Anda di halaman 1dari 11

PRE PLANNING KEGIATAN PENYULUHAN PADA MASYARAKAT

TENTANG SENAM EGRONOMIC

OLEH
KELOMPOK 2
1. FRANGKI SULEMAN, S.Kep
2. ARIANTO M. MANANG, S.Kep
3. NURYADIN H. SABUDI, S.Kep
4. FITRIYANTI RAHIM, S.Kep
5. INDRAWATI KILO, S.Kep
6. SAWITRI TOLINGGILO, S.Kep
7. WAHYUNI J. AMIRI, S.Kep
8. VIKY NOVIANI HEMU, S.Kep
9. SUKMAWATI ADAM, S.Kep
10. SRY PUTRIANI MEE, S.Kep
11. SRI DEVI OKTAVIANA MOHAMAD, S.Kep
12. SITTI ANNISA HANAPI, S.Kep
13. MAGFIRA BIKI, S.Kep
14. MEYRANTI SULEMAN, S.Kep
15. DHEA NOVIANA M. DUA, S.Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DANKESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
PRE PLANNING KEGIATAN PENYULUHAN PADA MASYARAKAT
TENTANG SENAM EGRONOMIC

I. Latar Belakang
Terapi non farmakologi sangat penting dalam mengatasi nyeri, termasuk terapi
aktivitas fisik senam ergonomik. Terapi non farmakologis hal yang penting untuk
membantu mengatasi rasa sakit yang lebih baik dengan perbaikan fungsi sehari-hari
yang termasuk terapi fisik. Terapi fisik dapat mengurangi intensitas nyeri pada
pekerja karena tubuh yang banyak beraktivitas maupun pekerja yang duduk dengan
waktu yang lama, namun terapi farmakologis juga dapat berdampak buruk bagi
organ-organ tubuh yang lain seperti hati dan ginjal. Oleh karena itu diperlukannya
adanya alternatif berupa erapi nonfarmakologi.
Penanganan nonfarmakologi untuk. Senam ergonomik adalah suatu teknik
senam yang bermanfaat untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan
kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak,
membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem
pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asal laktat, sistem kesegaran tubuh, dan
sistem kekebalan tubuh.
Keluhan muskuloskeletal merupakan suatu keluhan yang terjadi pada otot
rangka (skeletal) yang dirasakan oleh seseorang dimana keluhan ini dapat membatasi
ruang gerak penderitanya mulai dari keluhan yang sangat ringan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kelompok memutuskan untuk melakukan
kegiatan senam ergonomik pada pekerja (aparat desa) di Desa Talulobutu Kecamatan
Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam ergonomi pekerja (aparat desa) dapat melakukan senam
secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu untuk :
a. Mengurangi keluhan-keluhan para pekerja (aparat desa) terkait dengan
gangguan sistem tubuhnya
b. Mempertahankan kebugaran tubuh.
III. Sasaran
Aparat desa di Dusun II Desa Talulobutu Wilayah Kerja Puskesmas Tapa
IV. JumlahPeserta
Jumlah peserta dalam kegiatan penyuluhan antara lain:
1. Jumlah Mahasiswa
: 15 Orang
2. Jumlah Peserta
: 7-10 Orang
V. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Aplikasi langsung/ Demonstrasi
2. Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi struktur
1) Tim Penyelenggara terbentuk sebelum acara dimulai.
2) Peserta berkumpul 10 menit sebelum senam.
3) Peralatan telah disediakan sebelum senam berlangsung.
4) Setting tempat yang digunakan disesuaikan menggunakan ruangan
yang luas, pencahayaan yang cukup, dan sediakan matras.
5) Alat-alat yang dibutuhkan seperti sound system, mic, dan LCD.
b) Evaluasi proses
1) Adanya partisipasi dan keterlibatan aktif dari aparat desa terhadap
rangkaian kegiatan yang diselenggarakan.
2) yang datang lebih dari 2/3 keseluruhan aparat desa.
3) Acara dapat berjalan sesuai rencana
4) Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
c) Evaluasi hasil
1) 50% kehadiran aparat desa.
2) 50% dari aparat yang antusias terhadap kegiatan yang diselenggarakan.
3) Senam ergonomik tetap berlangsung secara kontinyu dan mandiri dengan
atau tanpa keberadaan mahasiswa.
3. Waktu dan Tempat
Kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 07 Oktober 2020, pukul 08.00 bertempat di
Kantor Desa Talulobutu.

4. Media :
a) Speaker
b) Musik
c) Toa/Pengeras Suara
d) LCD

5. Setting

F F F F F F

F P F P F P

F P P F
P F

Keterangan
L
: Leader : 1. Dea Noviana M. Du'a
F : Fasilitator Demonstrasi : 1. Fitriyanti Rahim S.Kep
2. Sukmawati Adam S.Kep
3. Wahyuni J. Amiri S.Kep
4. Sry Putriani Mee S.Kep
F
5. Sitti Annisa Hanapi S. Kep
6. Magfira Biki S. Kep
: Fasilitator pendamping 1. Frangki Suleman S.Kep
2. Meyranti Suleman S.Kep
3. Indrawati Kilo S.Kep
4. Sri Devi O. Mohamad S.Kep
5. Sawitri Tolinggilo S.Kep
6. Viky Noviani Hemu S.Kep
7. Nuryadin Sabudi S.
Kep
8. Ariyanto Manang S.
Kep
6. Susunan Acara
No WAKTU JENIS KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB
08.00 Persiapan Tempat dan
perlengkapan kegiatan di
1. Seluruh anggota kelompok 2
samping Kantor Desa
Talulobutu
Pembukaan acara oleh
2 08.30 1. Dhea Noviana M. Dua
Leader
08.35 Kegiatan inti pelaksanaan
3 Leader dan Fasilitator
senam
08.30 Penutupan kegiatan oleh
4
Leader

VI. PENUTUP
Proposal ini disusun untuk pelaksanan kegiatan penyuluhan tentang
senam egronomic pada pekerja (aparat desa) di Dusun II Desa Talulobutu
Kecamatan Tapa Kabupateng Bone Bolango.

Bone Bolango, 6 Oktober 2020


Mengetahui
PembimbingAkademik Pembimbing Klinik
Ns. GustiPandiLiputo, S. Kep., M.Kep Ns. Karmila Mertosono, S.Kep

Ns. Vik Salamanja, S.Kep., M.Kes

Ns. Wirda Y. Dulahu, S.Kep., M.Kep

Ns. Rahmawaty D. Hunawa, S.Kep., M.Kep

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Senam Egronomic


Senam ergonomik merupakan senam yang gerakan dasarnya terdiri atas lima
gerak yang masing-masing memiliki kandungan manfaat berbeda, tetapi saling
terkait satu dan lainnya. Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk
mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran
darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan,
sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol,
gula darah, asal laktat, sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh.
Senam ergonomik dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa batasan umur.
Dengan melakukan senam ergonomik, para orang tua dapat merasakan kesehatan
yang optimal; para remaja dapat meningkatkan daya tahan sehingga
produktivitasnya meningkat; meningkatkan kecerdasan anak-anak; mengurangi
rasa sakit saat melahirkan pada wanita hamil, dan mengurangi rasa sakit bagi
wanita yang biasanya kesakitan saat haid.
B. Tujuan dan Manfaat Senam Egronomic
Tujuan dari senam ergonomik adalah untuk menjaga atau mengembalikan posisi
dan kelenturan (homeostasis) tubuh, memaksimalkan suplai oksigen ke otak,
membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem
pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, sistem kesegaran
tubuh, dan sistem kekebalan tubuh.
Manfaat senam egronomic antara lain :
1) Mengoptimalkan metabolism
2) Mencegah sakit pinggang dan menjaga syaraf memori (daya ingat).
3) Melancarkan BAK dan BAB dan melancarkan pencernaan.
4) Meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan oksigenasi otak secara
optimal.
5) Mengoptimalkan suplai darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi
organ paru, jantung, ginjal, lambung, usus, dan liver.
C. Gerakan Senam Egronomic
Gerakan dalam senam ergonomik terdiri dari lima gerakan dasar dan satu
gerakan penutup. Gerakan dasar senam ergonomik terdiri dari gerakan lapang
dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk pembakaran, dan berbaring pasrah.
Gerakan penutup senam ergonomik yaitu gerakan mikro energi atau sering
disebut gerakan putaran energi inti. Masing-masing gerakan mengandung manfaat
yang luar biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan.
D. Teknik Senam Egronomic
a) Awali senam dengan posisi berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, tubuh
rileks, tangan di depan dada, telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri
menempel di dada, jari-jari sedikit meregang. Posisi kaki meregang selebar
bahu. Pernafasan di atur serileks mungkin. Pemula 2-3 menit, jika mulai
terbiasa cukup 30-60 detik.
b) Gerakan pertama (Lapang Dada)
Berdiri tegak, dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin. Rasakan
keluar dan masuk napas dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala, jari
kaki jinjit. Lakukan gerakan 40 kali putaran, satu putaran kirakira 4 detik,
seluruh gerakan selesai dalam waktu 4 menit.
Manfaat :
- Putaran lengan pada bahu menyebabkan stimulus untukmengoptimalkan
fungsinya cabang besar saraf di bahu (pleksus brakialis) dalam
merangsang saraf pada organ paru, jantung, liver, ginjal, lambung, dan
usus sehingga metabolisme optimal.
- Dua kaki jinjit meningkatkan stimulus sensor-sensor saraf yang
merupakan refleksi fungsi organ dalam.

b) Gerakan kedua (Tunduk Syukur)


Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan
napas sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya.
Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung terasa
tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat
melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan perlahan. Lakukan
gerakan sebanyak 5 kali.
Manfaat :
- Menarik napas dalam dengan menahannya di dada merupakan teknik
menghimpun oksigen dalam jumlah maksimal sebagai bahan bakar
metabolisme tubuh.
- Membungkukkan badan ke depan dengan dua tangan berpegangan pada
pergelangan kaki akan menyebabkan posisi tulang belakang (tempat
juluran saraf tulang belakang berada) relatif dalam posisi segmental
anatomis-fungsional (segmen dada-punggung) yang lurus. Hal ini
memunculkan relaksasi dan membantu mengoptimalkan fungsi serabut
saraf segmen tersebut. Di samping itu, langkah ini dapat menguatkan
struktur anatomis-fungsional otot, ligamen, dan tulang belakang. Dalam
posisi Tunduk Syukur (membungkuk) ini, segmen ekor-pungung
membentuk sudut sedemikian rupa, menyebabkan tarikan pada serabut
saraf yang menuju ke tungkai dan menyebabkan stimulus yang
meningkatkan (eksitasi) fungsi dan membantu menghindari risiko jepitan
saraf.
- Menengadahkan wajah menyebabkan tulang belakang (termasuk saraf
tulang belakang di dalamnya) membentuk sudut yang lebih tajam dari
posisi normal, menyebabkan peningkatan kerja (eksitasi) serabut saraf
segmen ini, serta berperan dalam meningkatkan, mempertahankan suplai
darah, dan oksigenasi otak secara optimal.
-
c) Gerakan ketiga (Duduk Perkasa)
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan badan
ke depan dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai
terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.
Lakukan gerakan sebanyak 5 kali.
Manfaat :
- Duduk Perkasa dengan lima jari kaki ditekuk-menekan alas/lantai
merupakan stimulator bagi fungsi vital sistem organ tubuh: ibu jari terkait
dengan fungsi energi tubuh. Adapun jari telunjuk terkait dengan fungsi
pikiran, jari tengah terkait dengan fungsi pernapasan, jari manis terkait
dengan fungsi metabolisme dan detoksifikasi material dalam tubuh, serta
jari kelingking terkait dengan fungsi liver (hati) dan sistem kekebalan
tubuh.
- Menarik napas dalam lalu ditahan sambil membungkukkan badan ke
depan dengan dua tangan bertumpu pada paha. Hal ini memberikan efek
peningkatan tekanan dalam rongga dada yang diteruskan ke saluran saraf
tulang belakang, dilanjutkan ke atas (otak), meningkatkan sirkulasi dan
oksigenasi otak yang pada akhirnya mengoptimalkan fungsi otak sebagai
'pusat komando' kerja sistem anatomis fungsional tubuh.
- Punggung tangan yang bertumpu pada paha akan menekan dinding perut
sejajar dengan organ ginjal yang ada di dalamnya. Hal ini membantu
mengoptimalkan fungsi ginjal
d) Gerakan keempat (Duduk Pembakaran)
Posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah. Punggung
menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan
dirasakan (napas dada), perut mengecil. Apabila tidak mampu menekuk
kaki, maka kaki bisa diposisikan pada keadaan lurus. Lakukan gerakan
sebanyak 5 kali.
Manfaat :
- Menampung udara pernapasan seoptimal mungkin kemudian menahannya
akan meningkatkan tekanan di dalam saluran saraf tulang belakang tempat
saraf tulang belakang berada. Hal ini juga akan berdampak pada
meningkatnya suplai darah dan oksigenasi otak.
- Dengan menengadahkan kepala, terjadi fleksi pada ruas tulang leher,
termasuk serabut saraf simpatis yang berada di sana. Dua tangan
menggenggam pergelangan kaki adalah gerakan untuk membantu kita
dalam memosisikan ruas tulang leher dalam keadaan fleksi dan
melebarkan ruang antarruas tulang tersebut, tempat jaringan ikat lunak
sebagai absorber (peredam kejut). Posisi ini memberikan efek relaksasi
pada serabut saraf simpatis tersebut, yang di antaranya memberikan
persarafan pada pembuluh darah ke otak hingga terjadi pula relaksasi
dinding pembuluh darah ini.
e) Gerakan kelima (Berbaring Pasrah)
Posisi kaki Duduk Pembakaran dilanjutkan Berbaring Pasrah. Punggung
menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan
dirasakan (napas dada), perut mengecil. Lakukan gerakan sebanyak 5 kali.
Manfaat :
- Relaksasi saraf tulang belakang karena struktur tulang belakang "relatif"
mendekati posisi lurus dengan kondisi lekukan-lekukan anatomis
segmental tulang belakang (diikuti saraf tulang belakang) menyebabkan
regangan/tarikan pada serabut saraf tulang belakang berkurang. Dengan
demikian, hal ini memberikan kesempatan rileks dan bisa mengatur
kembali fungsi optimal organ dalam yang sarat saraf.
- Efek relaksasi saraf tulang belakang ini juga diteruskan ke pusat (otak)
sebagai sinyal tentang kondisi anatomis fungsional saat itu, kemudian
pusat memberikan respons dalam bentuk "pengaturan kembali" kerja
sistem dalam tubuh, dan terjadilah proses self healing (penyembuhan diri
sendiri). Efek optimalisasi fungsi sistem tubuh juga berlangsung akibat
stimulasi tombol-tombol kesehatan saat tungkai dalam posisi Duduk
Pembakaran, lengan Lapang Dada, dan napas rileks (lingkaran).
Senam ini dapat dilakukan rutin setiap hari, sekurang-kurangnya 2 – 3 kali
seminggu. Setiap gerakan dapat dilakukan secara terpisah, di sela-sela
kegiatan atau bekerja sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai