PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan seperti tercantum didalam sistem
kesehatan nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal serta dapat hidup secara produktif, tujuan ini merupakan salah satu
tujuan pembangunan nasional dalam mencapai kesehatan umum.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sumber daya yang
trampil dan berkualitas dan dapat mengembangkan tugasnya dengan baik
dibidang kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas tersebut adalah perawat kesehatan. Peran
perawat komunitas sangat bervariasi dan menantang. Peran perawat telah
berkembang sejak abad ke-19, yang berfokus lebih banyak kearah kondisi
lingkungan seperti sanitasi, kontrol penyakit dan perawatan keluarga.
Adapun faktor yang mempengaruhi status kesehatan adalah faktor
prilaku masyarakat terhadap hidup sehat yang merupakan faktor utama
disamping faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan, oleh karena
itu untuk meningakatkan status kesehatan masyarakat diperlukan kerja
sama lintas program maupun lintas sektoral.
Stikes Icme Jombang yang menghasilkan lulusan perawat
kesehatan turut mempunyai andil dalam pelaksanaan pembangunan
dibidang kesehatan dan salah satu kemampuan yang harus dimiliki
perawat kesehatan adalah mampu berperan secara aktif dalam program
kesehatan masyarakat dengan bekerja sama dengan anggota tim kesehatan
lainnya serta anggota tim lintas sektoral termasuk keterlibatan atan peran
serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan serta pengembangan
kemampuan
untuk
mengatasi
masalah
kesehatan.
Untuk
dapat
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
masalah
kesehatan
yang
ada
dan
menjelaskan
rencana
keperawatan komunitas.
1.3
Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat sesuai dengan masalah yang ditemukan oleh
mahasiswa.
1.3.2 Bagi Masyarakat
memperoleh
dan
pengelolaan
gambaran
bagaimana
managemen
cara
keperawatan
komunitas.
1.3.4 Bagi Keperawatan
Diharapkan mampu memperbaiki mutu pelayanan keperawatan
sehingga dapat memperbaiki kesehatan masyarakat dan memberikan
dampak kemajuan yang signifikan bagi keperawatan khususnya
keperawatan komunitas
1.4
Sistematika Laporan
BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latarr belakang, tujuan praktik, manfaat
praktik,sistematika laporan
BAB 2 : Tinjauan Teori
Berisi tentang teori komunitas, keperawatan komunitas dan
puskesmas
BAB 3 : Pengkajian dan analisa data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan
masalah. Data umum meliputi: data geografi, data demografi,
dan data social budaya. Sedangkan data khusus meliputi : PUS,
kesehatan ibu, kesehatan anak, kesehatan remaja, kesehatan
lansia , lingkungan, Analisa data dan peenapisan masalah
BAB 4 : Diagnosa keperawatan komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnose keperawatan yanag
muncul.
BAB 5 : Rencana keperawatan komunitas atau Plan Of Action ( POA )
BAB 6 : Penutup
Berisi tentang kesimpulan kritik dan saran
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Komunitas Dan Kesehatan Masyarakat
2.1.1 Definisi
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu
tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta
mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok
dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
4
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2007).
Menurut
Kontjaraningrat
Komunitas
adalah
sekumpulan
manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi
(Mubarak, 2007).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu,
keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan
primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat
dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri
dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan
yang optimal (Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan.
Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu
mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan
masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status
kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).
a. Masyarakat Desa
1. Hubungan keluarga natara masyarakat sangat kuat
2. Hubungan didasarkan pada adat istiadat yang kuat
3. Percaya pada ketentuan gaib
4. Tingkat buta huruf relatif tinggi
5. Berlaku hukum tida tertulis
6. Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang tekhnologi
7. Keterampilan diwariskan langsung oleh orang tua
8. Sisitem ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
9. Semangat gotong royong bidang sosial ekonomi sangat kuat
b. Masyarakat Madya
1. Hubungan
keluarga
masih
tetap
kuat,
dan
hubungan
kemasyarakatan mulaimengendor
2. Adat istiadat masih dihormati, dan sikapa masyarakat mulai
terbuka dari pengaruh luar
3. Timbul rasionalitas pada cara berpikir sehingga kepercayaan
terhadap kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan
timbul kembali apabila telah kehabisan akal.
4. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama
pendidikan dasar dan menengah
5. ingkat buta huruf sudah mulai menurun
6. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
7. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi
pasaran,sehinggamenimbulkan
deferensi
dalam
struktur
antar
manusia
didasarkan
atas
kepentingan-
kepentingan pribadi
dasar
yang
dikembangkan
dan
dimanfaatkan
oleh
dengan
status
kesehatan
masyarakatmeliputi :
a. Indikator Komprehensif
1) Angka kematian kasar menurun
2) Rasio angka mortalitas proporsional rendah
3) Umur harapan hidup meningkat
b. Indikator Spesifik
1) Angka kematian ibu dan anak menurun
7
general
community)
dengan
mempertimbangkan
kebutuhan. Sehat
menghindari
atau
mengatasi
stressor.
Model
ini
10
yaitu
meningkatkan
kemampuan
masyarakat
untuk
kesehatan
yang
terjadi
dalam
11
besar
memberikan
pelayanan
dengan
12
dalam
menunjang
upaya
mempertahankan
dan
penurunan
angka
kematian
ibu
dan
anak,
(2)
13
berian imunisasi
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.
14
3. Imunisasi.
4. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan
balita
melalui
pertambahan
berat
badan
setiap
bulan.
16
dan
memelihara
kesehatan
masyarakat
dengan
mengenal,
mengambil
keputusan
dalam
memelihara
klien
dikembangkan
untuk
menggambarkan
batasan
17
Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan
keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan terutama keluarga
dengan resiko tinggi diantaranya keluarga dengan sosial ekonomi
rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit
menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit
utama masyarakat dan lembaga yang menyakut kehidupan
masyarakat. Dalam pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan
sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
anggotanya.
c.
Tingkat komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat
dilakukan dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas
didalam suatu wilayah kerja puskesmas. Pelayanan ditingkat
masyarakat
dibatasi
oleh
wilayah
atau
masyarakat
yang
keperawatan
komunitas
diberikan
dengan
18
spesifik. Promosi
kesehatan
secara umum
19
terhadap
kesehatan
masyarakat
dan
komponen
dasar
yaitu;
manusia,
kesehatan,
action)
(Mubarak,
2009).
Pelaksanaan
2) Tahap pengorganisasian
Dengan
persiapan
pembentukan
kelompok
dan
20
yang
mengikuti
perencanaan,
dengan
sektor
terkait
dalam
upaya
memandirikan masyarakat
6) Tahap akhir
Suverpisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan
pemberian umpan balik dan masing-masing evaluasi untuk
perbaikan untuk kegiatan kelompok kesehatan kerja
selanjutnya.
2.3 Puskesmas
2.3.1 Definisi
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD)
kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang
(private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).
Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan
masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat
dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan
21
pokok.Jenis
pelayan
kesehatan
disesuaikandengan
kemampuan
pembangunan
berwawasan
kesehatan
lingkungan
22
kesehatan
Puskesmas
ikut
memberdayakan
serta
sebagai
besar
diselenggarakan
bersama
23
adalah
program
yang
ditetapkan
berdasarkan
serta
mendukung
pembangunan
kesehatan.Di
penyelenggaraan
setiap
pembangunan
di
wilayah
puskesmas
kesehatan
dan
adalah
pencegahan
mengutamakan
penyakit
tanpa
pemeliharaan
mengabaikan
kepentingan
kesehatan
termasuk
sumber
24
pelaksanaan
program
kesehatan.
Pemberdayaan
tingkat
pertama
secara
menyeluruh,
terpadu
penyembuhan
penyakit
dan
pemulihan
yang
sangat
vital
sebagai
institusi
pelaksana
25
Rancangan
Anggaran
Pembelanjaan
Daerah
dalam
hal
pengembangan
pelayanan
kesehatan,
rehabilitatif
sesuai
kebijakan
26
sebagai
memanfaatkan
sarana
teknologi
penyuluhan
terkini
yang
kesehatan
bersifat
dengan
interaktif
dapat
modern
dengan
menggunakan
Elektro
dikembangkan
transfer
27
untuk
pokok
dan fungsi
untuk
kegiatan
masyarakat,kesehatan
perawatan
sekolah
dan
kesehatan
olahraga,kesehatan
kegiatan
di
bidang
pembinaan
untuk
dan
Kepala
Puskesmas
Unit I-III
Pelaksana
Teknis
28
Urusan Tata
Usaha
Puskesmas
Pembantu
Unit I-VII
Pelaksana
Teknis
terpadu.Azas
penyelenggaraan
Puskesmas
tersebut
maupun
upaya
kesehatan
pengembangan.
Azas
penyelenggara
Puskesmas
yang
pertama
adalah
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
yang
pembangunan
berbagai
sector
tingkat
pembangunan terhadap
29
merata
dan
terjangkau
di
wilayah
penyelenggaraan
pemberdayaan
Puskesmas
masyarakat.Dalam
yang
arti
kedua
Puskesmas
adalah
wajib
aktif
Puskesmas.Untuk
dalam
ini,
penyelenggaraan
berbagai
potensi
setiap
masyarakat
upaya
perlu
Desa
percontohan
Kesehatan
Lingkungan
(DPKL)
f) Upaya Kesehatan Usia Lanjut: Posyandu Usila, Panti wreda
g) Upaya Kesehatan Kerja; Pos Upaya kesehatan Kerja (Pos
UKK)
h) Upaya kesehatan Jiwa; Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan
Jiwa Masyarakat (TPKJM)
30
penyelenggaraan
Puskesmas
ketiga
adalah
dengan
Promosi
Kesehatan,
pengobatan,
adalah
upaya
memadukan
Apabila
suatu
Puskesmas
tidak
mampu
wajib
merujuknya
ke
dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga
macam :
1) Rujukan sarana logistic, antara lain peminjaman peralatan
fogging,
peminjaman
alat
lanoratorium
kesehatan,
33
Rujukan
operasional
diselenggarkan
kecamatan
melalui
pertemuan
berkala
yang
dengan
puskesmas
demikian
secara
bertanggungjawab
Kabupaten/Kota.Sebaliknya
teknis
kepada
Dinas
dan
Dinas
Kesehatan
34
oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.Untuk
35
satu
pihak,
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
di
sedangkan
di
pihak
lain
pembangunan
yang
penanggungjawab
penyelenggaraan
pembangunan
dari
masyarakat
sebagai
objek
dan
subjek
Badan
Penyantun
menghimpun
berbagai
potensi
Puskesmas
masyarakat,
(BPP)
yang
seperti
tokoh
demikian,program
pokok
puskesmas
yang
lazim
dan
36
serta
kepadatan
penduduk
dalam
wilayah
kerja
37
pemerataan
dan
perluasan
jangkauan
pelayanan
38
39
40
komunikasi
antara
unit
pelayanan
kesehatan
d. Menyediakan puskesmas keliling disetiap kecamatan dalam
bentuk kendaraan roda empat atau prahu bermotor yang
dilengkapi dengan alat komunikasi
e. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem
rujukan, baik rujukan medis maupun rujukan kesehatan
f. Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang
pelayanan rujukan
41
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa
STIKES ICME melalui praktik keperawatan dimasyarakat melalui
dari
42
a. Data Geografi
U
Keterangan :
: Masjid
: Sawah / Ladang
: Rumah warga RT 04 RW 02
: Pos Kamling
: RT 03 RW 02
43
: RT 01 RW 02
b. Demografi
Wilayah Desa Balongbesuk memiliki 08 RW dan RT 04 dengan :
2) Jumlah penduduk
: 200 Jiwa
3) Jumlah KK
: 63 KK
4) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1.
44
2.
Berdasarkan
gambar diatas didapatkan data bahwa sebagian besar penduduk
sebagai anggota keluarga, yaitu 78%
45
4.
Agama
46
6.
pendidikan
47
8.
Penduduk
Berdasarkan
pekerjaan
48
Berdasarkan
gambar diatas didapatkan data bahwa sebagian besar KK
berpendapatan < 1 juta , yaitu 80%
11. Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir
Gambar 3.11 Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan
terakhir
RT04/RW02
Desa
Balongbesuk
49
1) Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
12. Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB berdasarkan jenis
Kontrasepsi yang dipakai
Gambar 3.12 Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB
berdasarkan jenis Kontrasepsi yang dipakai
RT04/RW02
Desa
Balongbesuk
Kecamatan
50
PUS
RT04/RW02
yang
Desa
mempunyai
Balongbesuk
keluhan
Kecamatan
balita
RT04/RW02
berdasarkan
Desa
BB
Balongbesuk
di
KMS
Kecamatan
51
Desa
Balongbesuk
Kecamatan
Desa
Balongbesuk
imunisasi
Kecamatan
Berdasarkan
gambar diatas didapatkan data bahwa sebagian besar balita
sudah mendapatkan imunisasi lengkap, yaitu 85% dan sebagian
52
RT04/RW02
Desa
Balongbesuk
Desa
Balongbesuk
Kecamatan
53
Desa
Balongbesuk
Kecamatan
Desa
Balongbesuk
Kecamatan
54
kebiasaan
sakit
gigi
Kecamatan
RT04/RW02
Diwek
Desa
Kabupaten
55
23.
RT04/RW02
Desa
Balongbesuk
56
RT04/RW02
Desa
Balongbesuk
Desa
Balongbesuk
Kecamatan
57
Jenis
Rumah
Balongbesuk
RT04/RW02
Kecamatan
Desa
Diwek
Balongbesuk
Kecamatan
Diwek
58
29.
Rumah
Berdasarkan
Ventilasi
59
31.
33.
60
35.
61
Diwek
KabupatenJombang
Bulan
62
37.
RT04/RW02
Diwek
Desa
Balongbesuk
KabupatenJombang
Bulan
RT04/RW02
Diwek
Desa
Balongbesuk
KabupatenJombang
Bulan
39.
63
Keluarga
Berdasarkan
Fasyankes
RT04/RW02
Kecamatan
Diwek
Desa
Pemanfaatan
Balongbesuk
KabupatenJombang
Bulan
Keluarga
Berdasarkan
RT04/RW02
Diwek
Desa
Pemanfaatan
Balongbesuk
KabupatenJombang
Bulan
65
43.
Hari
Kecamatan
RT04/RW02
Diwek
Desa
Balongbesuk
KabupatenJombang
Bulan
66
45.
Diwek
KabupatenJombang
Bulan
67
2) Data Khusus
b. Kesehatan Lansia
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
47.
68
lansia
berdasarkan
kegiatan
social
69
Jenis Pendidikan
1
2
3
TK
SD
SMP
4
5
SMA
PT
Jumlah
2
2
b. Fasilitas Kesehatan
No
1
2
3
RS
PKM
Klinik Swasta
4
5
6
7
8
Poskesdes/ Ponkesdes
Posyandu Balita
Posyandu Lansia
Klinik Alternatif
Lain lain
Jumlah
1
2
1
1
Jumlah
1
2
3
Karang taruna
PKK
TPA
1
1
1
4
5
Kegiatan keagamaan
Lain lain
d. Sarana Ibadah
No
Jumlah
70
1
2
3
4
5
6
Masjid
Mushola
Gereja
Vihara
Pura
Lain lain
1
3
Jumlah
1
1
1
f. Tempat Pertemuan
No
1
2
3
4
5
Tempat Pertemuan
Balai desa
Balai Dukuh
Balai RW
Balai RT
Lain lain
Jumlah
1
1
1
Jenis
Makanan
Pakaian
Sepatu
Lain lain
Jumlah
1
1
5
5
Jumlah
1
Jumlah
71
2
3
4
Pos Polisi
Poskamling
Lain lain
b. Transportasi
No
1
2
Jenis
Jumlah
Angkutan Umum
Angkutan Pribadi
Jenis
Struktur Organisasi
PKK, LKMD, dll
Kebijakan yankes
Ada/ Tidak
Ada
Ada
Tidak
4. Komunikasi
a. Fasilitas
No
1
2
3
4
5
Fasilitas
Radio
TV
Telepon/Hp
Internet
Koran/Majalah
Ada/ Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
b. Layanan Informasi
No
1
2
Layanan Informasi
Radio
TV
Ada/ Tidak
Ada
Ada
72
3
4
5
Internet
Papan pengumuman
Keliling
Ada
Ada
Ada
5. Rekreasi
No
Fasilitas
Ada/ Tidak
Wisata alam
Ada
2
3
4
5
Kolam renang
Taman Kota
Bioskop
Lain lain
ada
73
DATA OBYEKTIF
MASALAH
(Kesling)
Resiko pemeliharaan
1. Dari hasil pengkajian
Warga desa balongbesuk
kesehatan lingkungan
didapatkan 25% keadaan
RT
04
RW
02
kandang ternak kotor dan
mengatakan bahwa jarang
25% keadaan kandang
sekali diadakan kegiatan
bersih
kerja bakti
2. Dari hasil pengkajian
didapatkan
80% warga
36% warga
menderita ISPA,
4. Berdasarkan pengkajian
didapatkan
29% warga
membuang
sampah
(Remaja)
Warga
(Remaja)
Penyalahgunaan Rokok
mengatakan
bahwa remaja di RT 04
sebanyak 20 orang
2. Semua Remaja tidak aktif
berorganisasi
pengkajian
remaja
pengamatan
(Lansia)
Kelompok
lansia
mengatakan
lansia
posyandu
di
desa
balongbesuk RT 04 RW
02 tidak berjalan
Kelompok
(Lansia)
ketidakefektifan
1. Dari hasil pengkajian
pemeliharaan kesehatan
lansia tidak rutin dalam
pada lansia
mengikuti kegiatan sosial
2. Mayoritas lansia tidak
mengetahui penyebab dari
keluhannya
3. Dari hasil
lansia
fungsi
pengkajian
fisiologis
diketahui
linu
Kelompok
lansia
mengatakan
bahwa
45%
kepala
lansia
sebanyak 30%
4. Mayoritas penduduk RT
04 RW 02 bekerja sabagai
buruh lem triplek
75
Sumber Daya
Fasilitas
Dana
Waktu
Tersedia sumber
Tempat
Kemungkinan Diatasi
Resiko Parah
Interest Komunitas
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Resiko Tinggi
KRITERIA PENAPISAN
JUMLAH
SKORE
35
76
Penyalahgunaan rokok
Resiko ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
pada lansia
30
25
KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
4= TINGGI
2 = RENDAH
5= SANGAT TINGGI
3 = SEDANG
PRIORITAS MASALAH
NO
1
MASALAH
Resiko pemeliharaan kesehatan lingkungan
SCORE
35
Penyalahgunaan rokok
30
25
lansia
77
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Resiko pemeliharaan kesehatan lingkungan
2. Penyalahgunaan rokok
3. Resiko ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia
78
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESA BALONGBESUK RT 04 RW O2 KECAMATAN DIWEK
KABUPATEN JOMBANG
Masalah
No
Keperawatan
Komunitas
Sasaran
Tujuan
Strategi
Rencana
Hari/
Kegiatan
Tanggal
Evaluasi
Tempat
Kriteria
Standar
79
Resiko
Lingkungan
Setelah
dilakukan
Komunikasi
pemeliharaan
tindakan
Informasi
kesehatan
keperawatan selama
lingkungan
2 minggu diharapkan
Edukasi
1. Pembentukan
Pokja kesling
2. Sosialisasi
Psikomotor Terjalin
04 Januari
Lingkung
2016
an RT04
kerjasama
RW02
antara
pada
puskesmas dan
masyarakat
Desa
masyarakat
pokja kesling
Balongbesuk
RT04
tentang
dalam
RW02
pembuangan
pelaksanaan
mampu :
limbah pada
pemeliharaan
1.
tempatnya
Menjaga
kebersihan
lingkungan
2.
Membuang
sampah pada
3. Pemeriksaan
lingkungan.
Berikan
jentik jentik
penyuluhan
nyamuk pada
tentang PHBS
Berikan
rumah warga
tempatnya
4. Pendidikan
kesehatan
(memberikan
5. himbauan
kepada
masyarakat
tentang
kebersihan
penyuluhan
tentang CTPS
Terjalin
kerjasama untuk
membersihkan
lingkungan setia
seminggu
sekali.
Memberikan
penyuluhan
80
lingkungan)
pentingnya
menjaga
Penyalahgunaan
kebersihan
rokok
Setelah dilakukan
lingkungan
Terbentuknya
tindakan
2
Remaja
keperawatan selama
2 minggu diharapkan
remaja Desa
Balongbesuk Rt 04
Rw O2
mampu :
1)
Berperan
aktif dalam
kegiatan Karang
Taruna
1. Pembentukan
Komunikasi
Informasi
Edukasi
Pokja remaja
2. Mengadakan
penyuluhan
tentang rokok
3. Mengadakan
kegiatan
olahraga
4. Melakukan
kegiatan
kerajinan
Resiko
ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan pada
lansia
2)
Melakukan
kegiatan yang
tangan
5. Mengadakan
acara dibaan
06 Januari
2016
Lapangan
Psikomotor
Pokja remaja
Kegiatan dapat
berjalan dengan
baik dan lancar
Terjalin
kerjasama antar
remaja agar
melaksanakan
kegiatan dengan
kompak
Kegiatan
Karang Taruna
selanjutnya
tetap berjalan
bermanfaat bagi
remaja di desa
rutin
Balongbesuk
RT04 RW02
Terbentuknya
81
Pokja Lansia
Adanya
1. Pembentukan
3
Balai Desa
pokja lansia
Setelah
dilakukan
2. Sosialisasi
tindakan
Komunikasi
pada lansia
keperawatan selama
Informasi
pentingnya
2 minggu diharapkan
Edukasi
pemeriksaan
masyarakat
Desa
Balongbesuk
RT04
RW02
mampu :
1. Lebih peduli dan
menjaga
kesehatan
2. Rutin melakukan
senam lansia
tekanan darah
secara rutin
3. Mengadakan
kegiatan tensi
gratis
4. Mengadakan
senam lansia
08 Januari
Rumah
2016
ketua RT
Psikomotor
posyandu lansia
Pemeriksaan
tekanan darah
secara rutin
Melaksanakan
senam lansia 1
minggu sekali
Terjalin
kerjasama
antara lansia
dan pokja lansia
dalam
pelaksanaan
pemeliharaan
kesehatan
3. Mengikuti
posyandu lansia
82
83
PLAN OF ACTION
NO
MASALAH
Resiko pemeliharaan
kesehatan
RENCANA KEGIATAN
1.
2.
PENANGGUNG
WAKTU
TEMPAT
JAWAB
Hidayaturrahman
KEGIATAN
04 Januari
KEGIATAN
Lingkungan
Iuran
Iuran
2016
RT04 RW02
mahasiswa
mahasiswa dan
dan dana
dana
sukarelawan
sukarelawan
lingkungan
3.
pada tempatnya
Pemeriksaan jentik jentik
4.
DANA
SUMBER
(memberikan himbauan
kepada masyarakat)
Penyalahgunaan
rokok
2
1.
2.
3.
4.
olahraga
Menyediakan tempat
Abdul Latief
07 Januari
Rumah Ketua
Iuran
Iuran
2016
RT
mahasiswa
mahasiswa dan
dan dana
dana
sukarelawan
sukarelawan
pelaksanaan kegiatan
5.
keterampilan
Menyediakan tempat
84
pelaksanaan kegiatan
6.
dibaan
Sosialisasi pada remaja
tentang manfaat kegiatan
karangtaruna
Resiko
ketidakefektifan
3
pemeliharaan
kesehatan pada lansia
1.
2.
3.
4.
Khurrotul aini
27 Desember
Rumah ketua
Iuran
Iuran
2015
RT
mahasiswa
mahasiswa dan
dan dana
dana
kronis
sukarelawan
sukarelawan
BAB 6
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas telah dilaksanakan oleh mahasiswa Stikes Icme Jombang Desa Balongbesuk Rt 04 Rw O2 Kecamatan
Diwek Kabupaten Jombang berlangsung mulai dari Tanggal 4 Januari 2016 , yang meliputi:
1. Pengkajian komunitas.
85
2. Analisa data.
3. Diagnosa keperawatan komunitas.
4. Rencana keperawatan komunitas.
6.2
Saran
Dengan dilaksanakannya kegiatan kegiatan yang telah direncanakan dan sudah djalankan tersebut sehingga terjadi perubahan yang
lebih baik dan kemajuan yang signifikan untuk Desa Balongbesuk utamanya RT 04 RW 02.
Kesling:
1. Diharapkan warga memiliki kesadaran dalam pembuangan sampah.
2. Dalam pembakaran sampah di usahakan jaraknya jauh dari rumah dan pintu/jendela dtutup saat proses pembakaran.
3. Diharapkan diadakan kerja bakti 1 inggu 1x.
Remaja :
Diharapkan remaja aktif dalam kegiatan karangtaruna dan mengadakan kegiaatan yang bermanfaat.
Lansia :
Diharapkan para lansia konsultasi kesehatan secara rutin, aktif mengikuti senam lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Ferry Efendy dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Anderson, Elizabeth T dan Judith McFarlance. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik. Ed. 3. Jakarta: EGC
86
Mubarak, W, I, Santoso, B, A, Rosikin, K & Patonah, S. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan
Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga.Jogjakarta : Sagung Seto.
Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Internasional, NANDA, Herman, T, Heather. (2012). Diagnosis Keperawatan dan Klasifikasi. (2012-2014). Jakarta : EGC.
Jhonson, R & Leni, R. (2010). Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
Latif, A. (2012). Obat Tradisional. Jakarta : EGC.
Mubarak, W, I. (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jogjakarta : Sagung Seto.
87