I. Identitas klien
Nama : Sdr. S
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jepara
No. RM : 030328
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
Tanggal dirawat : 29 September 2005
Tanggal pengkajian : 30 September 2005
1
orang lain itu, maka keluarga mengambil keputusan untuk membawa klien
ke rumah sakit jiwa. Saat ini klien opname di rumah sakit jiwa yang ke
lima.
Upaya yang dilakukan keluarga :
Keluarga sudah membawa klien berobat jalan ke poli RSJ klien hanya
minum obat 1 kali. Keluarga juga membawa klien ke pengobatan
alternatif tapi belum ada hasil, malah semakin tambah gampang marah
dan mengamuk bila keinginanya tidak dituruti.
Selama klien di rumah dan marah-marah, keluarga hanya membiarkan
klien, tidak berani mengajak komunikasi hanya terkadang menasehati
klien untuk tidak keluyuran dan teriak-teriak karena mengganggu
tetangga dan menjaga jangan sampai keluar rumah. Keluarga tidak
tahu cara mengatasi kondisi klien tersebut.
Masalah Keperawatan: resiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital : TD: 120 / 80 mmHg, N: 88 x / menit, S: 37oC,
RR: 18 x / mnt
2. Ukur : TB: 165 cm, BB: 60 kg
3. Keluhan fisik : Klien merasa badannya sakit semua dan minta di
lepas ikatannya
2
VI. Psikososial
1. Genogram
Keterangan:
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Laki-laki
3
c. Peran
Klien berperan sebagai anak ke 3 dari 3 bersaudara di rumahnya.
Klien merasa belum mampu memenuhi kebutuhannya, dia hanya
minta kepada orang tuanya dan kedua kakaknya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan kalau dirinya merasa belum mampu bekerja saat
ini minta, klien ingin seperti anak muda yang lainnya.
e. Harga diri
Selama di rumah, klien merasa malu, minder, tidak percaya diri
untuk bergaul dengan orang lain karena klien di anggap orang
stress dan merasa orang lain tidak suka dengannya.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti dan paling dekat dengan klien adalah kaaknya.
Klien menganggap dia adalah orang yang paling dekat dengannya
dan klien sering bercerita pada kakaknya.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Sebelum klien mengalami gangguan jiwa, klien mudah bergaul,
banyak teman, sering melucu. Setelah dikeluarkan dari sekolah
klien tidak mau bergaul dengan temannya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mulai tidak mau bergaul dengan orang lain karena merasa
orang lain tidak menyukainya dan takut dengannya.
Masalah Keperawatan : Interaksi Sosial, perubahan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Menurut keluarga klien stress sejak
dikeluarkan dari sekolah.
b. Kegiatan ibadah
Klien adalah anak yang kadang beribadah. Selama dirawat klien
belum menjalankan sholat lima waktu.
4
VII. Status mental
1. Penampilan
Penampilan klien rapi, bersih, cara berjalan tergesa-gesa, kontak mata
positif, klien ganti pakaian dua kali sehari setelah mandi, roman muka
tegang.
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Cara bicara cepat, volume sedang.
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas motorik
Tingkat aktivitas klien terlihat tegang dan gelisah.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
Klien mengatakan saat ini perasaannya biasa saja. Klien hanya merasa
sedih dan kecewa karena di bawa ke RSJD ini.
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
Afek klien sesuai dengan stimulus yang diberikan. Ekspresi wajah
klien biasa saja saat dilakukan pengkajian.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata baik atau positif, klien kooperatif saat diajak bicara dan
menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Pandangan mata klien
tajam, postur tubuh cenderung maju ke depan.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi.
Masalah Keperawatan : -
8. Proses fikir
Pembicaraan klien bisa dimengerti oleh perawat. Selama komunikasi
dengan perawat dan orang lain dapat diobservasi bahwa pembicaraan
5
klien terarah, jawaban koheren dengan pertanyaan yang diajukan,
hanya saja pada saat awal-awal kontrak, terkadang jawaban klien tidak
sesuai dengan aslinya, tetapi setelah diklarifikasi lagi klien
mengakuinya. Tidak ada sirkumtansial, tangensial, blocking dan lain-
lain.
Masalah Keperawatan : -
9. Isi pikiran
Klien tidak mengalami gangguan dalam isi pikir. Klien tidak
mempunyai pikiran yang aneh-aneh selama ini. Bila memikirkan
sesuatu terlalu lama klien merasa pusing.
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat kesadaran
Klien dapat berorientasi terhadap tempat, waktu, dan orang-orang
terdekat. Klien mengetahui hari tanggal dan jam, klien mengetahui
orang yang mengajak bicara. Klien menyadari dirinya benar-benar
berada di RSJD semarang.
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Sebagian besar klien masih dapat mengingat kejadian lalu, karena
masih ada kejadian yang lebih dari satu tahun klien kurang bisa
mengingatnya, tetapi setelah diklarifikasi atau diingatkan klien
mengiyakan, misal klien lupa kalau kakaknya sudah menikah.
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung dengan urut, masih dapat berkonsentrasi dengan
baik terbukti bahwa klien bisa menyebutkan jumlah saudaranya dan
bisa menyebutkan sudah berapa lama dia dirawat.
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Pasien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan.
Masalah Keperawatan : -
6
VIII. Kebutuhan persiapan pulang.
1. Makan
Klien makan 3 x sehari dengan menu yang disediakan di RSJ. Klien mau
makan dengan menu yang disediakan di RSJ dan tidak ada pantangan
dalan makanan. Klien sudah mampu untuk menyediakan dan
membersihkan sendiri alat makannya.
Masalah Keperawatan : -
2. BAB/BAK
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Klien juga mampu
membersihkan diri setelah BAB dan BAK.
Masalah Keperawatan : -
3. Mandi
Klien selama di RSJ mandi 2 x sehari tanpa bantuan, ganti baju 2 x
sehari, menggosok gigi 2 x sehari. Klien juga mampu mencuci rambut
sendiri.
Masalah Keperawatan : -
4. Bepakaian
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri dan sesuai dengan
pasangannya. Setiap kali mandi klien ganti baju. Klien mampu menyisir
rambutnya sendiri.
Masalah Keperawatan : -
5. Istirahat tidur
Klien selama sehari tidur + selama 7 jam, siang hari klien biasa tidur 1-2
jam, apabila ingin tidur tidak ada persiapan khusus, klien jika merasa
ngantuk langsung pergi tidur.
Masalah Keperawatan : -
6. Penggunaan obat
Selama di RSJ klien diberi obat sehari 2x yaitu sebelum makan siang
dan setelah makan malam. Obat yang dberikan pada klien selalu
dimakan tidak pernah dibuang. Reaksi obat yang dirasakan oleh klien
adalah mengantuk.
7
Masalah Keperawatan : -
7. Pemeliharaan kesehatan :
Tekad keluarga sudah bulat dan berani menerima konsekwensinya,
untuk mengobatkan anaknya di RSJ ini. Keluarga akan mengunjungi
klien satu minggu sekali. Klien mengatakan jika sudah pulang nanti
akan rutin kontrol di rumah sakit yang dekat dengan rumahnya saja.
Masalah Keperawatan: -
9. Kegiatan didalam dirumah
Klien mengatakan nanti kalau sudah pulang ke rumah, dia akan
membantu pekerjaan orang tuanya di rumah seperti: mencuci baju,
menyapu rumah ataupun yang lainnya.
Masalah Keperawatan : -
10. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan jika sudah sampai di rumah nanti klien akan
dilanjutkan pemondokan ke ponpes. Klien tidak pernah melakukan
kegiatan di luar rumah.
Masalah Keperawatan : -
8
X. Masalah psikososial dan lingkungan
Semenjak klien pulang dari ponpes klien jarang berhubungan dengan
orang / lingkungan sekitar. Sebelum + dua minggu yang lalu, klien adalah
seorang yang periang, senang melucu dan banyak teman. Keluarga
mengatakan klien merasa jengkel dengan ayahnya karena ayahnya sering
mendidik dengan keras. Klien terlihat stress: gelisah, kadang keluyuran,
mengamuk
Masalah Keperawatan : Ketidakberdayaan
XI. Pengetahuan
Keluarga menyatakan tidak mampu mengatasi penyakit yang diderita
klien.
Pengetahuan yang kurang dari klien dan keluarga yaitu tentang: penyakit
jiwa, faktor predisposisi, koping, sistem pendukung, penyakit fisik dan
obat-obatan.
9
XIV. Analisa data
MASALAH
DATA FOKUS
KEPERAWATAN
S: Resiko mencederai
Klien mengatakan di rumah marah- diri, orang lain dan
marah, bicara kasar, mengamuk, kadang lingkungan
piring, gelas dan membanting barang di Perilaku kekerasan
sekitarnya dan mau membunuh ibunya.
O:
Cara bicara pelan, volume sedang,
pandangan tajam, postur tubuh cenderung
condong ke depan
10
marah-marah klien lebih sering diam.
O:-
Perilaku Kekerasan
11