Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


DIV KEPERAWATAN POLTEKKES SURAKARTA DI PUSKESMAS
PAJANG SURAKARTA

Disusun Oleh:
1. Fransiska Anggraieni ( P 27220015 150 )
2. Indira Meidina ( P 27220015 151 )
3. Lanjar Sari ( P 27220015 152 )
4. Lutfi Darmalia Puspita ( P 27220015 153 )
5. Tri Novitasari ( P 27220015 174 )
6. Varisna Hani Safitri ( P 27220015 175 )
7. Winda Ayu Fitaloka ( P 27220015 176 )
8. Yuni Kristiyani ( P 27220015 177 )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DIV KEPERAWATAN POLTEKKES SURAKARTA
DI PUSKESMAS PAJANG

Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai tugas praktik komunitas
Semester V, pada :
Hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing Puskesmas Pajang Pembimbing Akademik


Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Surakarta

Nur Azizah Liliek Ernawati Sugiyarto, SST, M.Kes


NIP. NIP.

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Pajang


Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Surakarta

dr. Hat Sukarmadani Widodo, MN.


NIP. NIP. 19700604 199803 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas di Puskesmas Pajang, Kecamatan
Laweyan, Surakarta. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan
kegiatan selama praktik di lapangan Puskesmas Pajang, yang penulis laksanakan
pada tanggal 30 Oktober – 24 November 2017.
Selama penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Widodo, MN., selaku Kepala Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Surakarta.
2. Nur Azizah Liliek Ernawati, selaku Pembimbing Lapangan I Puskesmas
Pajang.
3. Sri Pujiatmi, selaku Pembimbing Lapangan II Puskesmas Pajang.
4. Sugiyarto, S.ST, M.Kes., selaku Pembimbing Dosen Keperawatan
Komunitas.
5. Seluruh staff dan karyawan Puskesmas Pajang Surakarta yang telah
berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk memperoleh data-
data yang dibutuhkan.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami selaku penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk


menyelesaikan laporan ini. Namun penulis sadar, tidak ada satu laporan pun yang
sempurna. Sehingga saran dan kritik akan sangat bermanfaat untuk hasil yang
lebih baik.

Surakarta, 01 November 2017


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Tujuan Penulisan............................................................................
C. Ruang Lingkup..............................................................................
D. Sistematika Penulisan....................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PUSKESMAS
A. Pengertian Puskesmas.....................................................................
B. Kegiatan Pokok Puskesmas............................................................
C. Tujuan Puskesmas..........................................................................
D. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas..............................................
BAB III KEGIATAN PRAKTIK MAHASISWA DI PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas Pajang.............................................
B. Program Puskesmas Pajang............................................................
C. Kegiatan Mahasiswa di Puskesmas................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengertian SWOT...........................................................................
B. Cara Pemecahan Masalah...............................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.........................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya
yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan peroorangan, keluarga,
kelompok, atau, masyarakat.
Pembangunan Nasional dilaksanakan di berbagai bidang, salah satunya
dibidang kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan juga berarti pembangunan yang berwawasan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu pembangunan kesehatan menitik beratkan pada upaya preventif
tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 1992).Untuk
mewujudkan pembangunan kesehatan yang optimal, puskesmas mempunyai
peran yang penting. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI, 2004).
Praktik keperawatan Komunitas di Puskesmas merupakan pembelajaran
pada situasi nyata di masyarakat, yang mana perawat mampu untuk
menuangkan atau untuk mengimplementasikan seluruh kemampuan baik
kognitif maupun psikomotor sehingga tercipta masyarakat yang sehat.
Diharapkan dari keperawatan komunitas di puskesmas, mahasiswa dapat
mengetahui dan menyerap ilmu kesehatan di masyarakat, dengan kata lain
praktik keperawatan komunitas merupakan batu loncatan bagi mahasiswa
untuk dapat lebih mengenal seluk beluk tentang masyarakat karena nantinya
semua orang tidak terkecuali mahasiswa akan mengabdikan diri kepada
masyarakat secara langsung.
B. Tujuan Penulisan
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktik keperawatan komunitas di Puskesmas
mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang
telah didapatkan di bangku kuliah mampu praktik keperawatan komunitas di
puskesmas kepada masyarakat secara komprehensif.
2. Khusus
Setelah melakukan Praktik Keperawatan komunitas di Puskesmas
mahasiswa diharapkan :
a. Mampu melaksanakan program kegiatan Puskesmas di dalam dan diluar
gedung.
b. Mampu menjelaskan gambaran umum tentang Puskesmas Pajang.
c. Mampu menjelaskan upaya-upaya pokok yang dilaksanakan oleh
puskesmas Pajang.
d. Mampu membantu mengenal permasalahan-permasalahan yang dialami
oleh masyarakat dan pemecahannya, khususnya dibidang kesehatan.
e. Mengubah pandangan dan perilaku yang kurang baik tentang kesehatan
sehingga menjadi lebih baik, sehingga dapat dijadikan acuan dalam
praktik sehari-hari.
C. Sistematika Penulisan

Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Puskesmas
B. Kegiatan Pokok Puskesmas
C. Tujuan Puskesmas
D. Fungsi Puskesmas
BAB III KEGIATAN PRAKTIK
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Program Puskesmas
C. Kegiatan Mahasiswa Di Puskesmas
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PUSKESMAS

A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya (PMK No.75 Tahun 2014).
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas adalah
pelayan menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan juga upaya rehabilitati
(pemulihan kesehatan).

B. Kegiatan Pokok Puskesmas


1. Upaya kesehatan ibu, anak dan KB
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi,
anak balita dan anak prasekolah
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori dan lain-lain kekurangan, serta bila ada
pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya
d. Immunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3X,
polio 3X, dan campak lX pada bayi
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA
f. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan
perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena
melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu berisiko tinggi
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan, memberikan penerangan dan pendidikan tentang
kesehatan, dan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai
mengunjungi puskesmas dan meminta agar mereka datang ke puskesmas
lagi
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun
bayi
j. mengadakan konseling KB untuk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA.
k. Pelayanan KB.

2. Upaya perbaikan gizi


a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program
perbaikan gizi 
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan secara perseorangan
kepada mereka yang membutuhkan, terutama dalam rangka program KIA
d. Melaksanakan program-program:
1) Program perbaikan gizi keluarga (suatu program menyeluruh yang
mencakup pembangunan masyarakat) melalui kelompok-kelompok
penimbangan pos pelayanan terpadu
2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan
kalori yang cukup kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun dan
kepada ibu yang menyusui 
3) Memberikan vitamin A kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun.
3. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan Iingkungan yang dilakukan staf
puskesmas adalah:
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan air buangan/limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan peraturan perundangan

4. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular  


a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan
yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk
mengetahuyi sumber penularan
d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
f. Pemberian immunisasi
g. Pemberantasan vektor
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

5. Upaya penyuluhan kesehatan masyaraka


a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan
kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di
klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.
b. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di
tingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan
kesehatan. Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam
mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puskesmas.

6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui:
1) Mendapatkan riwayat penyakit
2) Mengadaan pemeriksaan fisik 
3) Mengadaan pemeriksaan laboratorium 
4) Membuat diagnosa
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat
berupa:
1) Rujukan diagnostik
2) Rujukan pengobatan/rehabilitasi 
3) Rujukan lain.

7. Upaya program pengembangan puskesmas


Selain program pokok, puskesmas juga mempunyai program pengembangan
meliputi:
a. Upaya Kesehatan Sekolah

1) Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan


gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan

2) Membina kebersihan perseorangan peserta didik

3) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara


aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil

4) Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I

5) Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun untuk kelas II


sampai VI dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana
6) Immunisasi peserta didik kelas I dan VI

7) Pengawasan terhadap keadaan air

8) Pengobatan ringan pertolongan pertama

9) Rujukan medik

10) Penanganan kasus anemia gizi

11) Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah

12) Pencatatan dan pelaporan.

b. Upaya Kesehatan Olah Raga


1) Perneriksaan kesehatan berkala

2) Penentuan takaran latihan

3) Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi

4) Pengobatan akibat cedera latihan

5) Pengawasan selama pemusatan latihan.

c. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

1) Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah


dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang
dan jenis kelamin.

2) Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit


terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)

3) Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu


hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya
4) Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat

d. Upaya peningkatan kesehatan kerja

1) Identifikasi masalah meliputi :

a) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja


b) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke
puskesmas
c) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja

2) Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan


gizi pekerja, Iingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan
kesejahteraan.

3) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:


a) Penyuluhan kesehatan
b) Kegiatan ergonomoik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian
antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja 
c) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja 
d) Pemakaian alat pelindung
4) Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
a) Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
b) Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang
sakit.

8. Upaya kesehatan gigi dan mulut


a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam
upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
1) Anak sekolah
2) Kelompok ibu hamil, menyusui dan anak pra sekolah
c. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi:
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang
Iebih mampu 
3) Memberikan peyuluhan secara individu atau kelompok 
4) Memelihara kebersihan (higiene klinik) 
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. Pencatatan dan pelaporan.

9. Upaya kesehatan jiwa

a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas

b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa

c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta


masyarakat

d. Pengembangan upaya kesehatanjiwa di puskesmas melalui


pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan
jiwa

e. Pencatatan dan pelaporan.

10. Upaya kesehatan mata

a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan


kegiatan pokok Iainnya

b. Upaya kesehatan mata;

1) Anamnesa
2) Pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola
mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi, dan
pemeriksaan laboratorium 
3) Pengobatan dan pemberiaan kacamata

11. Upaya pembinaan peran serta masyarakat


Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah,
limas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan. yang dilaksanakan
melalui dialog. seminar dan lokakarya , dalam rangka komunikasi,
informasi, dan motivasi dengan memanfaatkan media massa dan
sistem informasi kesehatan.
b. Persiapan petugas penyelenggara melalui latihan, orientasi atau
sarasehan kepemimpinan di bidang kesehatan
c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan
memecahkan masalah kesehatan, dengan menggali dan menggerakkan
sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan: 
1) Pendekatan kepada tokoh masyarakat
2) Survei mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah
kesehatannya 
3) Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui
kader yang telah dilatih
e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat.

12. Upaya pembinaan pengobatan tradisional


a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk
pengobatan tradisional
b. Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.
C. Tujuan Pembangunan Kesehatan Oleh Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang (PMK No.75 Tahun 2014) :
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat.
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
3. Hidup dalam lingkungan sehat.
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
5. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas mendukung
terwujudnya Kecamatan sehat.

D. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas


1. Paradigma sehat
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Kemandirian masyarakat
4. Pemerataan
5. Teknologi tepat guna
6. Keterpaduan dan kesinambungan
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014)

E. Tugas dan Fungsi Puskesmas


1. Tugas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat (Permenkes RI No. 75, 2014).
2. Fungsi
Puskesmas sesuai dengan fungsinya berkewajiban mengupayakan,
menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Fungsi puskesmas antara lain (PMK RI No.75 Tahun 2014):
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK DI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH ( UPTD ) PUSKESMAS PAJANG

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Sejarah Puskesmas
2. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Pajang
Visi
Puskesmas pajang menjadi pusat pelayanan kesehatan primer pilihan dan
penggerak pembangunan kesehatan masyarakat sehat yang bermutu,
mandiri dan berkeadilan
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang profesinal
terjangkau merata dan berkeadilan.
2. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas.
3. Mendorong kemandirian dan peran serta masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat dalam upaya kesehatan secara komprehensif.
4. Mengembangkan kemitraan lintas program, lintas sektoral, swasta, dan
RS.
5. Memantapkan managemen puskesmas yang efektif, efisien dan
akuntabel.
Tata Nilai Pajang SEHAT
1. Santun
2. Empati
3. Handal
4. Adil
5. Terpercaya
Indikator Mutu Ruang Pemeriksaan Umum Induk &Puskesmas Pembantu
NO UNIT INDIKATOR PERENCANAAN CARA
MUTU MUTU PENGUKURAN

1. PUSKESMAS Hasil survey Survey kepuasan Dievaluasi tiap 6 bulan


kepuasan pelanggan secara sekali melalui survey
pelanggan berkala kepada pasien dengan
tercapai lebih dari mengambil sample
95% secara acak selama 6
bulan terhadap minimal
100 pasien per ruang
atau unit

2. RUANG Seluruh pasien Petugas Petugas menghitung


PEMERIKSAAN anemia mendokumentaikan dokumentasi edukasi
UMUM INDUK didokumentasi edukasi pasien ke pasien anemia di
& PUSKESMAS edukasi setelah anemia ke RM bagi semua pasien
PEMBANTU pemeriksaan di anemia ruang
RM pemeriksaan umum
dalam satu bulan
dikalikan 100%
BAGAN GARIS BESAR ALUR PELAYANAN UPTD PUSKESMAS PAJANG

Pasien Datang

Tidak Gawat Darurat Gawat Darurat

Persalinan Non Persalinan

Pendaftaran

Ruang persalinan Rawat Inap Pasien Pulang

Ruang Pemeriksaan
Umum Atau Ruang
Pemeriksaan KIA

Bag. Gizi Laboratorium Rujuk

Apotik Pasien Dirujuk

Pasien Pulang
B. PROGRAM PUSKESMAS PAJANG
1. Pengobatan Umum
2. Pemeriksaan Ibu Hamil, Bayi Dan Balita
3. Pemeriksaan Dokter Spesialis Anak (Spa)
4. Pemeriksaan Dokter Spesialis Kebidanan Dan Kandungan (Spog)
Dengan USG
5. Imunisasi
6. Ivatest
7. Pelayanan KB
8. Pertolongan Persalinan
9. Laboratorium
10. UGD Dan Rawat Inap
11. Konseling Gizi Dan Ruang Laktasi
12. Konseling Remaja
13. Konseling Sanitasi
14. KIR Kesehatan Umum, Calon Haji, Dan Calon Pengantin
15. Pelayanan Farmasi
16. Pelayanan Farmasi
17. Pelayanan SMPK ( Sertifikat Medis Penyebab Kematian )

C. Kegiatan Mahasiswa Di Puskesmas


1. Pendaftaran
Sebelum pasien melakukan pemeriksaan, pasien terlebih dahulu
melakukan pendaftaran di loket pendaftaran yang terletak di bagian
sisi kanan setelah memasuki puskesmas. Pasien lalu mengambil
nomor antrian yang berada diujung loket pendaftaranan, kode A untuk
antrian pendaftaran, kode B untuk kode poli umum & kode C untuk
poli KIA. Pasien dipanggil satu persatu untuk menuju loket
pendaftaran. Di loket pendaftaran ada beberapa pegawai untuk
melayani pasien. Biasanya saat di loket pendaftaran pasien ditanya
siapa namanya & dimana alamatnya untuk dicari dokumen rekam
mediknya. Jika pasien tersebut adalah pasien baru yang sebelumnya
belum pernah berobat di Puskesmas Pajang, maka pasien tersebut
diharuskan untuk membayar Rp. 7.500,00 sebagai biaya pendaftaran
pembuatan buku pemeriksaan serta RM. Namun, jika pasien tersebut
adalah pasien lama yang sudah pernah berobat maka tidak perlu untuk
membayar uang pendaftaran lagi. Setelah selesai di pendaftara, lalu
pasien diarahkan untuk menunggu di poli sesuai dengan yang dituju.

2. Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )


Dalam program ini kegiatan yang dilakukan adalah Program
Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ), Keluarga berencana ( KB ),
Pemeriksaan Bagi Ibu Hamil(Antenatal Care serta Posnatal Care ) ,
serta Imunisasi yang dilaksanakan dengan jadwal seebagai berikut :

Hari Kegiatan Di Poli KIA

Senin Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ), Keluarga berencana ( KB )

Selasa Imunisasi

Rabu Pemeriksaan Bagi Ibu Hamil

Kamis Pemeriksaan Bagi Ibu Hamil

Jumat Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ), Keluarga berencana ( KB )

Sabtu Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ), Keluarga berencana ( KB )

a. Pemeriksaan bagi ibu hamil meliputi keluhan selama kehamilan,


pemeriksaan fisik ibu hamil serta penyuluhan kesehatan kepada
ibu hamil.
b. Progam Keluarga berencana ( KB ) meliputi KB suntik (1 bulan, 3
bulan ), pil KB, Kondom , IUD, Implant/susuk.
c. Program imunisasi yang dilaksanakan meliputi imunisasi bagi
balita serta imunisasi bagi calon pengantin/ capeng dan anak
sekolah.
1) Imunisasi balita meliputi imunisasi HBo, Polio, BCG,DPT,
Campak, Campak Booster serta Pentabio Booster.
2) Imunisasi bagi calon pengantin yaitu imunisasi TT .
Mahasiswa juga melaksanakan pemeriksaan antropometri
anak.Dari program tersebut mahasiswa dapat berperan dalam
pelaksanaan kegiatan dengan bimbingan petugas yang ada.
3. Kegiatan di Poliklinik Umum
Di poliklinik umum mahasiswa melakukan pengkajian
autoanamnesa, mahasiswa juga melakukan pemeriksaan tanda tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan ) pengukuran antropometri (Berat
Badan, Tinggi Badan) serta mendokumentasikannya di status pasien.
Mahasiswa juga membantu melakukan rujukan ke puskesmas lain
( misalnya ke puskesmas pajang untuk fisioterapi ) atau rumah sakit yang
telah ditunjuk.mahasiswa juga diajarkan mengisi surat keterangan
istirahat, dan KIR/ surat keterangan sehat untuk masuk sekolah,
mengikuti kejuaraan, sertifikasi dan melamar pekerjaan.
BAB IV
PEMBAHASAN SWOT

Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran
jika sebelumnya dilakukan dengan suatu perencanaan yang matang serta evaluasi
dari kegiatan – kegiatan sebelumnya. Tidak terkecuali di dunia kesehatan
khususnya pada kesehatan masyarakat secara langsung yang dihimpun oleh
Puskesmas guna mencapai tingkat kesehatan yang merata. Dalam bab ini akan
dibahas mengenai Analisa SWOT pada Puskesmas Pajang. Analisa ini semata –
mata sebuah alat analisa yang digunakan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang mungkin akan ditemuioleh Puskesmas Pajang.
Analisa ini bertujuan untuk menemukan aspek penting dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman pada Puskesmas Pajang sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan meminimalkan kelemahan, mengurangi ancaman dan
meningkatkan peluang agar tercipta pelayanan yang maksimal untuk mencapai
kesehatan yang merata.
Pembahasan kesenjangan program Puskesmas Pajang sebagai berikut :
A. Kegiatan di Puskesmas
1. Poli Umum
Di poli umum kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian dengan
teknik observasi, pengkajian dengan teknik depth interview dan
pengkajian dengan teknik wawancara, mengukur tanda-tanda vital seperti
tekanan darah, nadi, suhu, respiration rate, mengukur BB/TB
memberikan surat rujukan, surat keterangan istirahat, dan KIR untuk
masuk sekolah dan melamar pekerjaan.
2. Poli Gigi
Di poli gigi kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian dengan teknik
observasi. Pengkajian dengan teknik depth interview dan pengkajian
dengan teknik wawancara, mengukur BB, membantu perawatan gigi,
membantu mencabut gigi, membantu menambal gigi berlubang.
3. KIA/KB
Di KIA/KB kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian dengan teknik
observasi, pengkajian dengan teknik depth interview dan pengkajian
dengan teknik wawancara, mengukur tanda-tanda vital seperti tekanan
darah, nadi, suhu, respiration rate, mengukur BB/TB, melakukan
pemeriksaan Leopold 1,Leopold 2, Leopold 3,dan Leopold 4, melakukan
pemeriksaan DJJ dengan menggunakan Doppler, melakukan
pendokumentasian tindakan keperawatan. Setiap hari selasa KIA
memiliki program khusus yaitu pemeriksaan kehamilan, mahasiswa
melakukan pemeriksaan Leopold 1,Leopold 2, Leopold 3,dan Leopold 4,
melakukan pemeriksaan DJJ dengan menggunakan Doppler, melakukan
pendokumentasian tindakan keperawatan. Setiap hari rabu KIA memiliki
program khusus yaitu program KB, mahasiswa membantu melakukan
suntik KB 3 bulan. Setiap hari kamis KIA memliki program khusus yaitu
hari imunisasi dan IVA test kegiatan mahasiswa membantu bidan dalam
memberikan imunisasi dan melihat cara pengambilan sampel IVA test.
4. Laboratorium
Di laboratorium kegiatan yang dilakukan pengkajian dengan teknik
observasi, pengkajian dengan teknik depth interview dan pengkajian
dengan teknik wawancara, mengambil sampel untuk pemeriksaan
laboratorium ( darah, sputum)
5. Apotek
Kegiatan mahasiswa di apotek adalah membuat etiket minum obat,
membantu menyiapkan obat sesuai resep, memberikan obat kepada
pasien dan menjelaskan cara minum obat.
6. Puskesmas Keliling
Kegiatan mahasiswa di puskesmas keliling adalah anamnesa pasien,
mengukur tekanan darah dan memberikan obat sesuai resep.
7. Posyandu
a. Posyandu Balita
Kegiatan mahasiswa antara lain melakukan pengukuran TB/BB,
mendokumentasikan hasil pengukuran, memberikan penyuluhan.
b. Posyandu Lansia
Kegiatan lansia saat posyandu lansia adalah melakukan pegkajian
dengan teknik observasi, pengkajian dengan teknik depth interview
dan pengkajian dengan teknik wawancara, melakukan pemeriksaan
tekanan darah dan menimbang berat badan, pengkajan. Selain itu
mahasiswa penyuluhan dengan materi pola hidup yang sehat untuk
lansia.
c. Puskesmas Pembantu
Kegiatan lansia saat posyandu lansia adalah melakukan pegkajian
dengan teknik wawancara, pengkajian dengan teknik depth interview
dan pengkajian dengan teknik observasi, mengukur tekanan darah, dan
memberikan resep obat.

B. Faktor Pendukung Partisipasi Mahasiswa Terhadap Kegiatan


Puskesmas
1. Semua pegawai ramah menerima mahasiswa, selalu membantu
mahasiswa saat kebingungan dan mendukung semua kegiatan yang
mahasiswa lakukan. Jika ada kegiatan puskesmas yang belum bisa
dipahami oleh mahasiswa maka mahasiswa akan selalu dibimbing.
2. Tersedianya sarana transportasi baik pribadi maupun dinas. Hal ini
sangat mendukung saat diadakannya kegiatan-kegiatan di luar
puskesmas.

C. Faktor Penghambat Partisipasi Mahasiswa Terhadap Kegiatan di


Puskesmas/ Kesenjangan.
1. IGD
Pada kegiatan perawatan luka digunakan 1 set medikasi untuk beberapa
pasien.
2. Poli Gigi
Pada pelaksanaan perawatan gigi, handscoon digunakan lebih dari satu
kali untuk beberapa pasien.
3. KIA/KB
Pada pelaksanaan imunisasi dan KB (KB suntik) petugas kurang menjaga
sterilitas tindakan serta APD (alat pelindung diri).
4. Laboratorium
Kegiatan yang ada di laboratorium sedikit berbeda dengan kegiatan
keperawatan pada umumnya. Hanya beberapa saja kegiatan yang bisa
dilakukan di laboratorium seperti mengambil specimen darah vena dan
sputum. Selebihnya kegiatan di laboratorium dilakukan oleh petugas,
mahasiswa hanya melihat.
5. Apotek
Terkadang stok obat habis dan harus mengganti obat atau tidak
memberikan obat yang habis, ketika stok obat habis seringkali pasien
dianjurkan membeli di apotek tanpa diberi resep.

D. Penyelesaian Faktor-Faktor Penghambat


1. Dengan banyaknya tenaga kesehatan, membuat mahasiswa membagi-bagi
tugas di tiap-tiap bidang pemeriksaan pasien, dan semua mahasiswa secara
bergiliran membantu di tiap bidang yang berbeda (bergantian) sehingga
mahasiswa dapat merasakan dan memahami kegiatan apa saja yang biasa
dilakukan pad atiap-tiap bidang tersebut (Pendaftaran, Poli umum, Poli
gigi, IGD, Laboratorium, KIA, Apotek).
2. Dengan adanya sumber daya berkompeten di bidangnya sehingga kami
sebagai mahasiswa dapat menggali ilmu dan memperluas wawasan untuk
melakukan kegiatan perawatan sesuai dengan prosedur.
E. Kekuatan

Program yang ada di Puskesmas Pajang sudah sesuai dengan pedoman


program Puskesmas. Bahkan di Puskesmas Pajang ada inspirasi dan inovasi
dari program-program baru yang ada di Puskesmas Pajang seperti adanya
Puskesmas keliling, Posyandu Lansia, Pelayanan Laboratorium sehingga
membuat Puskesmas Pajang sebagai Puskesmas yang termasuk
berkompeten diantara Puskesmas yang ada di kota Surakarta. Dengan
adanya pelayanan Laboratorium membuat Puskesmas Pajang menjadi
Puskesmas yang dipercaya dan sering dikunjungi oleh masyarakat
disekitarnya. Puskesmas Pajang baru saja mendapatkan penghargaan
sebagai Puskesmas Ramah Anak Terbaik 2017.

Salah satu yang menjadi kekuatan Puskesmas Pajang adalah adanya


Puskesmas Pembantu sehingga dengan adanya Puskesmas Pembantu ini
semakin memperluas kerja Puskesmas Pajang dan mempermudah akses
kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pajang.
Selain itu Puskesmas Pajang juga memiliki program khusus yaitu
program pengendalian penyakit menular khususnya penyakit TB Paru. Di
Puskesmas Pajang, pasien-pasien dengan TB Paru sangat diperhatikan
kesehatannya dan diupayakan untuk mendapatkan kesembuhan dengan cara
dipantau pengobatannya dan nutrisinya secara intensif.

F. Kelemahan

Dalam pelaksanaan program Puskesmas Pajang belum bisa maksimal


karena keterbatasan jumlah tenaga kerja yang ada di Puskesmas Pajang
sehingga program pelayanan berbenturan dengan program Puskesmas
lainnya. Ditambah dengan keterbatasan alat-alat medis yang menunjang
pelayanan seperti keterbatasan obat yang disediakan oleh apotek menjadi
salah satu kelemahan dari Puskesmas Pajang.Selain itu keadaan Puskesmas
Pajang yang kurang luas dan kurangnya kursi tunggu untuk pasien dapat
menjadi salah satu kelemahan dari Puskesmas Pajang.Adapun lokasi dari
Puskesmas Pajang sebagai puskesmas induk yang strategis tetapi dekat
dengan TPS, pasar ayam dan pasar kambing yang membuat bau tidak sedap
dan resti terhadap penyakit.

G. Kesempatan

Kesempatan pemberian layanan sesuai dengan plan of action


Puskesmas Pajang tahun 2014 terbuka lebar karena masyarakat sangat
kooperatif dengan adanya pelayanan yang diberikan di Puskesmas Pajang
dan juga masyarakat di sekitar wilayah pelayanan Puskesmas Pajang sangat
peduli dengan kesehatan. Pelayanan tersebut diantaranya adanya dua
Puskesmas Pembantu, adanya Pusling (Puskesmas Keliling), Posyandu
balita dan lansia.

H. Ancaman

Ancaman untuk Puskesmas Pajang adalah kurang optimalnya


pelayanan Puskesmas karena keterbatasan tenaga kerja apabila ada program
Puskesmas di luar Puskemas sehingga mengharuskan petugas untuk
meninggalkan tugasnya di puskesmas. Hal tersebut dapat mengganggu
pelayanan kesehatan yang ada di dalam puskesmas. Selain itu, adanya
keterbatasan alat-alat medis yang menunjang pelayanan seperti keterbatasan
obat yang disediakan di apotek menyebabkan kurang maksimalnya
pelayanan kesehatan. Dengan adanya kendala seperti itu maka diperlukan
tinjauan dari Dinas Kesehatan Kota untuk menangani masalah yang dapat
menghambat kinerja dalam pelayanan kesehatan.
Selain kurangnya tenaga kerja dan kelengkapan alat-alat yang
menunjang kelancaran dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah
lokasi dari Puskesmas Pajang yang kurang strategis dan tidak dilalui oleh
kendaraan umum sehingga hanya bisa dikunjungi oleh warga sekitar.Hal
tersebut dapat menjadi kendala bagi warga yang bertempat tinggal jauh
tetapi masih dalam wilayah Puskesmas Pajang.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktek Keperawatan Komunitas II dan Keperawatan Keluarga II di
Puskesmas Pajang selama 4 minggu yang terhitung dari tanggal 30 Oktobe
2017 sampai 24 Oktober 2017, kami dapat menyimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Puskesmas dapat dikatakan sebagai ujung tombak terdepan pelayanan
kesehatan.
2. Puskesmas Pajang merupakan tempat pelayanan kesehatan yang bersifat
mendasar dan sudah baik tetapi karena keterbatasan fasilitas dan tenaga
kesehatan maka pelayanan yang diberikan belum dapat maksimal.
3. Puskesmas Pajang berusaha melatih kader-kader kesehatan masyarakat
untuk lebih aktif berkomunikasi dengan tenaga kesehatan di Puskesmas
Pajang.
4. Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Pajang berupa : preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam gedung, meliputi : BP KIA-
KB, Balai Perbaikan Gizi Masyarakat, BP Umum, BP Gigi, Apotek,
Pelayanan Laboratorium, Prolanis.
6. Pelayanan kesehatan di luar gedung antara lain : Puskesmas keliling
(pusling), posyandu lansia dan balita promosi kesehatan HIB.

B. Saran

Meningkatnya loyalitas dan kerja sama antara petugas dan kader-


kader kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan serta menibgkatkan derajat kesehatan terhadap masyrakat.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta

Depkes RI. 2014. Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta

Dinkes Prov.Jateng. 2004. Prosedur tetap :Penanggulangan KLB dan Bencana


Propinsi Jawa Tengah.Dinkes.Jawa tengah

Dinkes Prov.Jateng. 2006. Buku Pedoman Surveilans Penyakit..Dinkes.Jawa


tengah

Effendi, N. 1998.Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.


Jakarta: EGC

Nettina M, Sandra. 2002. Pedoman Praktek Keperawatan, Alih Bahasa Setiawan,


dkk. Jakarta: EGC

POA (Plan of Action) Puskesmas Pajang 2017.

Anda mungkin juga menyukai