Anda di halaman 1dari 17

Literature Review

Pengaruh Dekapan Keluarga Dan Posisi Duduk Terhadap Distres Anak


Saat Dilakukan Pemasangan Infus Di Instalasi Gawat Darurat

Magfira Biki, S.Kep


841719059

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Universitas Negeri Gorontalo

Gorontalo, Juni 2020

i
Halaman Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa Literature Review ini benar-benar


disusun oleh penalaah untuk kelengkapan target Stase Peminatan Klinik Profesi Ners
Jurusan Keperawatan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
tahun 2020.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya dengan jelas.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagaian bukan hasil karya
saya sendiri atau terdapat plagiat dalam bagian-bagian tertentu, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Negeri
Gorontalo.

Gorontalo, Juni 2020


Penelaah

Magfira Biki, S.Kep

ii
Lampiran 3: Lembar penilaian preseptor akademik dan klinik

NO Aspek Yang Bobot Kriteria Penilaian


Dinilai
1 Pendahuluan 10% Menjelaskan topik, tujuan, dan alat yang
digunakan untuk mengkritisi jurnal. Memberikan
deksripsi singkat makalah dan deskripsi singkat
jurnal yang ditelaah secara spesifik dan relevan.

2 Kritik Artikel 80% Deskripsi dan kritik jurnal/artikel menggunakan


alat kritik (tool yang tepat)

Analisa tidak logis: pemilihan tool


yang tidak sesuai ide akan sudah
dipahami

Sangat koheren dan logis: tool tepat


ide bagus dan jelas

3 Kesimpulan 10% Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi


atas kritik jurnal

4 Pengurangan 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria


berikut tidak terpenuhi
Nilai 1. Tidak mengikuti aturan penulisan referensi
dengan benar.
2. Penulisan bahasa Indonesia yang tidak baik dan
benar termasuk tanda baca.

DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i

iii
Halaman Pernyataan ................................................................................................. ii
Lembar Penilaian ...................................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iv
Abstrak ......................................................................................................................... v
A. Pendahuluan ..................................................................................................... 1
1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
2. Tujuan .............................................................................................................. 2
3. Outline........................................................................................................... 2
B. Metode ................................................................................................................... 2
1. Design ................................................................................................................ 2
2. Kriteria dan Inklusi ......................................................................................... 3
3. Strategi Pencarian Literatur ............................................................................... 3
C. Hasil ....................................................................................................................... 4
D. Pembahasan............................................................................................................ 9
E. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 12

ABSTRAK

iv
Pendahuluan: Anak memiliki berbagai karakteristik terhadap respon nyeri dan
kekuatan pertahanan diri yang belum optimal, sehingga anak memiliki peluang yang
lebih besar mengalami distress saat pemasangan infus. Kondisi ini akan berdampak
kepada pengobatan yang diberikan. Untuk itu tindakan keperawatan yang dapat
dilakukan adalah kolaborasi family centered care melalui intervensi dekapan keluarga
dan posisi duduk saat pemasangan infus. Literatur Review ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran bahwa dekapan keluarga dan posisi duduk dapat dilakukan
pada saat anak akan pemasangan infus. Metode: Pencarian artikel menggunakan
PICOT framework di database; Ebscho, Sage Journals, ClinicalKey, Google Scolar,
dan Taylor & Francis, dibatasi rentang 10 tahun terakhir; 2010 s/d 2020 didapatkan 7
Jurnal Internasional dan 3 Jurnal nasional. Hasil: literatur yang didapat menyatakan
bahwa penyebab distress pada anak yang akan dilakukan pemasangan infus
diantaranya adalah lingkungan rumah sakit itu sendiri. Peran keluarga begitu penting
dalam perawatan anak selama di rumah sakit, karena keberhasilan suatu tindakan
perawatan diperlukan keterlibatan keluarga. Bentuk keterlibatan keluarga tersebut
adalah sebuah dekapan yang mampu menenangkan anak saat akan dilakukan
pemasangan infus. Kesimpulan: Setelah mengetahui dekapan keluarga dan posisi
duduk dapat diharapkan dapat menjadi acuan dalam penanganan distress yang terjadi
pada anak dan dapat di terapkan di Pelayananan kesehatan.

Kata Kunci: Dekapan Keluarga & Posisi Duduk, Distress Anak, Pemasangan Infus

v
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan salah satu bentuk bentuk stressor
pada anak. Anak-anak sangat rentan mengalami stress sebagai akibat perubahan
keadaan sehat dan rutinitas lingkungan di rumah sakit, hal ini terjadi akibat
keterbatasan anak dalam mekanisme pertahanannya untuk menghadapi stressor
(Lestari, 2013).
Hospitalisasi sangat membuat cemas dan distres bagi anak, distres dihasilkan
dari sebuah proses yang memaknai sesuatu dengan hal yang buruk, respon yang
digunakan selalu negatif dan ada indikasi menggunakan integritas diri sehingga
menjadi sebuah ancaman. Stimulasi yang datang diartikan sebagai sesuatu yang
merugikan diri sendiri dan menyerang dirinya. Respon yang dimunculkan
terhadap distres adalah menyalahkan diri sendiri, menghindari dari, masalah dan
menyalahkan orang lain. Karakteristik distres yaitu menyebabkan kekhawatiran
atau kecemasan, durasi bisa pendek atau panjang, terasa tidak menyenangkan,
menurunkan kinerja. Sedangkan respon distres pada anak ditujukan dengan
apatis, kurang energi, menarik diri, menolak ketemu dengan orang lain,
menempel terus ke orang yang dikenal, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur,
agresif, marah, cendrung berkelakuan kekerasan (UNICEF, 2009).
Upaya meminimalkan ketakutan pada anak merupakan salah satu prinsip
dasar dalam asuhan keperawatan anak yaitu asuhan atraumatik. Menurut Miftahul
(2015), Peran orang tua/keluarga begitu penting dalam perawatan anak selama di
rumah sakit, karena keberhasilan perawatan diperlukan keterlibatan orang
tua/keluarga. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat mungkin tidak
dapat optimal apabila orang tua/keluarga tidak terlibat. Sehingga untuk mencegah
agar supaya masalah respon distres pada anak tidak terjadi maka diperlukan peran
orang tua/keluarga didalam dalamnya.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa masalah distress pada anak sering
terjadi disalah satu pelayanan rumah sakit yakni di instalasi gawat darurat (IGD),

1
dan untuk mengatasi masalah ini maka diberikan terapi yang bisa mengurangi
distres pada anak yaitu dengan terapi mendekap.
Terapi dekapan ini adalah menahan fisik anak untuk membantu anak
mengatasi perilaku kehilangan kontrol untuk mendapatkan kembali kontrol emosi
yang kuat (Brener, paraho dan taggrat, 2007), sedangkan menurut giese (2010),
pelukan merupakan salah satu kenyamanan masa kecil yang ditinggalkan dimasa
dewasa dan menguntungkan hampir semua orang selama masa stres dan
digunakan untuk menfasilitasi penyelesaian prosedur klinik (Lambrenos, 2010).
Untuk membuktikan pengaruh terapi ini perlu dilakukanya studi literature terkait
masalah ini.
2. Tujuan
Untuk mensintesis bukti-bukti/literatur tentang Pengaruh Dekapan Keluarga Dan
Posisi Duduk Terhadap Distres Anak Saat Dilakukan Pemasangan Infus.
3. Outline
Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang
1. Distress Pada Anak
2. Teori Dekapan dan posisi duduk
3. Pemasangan Infus
4. Mereview beberapa jurnal terkait pengaruh Dekapan dan posisi duduk
terhadap distress anak saat dilakukan pemasangan infus.
A. METODE
1. Design
Design yang digunakan adalah systematic review dari beberapa jurnal/artikel
penelitian Randomize Controlled Trial (RCT), dan Quasi experimental, yang
diterbitkan dari tahun 2010 sampai tahun 2020 yang membahas tentang dekapan
keluarga dan posisi duduk terhadap distress anak yang diyakini dapat menjawab
peranyaan klinis penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

2
2. Kriteria inklusi dan ekslusi
Inkulsi
Semua studi yang menggunakan metode Randomize Controlled Trial (RCT)
yaitu terbagi menjadi kelompok kontrol maupun intervensi. Dengan subjek
penelitian adalah pasien anak yang masuk rumah sakit. Hasil penelitian dilihat
pada p value pada penelitian yang telah direview.
Ekslusi
Studi dikeluarkan apabila tidak menggunakan terapi metode Randomize
Controlled Trial (RCT).
3. Strategi Pencarian Literatur
Penelusuran artikel/jurnal penelitian yang terpublikasi melalui database Ebscho,
Sage Journals, ClinicalKey, Google Scolar, Taylor & Francis. Kata kunci yang
digunakan dalam pencarian artikel adalah parental holding, Sitting Position,
Child Distress, During Intravenous (IV) Insertion Procedure.

I Penelusuran melalui kata kunci


D
Pada tanggal 6-9 Juni 2020 pada database Ebscho, Sage
E
Journals, ClinicalKey, Google Scolar, Taylor & Francis.
N
T
I
F Hasil
I  Sage Journals: 2
K  ClinicalKey: 2
 EBSCO: 2
A
 Google Schoolar: 3
S  Taylor & Francis: 1
I

3
S
C Screening: Jumlah jurnal yang sesuai dengan kriteria
R sampel 10
E
E
N
I Inklusi studi dalam penelitian berjumlah 5 studi/jurnal
N
G Gambar 1. Identifikasi Screening

B. Hasil
Karakteristik studi
Analisa dari 5 jurnal yang digunakan dalam penelitian ini seluruh artikel
menggunakan Randomize Controlled Trial (RCT). Karakteristik distress pada
anak menjadi karakteristik utama, sedangkan untuk karakteristik intervensi
dimasukan adalah dekapan keluarga dan posisi duduk.

Author Tujuan Metode Sampel Hasil


& Year

Parental Holding Untuk Randomiz Terdiri dari Dari hasil


and Positioning to menganalisis e 118 subjek, penelitian ini
Decrease IV pengaruh Controlle dimana ditemukan
Distress in Young intervensi d Trial terdapat 56 bahwa anak-
Children: A memegang (RCT) subjek laki- anak usia 9 bulan
Randomized orangtua dan yaitu laki dan 62 hingga 4 tahun
Controlled Trial posisi tegak kelompok perempuan. ( N = 118)
(Laurie A. Sparks, menurunkan kontrol dipegang teguh
PhD, Jennifer tekanan IV pada dan oleh orang tua
Setlik, MD, Janet anak. intervensi untuk prosedur
Luhman, MD) IV mereka. Skor
kesusahan yang
dinilai oleh
Skala Peringkat
Perilaku
Prosedur secara

4
signifikan lebih
rendah pada
kelompok
penentuan posisi
tegak ( p = .
000); orang tua
lebih puas
dengan posisi
tegak, dan posisi
tegak tidak
secara signifikan
mengubah
jumlah
percobaan IV
yang dibutuhkan.
Posisi tegak
tampaknya
menjadi cara
yang efektif
untuk
mengurangi
tekanan pada
anak
kecil.

Effects of Parent's untuk Randomiz Terdiri dari Dari hasil


Presence on Pain menganalisis e Seratus tiga penelitian ini
Tolerance inpengaruh Controlle puluh lima ditemukan
Children intervensi untuk d Trial anak-anak (62 bahwa
during kehadiran orang (RCT) perempuan, kehadiran orang
Venipuncture: A tua dapat yaitu dan 73 laki- tua memiliki
Randomised mengubah kelompok laki) antara 3- efek positif
Controlled Trial. toleransi rasa kontrol 6 tahun yang minimal pada
sakit dan dan dirawat di toleransi nyeri,
(M Ozcetin, M kesulitan intervensi instalasi studi acak
Suren, E Karaaslan, pada anak-anak.. gawat darurat. tambahan
E Colak, Z Kaya, O dan terkontrol
Guner, 2011) dengan
kelompok yang
lebih besar
diperlukan
sebelum
kesimpulan

5
tentang masalah
tersebut dapat
dicapai.

Parents’ Positioning Untuk Randomiz Terdiri dari 43 Dari hasil


and Distracting menganalisis e pasien anak- penelitian ini
Children During pengaruh Controlle anak yang menunjukan
Venipuncture. intervensi d Trial menjalani bahwa bahwa
(Kim Cavender, efektivitas posisi (RCT) venipuncture anak-anak yang
M.Ed. Melinda D. orangtua dan yaitu atau insersi IV orang tuanya
Goff, MS, gangguan pada kelompok secara acak menggunakan
CCL Ellen C. rasa sakit, kontrol ditugaskan intervensi
Hollon, MS, CCLS ketakutan, dan dan untuk pemosisian-
Cathie E. Guzzetta, kesulitan pasien intervensi kelompok posisi
RN, anak yang pembanding menunjukkan
Ph.D., HNC, menjalani pengalaman rasa takut yang
FAAN. 2016) venipuncture atau jauh lebih kecil,
perawatan seperti yang
standar dinilai
dengan tabel oleh CLS dan
angka acak orang tua,
selama
venipuncture
mereka daripada
anak-anak yang
menerima
perawatan.

Pengaruh dekapan Untuk Randomiz Terdiri dari 30 Dari hasil


keluarga dan posisi menganalisis e anak usia penelitian ini
duduk terhadap pengaruh Controlle prasekolah menunjukan
distress anak saat intervensi d Trial dan usia bahwa ada
dilakukan dekapan (RCT) sekolah pengaruh
pemasangan infus. keluarga dan yaitu dekapan
(lestari Budi posisi duduk kelompok keluarga dan
Kustati, 2013) terhadap distress kontrol pemberian posisi
anak saat dan duduk terhadap
dilakukan intervensi distress anak
pemasangan
Position to avoid distress during yang dilakukan
infus pemasangan
infus (p: 0,025).
Dekapan dan

6
pemberian posisi
duduk pada anak
yang dilakukan
pemasangan
infus dapat
diterapkan
sebagai salah
satu intervensi
keperawatan
untuk
menurunkan
distress anak
usia prasekolah
dan usia
sekolah.
Pengaruh Parental Untuk Randomiz Terdiri dari 17 Dari hasil
Holding Terhadap menganalisis e orang penelitian ini
Distres Anak pengaruh Controlle responden. menunjukan
Selama Prosedur intervensi d Trial bahwa perbedaan
Insertion Intra Vena pengaruh (RCT) Skor face
(IV) di RSUD parental holding yaitu dikelompok
Dr.Adnan WD terhadap distres kelompok kontrol dan
Payakumbuh Tahun anak selama kontrol kelompok
(Yulia Sari Indah, prosedur dan intervensi
2019) insertion intra intervensi sebanyak 1,059
vena (IV) dan skor perilaku
dikelompok
kontrol dan
kelompok
intervensi
sebanyak 0,941.
Hasil uji statistik
didapatkan p
value 0,000
(face) 0,000
(perilaku) maka
dapat
disimpulkan
adanya
Perbedaan Skor
Distress dengan
kelompok
kontrol dan
dengan

7
kolompok
intervensi

Terapi dekapan atau yang dikenal dengan Parental holding adalah menahan
fisik anak setidaknya dua orang untuk membantu anak mengatasi perilaku kehilangan
kontrol untuk mendapatkan kembali kontrol emosi yang kuat. Terapi ini juga dapat
mengontrol distress yang terjadi pada anak-anak yang akan dilalukan prosedur
pemasangan infus. Pada masing-masing artikel yang diteliti memiliki perbedaan,
perbedaan itu terlihat dari jumlah sampelnya, metode pengambilan sampel, dan usia
dari anak yang diberikan intervensi. Namun pada intinya studi yang dilakukan
membuktikan bahwa adanya pengaruh dekapan dan posisi duduk orang tua/keluarga
terhadap distress anak saat akan dilakukan prosedur tindakan pemasangan infus.
Laurie A. Sparks, PhD at al (2007) melakukan pembuktian dalam sebuah
penelitiannya bahwa memengang anak dan posisi tegak berpengaruh pada anak yang
akan diberikan suatu tindakan prosedur medis dengan nilai p-value (p= 0.000).
Sementara itu penelitian dari M. Hai Zcetin, at al (2011) yang melakukan penelitian
dengan tujuan untuk menentukan apakah kehadiran orang tua dapat mengubah
toleransi rasa sakit dan kesulitan pada anak-anak yang akan dilakukan prosedur
medis, mendapatkan hasil nilai p-value (p= 0.005). Penelitian Lestari Budi Kustati,
(2013) juga menemukan hal yang sama dimana pemberian dekapan dan posisi duduk
pada anak yang akan dilakukan prosedur pemasangan infus berpengaruh terhadap
distress yang dialami seorang anak dengan hasil nilai p-value (p= 0.025). Penelitian
yang dilakukan oleh Yulia Sari Indah, (2019) mengemukakan bahwa terdapat pengaruh
Parental Holding Terhadap Distres Anak Selama Prosedur Insertion Intra Vena (IV)
dimana nilai dari p-value (p= 0.025). Penelitian Kim Cavender, M.Ed at al pada
tahun (2016) membuktikan bahwa terdapat efektivitas posisi orangtua/keluarga dan
gangguan pada rasa sakit, ketakutan, dan kesulitan pasien anak yang menjalani
prosedur tindakan dengan hasil niali p-value (p= 0.001).
C. PEMBAHASAN

8
Terapi dekapan atau lebih dikenal dengan Parental holding merupakan
penggunaaan posisi yang nyaman, aman, dan temporer yang memberikan kontak fisik
yang erat dengan orang tua atau keluarga yang dipercaya (Hockenbery & Wilson,
2012). Terapi dekapan ini menjadi salah satu intervensi yang bisa diterapkan di
instalasi gawat darurat (IGD) dengan tujuan membantu anak dengan mengijinkan
mereka mengelola atau mengatasi prosedur yang menyakitkan dengan mudah dan
efektif.
Terapi dekapan ini sudah banyak dipakai oleh beberapa peneliti dan memiliki
fungsi yang amat penting dalam mengelola distress pada anak-anak saat akan
dilakukan prosedur medis. Stephens et al. (2000) mempresentasikan model perawatan
untuk anak-anak yang menjalani pemasangan IV. Seiring dengan persiapan orang tua
dan anak yang memadai, dorongan orang tua untuk berpartisipasi, dan penggunaan
ruang perawatan untuk pemasangan IV, maka mereka merekomendasikan agar anak
duduk dan di peluk orang tua/keluarga selama prosedur berlangsung. Terdapat
beberapa variasi posisi dapat digunakan, tergantung kenyamanan dari orang
tua/keluarga dan anak tersebut.
Hasil penelitian dalam literature review ini mendapatkan bahwa dekapan
keluarga dan posisi duduk yang dilakukan pada anak saat akan diberikan prosedur
medis yang dilakukan memberikan dampak positif dalam mengontrol distress pada
anak-anak. Namun pada beberapa penelitian ini juga terdapat perbedaan dalam
pemberian intervensi, dimana ada yang memberikan langsung kedua intervensi
tersebut, ada juga yang hanya memberikan salah satu intervensi. Misalnya pada jurnal
internasional yang diteliti oleh Kim Cavender, M.Ed pada tahun 2016, penelitian ini
hanya memberikan intenvensi posisi duduk untuk mengontrol distress pada anak yang
akan dilakukan prosedur medis sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Laurie A. Sparks, PhD pada tahun 2007, memberikan kedua intervensi dengan
memberikan pelukan/dekapan dan posisi duduk untuk mengurangi kecemasan pada
anak saat akan dilakukan prosedur medis. Semua studi yang dianalisis pada penelitian
ini telah membuktikan bahwa terapi dekapan dan posisi duduk sangat efektif dalam

9
mengatasi masalah distress pada anak saat akan dilakukan pemasangan
infus/prosedur medis lainnya.
Dalam penatalaksanaan terapi dekapan dan posisi duduk harus dilakukan
dengan cara yang benar sehingga dapat menimbulkan hasil yang diharapkan. Salah
satu penelitian yang dianalisis pada literature review ini menjelaskan tatacara
melakukan terapi dekapan atau Parental holding pada anak-anak yang akan
dilakukan satu prosedur medis. Pertama anak didekap/dipeluk dan duduk posisi
badan anak menghadap ke ibu dimana dada anak ketemu sejajar dengan dada ibu,
kedua tangan ibu yang satunya diletakkan tepat dibelakan anak (tujuannya untuk
memberikan ketenangan dan tahanan pada anak saat akan dilakukan prosedur
tindakan) dan yang terakhir saat akan laksanakan tindakan prosedur ibu dianjurkan
untuk memberikan dukungan dan ketenangan pada anak dengan cara bercerita,
menenangkan, mengelus anak untuk mengalihkan perhatian anak dari prosedur yang
akan dilakukan.
Menurut Royal College of Nursing (2010) dalam memberikan intervensi ini
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan yaitu mendekap harus seijin anak,
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada orang tua/ keluarga, membuat
kesepakatan antara perawat dan keluarga, adanya kebijakan yang diperlukan pada
saat dilakukan terapi mendekap sebagai pembatasan fisik, adanya kepercayaan diri
dari tenaga kesehatan yang terlatih dan aman, tepat dalam melakukan pembatasan
fisik dan mendekap pada anak.

Implikasi Terhadap Praktik Keperawatan


Telah jelas dalam UU No. 38 tahun 2014 tentang praktik keperawatan tugas
utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan. Standar asuhan
keperawatan adalah memenuhi kebutuhan dasar klien yang terganggu. Perkembangan
ilmu pengetahuan menuntut tenaga keperawatan untuk memberikan intervensi
berdasarkan bukti ilmiah. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan penggunaan evidence based practice (EBP) dalam memberikan asuhan

10
keperawatan. Sampai saat ini belum ada ketentuan posisi yang nyaman untuk
tindakan pemasangan infus terhadap distress yang ditimbulkan pada anak-anak. Oleh
karena itu perlu dicari alternatif prosedur lain untuk membuat lebih nyaman saat anak
dilakukan pemasangan infus salah satunya adalah pemberian dekapan dan posisi
duduk. Terapi dekapan dan posisi duduk ini merupakan salah satu tindakan non-
farmakologi. Hasil systematic review ini telah membuktikan pengaruh dari terapi
dekapan dan posisi duduk terhadap anak yang sakan dilakukan prosedur medis,
sehingga terapi dekapan ini direkomendasikan untuk dilakukan oleh perawat dalam
melaksanakan tugasnya dipelayanan keperawatan terutama pada pasien anak-anak.
D. KESIMPULAN
Dampak dari dekapan keluarga terutama orang tua dan posisi duduk dapat
mempengaruhi distres pada anak saat dilakukan pemasangan infus dimana dapat
meminimalisir atau mengurangi distress pada anak. Selain dekapan dan posisi duduk,
para medis keluarga yang paling dekat dengan anak akan melakukan distraksi atau
pengalihan seperti bercerita, menenangkan, mengelus anak untuk mengalihkan
perhatian anak dari prosedur yang akan dilakukan. Terapi dekapan ini akan efektif
jika dilakukan denga cara yang benar.

DAFTAR PUSTAKA
Amy, P. M.,Cline, R. J. W., Foster, T. S. 2007. Parents’ Interpersonal Distance and
Touch Behavior and Child Pain and Distress during Painful Pediatric
Oncology Procedures. Original Paper. J Nonverbal Behav (2007) 31:79–97.
http://10919_2007_23_31_2-web

Budi, L. K. 2013. Dampak Dekapan Keluarga Dan Pemberian Posisi Duduk


Terhadap Distress Anak Saat Dilakukan Pemasangan Infus. Universitas

11
Indonesia diakses pada tanggal 05/06/2020 url: http://lib.ui.ac.id/detail.jsp?
id=20335907

Colak, E., Ozcetin, M., Suren, M., Karaaslan, E., Kaya, Z., Guner, O. 2011. Effects
Of Parent's Presence On Pain Tolerance In Children During Venipuncture: A
Randomised Controlled Trial. Original Articles. HK J Paediatr (new series)
2011;16:247-252. http://e-resources.perpusnas.go.id:2072/eds/results
2020.06.07

Hollon, C. E., Guzzetta, C.E., Goff, D. M., Cavender, K. M.Ed. 2016. Parents’
Positioning and Distracting Children During Venipuncture.
https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0898010104263306

Sari, Y.I. 2019. Pengaruh Parental Holding Terhadap Distres Anak Selama Prosedur
Insertion Intra Vena (IV) Rsud Dr.Adnan Wd Payakumbuh Tahun 2019. Di
akses Pada Tanggal 05/06/2020 Url: http://repo.stikesperintis.ac.id/

Purnamawati, T. 2016. Optimalisasi Intervensi Dekapan Keluarga Dan Posisi Duduk


Saat Pemasangan Infus Untuk Memenuhi Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit.
Tersedia dari repositori Universitas Indonesia diakses pada tanggal 05/06/2020
url: http://www.lib.ui.ac.id/

Luhman, J. MD., Setlik, J. MD., Sparks, L. A. PhD. 2007. Parental Holding and
Positioning to Decrease IV Distress in Young Children: A Randomized
Controlled Trial. Journal of Pediatric Nursing, Vol 22, No 6.
https://doi:10.1016/j.pedn.2007.04.010

Mustafa. T. A., Abdelkader. R. H., Shoqirat. N., Obeidat. H. 2016. The Effect of
Parental Presence in Decreasing Pain Level for Children during Venipuncture.
Pyrex Journal of Nursing and Midwifery. Vol 2 (3) pp.12-19 October, 2016.
https://www.pyrexjournals.org/pjnm/abstract/2016/october/Abdelkader-et-
al.php ISSN: 2985- 878X

12

Anda mungkin juga menyukai