Anda di halaman 1dari 5

DESIMINASI REFLEKTIF 5 D

1. DIFFERENT/DOUBT

apakah pemberian massase kaki efektif dan efesien digunakan untuk


memepercepat penurunan skala nyeri pada penderita osteoarthritis ?

2. DESCRIPTION

Pada saat kami berpraktik di ruang poli lansia selama 7 hari, kami
melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnose medis osteoarthritis
kemudian kami melaukan pengukuran tekanan darah dan meminbang berat
badan. Lalu kami melaukan Observasi pada setiap tindakan yang diberikan
Petugas Puskesmas. Ketika melakukan observasi, pasien yang datang hanya
diberikan terapi farmakologi, yaitu obat allopurinol 1x1, ibuprofen 2x1, dan
amlodipin 5 mg. kemudian pasien di bolehkan untuk pulang dan datang lagi
untuk control bila obat habis. Intervensi keperawatan yang belum diterapkan
untuk menurunkan rasa nyeri pada pasien oteoathritis adalah massase kaki.
Ketika melakukan observasi, pasien yang datang hanya diberikan terapi
farmakologi dan tidak dilakukan intervensi keperawatan seperti massase kaki,
setelah pulang pasien hanya di berikan obat untuk diminum dirumah, dan di
anjurkan untuk control kemabi jika obat habis, pasien rutin kontrol ke puskesmas
cakranegara.

3. DISSECTION

Nyeri sendi adalah suatu peradangan sendi yang ditandai dengan


pembengkakan sendi, warna kemerahan, panas, nyeri dan terjadinya gangguan
gerak. Pada keadaan ini lansia sangat terganggu, apabila lebih dari satu sendi
yang terserang.
Penatalaksanaan nyeri terbagi menjadi dua yaitu dengan pendekatan
farmakologis dan non farmakologis. Pendekatan secara farmakologis dapat
dilakukan dengan memberikan analgesik. Secara non farmakologis
penatalaksanaanya antara lain dengan menggunakan teknik relaksasi, distraksi
massase dan kompres hangat. Terdapat beberapa tindakan keperawatan untuk
mencegah nyeri pada pasien osteoathritis dengan memberikan tindakan antara
lain massase kaki. Massase adalah terapi dengan menggunakan tangan dimana
otot dan jaringan lunak lain tubuh dimanipulasi untuk meningkatkan kesehan.
Massase bervariasi dari mengurut dengan lembut sampai kneading otot dan
jaringan lunak sampai teknik manual yang dalam. Massase telah dipraktekkan
sebagai terapi penyembuhan sejak berabad-abad yang lalu diseluruh dunia.
4. DISCOVER

Penyebab utama penyakit nyeri sendi masih belum diketahui secara


pasti. Biasanya merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan,
hormonal dan faktor sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah
faktor infeksi seperti bakteri, mikroplasma dan virus. Ada beberapa teori yang
dikemukakan sebagai penyebab nyeri sendi yaitu, Mekanisme Imunitas, faktor
metabolic, faktor genetic, dan faktor pemicu lingkungan, faktor usia.
Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat dibedakan
dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan rematik Non artikular.
Rematik artikular atau arthritis (radang sendi) merupakan gangguan rematik yang
berlokasi pada persendian diantarannya meliputi arthritis rheumatoid,
osteoarthritis dan goutarthritis. Rematik non artikular atau ekstra artikular yaitu
gangguan rematik yang disebabkan oleh proses diluar persendian diantaranya
bursitis, fibrositis dan sciatica. Menangani nyeri yang di alami pasien melalui
intervensi farmakologis adalah dilakukan oleh dokter dengan pemberian obat-
obatan seperti analgesik. Pada intervensi non farmakologi menanggani pasien
nyeri bisa dilakukan seperti bimbingan antisipasi, distraksi, massase, hipnosis
kulit, memberikan pengetahuan tentang respon fisiologis (biofeedback),
memberikan kompres hangat, mandi air hangat atau disebut stimulasi kutaneus.
Terapi massase adalah suatau teknik yang dapat meningkatkan pergerakan
beberapa struktur dari kedua otot dan jaringan subkutan, dengan menerpkan
kekuatan mekanik ke jaringan. Pergerakan ini dapat meningkatkan aliran getah
bening dan aloran balik vena, mengurangi pembekakan dan memobisi serat otot,
tendon dengan kulit. Dengan demikian, terapi massase dapat digunakan untuk
meningkatkan relakasasi otot untuk mengurangi rasa sakit, stress, dan kecemasan
yang membantu pasien meningkatkan kualitas tidur dan kecepatan pemulihan.
Selaian itu, terapi massase dapat meningkatkan pergerakan pasien dan pemulihan
setelah operasi, yang memungkinkan pasien melakukan aktivitas sehari-hari.
Dari beberapa penelitian menggabarkan bahwa metode massase kaki adalah salah
satu metode yang paling umum dari terapi komplementer. Terapi pijat dan
relaksasi merupakan pendekatan terapi manual yang digunakan untuk
memfasilitasi penyembuhan kesehatan, dan dapat digunakan oleh perawat di
hampir setiap pelayanan perawatan.
Dalam penelitian Feny Marlena, Rita Juniarti (2019). Yang berjudul
Pengaruh Pijat (Massage) Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Rematik Pada
Lansia Di Desa Kertapati Puskesmas Dusun Curup Bengkulu Utara di dapatkan
hasil sesudah dilakukan tidakan. Terjadi penurunan skala nyeri rematik pada
lansia yakni dari 5,2 menjadi 3,4.Hasil analisa peneliti bahwa terjadi penurunan
skala nyeri pada lansia rematik setelah dilakukan massage (pijit). Hal ini berarti
massage (pijit) merupakan salah satu terapi yang dapat diberikan kepada lansia
untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami lansia.
Dalam penelitian Eva Susanti (2019). Yang berjudul Perbedaan
Pemberian Kompres Hangat Dan Masase Terhadap Intensitas Nyeri Pada Lansia
Nyeri Arthritis Sendi Di Panti Sosial Tresna Werdha Warga tama Indralaya
Sumatera Selatan didapatkan hasil setelah tindakan pada kelompok lansia yang
mendapatkan perlakuan dengan masase, rata-rata mengalami penurunan
Intensitas Nyeridari 4,5 pada hari pertama menjadi 1,9 pada hari ketiga, sehingga
dapat disimpulkan terapi manajemen non farmakologis dengan masase pada
lansia yang memiliki keluhan nyeri sendi lutut terdapat perbedaan pada hari 1
danke 3.
Dalam penelitian Thomas Kristanto, ArinaMaliya (2019). Yang berjudul
Pengaruh Terapi Back Massage terhadap Intensitas nyeri Reumatik Pada Lansia
Di Wilayah puskemas Pembantu Karang Asem. Didapatkan hasil data Setelah
diberikan tindakan Back Massage sebesar 2,69. Terjadi perubahan tingkat nyeri,
yaitu hanya 2 responden yang mengalami nyeri sedang yang sebelumnya 8
responden, dan 11 responden mengalami nyeri ringan dengan intensitas nyeri 1-
3.
5. DECISION
Mahasiswa menyarankan kepada pihak puskesmas untuk :
1. Mengimplementasikan tindakan keperawatan seperti massase kaki pada
pasien osteoathritis.
2. Menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan massase kaki.
3. Mengajarkan kepada pasien untuk tetap melakukan massase kaki di rumah
jika rasa nyeri muncul akibat penyakit yang dialaminya.
REFRENSI
KristantoThomas. 2019. Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Reumatik Pada Lansia Di Wilayah Puskemas Pembantu Karang
Asem. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/3660

Marlena Feny. 2019. Pengaruh Pijat (Massage) Terhadap Perubahan


Intensitas Nyeri Rematik Pada Lansia Di Desa Kertapati Puskesmas
Dusun Curup Bengkulu Utara.
http://jurnal.umb.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/382

Susanti Eva. 2019. Perbedaan Pemberian Kompres Hangat Dan Masase


Terhadap Intensitas Nyeri Pada Lansia Nyeri Arthritis Sendi Di Panti
Sosial Tresna Werdha Wargatama Indralaya Sumatera Selatan.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=958288&val=14731

Ngatwadi. 2018. Perbedaan Efektifitas Pengaruh Hypnotherapy Dan Teknik


Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Sendi Pada Penderita Arthritis
Rheumatoid. https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=

Wahyurianto Yasin. 2017. Pengaruh Massage Terhadap Penurunan Nyeri


Sendi Pada Lansia. http://journal.poltekkesdepkes-
sby.ac.id/index.php/KEP/article/view/763

Anda mungkin juga menyukai