Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN KADAR


KOLESTEROL PADA LANSIA DENGAN
HIPERKOLESTEROLEMIA DI PUSKESMAS KUTASARI
KABUPATEN PURBALINGGA

Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan pendidikan Strata I


Keperawatan di STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

Oleh :

PUJI ASTUTI
NIM. 15142014094177

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2017
HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN KADAR


KOLESTEROL PADA LANSIA DENGAN
HIPERKOLESTEROLEMIA DI PUSKESMAS KUTASARI
KABUPATEN PURBALINGGA

Disusun oleh :
PUJI ASTUTI
NIM. 15142014094177

Telah dipertahankan di Depan dewan penguji dan diterima untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada program studi keperawatan S1 STIKES Harapan Bangsa
Purwokerto

Pada hari : Jumat

Tanggal : 15 Desember 2017

Dewan penguji :

1. Penguji I : Siti Haniyah.,S.Kep.Ns, M.Kep

2. Penguji II : Tri Sumarni, S.Kep, Ners, M.Kep

3. Penguji III : Tophan Heri Wibowo, S.Kep, Ns, MAN

Mengesahkan
Ka. Prodi Keperawatan S1
STIKES Harapan Bangsa Purwokerto

Ririn Isma Sundari., S.Kep,Ns., M.Kep


NIK. 109304120688
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

Skripsi, Desember 2017


Puji Astuti, Tri Sumarni, Tophan Heri Wibowo
Pengaruh Senam Tera Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Lansia Dengan
Hiperkolesterolemia Di Puskesmas Kutasari Kabupaten Purbalingga 2017

Abstrak

Hiperkolesterol merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia. Kolesterol dapat
menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri sehingga lubang pembuluh darah
menyempit, proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah koroner yang fungsinya
memberi oksigen ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya oksigen ini akan menyebabkan otot
jantung menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung, bahkan kematian. Oleh karena itu perlu
diberikan intervensi khusus untuk mengatasi hiperkolesterol seperti melakukan senam tera.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar
kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterolemia di Puskesmas Kutasari Kabupaten purbalingga.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest
design. Jumlah sampel adalah 16 orang dengan usia 60-74 tahun. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini akan menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan teknik total
sampling. Data yang diperoleh berdistribusi normal, uji statistik yang digunakan adalah paired
sample t-test dengan hasil p-value 0,000 atau <0,05 yang berarti ada pengaruh senam tera terhadap
penurunan kadar kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterol di Puskesmas Kutasari. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ada pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar kolesterol pada lansia
dengan hiperkolesterol di Puskesmas Kutasari. Senam tera juga dapat dijadikan pilihan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan para lansia.

Kata kunci : senam tera, hiperkolesterol, lansia.


PENDAHULUAN prekursor sejumlah senyawa steroid (Anies,

2016).
Menua adalah suatu proses
Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh
menghilangnya secara perlahan-lahan
terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol High
kemampuan jaringan untuk melakukan
Density Lipoprotein (HDL) yang biasa
fungsinya dalam memenuhi kebutuhan dalam
disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol
hidup. Menua ditandai dengan kulit yang
Low Density Lipoprotein (LDL) yang biasa
mengendur, rambut yang memutih,
disebut dengan kolesterol jahat. Kolesterol
penurunan pendengaran, penglihatan yang
LDL akan menumpuk pada dinding
menjadi semakin buruk, sensivitas emosi.
pembuluh darah arteri koroner yang
Proses menua merupakan proses yang terus
menyebabkan penyumbatan, karena itu LDL
menerus (berlanjut) secara alamiah (Priyoto,
disebut sebagai kolesterol jahat.
2015)
Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan
Hiperkolesterol merupakan salah satu
penebalan dinding pembuluh darah arteri
masalah yang sering dialami oleh lansia,
sehingga lubang pembuluh darah menyempit;
kolesterol adalah suatu zat lemak yang
proses ini disebut aterosklerosis.
beredar di dalam darah, berwarna kekuningan
Penyempitan pembuluh darah koroner yang
dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh
fungsinya memberi oksigen ke jantung
hati dan sangat diperlukan oleh tubuh.
menjadi berkurang. Kurangnya oksigen ini
Kolesterol termasuk golongan lipid yang
akan menyebabkan otot jantung menjadi
tidak terhidrolisis dan merupakan sterol
lemah, sakit dada, serangan jantung, bahkan
utama dalam jaringan tubuh manusia.
kematian (Anies, 2016).
Kolesterol mempunyai makna penting karena
Perubahan kadar kolesterol dalam darah
merupakan unsur utama dalam lipoprotein
seseorang dapat diketahui melalui uji
plasma dan membran plasma serta menjadi
laboratorium. Uji laboratorium dilakukan
oleh tenaga medis. Setiap orang mempunyai pernapasan melalui pemusatan pemikiran

kadar kolesterol yang berbeda tergantung yang dilaksanakan secara teratur, serasi,

oleh beberapa faktor. Faktor pola aktivitas benar dan berkesinambungan. Senam ini

seseorang, aktivitas fisik yang tidak ada atau bersumber dari senam pernapasan Tai Chi

kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor yaitu senam yang mempunyai dasar olah

risiko independent untuk penyakit kronis, dan pernapasan yang dipadukan seni bela diri,

secara keseluruhan diperkirakan yang di Indonesia dikombinasikan dengan

menyebabkan kematian secara global gerak peregangan dan persendian jadilah

(Sutanto, 2010). sebagai olah raga kesehatan. "Tera" berasal

Selain pengobatan farmakologis, dari kata "terapi" yang mempunyai arti

pengobatan non farmakologis dengan cara penyembuhan/pengobatan. Dalam praktik

terapi aktivitas juga dilakukan untuk Senam Tera bukan saja mempunyai manfaat

mencegah dan menurunkan kadar kolesterol pengobataan (kuratif) tetapi juga besifat

yang tinggi. Selain itu terapi aktivitas juga pencegahan (preventif) dan mempunyai sifat

ekonomis dan mudah dilakukan. Terapi penyembuhan sakit, selain itu senam tera

aktivitas terbukti secara alamiah bermanfaat juga dapat memperbaiki dan meningkatkan

dan dapat dikombinasikan dengan kondisi serta fungsi jantung dan

pengobatan farmakologis sebagai pelengkap memperlancar peredaran darah (Tim Evaluasi

pelayanan kesehatan atau pengganti bila Senam Tera Indonesia, 1987).

terapi farmakologis tidak bisa diberikan Senam tera menggunakan gerakan yang

(Depkes, 2013). Salah satu terapi aktivitas halus tidak terlalu berat sehingga lebih cocok

yang sesuai untuk lansia adalah Senam Tera. untuk peserta lansia. Senam tera bertujuan

Senam Tera Indonesia merupakan memperbaiki dan meningkatkan kondisi dan

latihan fisik dan mental, memadukan gerakan fungsi jantung dan peredaran darah, sistem

bagian-bagian tubuh dengan teknik dan irama pernafasan, sistem susunan syaraf,
pencernaan makanan, kelenjar endokrin, group pretest-posttest design yaitu suatu

kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan otot rancangan penelitian yang dilakukan dengan

dan sendi, keseimbangan dan koordinasi dan satu kelompok yang diberi perlakuan

proses metabolisme (Tim Evaluasi Senam tertentu, kemudian diobservasi sebelum dan

Tera Indonesia, 1987). Sehingga diharapkan sesudah perlakuan totalnya (Supardi, 2013).

senam tera dapat mengontrol sistem Sebelum melakukan Senam Tera, lansia

peredaran darah dan menurunkan kadar diukur kadar kolesterol totalnya (pretest) lalu

kolesterol pada lansia dengan di beri perlakuan (Senam Tera) kemudian

hiperkolesterolemia dan nantinya lansia dapat diukur kembali (posttest) kadar kolesterol

melakukan senam tera secara teratur totalnya.

dirumah, baik dilakukan secara bersama- Penelitan ini dilakukan di puskesmas

sama atau sendiri. Menurut Sutanto (2010), kutasari kabupaten purbalingga dengan

olah raga yang dilakukan secara teratur akan Pengambilan data dilakukan pada tanggal 16

membantu meningkatkan kadar kolesterol September 2017 sampai dengan 23

HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL. September 2017. Senam tera dilakukan

selama 4 kali sesuai dengan kesepakan


TUJUAN PENELITIAN
peserta senam. Teknik pengambilan sampel
Penelitian ini bertujuan untuk
dalam penelitian ini akan menggunakan
mengetahui pengaruh senam tera terhadap
teknik Nonprobability sampling dengan
penurunan kadar kolesterol pada lansia
teknik sampling total.
dengan hiperkolesterolemia di kegiatan
Uji normalitas yang digunakan adalah
Prolanis Puskesmas Kutasari.
Shapiro-Wilk dikarenakan sampel (n) < 50.
METODE PENELITIAN Jika data terdistribusi normal maka

menggunakan mean dan standar deviasi.


Jenis penelitian ini adalah eksperimen
Hasil uji normalitas sebelum senam tera
dengan menggunakan desain penelitian One
didapatkan nilai sig sebesar 0,231. bisa disebabkan karena proses penuaan

Sedangkan hasil uji normalitas sesudah maka terjadi perubahan sistem

dilakukan senam tera nilai sig sebesar 0,768. kardiovaskuler baik secara struktural

Dari hasil uji normalitas data yang dilakukan maupun fisiologi, selain itu juga

didapatkan data terdistribusi normal dengan dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya

hasil >0,05. hidup dan pola makan lanjut usia (Anies,

Uji T merupakan uji statistik yang 2016).

membandingkan mean dua kelompok data Menurut Murray (2009), faktor

(Sugiyono, 2011). Penggunaan paired t test genetik dapat mempengaruhi tejadinya

adalah apabila data yang dikumpulkan dari hiperkolesterolemia yaitu yang disebut

dua sampel yang berhubungan, artinya bahwa dengan hiperkolesterolemia familial.

satu sampel akan mempunyai dua data pre- Hiperkolesterolemiafamilial merupakan

post test. suatu penyakit herediter dimana seseorang

mewarisi gen–gen perusak pembentuk


HASIL DAN PEMBAHASAN
reseptor lipoprotein densitas rendah pada

Hasil analisa data kadar kolesterol permukaan membran sel tubuh. Bila

sebelum dan sesudah senam tera. reseptor ini tidak ada, hati tidak dapat

1. Kadar kolesterol darah sebelum diberikan mengabsorbsi intermediate-density

senam tera lipoprotein atau lipoprotein densitas

Kadar kolesterol darah meningkat rendah. Tanpa adanya pengembalian

sebelum dilakukan senam tera dengan kembali kolesterol yang normal ke sel–sel

rata-rata (mean) nilai kolesterol 240 mg/dl hati, mesin kolesterol didalam sel hati

sedangkan untuk nilai maksimum 271 akan terus membentuk kolesterol baru

mg/dl dan nilai minimum 217 mg/dl tanpa batas, tidak lagi memberi respon

dengan standar deviasi 17,72710. Hal ini terhadap penghambatan umpan balik
akibat terlalu banyaknya kolesterol berolahraga seperti senam tera akan

plasma. merangsang kerja saraf simpatis dan

Kenaikan kadar asam lemak bebas di parasimpatis yang akhirnya dapat

dalam plasma juga akan meningkatkan menurunkan kadar kolesterol darah lansia.

sekresi VeryLow Density Lipoprotein Berdasarkan penelitian ini didapatkan

(VLDL) oleh hati, yang melibatkan lansia melakukan gerakan senam dengan

keluaran triasigliserol dan kolesterol maksimal dengan yang tidak melakukan

tambahan ke dalam sirkulasi darah gerakan senam secara maksimal terdapat

(Murray, 2009). perbedaan diantara keduanya disebabkan

2. Kadar kolesterol darah sesudah diberikan keterbatasan gerak karena usia. Lansia

senam tera yang melakukan gerakan senam dengan

Berbeda halnya dengan kadar maksimal mengalami penurunan kadar

kolesterol darah sesudah senam tera, pada kolesterol darah lebih banyak

penelitian ini diperoleh nilai kolesterol dibandingkan lansia yang tidak

rata-rata sebesar 201,5 mg/dl dengan nilai melakukan gerakan senam maksimal.

maksimum 241 mg/dl dan nilai minimum Peningkatan kadar kolesterol darah

170 mg/dl dengan standar deviasi pada lansia salah satunya dapat diatasi

20,26491. Menurut Mumpuni dan dengan kegiatan latihan fisik berupa

Wulandari (2011) bahwa salah satu faktor senam tera 4 kali selama 2 minggu sesuai

yang berpengaruh adalah olahraga, kesepakatan peserta. Senam ini memiliki

dengan olahraga maka pembuluh darah gerakan yang dinamis, mudah dilakukan,

mengalami pelebaran (vasodilatasi), serta menimbulkan rasa gembira dan semangat

pembuluh darah yang belum terbuka akan serta beban yang rendah, selain itu juga

terbuka sehingga aliran darah ke sel dan membantu tubuh agar tetap bugar dan

jaringan meningkat karena saat tetap segar karena dapat melatih tulang
menjadi kuat, mendorong jantung bekerja akan terdistribusi secara merata keseluruh

optimal dan membantu menghilangkan pembuluh darah dalam tubuh sehingga

radikal bebas yang berkeliaran didalam menguatkan seluruh otot-otot dalam

tubuh. Senam ini dapat membentuk dan tubuh. Selain itu dengan peningkatan

mengoreksi sikap dan gerak serta pompa darah dalam pembuluh darah juga

memperlambat proses degenerasi karena akan mencegah penumpukan lemak LDL

perubahan usia, serta mempermudah sehingga dinding pembuluh darah menjadi

penyesuaian kesehatan jasmani terutama kuat dan lentur. Otot paru-paru juga ikut

kesehatan kardiovaskuler dalam adaptasi menguat, sehingga volume paru-paru

kehidupan di lanjut usia (Arumdati, mengembang lebih baik dan oksigen yang

2009). masuk keparu-paru akan lebih maksimal.

Hasil uji dependent samplet-test (uji Oksigen yang terikat dalam paru paru

paired sample t-test) di atas didapatkan p- akan dibawa ke dalam jantung melalui

value = 0,000 < 0,05 untuk kadar atrium kiri dan di lanjutkan ke ventikel

kolesterol darah, dengan demikian dapat kiri untuk didistribusikan ke seluruh

disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar tubuh. Seluruh organ tubuh akan

kolesterol darah antara sebelum dan mendapatkan oksigen secara merata

sesudah dilakukan senam tera. sehingga merangsang peningkatan HDL

Olahraga seperti senam tera dapat yang berfungsi untuk mengangkut

meningkatkan pemompaan darah, kolesterol dalam darah dan mencegah

metabolisme tubuh merubah makanan penumpukan LDL dalam pembuluh darah.

menjadi energi sehingga mudah dibakar. Selain itu peredaran darah yang baik akan

Gerakan dalam senam tera berpengaruh meningkatkan metabolisme dan

pada peningkatan kekuatan jantung dalam menghasilkan energi yang berpengaruh

memompa darah secara bertahap. Darah pada kebugaran lansia (Anies, 2016).
Salah satu cara untuk menurunkan Pada penelitian ini dapat disimpulkan

kadar kolesterol darah yaitu olahraga. bahwa ada pengaruh senam tera terhadap

Semakin lama latihan olahraga dapat penurunan kadar kolesterol darah pada lansia

melemaskan pembuluh-pembuluh darah. dengan hiperkolesterolemia di Puskesmas

Otot jantung pada orang yang rutin kutasari.

berolahraga sangat kuat sehingga otot Saran dalam penelitian ini adalah

jantung pada individu tersebut 1. Sebaiknya institusi kesehatan memberikan

berkontraksi lebih sedikit daripada otot sarana kesehatan berupa senam tera dan

jantung individu yang jarang berolahraga diadakan 2 kali dalam seminggu.

yang akhirnya dapat menurunkan kadar 2. Diharapkan dapat menciptakan generasi

kolesterol darah. penerus yang dapat mengembangkan ilmu

Berdasarkan hasil penelitian ini bila pengetahuan dalam hal penelitian tentang

dibandingkan dengan penelitian status kesehatan komunitas terutama pada

sebelumnya tentang olahraga (senam tera) lansia sehingga mampu diterapkan dalam

dengan kadar kolesterol darah khususnya kehidupan sehari-hari.

pada lansia cukup efektif dalam 3. Dengan penelitian ini diharapkan lansia

menurunkan kadar kolesterol darah dengan hiperkolesterolemia dapat

dikarenakan olahraga (senam tera) melakukan/mengaplikasikan senam tera di

membuat perasaan bahagia dan memicu rumah sebagai olah raga rutin untuk dapat

keluarnya hormon endorphin yang bisa mengontrol kadar kolesterol darah pada

menurunkan kadar kolesterol darah. Hasil lansia.

penelitian ini didapatkan p-value = 0,000 4. Penelitian selanjutnya dapat melihat atau

yang artinya tingkat kemaknaanya sangat meneliti faktor-faktor yang berpengaruh

erat. terhadap kadar kolesterol darah.

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.

Kowalski, R.E. (2010). Terapi Hipertensi


Anies. (2016) Kolesterol Dan Penyakit : Program 8 Minggu
Jantung Koroner. Yogyakarta Mengurangi Tekanan Darah
: Ar-Ruzz Media dan Mengurangi Risiko
Serangan Jantung dan Stroke
Atun, M (2010) Lansia Sehat & Bugar Secara Alami. Bandung :
Pedoman Merawat dan Mizan Pustaka.
Mendampingi Orang Lanjut
Usia. Yogyakarta : Kreasi Laurentia, YS., (2012) Deslipidemia
Wacana. pada Obesitas dan Tidak
Obesitas. Semarang: Fakultas
Arumdati, Sekar. (2009) Cara Pintar Kedokteran Universitas
Mengelola Kolesterol. Diponegoro.
Yogyakarta: Pustaka Araska
Media Utama. Tim Evaluasi Senam Tera Indonesia.
(1987) Senam Tera
Bandiyah, Siti (2009) Lanjut Usia Dan Indonesia. Jakarta :
Keperawatan Gerontik. MENPORA
Jakarta : Nuha Medika.
Mumpuni, Y dan Wulandari, A. (2011)
Dahlan, Sopiyudin (2013) Statistik Untuk Cara Jitu Mengatasi
Kedokteran Dan Kesehatan. Kolesterol. Yogyakarta : CV.
Jakarta : Salemba Medika. Andi Offset.

Departemen Kesehatan. (2013) Profil Murray, Robert K. et al. (2009) Biokimia


Kesehatan Indonesia Harper EDISI 27. Jakarta :
Tahun 2013. Jakarta : EGC.

Dede. (2016) Buku Ajar Keperawatan Notoatmodjo. (2010) Metodologi


Gerontik. Jakarta : Trans Penelitian Kesehatan. Jakarta
Info Media : Rineka Cipta.

Eriyanti, E., Widodo A., dan Jadmiko Nugroho dan Wahjudi H. (2008)
AW. (2016) Pengaruh Senam Keperawatan Gerontik dan
Tera Terhadap Penurunan Geriatrik. Jakarta : EGC.
Tekanan Darah Pada Lansia
Dengan Hipertensi Di Nugroho. (2008) Metode Statistika
Posyandu Lansia Kelurahan Nonparametrik. Bengkulu :
Pabelan Kartasura. Skripsi UNIB Press.
thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Parwati, Ni Made;dkk. (2013) Senam
Tera Indonesia Meningkatkan
Hidayat, A.A. (2009) Metode Penelitian Kebugaran Jantung Paru
Keperawatan dan Teknik Lansia Di Panti Werdha
Wana Seraya Denpasar. Wijayakusuma, Hembing. (2008)
Public Healt And Preventive Ramuan Herbal Penurun
Medicine Archive. Vol. 1, Kolesterol. Jakarta : Pustaka
No.1: 1-6. Bunda.

Priyoto. (2015) Nursing Intervention


Classification (NIC) dalam
Keperawatan Gerontik.
Jakarta : Salemba Medika

Sugiyono. (2016) Metode Penelitian


(Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif. Bandung :
Alfabeta.

Sujarweni dan V. Wiratna. (2014)


Metodologi Penelitian
Keperawatan. Yogyakarta :
Penerbit Gava Media.

Sukartini, T., & Nursalam. (2009).


Manfaat Senam Tera
Terhadap Kebugaran Lansia.
Jurnal Penelitian Media
Eksakta , 153-158.

Supardi, Sudibyo. (2013) Buku Ajar


Metodologi Riset
Keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media.

Sutanto. (2010) Cegah dan Tangkal


Penyakit Modern Hipertensi,
Stroke, Jantung, Kolesterol,
dan Diabetes. Yogyakarta :
CV Andi Offset.

Sutanto dan Luknis. (2010) Statistik


Kesehatan. Jakarta : Raja
grafindo Persada.

Wijayanti, D. (2009) Cara mudah


mengatasi problem
kolesterol. Yogyakarta :
Bangkit.

Anda mungkin juga menyukai