi. Dismenore adalah kekakuan atau kejang
dibagian bawah perut terjadi ketika menjelang atau selama menstruasi,
yang memaksa wanita untuk beristirahat karena dapat mengakibatkan
menurunnya kinerja serta dalam beraktifitas sehari-hari (Wardani,
2018).

Dismenore adalah gangguan pada saat menstruasi yang sering


dialami oleh remaja, gejala yang sering timbul saat dismenore adalah
nyeri yang dapat mempengaruhi kehidupan dan kinerja sehari-hari.
Biasanya dismenore ditandai dengan nyeri panggul seperti kram
dimulai sesaat sebelum atau pada awal menstruasi. Dismenore terjadi
pada 1-3 hari pada saat menstruasi.

Dysmenorrhea merupakan rasa sakit yang terjadi selama


menstruasi yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas.
Dysmenorrhea lebih dikenal dengan sebutan “sakit menstruasi”. Rasa
sakit yang dialami saat dismenore sangat bervariasi seperti rasa sakit
yang tajam, mual dan terbakar atau menusuk. Dysmenorrhea biasanya
berkurang saat perdarahan menstruasi mulai surut.
2.1.2. Klasifikasi Dismenore

Dismenore dibagi menjadi 2 yaitu dismenore primer dan sekunder

a. Dismenore Primer

Dismenore primer merupakan nyeri haid tanpa ada kelainan di


4
organ reproduksi. Nyeri pada dismenore primer terjadi karena
prostaglandin yang merangsang kontraksi rahim. Nyeri terasa
semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan
rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran
serviksnya sempit. Faktor lain yang dapat memperburuk
dismenore adalah rahim yang menghadap ke belakang
(retroversi), kurang berolah raga, stres psikis atau stres.
Dismenore primer sering terjadi saat pertama haid pada wanita
serta sering terdapat rasa seperti ingin muntah dan diare (Hisham,
2016). Penyebab utama dismenore primer adalah terdapatnya
prostaglandin F2a (PGF2a) adalah hormon yang dihasilkan
endometrium. PGF2a merupakan hormon yang digunakan untuk
menstimulasi kontraksi uterus selama menstruasi. Penyebab
kejadian dismenore primer yaitu adanya jumlah PGF2a berlebihan
pada darah menstruasi sehingga merangsang hiperaktifitas uterus,
PGF2a adalah stimulan yang kuat terhadap uterus dan
vasokonstriktor pada endometrium. (Wardani, 2019)
b. Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan karena


terdapat kelainan seperti masalah penyakit fisik yaitu:
endometritis, polip uteri, leiomyoma, stonis serviks, atau penyakit
radang panggung. Nyeri pada dismenore sekunder dirasakan lebih
dari 2-3 hari selama menstruasi berlangsung, biasanya yang
mengalami dismenore sekunder ini adalah wanita yang usianya
jauh lebih tua dibandingkan dengan penderita dismenore primer
(PID)

2.1.3. Klasifikasi Nyeri Dismenore

Intensitas nyeri menurut Larasati (2016) dalam Multidimensional


Scoring of Andersch and Milsom mengklasifikasikan nyeri
dismenore sebagai berikut:
a. Dismenore Ringan

5
Yaitu nyeri saat haid tanpa ada batasan aktifitas, tidak
membutuhkan obat serta tidak ada keluhan sistemik.

b. Dismenore Sedang

Yaitu nyeri haid yang mempengaruhi aktifitas sehari-hari.


Membutuhkan obat untuk mengilangkan rasa sakit serta terdapat
keluhan sistemik.

c. Dismoenore Berat

Yaitu nyeri haid dengan keterbatasan parah saat aktifitas


sehari-hari, respon obat untuk mengurangi nyeri hanya sedikit dan
terdapat keluhan sistemik seperti muntah, pingsan dan lain
sebagainya.

2.1.4. Penyebab Dismenore

Menurut Astrida, (2012) penyebab dismenore yaitu:

a. Faktor Kejiwaan

Dismenore banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami


tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis.
Ketidakpastian remaja putri dalam menghadapi perkembangan dan
pertumbuhan mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya
menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti
dismenore. Kesiapan anak dalam menghadapi masa puber sangat
diperlukan, anak harus mengerti tentang dasar perubahan yang terjadi
pada dirinya dan anak-anak sebayanya. Secara psikologis anak perlu
dipersiapkan mengenai perubahan fisik dan psikologisnya. Apabila tidak
dilakukan persiapan maka anak tidak siap sehingga menyebabkan
traumatis.

b. Faktor Konstitusi

Faktor konstitusi erat hubungannya dengan faktor kejiwaan sebagai

6
penyebab timbulnya keluhan dismenore primer, karena faktor ini
menurunkan ketahanan seseorang terhadap rasa nyeri.
c. Faktor Endokrin

Pada umumnya ada anggapan bahwa kram perut yang terjadi pada
dismenore primer karena kontraksi uterus yang berlebihan. Faktor
endokrin erat hubungannya dengan keadaan tersebut. Jika endometrium
dalam fase sekresi akan memproduksi hormon prostaglandin yang
menyebabkan kontraksi otot polos. Jika hormon prostaglandin yang
diproduksi banyak dan dilepaskan peredaran darah, maka selain
mengakibatkan dismenore juga menyebabkan keluhan lain seperti
vomitus, nausea, dan diare. Pada saat menjelang akhir siklus menstruasi
yang normal, kadar esterogen dan progresteron menurun.

Kadar hormon ovarium yang rendah ini menstimulasi hipotalamus


untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya,
Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH
menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi
esterogennya. Kadar esterogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus
memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH).
LH mencapai puncak pada sekitar hari ke 13 atau ke 14 dari siklus 28
hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implatasi ovum pada masa ini,
korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar esterogen dan progesteron
menurun, maka terjadi menstruasi.
d. Faktor Pengetahuan

Dismenore yang timbul pada remaja putri merupakan dampak dari


kurang pengetahuannya tentang dismenore. Terlebih jika mereka tidak
mendapatkan informasi tersebut sejak dini. Mereka yang memiliki
informasi kurang menganggap bahwa keadaan itu sebagai permasalahan
yang dapat menyulitkan mereka. Mereka tidak siap dalam menghadapi
menstruasi dan segala hal yang akan dialami oleh remaja putri.
Pengalaman tidak menyenangkan pada seorang perempuan terhadap
peristiwa menstruasinya menimbulkan beberapa tingkah laku patologis.

7
Pada umumnya mereka akan diliputi kecemasan sebagai bentuk
penolakan pada fungsi fisik dan psikisnya. Apabila keadaan ini terus
berlanjut, maka mengakibatkan gangguan menstruasi. Gangguan
menstruasi yang banyak dialami adalah kesakitan pada saat menstruasi
yaitu nyeri haid atau dismenore.

2..1.5. Anatomi Reproduksi Wanita

Gambar 2.1 Uterus (Syaifuddin, 2012)

Uterus terletak diantara vesica urinaria dan rectum, bentuknya seperti


buah pir terbalik. Ukuran uterus pada wanita yang belum pernah hamil
adalah 7,5 cm (panjang), 5 cm (lebar), dan 2,5 cm (tebal). Uterus terdiri
dari fundus uteri, corpus uteri, dan serviks uteri. Biasanya posisi uterus
adalah antefiksi. Perdarahan pada uterus didapatkan dari arteri uterina yang
merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Arteri uterina kemudian
mencabangkan arteri arkuata di ligamentum latum yang akan melingkari
miometrium. Kemudian arteri ini akan membentuk arteri radialis yang
akan menembus kedalam miometrium. Sebelum masuk ke endometrium,
cabang tersebut membagi diri menjadi 2 jenis arteri yaitu arteri lurus (arteri
recta) dan arteri spiralis. Arteri lurus akan mensuplai darah ke lapisan basal
endometrium, sedangkan arteri spiralis akan mensuplai darah ke stratum

8
fungsional endometrium dan akan luruh ketika siklus menstruasi karena
peka terhadap perubahan hormon.
a. Perimetrium

Perimetrium merupakan lapisan luar uterus atau serosa merupakan


bagian dari perimetrium visceral yang terususun atas epitel skuamus
simpleks dan jaringan ikat areolar
b. Miometrium

Lapisan tengah uterus atau miometrium terdiri dari 3 lapisan serat


otot polos yang tebal didaerah fundus dan menipis didaerah serviks,
dipisahkan oleh untaian tipis jaringan ikat interstitial dengan banyak
pembuluh darah. Selama proses persalinan dan melahirkan, akan terjadi
sebuah koordinasi kontraksi otot miometrium dalam merespon hormon
oksitosin yang berasal dari hipofisis posterior yang berfungsi membantu
mengeluarkan janin dari uterus.
c. Endometrium

Lapisan dalam uterus atau endometrium merupakan lapisan yang


kaya akan pembuluh darah memiliki 3 komponen, yaitu epitel kolumner
simpleks bersilia dan bergoblet, kelenjar uterine yang merupakan
invaginasi dari epitel luminal yang kemudian meluas hampir ke
miometrium, dan stroma endometrium. Endometrium terbagi menjadi 2
lapisan yaitu, stratum fungsional dan stratum basal. Stratum fungsional
merupakan lapisan melapisi rongga uterus dan luruh ketika menstruasi.
Sedangkan stratum basalis merupakan lapisan permanen yang fungsinya
akan membentuk sebuah lapisan fungsional yang baru setelah menstruasi
(Syaifuddin, 2012).
2.1.5. Fisiologi Reproduksi Wanita

Wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungnya yang disebut menstruasi (haid).
Menstruasi terjadi ketika selaput lendir rahim dari hari ke hari mengalami
perubahan yang berulang. Dalam 1 bulan mengalami 4 masa (stadium),
yaitu stadium menstruasi, post menstruasi, inter-menstruasi, pra-

9
menstruasi.

a. Stadium Menstruasi (Deskuamasi)

Fase ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan


perdarahan, dan hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum bale
(berlangsung selama 4 hari). Pada saat haid keluar darah, luruhan
dinding endometrium, dan lendir darah serviks. Darah tidak membeku
karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah
dan mencairkan mukosa. Banyaknya perdarahan selama haid kira-kira
50 cc.
b. Stadium Post-menstruasi (Regenerasi)

Luka yang terjadi karena endometrium terlepas berangsur-angsur


ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel
kelenjar endometrium. Pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5
mm (berlangsung selama 4 hari).
c. Stadium Inter-menstruasi (Poliferasi)

Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5


mm. Kelenjar- kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain
(berlangsung kira-kira 5-14 hari, dari hari pertama haid).
d. Stadium Pra-menstruasi (Sekresi)

Pada stadium ini endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk


kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan
getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang
diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini
mempersiapkan endometrium mempersiapkan telur (Syaifuddin, 2012).

2.1.6. Manifestasi Klinis

Menurut Mitayani (2011) manifestasi klinis dismenore yaitu:

a. Dismenore Primer
 Usia lebih muda
 Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
10
 Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik
 Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama
atau haid kedua
 Tidak dijumpai keadaan patologi pelvik
 Pemeriksaan pelvik normal
 Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala

b. Dismenore Sekunder
 Usia lebih tua
 Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur
 Tidak berhubungan siklus dengan paritas
 Nyeri sering terus-menerus dan tumpul
 Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan
keluarnya darah
 Berhubungan dengan kelainan pelvik
 Terdapat kelainan pelvik
2.1.7. Penatalaksanan
a. Terapi Dengan Obat

Terapi yang digunakan untuk mengurangi dismenore yaitu dengan


pemberian obat-obatan analgesik. Obat golongan Nonsteroidal
Antiiflammatory Drugs (NSAID) mempunyai fungsi untuk meredakan
nyeri. Cara kerja NSAID yaitu menghambat siklooksigenase sehigga
dapat mengurangi produksi hormon prostaglandin sehingga akan
mengurangi kontraksi uterus yang dapat mengurangi nyeri (Sugiharti &
Sundari, 2018).
b. Terapi Tanpa Obat

Terapi tanpa obat bisa menggunakan kunyit asam untuk


menurunkan nyeri haid, minuman kunyit asam memiliki khasiat dasar
sebagai analgetika dan antiinflamasi. Curcumine dalam kunyit memiliki
manfaat sebagai antiinflamasi dan antipiretika sedangkan curcumenol
sebagai analgetika. Kasiat tambahan buah asam jawa pada minuman

11
kunyit asam memiliki kandungan alami anthocyanin sebagai
antiinflamasi dan antipiretika. Buah asam jawa juga memiliki kandungan
tannins, saponins, sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamins untuk
mengurangi aktivitas sistem saraf. Kunyit memiliki efektivitas yang sama
dengan ibuprofen yaitu untuk mengurangi nyeri. Kunyit asam bisa
diberikan 1 gelas perhari dalam 1 gelas berisi 100 ml kunyit asam, selama
menstruasi pada pagi hari (Cahyono, 2012).

2.2. Inovasi Kunyit Asam

2.2.1. Definisi Kunyit Asam

Kunyit mempunyai nama lain yaitu Curcuma Domestica Val,


kunyit mempunyai aktivitas yang bermanfaat sebagai anti inflamasi
(anti peradangan). Sedangkan asam jawa atau Tamaradus Indica
mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam nitrat, asam
anggung serta asam tetrat.

Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan minum minuman


kunyit asam untuk mengurangi keluhan pada saat dismenore. Kunyit
asam sering digunakan sebagai ramuan tradisional untuk mengurangi
rasa nyeri saat dismenore. Produk herbal ini menjadi alternatif remaja
putri yang ingin mengurangi nyeri dismenore tanpa mendapatkan efek
samping. Kunyit asam juga dapat menyembuhkan penyakit seperti
sakit keputihan, dismenore (nyeri haid), perut mual, perut mules, perut
kembung, diare, mabuk kendaraan, demam (Cahyono, 2012).
2.2.2. Kandungan Kunyit Asam

Kunyit memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat untuk


obat, yang disebut curcumin, desmetoksikumin sebanyak 10% serta
bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat-zat yang bermanfaat
lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari keton sesquitterpen,
tumeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, feladren, sabinen, borneol dan
sineil.

Kunyit juga mengandung lemak sebanyak 1-3%, karbohidrat

12
3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam
mineral yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium. Sedangkan asam jawa
memiliki agen aktif alami anthocyanin sebagai anti inflamasi dan
antipiretika, selain itu asam jawa memiliki kandungan tannis,
saponins, sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamis.yang berfungsi
untuk mengurangi aktifitas sistem saraf. Serta gula jawa memiliki
kandungan zat besi, laktoflovin, thiamine, micotiniic acid, riboflavin,
niacin, ascorbatic acid, vitamin C, vitamin B12, vitamin E, asam
folat, protein dan garam. Gula jawa memiliki rasa manis alami,
didalamnya mengandung unsur yang bersifat menambah darah,
meredakan nyeri, dan memperlancar peredaran darah (Kusbiantoro,
2019).

2.2.3. Manfaat Kunyit Asam

Kunyit mempunyai kandungan senyawa aktif dan bahan kimia


yaitu curcumin yang bermanfaat sebagai analgetika selain sebagai
analgetika kunyit juga mempunyai agen aktif alami yang berfungsi
untuk antipiretika dan antiinflamasi, Sedangkan asam jawa memiliki
kandungan senyawa kimia antara lain asem appel, asam nitrat, asam
anggung serta asam tetrat serta memiliki agen aktif sebagai
antipiretika dan penenang atau pengurang tekanan psikis serta
mengurangi aktifitas sistem saraf (Winarso, 2014).

Curcumine pada kunyit bekerja dalam menghambat reaksi


cyclooxygenase (COX) sehingga dapat mengambat atau mengurangi
terjadinya inflamasi, sehingga akan mengurangi atau bahkan
menghambat kontraksi uterus, serta curcumine sebagai analgetik akan
menghambat pelepasan prostaglandin yang berlebihan melalui
jaringan epitel uterus dan akan menghambat kontraksi uterus sehingga
akan mengurangi terjadinya dismenore. Mekanisme biokimia
terpenting yang dihambat oleh curcumine adalah influks ion kalsium
ke dalam sel-sel epitel uterus. Jika penghambatan terhadap influks ion
ini dilakukan ke dalam sel epitel uterus, maka kontraksi uterus bisa

13
dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga tidak terjadi dismenorhea
primer (Safitri, 2018).

Sedangkan asam mempunyai kandungan senyawa aktif yaitu


mengandung anthocyanin yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan
antipiretika. Selain itu buah asam jawa juga memiliki kandungan
tannins, saponins, sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamins untuk
mengurangi aktivitas sistem saraf sehingga menjadi tenang.
(Kusbiantoro, 2019).
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan
2.3.1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data untuk mengevaluasi status kesehatan klien. Pengkajian dismenore
meliputi anamnesis, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
diagnostik dan pengkajian psikososial.
a) Identitas klien: Selain nama, status, suku bangsa, agama, alamat
pendidikan, diagnosa medis, tanggal masuk dan tanggal dikasi biasanya
pada pasien stroke berfokus pada usia dan jenis kelamin.
 Usia yang sering mengalami penyakit dismenore yaitu usia awak
manarce sampai usia 25 tahun
 Semua yang berjenis kelamin perempuan
b) Keluhan utama: Keluhan yang sering menjadi alasan klien untuk
meminta pertolongan kesehatan adalah nyeri perut yang mengganggu
aktivitas klie

14
c) Riwayat penyakit sekarang: Pada saat dilakukan pengkajian ditemukan
adanya nyei perut yang berlebihan di daerah perut disertai mual muntah,
pusing dan badan lemas. Mulai terasa sejak beberapa hari, kemudian
masuk RS.
d) Riwayat penyakit dahulu: Klien tidak memiliki riwayat [enyakit
sekarang. Pengkajian riwayat ini dapat mendukung pengkajian dari
riwayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji
lebih jauh dan untuk memberikan tindakan selanjutnya.
e) Riwayat penyakit keluarga: Biasanya ada riwayat keluarga yang
mengalami nyeri haid saat masih remaja
f) Pemeriksaan Fisik: Keadaan Umum
g) Kualitatif: Pada pasien dismenore biasanya keadaan umum dapat terjadi
pada Compos Mentis
o Composmentis : Kesadaran penuh.
o Apatis : Kesadaran dimana pasien terlihat nyeri tetapi mudah
beraktivitas normal
o Somnolen: Kesadaran dapat dibangunkan bila dirangsang, dapat
disuruh dan menjawab pertanyaan. Bila rangsangan berhenti
pasien tidur lagi.
o Sopor : Kesadaran yang dapat dibangunkan dengan rangsangan
kasar dan terus menerus.
o Sopora Coma : Reflek motoris terjadi hanya bila dirangsang
nyeri.
o Coma : Tidak ada reflek motoris sekalipun dengan rangsangan
nyeri
Tanda-Tanda Vital: Tekanan Darah : terjadi peningkatan darah
30-50 mmHg sistolik dan diastolik 30 mmHg, Nadi : terjadi
peningkatan denyut nadi. Respirasi: sesak bisa terjadi dan bisa tidak
terjadi. Suhu: suhu bisa naik bisa juga turun.

1
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan yang muncul menurut NANDA (2015) pada pasien
dismenore, yaitu :
 Nyeri Akut

Definisi: pengalaman sensorik dan emosional tidak


menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau
potensional, atau yang digambarkan sebagai kerusakan (International
Association for to Study of Pain);awitan yang tiba-tiba atau lambat
dengan intensitas ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat
diantisipasi atau diprediksi, dan dengan durasi kurang dari 3 bulan.
Batasan Karakteristik:

 Perubahan selera makan

 Peubahan pada diameter patologis

 Diaforesis

 Perilaku agresif

 Ekspresi wajah nyeri

 Sikap tubuh melindungi

 Putus asa

 Fokus menyempit

 Sikap melindungi area nyeri

 Dilatasi pupil

 Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri

 Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar


instrument nyeri.
Faktor yang berhubungan dengan nyeri akut
 Agens cedera biologis

2
 Agens cedera kimiawi

 Agens cedera fisik


2.3.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi nyeri akut NOC (Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013)

a. NOC: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan


diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil:
Kontrol Nyeri (1605)

Definisi: tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri

Kriteria hasil yang diharapkan atau skala target outcome di pertahankan


ditingkatkan ke 1-5 (tidak pernah menunjukan, jarang menunjukkan,
kadang- kadang menunjukkan, sering menunjukkan, secara konsisten
menunjukan).
 Mengenali kapan nyeri terjadi

 Menggambarkan faktor penyebab

 Menggunakan tindakan pencegahan

 Menggunakan tindakan pengurangan (nyeri) tanpa analgesik

 Melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri pada profesional kesehatan

 Mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri

 Melaporkan nyeri yang terkontrol


b. NIC (Bulecheck, Butcher, Dochterman, & Wagner,
2013) Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: pengurangan atau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan
yang dapat diterima oleh pasien.
 Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya

3
nyeri dan faktor pencetus.
 Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat.
 Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri dan sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri.
 Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri.

 Tentukan akibat dari pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup pasien


(misalnya., tidur, nafsu makan, pengertian, perasaan, hubungan,
performa kerja dan tanggung jawab peran).
 Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan atau
memperberat nyeri.
 Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri.

 Perhatikan tipe dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurunan


nyeri.

 Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan


tepat.

 Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri.

 Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (tanpa penggunaan obat).

 Ajarkan metode farmakologi (menggunakan obat) untuk menurunkan


nyeri.

 Gali penggunaan metode farmakologi yang dipakai pasien saat ini


untuk menurunkan nyeri.
 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainnya, mengenai
efektifitas tindakan pengontrolan nyeri yang pernah digunakan
sebelumnya.
 Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainya
untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
nonfarmakologi, sesuai kebutuhan.

4
BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Definisi Literatur review

Literature review yaitu sebuah pencarian literatur baik internasional


maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan database Portal
garuda, IPI, google schoolar. Menggunakan 2 buku dan hasil penelitian
dalam pencarian landasan teori dari suatu masalah. ( Dian, 2019)
Pada tahap awal pencarian artikel jurnal diperoleh 200 artikel dan
menggunakan kata kunci "DISMENORE", kunyit asam" dieksplorasi
relevansi dengan artikel untuk dikompilasi. Dari jumlah tersebut hanya
sekitar 70 artikel yang dianggap relevan. Dari jumlah artikel yang
memiliki kriteria penuh, berjumlah 12 artikel yang berkualitas
menengah.

3.2. sumber yang digunakan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah literature


review. Dalam literature reviw di perlukan buku, E-book (Elektronik
buku), Report WHO, Jurnal yang telah teregritasi ISSN penunjang yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas. Sumber data yang dipakai
oleh penulis yaitu 12 jurnal, antara lain :

a) Efektivitas minuman kunyit asam untuk mengurangi nyeri pada


remaja dengan disminore primer. Jurnal Kesehatan dan Sains
Terapan STIKes Merangin (1) (2020) : (halaman 1-5) Open Jurnal
System Vol 6 No 1 Tahun 2020

b) Efektivitas kompres hangat dan rebusan kunyit terhadap penurunan


nyeri disminore pada siswi SMP. Maternal Child Health Care
Journal Volume 2. No.3 (November,2020)

c) Efektivitas antara minum kunyit asam dan minum jahe terhadap


penurunan DISMENORE pada remaja. Prosiding Pertemuan Ilmiah

5
Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat II PIN-LITAMAS II
| Vol 2, No 1 | ISSN: 2654-541

d) Pemberian air rebusan kunyit asam terhadap intensitas nyeri haid.


Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Volume 3 Nomor 1
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

e) Efektivitas pemberian jahe dan kunyit asam terhadap penurunan


disminore pada remaja putri di asrama abim kecamatan Mojoroto
Kota Kediri. Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019,
page 17-23

f) Perbedaan Efektivitas Ekstrak Jahe Dengan Ekstrak Kunyit Dalam


Mengurangi Nyeri Dismenorhea Primer Pada Mahasiswi Di
Asrama Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta Sport Science and
Health | Vol. 1(1): 2019

g) Efektivitas pemberian ekstrak kunyit asam terhadap penurunan


disminore pada remaja putri di desa tambang kecamatan pudak
kabupaten ponorogo GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2
Issue 2, Juni 2017

h) Pemberian Air kunyit Terhadap nyeri dismenore primer Pada siswi


sma negeri 5 Prossding Mahasiswa Seminar Nasional Unimus
(Volum 2, 2019)

i) Efektivitas Pemberian Air Jahe Merah dan Air Kunyit Kuning


Dengan Perubahan Skala Nyeri Haid Pada Siswi Kelas IX SMP
Negeri 1 Cikarang Timur Tahun 2020 Journal for Quality in
Women's Health Vol. 4 No. 1 Maret 2021 | pp. 104 – 108 p-ISSN:
2615-6660 | e-ISSN: 2615-6644 DOI: 10.30994/jqwh.v4i1.110

j) Pengaruh kompres hangat, pemberian minuman jahe dan kunyit


terhadap penurunan derajat nyeri haid pada mahasiswi kebidanan
di stikes ypib majalengka tahun 2019 JOMVol 2 No 1, Februari
2015

6
k) Kunyit Asam Mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja Putri .
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan. Vol 1,
No.1. ISSN : 2655 - 9951. Feberuari 2019

l) Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore Pada


Remaja Di Majlis Ta’lim Nurul Ikhwan Rt 06/02 Kota Depok Edu
Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Vol 5 No 2, September 2021, Page 94-104

3.3. Teknik dalam melakukan review

Teknik yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu mencari data


mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, makalah
atau artikel, jurnal dan sebagainya (Arikunto, 2010). Data yang dicari
mengenai efektifitas kunyit asam pada nyeri dismenore.

3.4. Tahapan Proses Review

Setelah melakukan proses pengumpulan data maka peneliti akan


melakukan tahapan selanjutnya yaitu analisis data. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi
(Content Analysis). Analisis ini digunakan untuk mendapatkan
referensi yang valid dan dapat diteliti ulang berdasarkan konteksnya.
Dalam analisis ini akan dilakukan proses memilih, membandingkan,
menggabungkan dan memilah berbagai pengertian hingga ditemukan
yang relevan. Untuk menjaga kekelan proses pengkajian dan
mencegah serta mengatasi mis-informasi (Kesalahan pengertian
manusiawi yang bisa terjadi karena kekurangan penulis pustaka) maka
dilakukan pengecekan antar pustaka dan memperhatikan komentar
pembimbing (Sutanto, 2005).

7
3.5 Metode Pencarian Literatur

3.5.1. Kata Kunci Pencarian Literatur

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword AND, OR yang


digunakan untuk mencari dokumen yang ada istilah tertentu tetapi tidak
ada istilah lain yang dikecualikan. Kata kunci: nyeri AND haid, Kunyit
AND asam
3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS


framework, yang terdiri dari :

1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis


sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam Literatur Review

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus


perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan
studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam Literatur
Review.

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang


digunakan sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan
kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu
yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalamLiteratur
Review.

5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel


yang akan di review.

8
Kriteria Inklusi Eksklusi
Populasi Wanita yang mengalami Bukan wanita dismenore
dismenore
Intervensi Pemberian kunyit asam Bukan kunyit asam
Komparato SOP pembuatan kunyit asam Bukan SOP pembuatan kunyit
r asam
Outcomes Diperoleh pengaruh pemberian Tidak ada
kunyit asam pada dismenore
Study Desig Quasi Eksperimen, pre Bukan Quasi Eksperimen dan
n and Publi eksperimen pre eksperimen
cation Type
Publication > 2015 < 2015
Years
Languange Inggris dan Indonesia Non Inggris dan Indonesia

3.6. Skrining literatur dan sintesis kualitatif


identifikasi

Literatur yang diidentifikasi melalui


pencarian di google scholar 52, IPI 53, Literature yang di
Garuda 55 total (n=160) keluarkan google
schoolar: 30, IPI 30,
Garuda 30 total
(n=90)
Literature yang di screening melalui judul
screening

dan tahun 2015-2021 (n=160) 1. judul


9
2. bukan dari tahun
2015-2021)
Literatur yang di
keluarkan google
schoolar 25, IPI 27,
Garuda 26 (n=78)

1. tidak dapat diakses


dengan tanpa
berbayar

2. hanya abstrak saja

Kriteria inklusi

1. full texs

2. berisi informasi
tentang efektifitas
kunyit asam pada
nyeri DISMENORE

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Metode dan
N Author’s Judul Hasil Data base
Pengumpulan
o
Data
1. Elma Melia Efektivitas minuman D : quasi eksperimen 1. Berdasarkan hasil Google schoolar
S : Sampel penelitian adalah
Sari. 2020 kunyit asam untuk penelitian di ketahui
bidan sebanyak 44 orang
mengurangi nyeri purposive sampling bahwa subjek penelitian
V : Tidak dijelaskan
pada remaja dengan berusia 18-21 tahun,
I : Tidak dijelaskan A
disminore primer :Analisis deskriptif dengan mengalami manarche
menyajikan data distribusi
pada umur 12-15 tahun,
frekuensi
lama menstruasi antara
4-8 hari, siklus
menstruasi antara 21-35
hari dan derajat nyeri
sebelum perlakuan
antara 5-9
2. Perbandingan derajat

1
nyeri pre vs 3 jam,
derajat nyeri pre vs 6
jam dan derajat nyeri 3
jam vs 6 jam didapatkan
nilai P=<0,001, hal ini
menunjukan bahwa
terdapat perbedaan yang
signifikan pada derajat
derajat nyeri 3 jam vs 6
jam
2. Widya Efektivitas kompres D : quasi eksperimen Hasil analisa data univariat Google schoolar
S : Sampel penelitian
Nengsih, hangat dan rebusan diketahui rata-rata nyeri
sebanyak 20 orang purposive
Nelvi kunyit terhadap sampling sebelum diberikan rebusan
V : Tidak dijelaskan
Angraeni. penurunan nyeri kunyit asam adalah 6,80
I : kusioner dan alat ukur
2020 disminore pada siswi numerical rating scale dengan standar deviasi
A :Analisisdata univariat
SMP 1,716. nilai
dan bivariat
minimunmaximun 0,5
3. Yayat Efektivitas antara D : quasi eksperimen dengan Data menunjukan bahwa Google schoolar
rancangan non equivalent
Suryati, Sri minum kunyit asam responden di SMAN5 pada
with control group design
Yuniarti, dan minum jahe S : Sampel penelitian kelompok

2
Dwi Hastuti, terhadap penurunan sebanyak 32 orang purposive pertamanpemberian ramuan
sampling
Triastuty DISMENORE pada kunyit asam di dapatkan
V : Tidak dijelaskan
Handayani. remaja I : Tidak dijelaskan A 3,44 nyeri rinngan, dan pada
:Analisis Uji T independen
2019 kelompok 2 pemberian jahe
didapatkan 3,50 nyeri ringan
4. Weni Pemberian air D : quasi eksperimen Hasil uji t-test dependent Google schoolar
S : Sampel penelitian
sartiwi, rebusan kunyit asam didapatkan nilai p=0,000
sebanyak 72 orang purposive
Hasrinal. terhadap intensitas sampling berarti nila p< 0,05
V : Tidak dijelaskan
2018 nyeri haid didapatkan bahwa sebanyak
I : Numeric rating scale
A :Analisis univariat dan 18,8% nyeri sedang derajat
bivariat
nyeri 4,62,5% nyeri sedang
derajat 5 dan 18,8% nyeri
setelah diberikan didapatkan
nilai rata-rat 1,63. ada
Pengaruh Pemberian
Minuman Kunyit Asam
Terhadap Intensitas Nyeri
Haid (Disminore) Pada
Siswi Kelas X Di MAN 4

3
Padang Kecamatan Padang
Utara

5. Ria Mei Efektivitas D : quasi eksperimen Berdasarkan hasil penelitian IPI


S : Sampel penelitian
Anggraeni, pemberian jahe dan di dapatkan ada pengaruh
sebanyak 16 orang purposive
Dhita Kris kunyit asam terhadap tingkat nyeri sebelum
sampling
Prasetyanti, penurunan disminore sesudah diberikan kunyit
V : 3 variabel, variabel
Siti Aminah. pada remaja putri di asam terhadap penurunan
independent (x1) pemberian
2019 asrama abim dismenore hal ini dilihat dari
kunyit asam(x2), sedangkan
kecamatan Mojoroto hasil uji statistic dengan
variabel dependen dismenore
Kota Kediri menggunakan ujin man-
remaja putri sebelum
whitney pada kelompok
diberikan kunyit asam y3, dan
kunyit asam diketahui p
dismenore remaja putri
value sebesar 0,035 yang
setelah di berikan kunyit asam
signifikan pemberian kunyit
y4
asam terhadap penurunan
I : kusioner dan lembar
nyeri haid
observasi A :Analisis data
bivariat menggunakan uji

4
wilcoxon dan uji mann
whitney test

6. Gita Perbedaan D : quasi eksperimen Nilai t-hitung pada Google schoolar


S : Sampel penelitian kelompok perlakuan
Kostania, Efektivitas Ekstrak
sebanyak 60 orang purposive (ekstrak kunyit) dengan
Anik Jahe Dengan Ekstrak sampling df=18 sebesar 4,802 > t-
V : variabel bebas tabel=2,101, dengan nilai
Kurniawati. Kunyit Dalam
I : lembar observasi p=0,001. Maka dapat
2019 Mengurangi Nyeri D A :Analisis univariat dan dikatakan ada beda tingkatan
bivariat nyeri dismenorea primer
ismenorhea Primer
antara sebelum dan sesudah
Pada mengkonsumsi ekstrak
kunyit. Sedangkan nilai t-
Mahasiswi Di
hitung pada kelompok
Asrama Jurusan kontrol
(placebo) dengan df=17
Kebidanan Poltekes
sebesar 5,463 > t-
Surakarta tabel=2,110, dengan nilai
p=0,001.

Hal ini juga dapat dikatakan


ada beda tingkatan nyeri
dismenorea primer antara
sebelum dan sesudah
mengkonsumsi placebo.
Apabila dilihat dari nilai

5
mean dan t-hitung pada
kedua kelompok, keduanya
menunjukkan bahwa nilai
meandan t-hitung kelompok
control (placebo) >
kelompok perlakuan
(ekstrak kunyit) yaitu mean
2,778>2,579 dan t-hitung
5,463>4,802, maka dapat
disimpulkan
bahwa pemberian ekstrak
kunyit tidak efektif dalam
mengurangi nyeri
dismenorea primer.

7. Efektivitas D : quasi eksperimen Hasil penelitian Google schoolar


S : Sampel penelitian
Marsaid. pemberian ekstrak menunjukkan sebelum diberi
sebanyak 32 orang purposive
2017 kunyit asam terhadap sampling ekstrak kunyit asam
V : Tidak dijelaskan
penurunan sebagian besar
I : Tidak dijelaskan
disminore pada A :Analisis univariat dan responden mengalami
bivariat
remaja putri di desa nyeri sedang yaitu 14
tambang kecamatan responden (53,8%).
pudak kabupaten Sedangkan setelah diberi

6
ponorog0o ekstrak kunyit asam
sebagian besar responden
tidak mengalami nyeri
sebanyak 19 responden
(73,1%). Berdasarkan hasil
uji statistik Wilcoxon
Matched Pairs didapatkan
hasil ρ- value
0.000<α(0.05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima
Ekstrak Kunyit Asam
Efektif
Menurunkan, Dismenore
Pada Remaja Putri Di
Desa Tambang Kecamatan
Pudak
Kabupaten Ponorogo.

8. Apriliya Pemberian D : quasi eksperimen Hasil penelitian ini Google schoolar


S : Sampel penelitian

7
putri arnida, Air kunyit sebanyak 30 orang purposive menunjukkan nilai p 0,001 <
sampling
sonya yulia, Terhadap nyeri 0,05 bahwa pemberian air
V : Tidak dijelaskan
rivan dismenore primer I : Numeric rating scale kunyit
A :Analisis univariat dan
firdaus. 2019 Pada siswi sma Berpengaruh terhadap nyeri
bivariat
negeri 5 dismenore primer

.
9. Triana Efektivitas D : quasi eksperimen Ada pengaruh signifikan Google schoolar
S : Sampel penelitian
Indrayani, Pemberian Air Jahe minuman jahe merah
sebanyak 32 orang purposive
Wartini, Merah sampling terhadap penurunan tingkat
V : Tidak dijelaskan
Vivi dan Air Kunyit nyeri haid siswi kelas IX
I : kusioner
Silawati. Kuning Dengan A :Analisis deskriptif SMPN 1 Cikarang Timur
dengan menyajikan data
2020 Perubahan Skala dengan p-value 0,000
distribusi frekuensi
Nyeri Haid pretest-posttest control group
Pada Siswi Kelas I design

8
X
SMP
Negeri 1 Cikarang
Timur Tahun 2020

9
10. Cindy Pengaruh pemberian D : quasi eksperimen Hasil menunjukkan bahwa Garuda
S : Sampel penelitian
Audina. kunyit asam terhadap lebih dari setengah (51,9%)
sebanyak 32 orang purposive
2019 penurunan derajat sampling responden sesudah diberi
V : Tidak dijelaskan
nyeri haid pada perlakuan pemberian
I : Numeric rating scale
mahasiswi kebidanan A :Analisis univariat dan minuman kunyit mengalami
bivariat
di stikes ypib derajat nyeri ringan.
.
majalengka tahun
2019

11. Cut Nur Kunyit Asam D : quasi eksperimen Berdasarkan uji statistik Garuda
S : Sampel penelitian
Baiti, Mengurangi Nyeri didapat p value 0,000 artinya
sebanyak 40 orang purposive
Astriana, Haid Pada Remaja sampling H0 ditolak dan Ha diterima,
V : Tidak dijelaskan
Nita Putri yang berarti ada Pengaruh
I : kusioner A :Analisis

10
Evrianasari, deskriptif dengan Pemberian Rebusan Kunyit
menyajikan data distribusi
Dewi Asam Terhadap Nyeri Haid
frekuensi
Yuliasari. Pada Remaja Putri di SMA
2019 Tri Sukses Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung
Selatan.

12. Siti Novy Pengaruh Pemberian D : quasi eksperimen Hasil analisa bivariat IPI
S : Sampel penelitian
Romlah, Fir Kunyit Asam diketahui Asymp.Sig. (2-
sebanyak 23 orang purposive
dayani Terhadap Dismenore sampling tailed) bernilai 0,000.
V : Tidak dijelaskan
Fadilah, Sri Pada Remaja, Di Karena nilai 0,000 lebih
I : Numeric rating scale
Haryanto, Majlis Ta’lim Nurul A :Analisis univariat dan kecil dari
bivariat
Junaida Ikhwan Rt 06/02
Rahmi , Kota Depok
Shella
Juniar. 2020

11
4.2. Pembahasan
Dismenore adalah kekakuan atau kejang dibagian bawah perut terjadi
ketika menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa wanita untuk
beristirahat karena dapat mengakibatkan menurunnya kinerja serta dalam
beraktifitas sehari-hari. (Wardani, 2019)
4.2.1. Karakteristik Demografi Responden
Berdasarkan 12 jurnal atau artikel yang telah ditelaah, didapatkan 3
hasil studi yang membahas mengenai mayoritas usia yang mengalami
nyeri haid. Dari 3 studi tersebut didapatkan hasil bahwa rata-rata yang
mengalami peningkatan nyeri haid berusia 12-20 tahun. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani ( 2019) dengan
responden sebanyak 20 orang didapatkan hasil bahwa yang mengalami
nyeri haid berusia 12- 25 tahun Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden mengalami dismenore karena dismenore pada umumnya
terjadi pada usia 15–30 tahun dan sering terjadi pada usia 15–25 tahun dan
akan hilang pada usia akhir 20.
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa
dimana terjadi pacu tumbuh (Growth spurt), dan relatif belum mencapai
tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi
tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Menurut WHO, remaja
adalah bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun. Pada saat dan sebelum
haid (menstruasi), seringkali wanita mengalami rasa tidak nyaman di perut
bagian bawah Nyeri haid dibedakan menjadi dua yaitu Nyeri haid primer
dan Nyeri haid sekunder. Nyeri haid primer biasanya terjadi dari mulai
pertama haid kurang lebih usia 10-15 tahun (menarke) sampai usia 25
tahun (Sugiarti, 2018).
Remaja putri akan lebih sering merasakan sakit akibat dismenorea
primer karena siklus hormonal yang dialami belum begitu stabil, dan
remaja putri belum sering mengalami kontraksi uterus seperti wanita
dewasa muda. Hal ini didukung oleh Wardani (2019) yang menyatakan
bahwa untuk usia menarche yang mengalami menstruasi pertama kali pada

1
usia 13-15 tahun. Menarche terjadi saat hipotalamus menjadi kurang sensitf
terhadap esterogen dan melepas GnRH melalui semprotan pulsatile. GnRH
menstimulasi hipofisis anterior untuk melepas folikel stimulating hormon
(FSH) dan lutenizing hormon (LH) yang pada gilirannya, akan
menstimulasi ovarium untuk memproduksi esterogen dan progesterone.
4.2.2. Gambaran efektifitas kunyit asam pada nyeri dismenore
Berdasarkan 12 literatur yang telah direview, didapatkan 11 hasil
studi yang membahas mengenai adanya pengaruh efektifitas kunyit asam
pada nyeri disminore. Sebagian remaja yang mengkonsumsi minuman
kunyit asam hal ini sejalan dengan penelitian Kusbiantoro (2018) yang
mengatakan bahwa pengaruh curcumine dapat menurunkan gejala suasana
hati, perilaku dan nyeri menstruasi. Didukung juga dengan penelitian Rosi
(2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Minuman Kunyit Asam
Dan Rempah Jahe Asam Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid Primer ” dengan
hasil bahwa ekstrak kunyit asam efektif menurunkan nyeri haid atau
disminore.
Secara alamiah kunyit mengandung senyawa fenolik yang dipercaya
dapat digunakan sebagai antioksidan, analgetika, anti- mikroba, anti-
inflamasi dan dapat membersihkan darah. Senyawa aktif yang terkandung
pada kunyit, yaitu curcumine. Asam jawa memiliki kandungan aktif, yaitu
anthocyanin yang dapat digunakan sebagai antipiretika dan anti-inflamasi.
Secara lebih spesifik kandungan curcumine dan anthocyanin dapat
menghambat terjadinya reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga dapat
menghambat dan mengurangi terjadinya inflamasi, kemudian akan
mengurangi serta menghambat kontraksi uterus yang menyebabkan nyeri
menstruasi. Kunyit asam diolah dengan bahan utama kunyit dan asam. Salah
satunya dapat diolah menjadi rebusan kunyit asam. (Wardani, 2019)
Rebusan kunyit asam ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan
biasanya sering digunakan dalam berbagai obat tradisional. Ekstrak kunyit
asam merupakan jamu herbal yang mengandung senyawa aktif curcumine
dan anthocyanin yang berfungsi sebagai analgesik dan anti inflamasi

2
sehingga dapat mengurangi atau mengatasi nyeri haid. Hal ini diperkuat
oleh pendapat Rosi (2018) yang menyatakan secara alamiah kandungan
senyawa fenolik pada kunyit dipercaya dapat digunakan sebagai
antioksidan, bermanfaat sebagai, analgetika, antimikroba, anti-inflamasi,
dan dapat membersihkan darah. Senyawa aktif yang terkandung pada kunyit
yaitu curcumine.
4.2.3. Menganalisis intervensi pemberian kunyit asam pada nyeri dismonore
Berdasarkan 12 literatur yang telah direview, didapatkan 11 hasil
studi yang membahas mengenai intervensi pemberian kunyit asam pada
nyeri disminore dimana hasil menunjukan terjadi penurunan tingkat nyeri
setelah pemberian kunyit asam. Adapun satu hasil penelitian menurut Gita
(2019) yang mengatakan bahwa pemberian extra kunyit tidak efektif dalam
mengurangi nyeri haid. Hal ini tidak didukung oleh penelitian Sugiharti
(2018) yang diberikan intervensi kunyit asam dengan rata-rata nyeri haid
pada skala 5 sedangkan setelah diberikan minuman kunyit asam nyeri
menurun menjadi skala 2 sehingga pemberian minuman kunyit asam
signifikan dalam menurunkan nyeri haid. Rosi (2018) menyatakan bahwa
Sebelum diberikan ekstrak kunyit asam sebagian besar responden
mengalami nyeri sedang (53,8%). Sebelum diberikan ekstrak kunyit asam
sebagian besar responden mengalami nyeri sedang (53,8%).
Menurut Wardani (2019) nyeri haid atau dismenore adalah nyeri
sebelum, saat, atau sesudah menstruasi. Nyeri tersebut timbul akibat adanya
hormon prostaglandin yang membuat otot uterus berkontraksi. Nyeri
dirasakan di daerah perut bagian bawah, pinggang bahkan punggung. Sifat
dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari ringan hingga yang berat.
Keadaan nyeri yang hebat itu dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Berdasarkan analisa peneliti nyeri haid atau dismenore disebabkan karena
tingginya kadar prostaglandin yang mengakibatkan peningkatan kontraksi
uterus sehingga menimbulkan rasa nyeri pada saat menstruasi. Nyeri sendiri
merupakan suatu ketidaknyamanan yang dialami individu yang
menyebabkan terganggunya aktifitas persepsi setiap individu terhadap nyeri

3
sangat berbeda-beda sehingga menyebabkan skala nyeri setiap individu
berbeda meskipun dengan sakit yang sama.
Setelah diberikan ekstrak kunyit asam sebagian besar responden tidak
mengalami nyeri (73,1%). Kandungan aktif anthocyanin dalam asam jawa
sangat bermanfat sebagai antipiretika dan antiinflamasi karena anthocyanin
dapat menghambat reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga mampu
menghambat dilepaskannya prostaglandin yang dapat menyebabkan nyeri.
Selain itu kandungan saponnins, alkaloid, tannins, sesquiterpenes,
phlobatamins dalam asam jawa dapat digunakan untuk mengurangi tekanan
psikis dan dapat menenangkan pikiran (Sugiarti, 2018).
Menurut Rosi (2018) mengatakan bahwa Minuman kunyit asam dan
jahe dapat menurunkan nyeri haid primer. Akan tetapi, minuman kunyit
asam lebih efektif dalam menurunkan nyeri haid primer pada remaja.
Diharapkan pada perempuan yang mengalami nyeri haid primer untuk
mengkonsumsi minuman kunyit asam untuk mengurangi nyeri haidnya
karena salah satu khasiat dari kunyit adalah untuk mengobati sakit perut saat
haid. Ramuan kunyit dan asam yang merupakan campuran rimpang kunyit
dan asam jawa serta tambahan gula merah dapat digunakan untuk
menghilangkan nyeri pada saat menstruasi.

4
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan 12 literatur yang telah direview, didapatkan 11 hasil studi


yang membahas mengenai adanya pengaruh efektifitas kunyit asam pada
nyeri disminore, dan 1 jurnal memiliki hasil bahwa pemberian kunyit asam
tidak efektif dalam megurangi nyeri dismenore.

Ramuan kunyit dan asam yang merupakan campuran rimpang kunyit


dan asam jawa serta tambahan gula merah dapat digunakan untuk
menghilangkan nyeri pada saat menstruasi.

B. Saran
1. Institusi Akademik
Institusi akademik sebaiknya banyak menambahkan materi-
materi lagi terkait manajemen penanganan dismenore sehingga
mahasiswa mampu memahami lebih banyak lagi penerapan yang
dapat digunakan pada pada mereka yang mengalami nyeri haid
2. Perawat
Dengan memperhatikan besarnya manfaat yang diperoleh
dapat diberikan ramuan Kunyit asam, perawat harus lebih banyak
tau tentang penanganan myeri haid selain menggunakan obat-obata
medis bisa juga menggunakan efektifitas alamia seperti kunyit
asam untuk menurunkan nyeri haid.
3. Peneliti
Peneliti harus lebih banyak lagi mempelajari mengenai
kelainan-kelaianan atau tindakan-tindakan kolaborasi yang bisa
diterapkan dalam manajemen penanganan nyeri, sehingga
mahasiswa lebih mahir dalam pelaksanaannya dan juga mahasiswa
harus lebih banyak belajar dan mencari referensi lebih banyak baik
dari buku maupun jurnal penelitian terbaru mengenai terapi non

5
farmakologi lainnya yang dapat menurunkan nyeri haid.

6
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2013). Konsepdan Proses KeperawatanNyeri, Ar-Ruzz,


Yogyakarta

Aningsih, Fidhi. 2018. “Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) Pada
Mahasiswi Di Asrama Sanggau Lapungsari Malang.” Nursing News3:
358–68.

Arisonya, Candy. 2018. “Penurunan Dismenore Primer Pada Mahasiswi Di


Asrama I Dan Iii Poltekkes Kemenkes Di Asrama I Dan Iii Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta Tahun 2018.” : 1–104.

Astrida, R. (2012). Gambaran Derajat Dismenore dan Upaya Penanganannya pada


Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Arjuna Depok Jawa Barat.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Audina . 2019. Pengaruh kompres hangat, pemberian minuman jahe dan kunyit
terhadap penurunan derajat nyeri haid pada mahasiswi kebidanan di
stikes ypib majalengka tahun 2019 JOMVol 2 No 1, Februari 2015

Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013).


Nursing Interventions Classification. (I. Nurjannah & R. D.
Tumanggor, Eds.) (6th ed.). Jakarta: Elsevier Global Right.

Cahyono, A. D. (2012). Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore.


Jurnal AKP, 3(1), 28–33.

Cut . 2019. Kunyit Asam Mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja Putri . Prosiding
Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan.

Elma Melia Sari. 2020. Efektivitas minuman kunyit asam untuk mengurangi nyeri
pada remaja dengan disminore primer. Jurnal Kesehatan dan Sains
Terapan STIKes Merangin (1) (2020) : (halaman 1-5) Open Jurnal
System Vol 6 No 1 Tahun 2020

7
Gita.2019.Perbedaan Efektivitas Ekstrak Jahe Dengan Ekstrak Kunyit Dalam
Mengurangi Nyeri Dismenorhea Primer Pada Mahasiswi Di Asrama
Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta Sport Science and Health |
Vol. 1(1): 2019

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). Nanda International Diagnosis


Keperawatan Definisi dan Klarifikasi 2018-2020. (M. Ester & W.
Praptiani, Eds.) (11th ed.). Jakarta: EGC.

Kusbiantoro. 2018. Pemanfaatan kandungan metabolit sekunder pada tanaman


kunyit dalam mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Jurnal
Kultivasi Vol. 17 (1) Maret 2018

Larasati, T., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Primer pada Remaja Primary Dysmenorrhea and Risk Factor of
Primary Dysmenorrhea in Adolescent. Majority, 5(3), 79–84.

Maninggar, P. (2010). Analisis Usaha Industri Gula Jawa Skala Rumah Tangga di
Kabupaten Wonogiri. Universitas Sebelas Maret.

Marsaid . 2017. Efektivitas pemberian ekstrak kunyit asam terhadap penurunan


disminore pada remaja putri di desa tambang kecamatan pudak
kabupaten ponorogo GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue
2, Juni 2017

Mitayani. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing
Outcomes Classification. (I. Nurjannah & R. D. Tumanggor, Eds.)
(5th ed.). Jakarta: Elsevier Global Right.

Novy. 2020. Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenore Pada


Remaja Di Majlis Ta’lim Nurul Ikhwan Rt 06/02 Kota Depok Edu
Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Vol 5
No 2, September 2021, Page 94-104

8
Putri .2019. Pemberian Air kunyit Terhadap nyeri dismenore primer Pada siswi
sma negeri 5 Prossding Mahasiswa Seminar Nasional Unimus (Volum
2, 2019)

Ria. 2019. Efektivitas pemberian jahe dan kunyit asam terhadap penurunan
disminore pada remaja putri di asrama abim kecamatan Mojoroto
Kota Kediri. Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page
17-23

Rosi. 2018. Efektivitas Minuman Kunyit Asam Dan Rempah Jahe Asam
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid Primer. Medisains Jurnal Ilmia
Ilmu
Ilmu Kesehatan Http://Jurnalnasional.Ump.Ac.Id/Index.Php/Medisain
s/Issue/View/338

Safitri, M. (2018). Efektifitas Minuman Kunyit Asam Dalam Penurunan Skala


Nyeri Haid. Viva Medika, 10(2), 47–53.

Safitri, M., Utami, T., & Sukmaningtyas, W. (2009). Pengaruh Minuman Kunyit
Asam Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid Primer pada Mahasiswi
DIII Kebidanan. Akademi Kebidanan Bangka Belitung.

Syaifuddin. (2012). Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk


Keperawatan dan Kebidanan. (M. Ester, Ed.) (Edisi 4). Jakarta: EGC.

Triana. 2020. Efektivitas Pemberian Air Jahe Merah dan Air Kunyit Kuning
Dengan Perubahan Skala Nyeri Haid Pada Siswi Kelas IX SMP
Negeri 1 Cikarang Timur Tahun 2020 Journal for Quality in Women's
Health Vol. 4 No. 1 Maret 2021 | pp. 104 – 108 p-ISSN: 2615-6660 |
e-ISSN: 2615-6644 DOI: 10.30994/jqwh.v4i1.110

Wahyu. 2019. Efektivitas Penatalaksanaan Nyeri Haid Dengan Teknik Senam


Haid Dan Konsumsi Kunyit Asam Pada Mahasiswi Stikes Kusuma
Husada Surakarta Tahun 2018. Jurnal Kebidanan Indonesia. Vol 10
No 1. Januari 2019 (105 – 113)

9
Wardani. 2019. Inovasi Kunyit Asam Untuk Meredakan Nyeri Akut Pada Remaja
Dismenore. Jurnal Kesehatan Vol 17, No 1.Pdf

Weni.2018.Pemberian air rebusan kunyit asam terhadap intensitas nyeri haid.


Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Volume 3 Nomor 1
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Widya. 2020. Efektivitas kompres hangat dan rebusan kunyit terhadap penurunan
nyeri disminore pada siswi SMP. Maternal Child Health Care Journal
Volume 2. No.3 (November,2020)

Winarso, A. (2014). Pengaruh Minum Kunyit Asam Terhadap Penurunan Tingkat


Nyeri Dismenorea pada Siswi di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Jatinom Klaten. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 3(2), 160–165.

Yayat.2019. Efektivitas antara minum kunyit asam dan minum jahe terhadap
penurunan DISMENORE pada remaja. Prosiding Pertemuan Ilmiah
Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat II PIN-LITAMAS II |
Vol 2, No 1 | ISSN: 2654-5411

10

Anda mungkin juga menyukai