Anda di halaman 1dari 84

KONSEP PENANGANAN

KEGAWATDARURATAN KASUS
KEGAWATAN OBSTETRIC

Kelompok 4 Gadar
Dosen Pembimbing :
Ns. Hesti Prawita Widiastuti, SST., M. Kes
Disusun oleh:
Annisa Syaputri
P07220219080
M.Rabbani Ritbiyyun
P07220219105
Zumrotus Sholikah
P07220219124
A. Patofisioogi, Farmakologi, dan
Terapi Diet
Ketuban Pecah Dini
Patofisiologi
Infeksi dan inflamasi dapat menyebabkan ketuban pecah dini
dengan menginduksi kontraksi uterus dan atau kelemahan
fokal kulit ketuban.
Adanya kelemahan lokal atau perubahan kulit ketuban adalah
mekanisme lain terjadinya ketuban pecah dini akibat infeksi
dan inflamasi. Enzim bakterial dan atau produk host yang
disekresikan sebagai respon untuk infeksi dapat menyebabkan
kelemahan dan rupture kulit ketuban.
Farmakologi

01 Penatalaksaan agresif

Penatalaksanaan persalinan
02 lebih dari 24 jam setelah
ketuban pecah

Saturn is the ringed one


01 PENATALAKSAAN AGRESIF
1) Jel prostaglandin atau misoprostol (meskipun tidak disetujui penggunaannya) dapat diberikan setelah
konsultasi dengan dokter
2) Mungkin dibutuhkan rangkaian induksi pitocin bila serviks tidak berespons
3) Beberapa ahli menunggu 12 jam untuk terjadinya persalinan. Bila tidak ada tanda, mulai pemberian
pitocin
4) Berikan cairan per IV, pantau janin
5) Peningkatan resiko seksio sesaria bila induksi tidak efektif.
6) Bila pengambilan keputusan bergantung pada kelayakan serviks untuk diindikasi, kaji nilai bishop setelah
pemeriksaan spekulum. Bila diputuskan untuk menunggu persalinan, tidak ada lagi pemeriksaan yang
dilakukan, baik manipulasi dengan tangan maupun spekulum, sampai persalinan dimulai atau induksi
dimulai
7) Periksa hitung darah lengkap bila ketuban pecah. Ulangi pemeriksaan pada hari berikutnya sampai
pelahiran atau lebih sering bila ada tanda infeksi
8) Lakukan NST setelah ketuban pecah; waspada adanya takikardia janin yang merupakan salah satu
tanda infeksi
9) Mulai induksi setelah konsultasi dengan dokter bila :
a) Suhu tubuh ibu meningkat signifikan
b) Terjadi takikardia janin
c) Lokia tampak keruh
d) Iritabilitas atau nyeri tekan uterus yang signifikan
e) Kultur vagina menunjukan strepkus beta hemolitikus
02 PENATALAKSANAAN PERSALINAN LEBIH DARI 24 JAM

1. Pesalinan spontan
2. Ukur suhu tubuh pasien setiap 2 jam, berikan antibiotik bila ada demam
3. Anjurkan pemantauan janin internal
4. Beritahu dokter spesialis obstetri dan spesialis anak atau praktisi perawat
neonates
5. Lakukan kultur sesuai panduan
Diet
• Energi tinggi
• Protein tinggi
• Cukup vitamin dan mineral
• Mudah dicerna
• Diberikan secara bertahap
• Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan tidak
diberikan dekat waktu makan
• Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan :
• Makanan yang terlalu manis, gurih, dan berlemak seperti :
permen, dodol, wajik, cake (kue)
A. Patofisioogi, Farmakologi, dan
Terapi Diet
3. Perdarahan Post Partum
Patofisiologi
Tanda paling utama adalah keluarnya darah yang berlebihan setelah bayi lahir atau
setelah plasenta lahir. Adanya darah yang mengalir deras, kontraksi uterus lembek
dan tidak membaik dengan masase, pasien segara jatuh dalam keadaan shock
hemoragik adalah tanda dan gejala utama perdarahan pascasalin karena atoni uteri.
Shock terjadi bila ada hipoperfusi pada organ vital. Hipoperfusi bisa disebabkan
oleh kegagalan kerja jantung (shock kardiogenik), infeksi yang hebat sehingga
terjadi redistribusi cairan yang beredar (intravaskular) ke dalam cairan
ekstravaskular (syok septik), hipovolemia karena dehidrasi (shock hipovolemik)
atau karena perdarahan banyak (shock hemoragik).
Perdarahan hebat menyebabkan penurunan volume sirkulasi sehingga terjadi
respons simpatis. Terjadi takikardia, kontraktilitas otot jantung meningkat dan
vasokonstriksi perifer.
Farmakologi
01 Penanganan Medik

• Jika dengan PAKT perdarahan vaginal masih berlangsung maka harus segera diberikan 5-10
unit oksitosin secara intravena pelan atau 5-30 unit dalam 500 ml cairan dan 0,25-0,5 mg
ergometrin intravena.
• Larutan kristaloid (saline normal atau ringer laktat) lebih diutamakan dibanding koloid dan
harus segera diberikan dengan jumlah 3 kali perkiaran darah yang hilang. Dextran tidak
boleh diberikan karena mengganggu agregasi platelet. Dosis maksimal untuk larutan koloid
adalah 1500 ml per 24 jam.
• Oksitosin diberikan lewat infus dengan dosis 20 unit per liter dengan tetesan cepat. Bila
sudah terjadi kolaps sirkulasi, oksitosin 10 unit diberikan lewat suntikan intramiometrial.
• Metilergonovin maleat menghasilkan kontraksi tetanik dalam lima menit setelah pemberian
intramuskular. Dosisnya adalah 0,25 mg yang dapat diulang tiap 5 menit sampai dosis
maksimal 1,25 mg. Obat ini juga bisa diberikan secara intramiometrial atau intrvena dengan
dosis 0,125 mg. Metilergonovin tidak boleh diberikan pada pasien hipertensi.
Diet
Diet tinggi protein (1,5 gr/kg BB) Serta kebutuhan lainnya :
• Energi sesuai kebutuhan diberikan 2515,356 kkal
• Lemak sedang diberikan 25 % yaitu sebesar 69,871
gram
• Karhohidrat sesuai kebutuhan diberikan 380,13 gram
• Vitamin dan mineral terutama pemberian Fe, asam folat,
dan vit B12 serta vit C
• Pemberian makan disesuaikan dengan kebutuhan
pasien
A. Patofisioogi, Farmakologi, dan
Terapi Diet
2. Abortus
Patofisiologi
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam
desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis
jaringan disekitarnya. Hal tersebut menyebabkan
hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya,
sehingga menjadi benda asing dalam uterus. Keadaan
ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk
mengeluarkannya.
Farmakologi

01 02 03 04 05
Abortus Abortus Abortus Abortus Missed
Imminens Inipiens Inkomplet Komplet Abortion

06 07
Abortus Abortus
Infeksius Habitualis
dan
Diet
 Makanan sumber zat besi seperti hati ayam, tempe,
kacang kedelai, daun singkong, bayam, dll
 Makanan sumber asam folat seperti hati ayam, hati
sapi, kacang kedelai, rumput laut, kacang merah,
asparagus, dll
 Makanan sumber vitamin B12 seperti hati sapi, kuning
telur
 Makanan suber vitamin C seperti buah-buahan seperti
jeruk, apel, dll
A. Patofisioogi, Farmakologi, dan
Terapi Diet
3. Distosia Bahu
Patofisiologi
Distosia bahu terjadi ketika salah satu atau kedua bahu gagal
untuk masuk ke rongga panggul dan ada persistensi lokasi AP
dari bahu janin pada pelvic brim. Hal ini mungkin akibat dari
peningkatan resistensi antara janin dan dinding vagina (misalnya
janin makrosomia) karena janin memiliki dada yang besar relatif
terhadap diameter biparietal atau di mana tubuh dan bahu janin
gagal untuk memutar (misalnya partus presipitatus) pada level
tengah panggul. (Ansell L, 2009)
Farmakologi

1. Menurut WHO (2013), penanganan yang dapat dilakukan pada ibu bersalin dengan partus
macet yaitu :
 Rehidrasi pasien Bertujuan untuk mempertahankan volume plasma dan mencegah atau
mengobati hidrasi dan keton.
 Memasang IV kateter, menggunakan nidle ukuran besar (no.18)
 Jika ibu mengalami syok, berikan larutan salin atau ringer laktat hingga 1 liter, kemudian
ulangi 1 liter dengan tetesan 20 tetes per menit sampai nadi lebih dari 90 kali per menit,
tekanan darah sistolik 100 mmHg atau lebih tinggi. Namun jika muncul masalah pernafasan,
turunkan 1 liter untuk 4-6 jam.
 Jika ibu tidak mengalami syok tetapi ada dehidrasi dan ketonik, beri 1 liter cepat dan ulangi
jika masih dehidrasi dan ketonik. Kemudian turunkan 1 liter untuk 4-6 jam
 Catat dengan tepat pemberian cairan intravena dan pengeluaran urin
Farmakologi

2. Beri antibiotik Jika terdapat tanda-tanda infeksi atau membran telah pecah
lebih dari 18 jam, umur kehamilan 37 minggu atau lebih berikan antibiotik
seberti dibawah ini:
 Ampicilin 2 g tiap 6 jam dan
 Gentamisin 5 mg/BB/IV tiap 24 jam

Jika ibu akan melahirkan secara sesarea, lanjutkan pemberian antibiotik dan
berikan mitronidazol 500 mg/IV tiap 8 jam sampai demam turun selama 48
jam
Diet
TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein) diet ini diberikan apabila
ibu melahirkan secara sesarea. Ibu memerlukan 20 gram
protein diatas kebutuhan normal dan membutuhkan 2300 –
2700 kalori.Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan
pergantian sel – sel yang rusak atau mati. Sumber protein
dapat diperoleh dari protein hewani (telur, daging, susu,
udang, kerang, keju) dan protein nabati (banyak
terkandung dalam tahu, tempe, dan kacang – kacangan)
(Siwi Walyani, 2015)
A. Patofisioogi, Farmakologi, dan
Terapi Diet
4. Preeklamsia
Patofisiologi
Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai
dengan retensi garam dan air.
Pada biopsi ginjal ditemukan spasme yang hebat pada arteriola
glomerulus. Pada beberapa kasus lumen arteriola sedemikian
sempitnya sehingga hanya dapat dilalui satu sel darah merah.
Jadi, jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spesme, maka
tekanan darah dengan sendirinya akan naik, sebagai usaha untuk
mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan
dapat tercukupi.
Farmakologi

1. Preeklampsia Ringan
Pada preeklapmsia ringan pengobatan bersifat simtomatis dan istirahat yang
cukup. Pemberian luminal 1-2 x 30 mg/hari dapat dilakukan bila tidak bisa
tidur. Bila tekanan darah tidak turun dan ada tanda-tanda ke arah preeklamsi
berat maka dapat diberikan obat antihipertensi serta dianjurkan untuk rawat
inap.
Farmakologi
2. Preeklampsia Berat
 Berikan dosis awal 4 g MgSO4 40% (10cc) dijadikan 20 cc diberikan IV
bolus pelan ± 5 menit
 Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4 40% ( 15cc)
masukkan dalam cairan RL/NaCl 0,9% 250cc drip dengan tetesan
15tetes / menit, diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang
berakhir (bila eklampsia). Bila kejang berlanjut berikan 2g MgSO4 40% (5
cc) dijadikan 10 cc diberikan IV pelan ± 5 menit.
Syarat pemberian MgSO4: frekuensi nafas > 16x/menit, tidak ada tanda-
tanda gawat nafas, diuresis >100 ml dalam 4 jam sebelumnya dan refleks
patella positif.
Farmakologi

2. Preeklampsia Berat
 Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi tekanan darah, frekuensi
nadi, frekuensi pernapasan, refleks patella, dan jumlah urin.
 Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau tidak didapatkan refleks
tendon patella, dan/atau terdapat oliguria (produksi urin kurang dari
500cc/24 jam), segera hentikan pemberian MgSO4.
 Jika terjadi depresi napas, berikan Ca-glukonas 10% (1 gram dalam 10 cc
NACL 0,9% IV, dalam 3 menit)
Diet
 Energi dan zat gizi yang diberikan harus cukup.
 Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam
atau air.
 Protein tinggi (1 ½ – 2 gr/kg berat badan)
 Pemberian lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tak jenuh
tunggal dan lemak tak jenuh ganda.
 Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
 Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
 Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
 Cairan diberikan 2500ml/hari. Pada keadaan oligouria cairan dibatasi
dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah,
keringat, dan pernapasan.
Upaya-upaya Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier
Pada masalah Kegawat-Daruratan Obstetric

PENCEGAHAN PRIMER

Pencegahan primer meliputi health promotion, health education,


specific protection, dan environmental protection. Contoh kegiatan
pencegahan primer yaitu KIE pranikah, imunisasi TT, P4K, KIE ibu
hamil dan kelas ibu hamil.
Upaya-upaya Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier
Pada masalah Kegawat-Daruratan Obstetric

PENCEGAHAN SEKUNDER

Pencegahan sekunder meliputi early detection and promptreatment, emergency


care, acute dan critical care dan collaborate diagnosis and treatment. Contoh
pencegahan sekunder yaitu deteksi dini dan rujukan ibu risiko tinggi. Program
pemerintah pada kasus komplikasi yaitu program menuju penjaminan
terlaksananya rujukan efektif dengan tersedianya sistem rujukan yang mantap
meliputi jejaring rujukan vertikal dan horizontal (Kemenkes RI, 2013).
Upaya-upaya Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier
Pada masalah Kegawat-Daruratan Obstetric

PENCEGAHAN TERSIER

Pencegahan tersier meliputi rehabilitasi, longterm care, dan care of the dying.
Penerapan di lapangan dilakukan dengan pelayanan kesehatan ibu nifas.
Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar pada ibu mulai 6 jam dampai 42
hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Pelayanan yang diberikan antara lain
pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan involusi uterus, pemeriksaan lokhia,
pemeriksaan payudara dan pemberian kapsul vitamin A (Kemenkes RI, 2010).
Persiapan. Pelaksanaan dan Paska
Pemeriksaan Diagnostik dan
Laboratorium pada Kegawat-daruratan
Obstetric

Secara umum terdapat 4 penyebab utama kematian ibu, janin dan bayi baru
lahir,yaitu (1)perdarahan (2)infeksi, sepsis (3)hipertensi, preeklampsia,
eklampsia (4) persalinan macet (distosia).
The golden rules of obstetric emergencies adalah sebagai berikut :
• Ibu diletakkan dalam posisi miring kiri dan berikan oksigen, bahkan bila
ibu tidak sadar atau terintubasi
• Pusatkan perhatian resusitasi dan stabilisasi ibu.
• Takikardia dan hipotensi adalah gejala terberat syok
• Keadaan emergensi seringkali bukan dari penyebab obstetri
PPS ( Pendarahan Pasca
Persalinan
Menurut WHO, perdarahan pasca salin diklasifikasikan sebagai perdarahan
pasca Salin dini (perdarahan dari jalan lahir ≥ 500 ml dalam 24 jam pertama
setelah bayi lahir) dan perdarahan pasca salin lanjut (perdarahan dari jalan
lahir ≥ 500 ml setelah 24 jam pertama persalinan). Berdasarkan jumlah
perdarahan, dibagi menjadi perdarahan pasca salin minor (jumlah perdarahan
antara 500-1000 ml tanpa tanda syok secara klinis) dan perdarahan pasca salin
mayor (jumlah perdarahan > 1000 ml atau < 1000 ml dengan disertai tanda syok.
Penyebab PPS adalah satu atau lebih dari 4 faktor yakni tonus, tissue, trauma,
dan trombin. Atonia Uteri merupakan penyebab utama PPS dini.
Penatalaksanaan PPS disingkat dengan istilah HAEMOSTASIS.
PPS ( Pendarahan Pasca
Persalinan
H – ask for Help
A – Assess (vital parameters, blood loss) and resuscitate
E – Establish the cause, ensure availability of blood
M – Massage uterus
O – Oxytocin infusion
S – Shift to theatre/anti-shock garment – bimanual compression
T – Tamponade test
A – Apply compression sutures
S – Systematic pelvic devascularisation
I – Interventional radiologist – if appropriate, uterine artery
embolisation
S – Subtotal/total abdominal hysterectomy
Ruptura Uteri

Ruptura uteri terjadi jika terdapat robekan dinding uterus saat


kehamilan atau persalinan. Kasus ini merupakan keadaan emergensi
obstetri yang mengancam nyawa ibu dan janin.
Tanda dari ruptur uteri berupa kematian janin, syok hipovolemik,
atau perdarahan pervaginam. Secara umum diagnosis ruptur uteri
ditegakkan dengan ditemukannya Van Bandl Ring yang semakin
tinggi, segmen bawah uterus menipis, nyeri abdomen, his kuat
terus menerus, dan tanda gawat janin. Manajemen yang dilakukan
setelah terjadi ruptura uteri adalah mengatasi syok dengan
resusitasi cairan/transfusi darah, tindakan operatif (histerorafi
atau histerektomi), dan pemberian antibiotika.
E.Hasil-hasil Penelitian Kegawat-darutan Obstetric
Wibow 2014 Luara Ranca Hasil
o, B. n ngan
&Wiya matern penelit penelit
ti, PS al dan ian ian
perinat adalah menun
al observ jukkan
pada asional terdap
hamil potong at 59
denga lintang kasus
n . Data (66%)
penya sekund hamil
kit er denga
jantun diperol n
g di eh dari penya
RSUP catata kit
Dr. n jantun
Kariad medik g yang
i pender diserta
Semar ita i gagal
ang rawat jantun
inap di g,
RS dr. Seban
Kariad yak
i 35,6%
Semar terjadi
ang kompli
selama kasi
5 kardio
tahun vaskul
period er
e1 matern
Januar al
i 2005 Angka
–. kemati
an
ibu ,
sebany
ak
8,5%.
Luara
n

perinat
al
melipu
ti 57
bayi
lahir
hidup
(90,5
%);
Distosia Bahu
Penatalaksanaan:
1. Ask for Help
2. Episiotomi
3. Posisikan ibu :
a. Lakukan Manuver McRobert
b. Perasat Masanti
c. Manuver Wood corkscrew
d. Manuver Rubin
e. Perasat dan tindakan lanjutan lain
seperti pengeluaran lengan posterior,
kleidotomi bahkan simfisiolisis
Hipertensi dalam Kehamilan
● Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik
antara 90-100 mmHg
● Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih
● Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, enzim hati, dan profil metabolic
● Pemberian magnesium sulfat (MgSO4) dosis initial 4 gr diberikan dalam 20 menit,
dilanjutkan dosis maintenance 6 gr dalam cairan Ringer Laktat 500 ml.
● Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan proteinuria
● Infus cairan dipertahankan 1.5 – 2 liter/24 jam
● Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin
● Observasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam
● Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya krepitasi merupakan tanda
adanya edema paru. Jika ada edema paru, hentikan pemberian cairan dan berikan
diuretic (mis. Furosemide 40 mg IV)
● Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika pembekuan tidak terjadi setelah 7
menit, kemungkinan terdapat koagulopati
Pendidikan Kesehatan dengan Aspek Legal dan
Etis
● Aspek Etik dan Legal
1. Menghargai otonomi (facilitate autonomy)
2. Kebebasan (freedom)
3. Kebenaran (veracity)
4. Keadilan ( justice )
5. Tidak Membahayakan (Nonmaleficence)
6. Kemurahan Hati (Benefiecence)
7. Kesetiaan (fidelity)
● Aspek Legal Kegawatdaruratan
Aspek hukum menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009
a. Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan : ( pasal 27 )
b. Menyelamatkan nyawa pasien : darurat ( pasal 32 )
c. Tidak boleh menolak pasien darurat dan meminta uang muka ( pasal 32 )
d. Tenaga kesehatan : kualifikasi dan izin profesi ( pasal 34 )
e. Ketentuan pidana terkait kedaruratan pasien ( pasal 190 )
Pendidikan Kesehatan
Komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila :
1. Ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan
2. Tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang
sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk memantau
perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif
kala III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pasca-salin
3. Tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini
komplikasi
4. Apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat
memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan
stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan
5. Proses rujukan efektif
6. Pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna
F.Trend dan Issue dalam kegawatdaruratan
Obstetric

Kematian ibu menjadi isu penting dalam agenda upaya mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Target MDG’s) tahun 2015 tujuan ke -5 adalah meningkatkan
kualitas kesejahteraan ibu melahirkan dengan indikator angka kematian ibu (AKI).
AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan
atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes RI, 2010). Kematian ibu dan bayi yang terjadi di Indonesia, salah
satunya disebabkan oleh komplikasi umum yang dapat diatasi dengan akses cepat
terhadap pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi yang berkualitas.
G.Evidance Based Practice dalam penatalaksanaan Kegawat-daruratan Obstetric

Keperawatan kolaborasi dengan Praktik


kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti
ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktik
terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru
dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya
kini tidak dianjurkan lagi. Sesuai dengan evidence-
based practice, pemerintah telah menetapkan
program kebijakan antenatal care sebagai berikut:
1.Kunjungan antenatal care

Kunjungan Waktu Alasan


Trimester II 14–28 minggu
Trimester I Sebelum 14 minggu
Sama dengan trimester I ditambah:
a.Mendeteksi masalah yang dapat ditangani
kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
sebelum membahayakan jiwa.
kehamilan (deteksi gejala preeklamsia,
b.Mencegah masalah, misal: tetanus
pantau Tekanan Darah, evaluasi edema,
neonatal, anemia, kebiasaan tradisional
proteinuria)
yang berbahaya)
Trimester III 28–36 minggu
c.Membangun hubungan saling percaya
Sama, ditambah: deteksi kehamilan ganda.
d.Memulai persiapan kelahiran dan
Setelah 36 Minggu Sama, ditambah:
kesiapan menghadapi komplikasi.
deteksi kelainan letak atau kondisi yang
e.Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
memerlukan persalinan di RS.
kebersihan, olahraga, istirahat, seks, dan
sebagainya).
2. Pemberian suplemen mikronutrien:

Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) dan asam folat 500 µg sebanyak 1
tablet/hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus dinasehati
agar tidak meminumnya bersama teh/ kopi agar tidak mengganggu penyerapannya.Maybe you need
to divide the content
3.Imunisasi TT 0.5cc
Thank you

Any Question’s ?
Alternative resources
A pictures
always reinforces
the concept
Images reveal large amounts of
data, so remember: use an image
instead of a long text
A picture is
worth a
thousand
words
Awesom
e words!
Because key words are great for catching
your audience’s attention
This is a graph!

Legend
Mars

Venus

Jupiter

To modify this graph, click on it, follow the link, change the data and paste the resulting graph here
Reviewing concepts is a good idea

Mercury Venus Mars


Mercury is the Venus has a Despite being red,
smallest planet beautiful name Mars is a cold place

Jupiter Saturn Neptune


Jupiter is the biggest Saturn is the ringed Neptune is the
planet one and a giant farthest planet
Use infographics!

a ry! English essay


Janu

Test Essay

Exam

st Lesson
Science te
Or some tables!
December 2021
Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday
9h - 10h Math Art

10h - 11h Chemistry

11h - 12h Algebra Music

Lunch break Basketball!


13h - 14h French English

st
English te
14h - 15h Geography
This is a map

Saturn
Saturn is the
Mars ringed one and a
gas giant
Despite being
red, Mars is a
cold place
A timeline always works well

Mercury is Mars Jupiter is a Earth


the smallest gas giant

Mars is a Earth is the


Mercury cold place Jupiter third planet
57,200
Big numbers catch your audience’s attention
12.6
Venus has a beautiful name

93%
Mercury is the smallest

29.4%
Earth harbors life
Another three columns!
Chemistry activity
30% Mercury is the closest planet to the Sun

Math problem
5,5 Venus has a beautiful name

Algebra assignment
4.920 Despite being red, Mars is cold
This is a daily review

Monday Tuesday

Math activities Art assignment

English essay Music training

Test review Algebra activities


Important events to remember

February March

History essay Importants!t


te
about the Chemistry
th!
Roman Empire Monday 16
This is an exercise

01 Mercury is the closest

Solve the exercise


02 Earth harbors life Mercury is the closest planet to the
Sun and the smallest one in the
Solar System—it’s only a bit larger
than the Moon
03 Saturn is the ringed one
Weekly schedule
Monday Thursday

Tuesday Friday

Wednesday Weekend!
Don’t forget your checklist
Don’t
f orget!

Task 1 a pending task here


Write Task 1 a pending task here
Write

Task 2 a pending task here


Write Task 2 a pending task here
Write

Write a pending task here Write a pending task here


Task 3 Task 3
Write a pending task here Write a pending task here
Task 4 Task 4
Single day calendar
January March December
Monday Tuesday Saturday
15th 25th 11th

Despite being red, Jupiter is a gas giant Saturn is the ringed


Mars is actually a and also the biggest one. It’s composed
cold place. It’s full of planet in the entire mostly of hydrogen
iron oxide dust Solar System and helium
Weekly planner

Monday Tuesday Wednesda Thursday Friday


y
10h Review

12h Sports

14h Lunch
Some important reminders

Chemistry lesson

Math assignment
Desktop software
You can replace the image on the
screen with your own work. Just
delete this one, add yours and
center it properly
Tablet app
You can replace the image on the
screen with your own work. Just
delete this one, add yours and
center it properly
Mobile web
You can replace the image on the
screen with your own work. Just
delete this one, add yours and
center it properly
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution


Resources
VECTORS: PHOTOS:
● Hand drawn school timetable ● Pink cherry blossom in marble texture backgrou
● Hand drawn colorful calendar nd
● Hand drawn spring flowers collection ● Pink gerbera flower with petals
● Hand drawn spring flower collection 2
● Tropical flowers with leaves
● Hand drawn autumn forest animals collection
● Hand drawn birds collection
● Hand drawn birds collection 2
● Trees collection hand drawn style
● Set of trees hand drawn style
● Hand drawn mother earth day background
● Cactus cute style
● Back to school timetable stickers
● Save the planet background
Instructions for use (free users)
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Delete the “Thanks” or “Credits” slide.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Dancing Script
(https://fonts.google.com/specimen/Dancing+Script)

Catamaran
(https://fonts.google.com/specimen/Catamaran)

#363066 #92abd9 #f4a8abff #ea7d88 #f7f7f7 #fee5e6 #d1e0fc


Stories by Freepik
Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to be visible and bring them to life with the animator panel. It will
boost your presentation for sure! Check out how it works.

Pana Amico Bro Rafiki


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai