0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan5 halaman
Teknologi komunikasi berkembang dari era tulisan, cetak, telekomunikasi hingga interaktif. Media baru seperti televisi dan telepon seluler memiliki dampak positif dan negatif terhadap manusia. Pada televisi, dampak negatifnya adalah menurunkan kualitas tayangan dan moralitas masyarakat. Sedangkan pada telepon seluler, dampak negatifnya adalah mengubah cara berpikir manusia dan menggeser fungsi komunikasi manus
Teknologi komunikasi berkembang dari era tulisan, cetak, telekomunikasi hingga interaktif. Media baru seperti televisi dan telepon seluler memiliki dampak positif dan negatif terhadap manusia. Pada televisi, dampak negatifnya adalah menurunkan kualitas tayangan dan moralitas masyarakat. Sedangkan pada telepon seluler, dampak negatifnya adalah mengubah cara berpikir manusia dan menggeser fungsi komunikasi manus
Teknologi komunikasi berkembang dari era tulisan, cetak, telekomunikasi hingga interaktif. Media baru seperti televisi dan telepon seluler memiliki dampak positif dan negatif terhadap manusia. Pada televisi, dampak negatifnya adalah menurunkan kualitas tayangan dan moralitas masyarakat. Sedangkan pada telepon seluler, dampak negatifnya adalah mengubah cara berpikir manusia dan menggeser fungsi komunikasi manus
NIM: 2202056006 Prodi: Ilmu Komunikasi A Dosen Pengampu: Kadek Dristiana Dwivayani,S.Ikom,M.Med.Kom
3. Dampak Negatif Media Komunikasi dalam Kehidupan Manusia:
Sebuah Penjelasan Filsafat Ilmu
Bab I Tinjauan Umum
Menurut pendapat dari Everett M. Rogers (1986) sebagaimana telah dikutip oleh Nasrullah, bahwa ada 4 fase perkembangan komunikasi manusia, antara lain: 1. The Writing Era adalah fase dimana era komunikasi muncul diawali dengan sebuah tulisan yang dipelopori oleh bangsa Sumeria. Hal ini dikembangkan oleh Gutenberg saat ditemukannya mesin cetak, walaupun pada masa awal penggunaan mesin cetak hanya untuk memfotokopikan kitab yang sebelumnya telah dibuat oleh kalangan gereja dan tersebar terbatas hingga masa renaisans. 2. The printing era adalah fase dimana komunikasi manusia sudah lebih maju dengan pemanfaatan teknologi cetak yang dikemukakan oleh Rogers. Pada awalnya, kemunculan mesin cetak berawal dari China dengan ditemukannya bahan baku pembuatan kertas kemudian teknologi pencetakan berkembang dari China hingga Korea dan akhirnya ke Jerman. Kemajuan yang sangat pesat dari canggihnya teknologi cetak ditunjukkan pada 3 September 1883 saat Bejamin Day pertama kalinya menerbitkan surat kabar New York Sun atau disebut dengan“Penny Press”. 3. Telecommunication era adalah fase dimana komunikasi dengan jarak berjauhan yang dikemukakan oleh Rogers, dimana pada era ini mulai berkembangnya era elektronika. Pada 24 Mei 1844, ditandai dengan penemuan cara penyampaian pesan melalui kabel elektronika oleh Samuel Morse yaitu teknologi kabel elektronik yang dikenal sebagai telegraf. 4. Era komunikasi interaktif adalah fase dimana telekomunikasi telah dihubungkan dengan komputer, berawal ditemukannya ENIAC yaitu sebutan untuk perangkat kerja komputer sederhana yang mempunyai lebih dari 18.000 tabung lampu vakum. Hal ini terjadi di Universitas Pensylvania pada tahun 1946 Lalu seperempat abad kemudian menghasilkan perangkat yang lebih kecil, canggih, dan fleksibel dalam penggunaannya Terdapat perbedaan kegunaan teknologi komunikasi yang digolongkan menjadi: (1) telekomunikasi; (2) media massa; (3) perkembangan mutakhir dalam media sosial disebut media baru misalnya telekomunikasi untuk mempermudah dan memperluas jaringan komunikasi kita untuk bisa berinteraksi. Teknologi media massa yaitu media cetak dan elektronik digunakan untuk menyampaikan pesan yang meliputi berita, hiburan, dan opini. Karakteristik network sebagai infrastruktur yang menghubungkan terjadinya komunikasi sampai ke akses pertukaran data yang terjadi secara lokal, global, terbuka, tertutup dan bentuk yang berbeda. Network sebagai perangkat digital saling terhubung dalam kanal komunikasi melalui 2 cakupan jaringan yaitu Local Area Network (LAN) dan A Wide Area Network (WAN). Karakteristik informasi media baru, Menurut Marshal McLuhan (1964) bisa mempengaruhi bagaimana pesan itu disampaikan atau diterima melainkan dari media pembawa pesan itu sendiri yang memiliki pengaruhnya. Karakteristik interface media baru yaitu teknologi komunikasi bisa jadi 2 arah bahkan lebih atraktif karena memberikan proses komunikasi lebih instan, berkurangnya mediasi dan lebih mengandalkan kecepatan serta kurang melibatkan penalaran (rasio). Karakteristik archieve media baru sebagai kumpulan dokumen yang memuat informasi dan disimpan di tempat yang hanya bisa diakses oleh orang tertentu. Berdasarkan perspektif dari media baru, sebuah arsip tidak saja berupa teks tetapi bisa juga memuat beberapa foto, film, ataupun suara. Karakteristik interactivitydigunakan untuk membedakan media baru digital dengan media tradisional yang menggunakan analog. Karakteristik simulation atau hyper realityyaitu teori Jean Baudrillard yang menggambarkan efek media makin berkurang tingkat penempatan individu antara nyata dan virtual atau realitas dan ilusi sehingga individu makin jauh dari dunia realitas menuju ke dunia virtual. Ilmu pengetahuan berkembang jadi kekuasaan untuk kepentingan dominan bersifat hegemonik. Hegemoni yaitu dominasi dan subordinasi hubungan yang distrukturkan kekuasaan. Teknologi secara umum disebut Kornblum sebagai dualism yaitu kutub positif dan kutub negatif misalnya makin banyak pengangguran karena berkurangnya tenaga manusia akibat diganti dengan mesin dan komputer lalu terjadi kecenderungan para remaja menghabiskan waktunya di depan televisi, game, dan internet serta berkurangnya waktu untuk kegiatan produktif.
Bab II Dampak Penggunaan Televisi
Memberi tayangan yang bukan tayangan penting diketahui publik tapi menarik perhatian publik. Pentonton dan iklan yang banyak menjadi industrialisasi kapitalistik sehingga televisi berkembang mengikuti hukum “selera pasar,” yang belum tentu jadi selera publik. Mengejar rating dan mengikuti logika dalam jurnalistik. Pesan tidak penting, yang terpenting hanya daya tariknya. Rating digunakan untuk melihat potensi pemirsa pada setiap waktu tertentu. Mengurangi kejenuhan maka TV membuat acara menarik sehingga tidak konsisten. Menurut Harold Innis 1950 “semua tayangan menarik,” semua “waktu” merupakan prime time. Menjalankan fungsi “paradoks” yang berpacu pada perubahan asimetris antara apa yang dibungkus dan apa yang dibingkai televisi sehingga pesan memberi efek masif artinya tidak berasal dari entitas internal masyarakat. Masyarakat tergantung pada isi media karena interaksi media jauh lebih intensif ketimbang interaksi dengan lingkungan sehingga banyak orang menuduh sebagai penyebab hancurnya kohesivitas sosial, empati, dan aspek moralitas sehingga mengalami krisis moral. Konsep moralitas kehilangan daya tarik, bukan karena unsur eksternal seperti televisi tapi karena faktor internal seperti masyarakat. Ilmuwan Prancis, Pierre Bourdieu dalam karyanya La Noblesses d’etat (1992), mengatakan bahwa moralitas dapat berjalan jika didukung oleh daya tarik. Gury Oranim dan Sharon Rechter, alumni MBA di bidang International Business di Tel Aviv University Israel (1999) merealisasikan tayangan televisi untuk anak batita didukung perusahaan besar seperti PepsiCo. Disambut positif, Baby First TV diikuti perusahaan TV kabel seperti Baby TV Online dan Baby TV Caren dengan memperkenalkan tayangan khusus batita yang dirancang dengan gambar kontras, gerakan lucu dan cerita menarik. Dampak mengkonsumsi tayangan televisi pada balita dilihat setelah minimal 10 tahun kemudian. Seorang dokter di Imanuel Center Omaha, Kurt V. Gold, M.D mengatakan “coba perhatikan ketika kita menonton televisi, pasti kita duduk pasif dan tidak menggunakan otot maka sehabis menonton acara panjang kita akan merasa kaku, letih, dan malas berpikir. Televisi ibarat kaca retak, Jika kita ingin menemukan gambar sesuai yang diinginkan maka gambar itu tidak pernah ditemukan. Marshall McLuhan menyebut Medium is the massage sebagai media dan pesan yang dicari melalui evaluasi diri. Jurgen Habermas mengatakan bila menghadapi gangguan komunikasi gunakan teknik yang bertujuan membimbing ke “refleksi diri” karena pengetahuan dari TV yaitu pengetahuan kritis terhadap diri. Dimensi logika teknologi komunikasi telah mengubah penalaran manusia tentang segala sesuatu misalnya, anggapan sesuatu yang nyata atau tidak nyata dan realitas atau tidak sehingga menggeser nalar publik dari kebutuhan jadi keinginan. Penelitian Albert Bandura untuk efek TV dimata anak-anak atas apa yang layak ditiru karena banyak tayangan yang menjadi bahan tiruan dalam masyarakat. Publik merasa khawatir terhadap efek kekerasan TV maka lahirlah UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran untuk melindungi kepentingan publik dari tayangan TV yang mengandung kekerasan, pornografi, fitnah, dan tayangan tidak etis. Sebagai akibatnya, figur budaya pop seperti Ronald McDonald, Madonna, Tony the Tiger, Michael Jordan, Teenage Mutant, Ninja Turtles jadi ternama sehingga para tokoh seperti Batman, Superman dan Spiderman mengalahkan tokoh fiksi Indonesia seperti Gatotkaca, Bima, dan Arjuna karena tidak direproduksi lagi di layar kaca. Dalam dimensi Etika, kata-kata kotor yang menghujat dan mengatai orang lain banyak dijumpai di layar kaca karena banyak jargon yang direproduksi untuk pembicaraan yang berbeda seperti jargon “wani piro!” untuk iklan rokok. Film kartun dalam berkomunikasi yang fulgar seperti, menghardik sudah ditiru anak- anak ketika berkomunikasi dengan teman atau keluarganya sehingga hilangnya tata krama berkomunikasi yang menunjukkan bahwa terjadi “salah asuhan” oleh media massa. Dalam dimensi estetika, banyak nilai yang hilang dari kesenian ketika ditransformasikan melalui TV sehingga terpaksa menyesuaikan tuntutan efisiensi durasi yang biasa menjadi ciri khas keindahan kesenian tradisi.
Bab III Dampak Teknologi Komunikasi Telepon Seluler
Dalam dimensi logika, HP mengubah cara pikir manusia seperti mengganti banyak fungsi otak karena didalamnya dilengkapi kalkulator, penyusun kegiatan (agenda), alarm, perekam suara atau gambar, mengirim pesan, grafik atau gambar. HP menggeser fungsi manajer komunikasi yang awalnya ditangani manusia seperti komunikasi untuk kepentingan sosial, bisnis dan pendidikan telah diambil alih oleh HP. Bahkan semakin canggih dilengkapi alat untuk pendeteksi keberadaan orang yang melampau fungsi awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi antarpribadi. HP identik dengan kegiatan bersifat rahasia seperti polisi biasa akan menyita HP untuk melacak dan membongkar jaringan terorisme dengan melacak jaringan atau koneksi melalui HP pelaku. Dalam dimensi etika, penipuan melalui HP sudah terintegrasi dengan web palsu karena penipu menyiapkan web atas nama perusahaan tertentu namun sebelum menghubungi calon korban harus diberi pengumuman undian berhadiah agar korban percaya. Kasus lain yaitu bahwa melalui HP bisa mendorong terjadinya tindakan perselingkuhan dan perceraian. Dalam dimensi estetika jadi daya tarik seseorang untuk memiliki HP dengan berbagai bentuk, ada yang besar dan kecil hingga mengalahkan fungsinya. Kecanggihan adalah kriteria baru dalam HP karena banyak aplikasi di dalamnya yang jadi ukuran tinggi rendahnya estetika sehingga banyak orang membeli HP yang mahal hanya untuk memperteguh eksistensi diri dan menunjukkan dirinya dari kelas atas masyarakat.
Bab IV Dampak Penggunaan Teknologi Komunikasi Internet
Berdasarkan penggunaan internet, dibagi menjadi 3 yaitu: (1) SMS, media mainstream, chatting; (2) media search seperti website dan blog; (3) media share seperti email, Facebook, dan Twitter. Penggunaan internet di Indonesia didominasi oleh fungsi berbagi (share) dan dibuktikan populasi pengguna Facebook tahun 2012 menempati peringkat ke-3 setelah Amerika Serikat dan India namun dibandingkan tahun 2008-2009, pengguna Facebook Indonesia naik jadi 15 kali lipat dan juga pengguna Twitter menempati peringkat ke-5 dunia (19,5 juta). Melalui internet, Indonesia memasuki babak baru penyelenggaraan negara yang disebut egovernment yaitu Identitas kependudukan seperti mulai diintegrasikan internet lalu muncul elektronik KTP (e-KTP). Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bahwa berusaha melindungi publik dari kesewenangan memproduksi dokumentasi negara, disebutkan jika menghilangkan atau merusak dokumentasi publik dapat dipidana hukuman penjara bahkan di denda. Segi positif dari percepatan proses informasi oleh Baudrillard disebut dengan “simulakral” artinya terjadi proses reproduksi luar biasa cepatnya dan internet mengalami metamorfosis jadi dunia maya.
4. Cermin Retak Sistem Penyiaran Indonesia:
Sejarah Konflik Penyiaran Dari Analog Hingga Digital
A. Latar Belakang Masalah
Sistem penyiaran Indonesia dibagi jadi 3 fase yaitu : Fase pertama, sebelum tahun 1980. Pemerintah Orde Baru (Orba) memberlakukan sistem otoritarian dan sentralisasi pada kehidupan media massa. Kebebasan pers menjadi tema perjuangan aktivis demokratisasi dan Pemerintah juga melakukan filterisasi ketat terhadap kebijakan isi, baik secara preventif maupun kuratif. Fase kedua, pada tahun 1990-1999 ditandai munculnya era televisi swasta yang mengalami perubahan di akhir tahun 1980-an. Lalu tahun 1989, lahir televisi pertama yaitu RCTI di bawah manajemen bisnis PT Bimantara Citra, milik Bambang Trihatmojo, anak laki-laki sulung dari Soeharto dan penguasa rezim Orba. Fase ketiga pasca-Reformasi tahun1998 - sekarang. Dunia penyiaran terkena dampak perubahan paradigma dari otoritarian ke demokrasi yang menuntut kebebasan mengeluarkan pendapat bagi rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
B. Pembahasan Terdapat 3 Indikator-indikator Awal yaitu: a) Indikator-indikator “Kompromistis” ; b) Indikator Pengaruh Kekuatan Politik dan Kapital dalam Implementasi Kebijakan c) Indikator Konflik