Oleh :
PUJI ASTUTI
NIM. 15142014094177
Disusun oleh :
PUJI ASTUTI
NIM. 15142014094177
Telah dipertahankan di Depan dewan penguji dan diterima untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada program studi keperawatan S1 STIKES Harapan Bangsa
Purwokerto
Dewan penguji :
Mengesahkan
Ka. Prodi Keperawatan S1
STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
Abstrak
Hiperkolesterol merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia. Kolesterol dapat
menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri sehingga lubang pembuluh darah
menyempit, proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah koroner yang fungsinya
memberi oksigen ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya oksigen ini akan menyebabkan otot
jantung menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung, bahkan kematian. Oleh karena itu perlu
diberikan intervensi khusus untuk mengatasi hiperkolesterol seperti melakukan senam tera.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar
kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterolemia di Puskesmas Kutasari Kabupaten purbalingga.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest
design. Jumlah sampel adalah 16 orang dengan usia 60-74 tahun. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini akan menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan teknik total
sampling. Data yang diperoleh berdistribusi normal, uji statistik yang digunakan adalah paired
sample t-test dengan hasil p-value 0,000 atau <0,05 yang berarti ada pengaruh senam tera terhadap
penurunan kadar kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterol di Puskesmas Kutasari. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ada pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar kolesterol pada lansia
dengan hiperkolesterol di Puskesmas Kutasari. Senam tera juga dapat dijadikan pilihan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan para lansia.
2016).
Menua adalah suatu proses
Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh
menghilangnya secara perlahan-lahan
terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol High
kemampuan jaringan untuk melakukan
Density Lipoprotein (HDL) yang biasa
fungsinya dalam memenuhi kebutuhan dalam
disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol
hidup. Menua ditandai dengan kulit yang
Low Density Lipoprotein (LDL) yang biasa
mengendur, rambut yang memutih,
disebut dengan kolesterol jahat. Kolesterol
penurunan pendengaran, penglihatan yang
LDL akan menumpuk pada dinding
menjadi semakin buruk, sensivitas emosi.
pembuluh darah arteri koroner yang
Proses menua merupakan proses yang terus
menyebabkan penyumbatan, karena itu LDL
menerus (berlanjut) secara alamiah (Priyoto,
disebut sebagai kolesterol jahat.
2015)
Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan
Hiperkolesterol merupakan salah satu
penebalan dinding pembuluh darah arteri
masalah yang sering dialami oleh lansia,
sehingga lubang pembuluh darah menyempit;
kolesterol adalah suatu zat lemak yang
proses ini disebut aterosklerosis.
beredar di dalam darah, berwarna kekuningan
Penyempitan pembuluh darah koroner yang
dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh
fungsinya memberi oksigen ke jantung
hati dan sangat diperlukan oleh tubuh.
menjadi berkurang. Kurangnya oksigen ini
Kolesterol termasuk golongan lipid yang
akan menyebabkan otot jantung menjadi
tidak terhidrolisis dan merupakan sterol
lemah, sakit dada, serangan jantung, bahkan
utama dalam jaringan tubuh manusia.
kematian (Anies, 2016).
Kolesterol mempunyai makna penting karena
Perubahan kadar kolesterol dalam darah
merupakan unsur utama dalam lipoprotein
seseorang dapat diketahui melalui uji
plasma dan membran plasma serta menjadi
laboratorium. Uji laboratorium dilakukan
oleh tenaga medis. Setiap orang mempunyai pernapasan melalui pemusatan pemikiran
kadar kolesterol yang berbeda tergantung yang dilaksanakan secara teratur, serasi,
oleh beberapa faktor. Faktor pola aktivitas benar dan berkesinambungan. Senam ini
seseorang, aktivitas fisik yang tidak ada atau bersumber dari senam pernapasan Tai Chi
kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor yaitu senam yang mempunyai dasar olah
risiko independent untuk penyakit kronis, dan pernapasan yang dipadukan seni bela diri,
terapi aktivitas juga dilakukan untuk Senam Tera bukan saja mempunyai manfaat
mencegah dan menurunkan kadar kolesterol pengobataan (kuratif) tetapi juga besifat
yang tinggi. Selain itu terapi aktivitas juga pencegahan (preventif) dan mempunyai sifat
ekonomis dan mudah dilakukan. Terapi penyembuhan sakit, selain itu senam tera
aktivitas terbukti secara alamiah bermanfaat juga dapat memperbaiki dan meningkatkan
terapi farmakologis tidak bisa diberikan Senam tera menggunakan gerakan yang
(Depkes, 2013). Salah satu terapi aktivitas halus tidak terlalu berat sehingga lebih cocok
yang sesuai untuk lansia adalah Senam Tera. untuk peserta lansia. Senam tera bertujuan
latihan fisik dan mental, memadukan gerakan fungsi jantung dan peredaran darah, sistem
bagian-bagian tubuh dengan teknik dan irama pernafasan, sistem susunan syaraf,
pencernaan makanan, kelenjar endokrin, group pretest-posttest design yaitu suatu
kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan otot rancangan penelitian yang dilakukan dengan
dan sendi, keseimbangan dan koordinasi dan satu kelompok yang diberi perlakuan
proses metabolisme (Tim Evaluasi Senam tertentu, kemudian diobservasi sebelum dan
Tera Indonesia, 1987). Sehingga diharapkan sesudah perlakuan totalnya (Supardi, 2013).
senam tera dapat mengontrol sistem Sebelum melakukan Senam Tera, lansia
peredaran darah dan menurunkan kadar diukur kadar kolesterol totalnya (pretest) lalu
hiperkolesterolemia dan nantinya lansia dapat diukur kembali (posttest) kadar kolesterol
sama atau sendiri. Menurut Sutanto (2010), kutasari kabupaten purbalingga dengan
olah raga yang dilakukan secara teratur akan Pengambilan data dilakukan pada tanggal 16
HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL. September 2017. Senam tera dilakukan
dilakukan senam tera nilai sig sebesar 0,768. kardiovaskuler baik secara struktural
Dari hasil uji normalitas data yang dilakukan maupun fisiologi, selain itu juga
didapatkan data terdistribusi normal dengan dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya
adalah apabila data yang dikumpulkan dari hiperkolesterolemia yaitu yang disebut
Hasil analisa data kadar kolesterol permukaan membran sel tubuh. Bila
sebelum dan sesudah senam tera. reseptor ini tidak ada, hati tidak dapat
sebelum dilakukan senam tera dengan kembali kolesterol yang normal ke sel–sel
rata-rata (mean) nilai kolesterol 240 mg/dl hati, mesin kolesterol didalam sel hati
sedangkan untuk nilai maksimum 271 akan terus membentuk kolesterol baru
mg/dl dan nilai minimum 217 mg/dl tanpa batas, tidak lagi memberi respon
dengan standar deviasi 17,72710. Hal ini terhadap penghambatan umpan balik
akibat terlalu banyaknya kolesterol berolahraga seperti senam tera akan
dalam plasma juga akan meningkatkan menurunkan kadar kolesterol darah lansia.
(VLDL) oleh hati, yang melibatkan lansia melakukan gerakan senam dengan
2. Kadar kolesterol darah sesudah diberikan keterbatasan gerak karena usia. Lansia
kolesterol darah sesudah senam tera, pada kolesterol darah lebih banyak
rata-rata sebesar 201,5 mg/dl dengan nilai melakukan gerakan senam maksimal.
maksimum 241 mg/dl dan nilai minimum Peningkatan kadar kolesterol darah
170 mg/dl dengan standar deviasi pada lansia salah satunya dapat diatasi
Wulandari (2011) bahwa salah satu faktor senam tera 4 kali selama 2 minggu sesuai
dengan olahraga maka pembuluh darah gerakan yang dinamis, mudah dilakukan,
pembuluh darah yang belum terbuka akan serta beban yang rendah, selain itu juga
terbuka sehingga aliran darah ke sel dan membantu tubuh agar tetap bugar dan
jaringan meningkat karena saat tetap segar karena dapat melatih tulang
menjadi kuat, mendorong jantung bekerja akan terdistribusi secara merata keseluruh
tubuh. Senam ini dapat membentuk dan tubuh. Selain itu dengan peningkatan
mengoreksi sikap dan gerak serta pompa darah dalam pembuluh darah juga
penyesuaian kesehatan jasmani terutama kuat dan lentur. Otot paru-paru juga ikut
kehidupan di lanjut usia (Arumdati, mengembang lebih baik dan oksigen yang
Hasil uji dependent samplet-test (uji Oksigen yang terikat dalam paru paru
paired sample t-test) di atas didapatkan p- akan dibawa ke dalam jantung melalui
value = 0,000 < 0,05 untuk kadar atrium kiri dan di lanjutkan ke ventikel
disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar tubuh. Seluruh organ tubuh akan
menjadi energi sehingga mudah dibakar. Selain itu peredaran darah yang baik akan
memompa darah secara bertahap. Darah pada kebugaran lansia (Anies, 2016).
Salah satu cara untuk menurunkan Pada penelitian ini dapat disimpulkan
kadar kolesterol darah yaitu olahraga. bahwa ada pengaruh senam tera terhadap
Semakin lama latihan olahraga dapat penurunan kadar kolesterol darah pada lansia
berolahraga sangat kuat sehingga otot Saran dalam penelitian ini adalah
berkontraksi lebih sedikit daripada otot sarana kesehatan berupa senam tera dan
Berdasarkan hasil penelitian ini bila pengetahuan dalam hal penelitian tentang
sebelumnya tentang olahraga (senam tera) lansia sehingga mampu diterapkan dalam
pada lansia cukup efektif dalam 3. Dengan penelitian ini diharapkan lansia
membuat perasaan bahagia dan memicu rumah sebagai olah raga rutin untuk dapat
keluarnya hormon endorphin yang bisa mengontrol kadar kolesterol darah pada
penelitian ini didapatkan p-value = 0,000 4. Penelitian selanjutnya dapat melihat atau
Eriyanti, E., Widodo A., dan Jadmiko Nugroho dan Wahjudi H. (2008)
AW. (2016) Pengaruh Senam Keperawatan Gerontik dan
Tera Terhadap Penurunan Geriatrik. Jakarta : EGC.
Tekanan Darah Pada Lansia
Dengan Hipertensi Di Nugroho. (2008) Metode Statistika
Posyandu Lansia Kelurahan Nonparametrik. Bengkulu :
Pabelan Kartasura. Skripsi UNIB Press.
thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Parwati, Ni Made;dkk. (2013) Senam
Tera Indonesia Meningkatkan
Hidayat, A.A. (2009) Metode Penelitian Kebugaran Jantung Paru
Keperawatan dan Teknik Lansia Di Panti Werdha
Wana Seraya Denpasar. Wijayakusuma, Hembing. (2008)
Public Healt And Preventive Ramuan Herbal Penurun
Medicine Archive. Vol. 1, Kolesterol. Jakarta : Pustaka
No.1: 1-6. Bunda.