Anda di halaman 1dari 12

Jenis-Jenis Media Siber, Ruang Informasi di Media Siber, dan Realitas

Sosial Siber

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Multimedia

Dosen Pengampu: Al-Ustadzah Tamara Ayumagita, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh:

Amaliah Mukmilatun 412020238022

Asfa Fikriyah 412020238032

Husna Nadia 412020238074

Khairatun Hisan 412020238080

Marierah Rosana 412020238095

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR KAMPUS PUTRI

1444 H/2020 M
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi yang kian hari kian pesat, yang juga
disertai dengan perkembangan informasi hingga komunikasi, melaju
sebagai bentuk adaptasi akan perkembangan zaman. Era digital ini juga
menuntut segala sesuatu yang ada di muka bumi untuk lebih inovatif,
bergerak cepat, instan dan efisien.
Perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi yang
terjadi di berbagai aspek juga melahirkan perkembangan yang signifikan
khususya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan
tersebut terjadi dengan munculnya internet. Kemunculan internet
memberikan layanan kemudahan dalam berkomunikasi serta berinteraksi
sesama pengguna. Keunggulan yang dimiliki oleh internet yang
membuatnya sangat populer sebagai media komunikasi, hiburan dan bisnis
adalah aspek-aspek yang berkaitan antara lain dalam hal kenyamanan.
Media sosial yang semakin berkembang juga menjadikan
masyarakat Indonesia terkena dampaknya. Hal in dapat dilihat dari
banyaknya para pengguna media sosial di Indonesia. Di Indonesia sendiri
terdapat sekitar 80 juta penduduk Indonesia yang memanfaatkan teknologi
internet dan mereka rata-rata merupakan pelanggan internet mobile
melalui smartphone. Sebagian besar pengguna internet mobile tersebut
hanya menggunakan fungsi internet untuk chatting dan mengakses situs-
situs jejaring sosial, bukan mengakses data baik mengunduh atau
mengunggah informasi penting di internet.
Memahami dunia media siber menjadi suatu hal yag wajib
dikeahui oleh generasi sekarang demi mengikuti perkembangan zaman.
Maka makalah ini akan membahas hal-hal yag berkaita dengan media
siber, mulai dari jenis-jenisnya, bentuk komunikasi, ruang informasi,
hingga realitas sosial siber yang muncul sebagai budaya baru di
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari media siber?
2. Apa saja jenis-jenis media siber?
3. Bagaimana ruang informasi di media siber?
4. Bagaimana realitas sosail siber?

C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat memahami makna media siber.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis media siber.
3. Dapat mengetahui ruang informasi di media siber.
4. Dapat memahami ralitas sosial siber.
BAB 1

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Siber


Menurut kamus besar Indonesia menjelaskan bahwa arti “media”
yaitu alat (sarana) komunikasi, seperti Koran, majalah, radio, televisi, film,
poster, dan spanduk.Sedangkan kata cyber banyak digunakan untuk
menjelaskna realitas media baru. Konsep media baru itu sendiri pada
awalnya diperkenalkan dalam novel science-ficition, true name oleh
vernor, seorang novelis yang juga ahli matematika pada tahun 19811.
Media siber atau sering juga disebut cybermedia (media siber),
internet media (media internet) dan new media (media baru) secara
sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara siber di situs
web (website) internet. Media siber bisa dikatakan sebagai media „generasi
ketiga‟ setelah media cetak (printed media)- koran, tabloid, majalah, buku-
dan media elektronik (electronic media)-radio, televise, dan film/video.
Definisi lain media siber adalah media yang di dalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di
dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu. Media siber juga
merupakan media yang menggunakan internet, media siber berbasis
tekhnologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi
secara privat maupun secara public.
Media siber tidak semata-mata mempresentasikan internet dan
perangkat lunak atau perangkat keras di dalamnya, seperti penggunaaan
tetikus (mouse), situs, dan chat room. Media siber juga termasuk
didalamnya media sebagai sebuah saluran yang digunakan seperti
computer, telepon genggam, dan smart TV, dan media siber juga
mempresentasikan medium dalam berbagai perspektif baik secara online
maupun offline2.

1
Dr.Rulli Nasrullah, M.Si, Teori dan Riset Media Siber, (Jakarta, Prenadamedia Group,
cet.2, 2014). Hal. 4&17
2
Dr.Rulli Nasrullah, M.Si, Teori dan Riset Media Siber,………………………Hal.15
B. Jenis-Jenis Media Siber
Adapun jenis-jenis media siber adalah sebagai berikut3 :

1. Situs (website)

Situs adalah halaman yang merupakan satu alamat domain


yang berisi informasi, data, visual, audio, memuat aplikasi, hingga
berisi tautan dari halaman web lainnya.

2. E-mail

E-mail adalah bentuk media siber yang paling popular setelah


situs. Cara kerja surat elektronik ini sama seperti surat konvensial
dimana selalu ada tujuan penerima dan isi surat.

3. Forum di Internet (Bulletin Boards)

Fasilitas Mail List atau disebut juga dengan istilah “milis”


merupakan salah satu jenis media siber yang digunakan untuk
berkomunikasi.

4. Blog

Istilah blog berasal dari kata we-blog, yang pertama kali


diperkenalkan oleh Jorn Berger pada 1997. Pada awalnya blog
merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan
kesitus lain yang dianggap menarik dan diperbaharui setiap
harinya, perkembangan selanjutnya blog banyak memuat jurnal
(tulisan keseharian pribadi) si pemilik dan terdapat kolom komentar
yang bisa diisi oleh pengunjung.

5. Wiki

Wiki merupakan situs yang mengumpulkan artikel maupun


berita sesuai dengan suatu kata kunci.

6. Aplikasi Pesan

3
Dr.Rulli Nasrullah, M.Si, Teori dan Riset Media Siber,……………………….. Hal.25-31
Teknologi telepon genggam yang tidak hanya sebagai
perangkat untuk berkomunikasi seperti telepon atau SMS semata,
sebuah telepon genggam kini telah dilengkapi oleh perangkat yang
memungkinkan warga bisa terkoneksi dengan internet
(smartphone)4.

C. Ruang Informasi di Media Siber


Globalisasi informasi dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari peran
ruang-ruang komunikasi global di dalamnya, seperti cyberspace, yang
mendiseminasi informasi dalam skala global. Informasi tentang sebuah
sudut terpencil di Indonesia, lewat perkembangan teknologi pengintaian
(surveillance technology) dapat diperoleh secara real time di Amerika,
yang secaar instant pula dapat diakses masyarakat luas, bila informasi itu
disampaikan lewat televisi atau web-side pada jaringan internet. Fenomena
'globalisasi komunikasi' seperti ini merupakan salah satu aspek dari apa
yang disebut sebagai masyarakat terbuka (open society).
Internet mampu mengatasi hambatan jarak, waktu dan ruang.
Internet memiliki karakteristik interactivity. Dalam dimensi interaktivitas
ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh teknologi informasi ini,
antara lain: bidirectionality, quick response, bandwidth, user control,
amount of user activity, ratio of user to medium activity, feedback
transparancy social presence, dan artificial intelligence5. Jadi peranan
internet sebagai media baru dengan keunggulan interaktif dan membangun
hubungan secara personal, kelompok maupun massa.
Dari segi negative informasi yang di dapat dari meda siber, salam
dunia maya orang juga bisa membuat kesalahan dengan sedikit resiko,
seperti pertukaran identitas yang sulit untuk dilacak. Yang lainnya adalah
interaksi melalui komputer membuat seseorang bisa berubah menjadi
“unforgiving” dari segala kekurangan yang bisa diperlihatkan oleh orang
dalam kehidupan nyata karena dalam dunia maya seseorang akan diberi

4
Dr.Rulli Nasrullah, M.Si, Teori dan Riset Media Siber,……………………….. Hal.25-31
5
Jafe, Language and Women’s Place. (New Hamsphire : Harper & Row, 2004) hlm.32
pilihan lebih banyak. Saat seseorang merasa tidak cocok bercakap dengan
orang didepannya maka ia akan beralih ke orang lain6.
Hasilnya seseorang hanya akan menghabiskan waktu di depan
komputer untuk mencari sesuatu yang sempurna yang mungkin tidak akan
pernah ada. Tidak seperti kehidupan nyata ketika seseorang berhubungan
dengan orang lain dan mendapati mereka memiliki kekurangan maka
mereka akan memberi pemakluman alih-alih menyerah pada hubungan itu
atau mencari orang lain yang lebih sempurna.
D. Realitas Sosial Siber
Pada dasarnya internet merupakan jaringan komputer yang sangat
besar yang terbentuk dari jaringan-jaringan kecil yang ada di seluruh dunia
yang saling terhubung satu sama lain. mulanya, jaringan internet
dikembangkan sebagai saluran khusus untuk aktivitas riset dan keperluan
para akademisi. Namun dalam perkembangannya, internet dieksploitasi
untuk berbagai keperluan lainnya, termasuk untuk keperluan bisnis.
Hampir setiap orang telah mendengar internet akan memahami kata
“www” dan “dotcom” yang berhubungan juga dengan halaman web.
Namun internet lebih dari sekedar alamat halaman web. Dengan internet,
orang bisa membaca laporan berita terbaru, memesan tiket penerbangan,
mendengarkan musik, mengirim dan menerima pesan elektronik,
mendapatkan laporan cuaca, berbelanja, melakukan riset, dan banyak lagi.
Internet juga menjadi sarana yang baik bagi masyarakat dalam pekerjaan,
di rumah maupun di tempat-tempat pelayanan publik lainnya.
Mailing list misalnya, merupakan sebuah fasilitas dalam internet
untuk melakukan komunikasi. Pada dasarnya mailing list merupakan
kumpulan dari electronic mail atau yang lebih dikenal dengan e-mail.
Mailing list sebagai wadah e-mail dalam internet, memberikan kemudahan
bagi pengguna internet untuk berinteraksi secara personal maupun
kelompok sehingga pada akhirnya e-mail merupakan sebuah sarana yang

6
Argyo Demartoto, Realitas Virtual Realitas Sosiologi, (Surakarta: Universitas Sebelas
Maret) hlm.8
dapat mengukuhkan keberadaan komunitas virtual (virtual
7
community/cyber community) dalam internet .
Cyber community merupakan komunitas yang terbentuk karena
adanya ruang dalam dunia maya untuk membangun identitas bersama
yang ditunjukkan dari komitmen atau kepentingan diantara komunitas
lainnya. Komunitas ini ada secara maya dalam ruang cyber dengan
meninggalkan identitas fisik penggunanya8.
Interaksi dalam jaringan internet khususnya mailing list terlihat
dalam bentuk pesan-pesan yang ditulis antara pengguna internet satu
dengan pengguna internet lainnya. Dalam internet, meskipun ia adalah
dunia tanpa batas yang memungkinkan setiap orang bisa mendapatkan
informasi yang diinginkan, namun tidak berarti dalam dunia maya tersebut
tidak ada kode etik.
Dalam komunitas virtual terdapat kode etik tidak tertulis (netiquette)
sebagai sarana untuk mengatur agar tidak terjadi masalah. Netiquette
memiliki fungsi yang sama dengan etiket yang ada di dalam lingkungan
sosial manusia yaitu merupakan tata krama atau sopan santun yang harus
diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik9.
Ada tiga prinsip yang menjadi cagkupan netiqutte, yakni:
1) Sumber informasi yang digunakan bersama. Meski
merupakan sumber informasi yang tak terbatas, sebenarnya
sumber-sumber tersebut dimiliki oleh orang lain. Karena
itulah disini berlaku conserve bandwith saat melakukan
aktivitas dengan internet, yang artinya jangan mengirim
pesan yang terlalu panjang jika pesan pendek sudah cukup.
Menggunakan program atau file yang sudah dikompres dan
menggunakan sumber informasi terdekat adalah hal yang
dianjurkan dalam prinsip ini.

7
Argyo Demartoto, Realitas Virtual Realitas Sosiologi, (Surakarta: Universitas Sebelas
Maret) hlm.5.
8
Jones S. Doing Internet Research (California: Sage Publication, 1999) hlm.330
9
Rachmad K Dwi Susilo, 20 Tokoh Sosiologi Modern: Biografi Para Peletak Sosiologi
Modern. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008) hlm.76.
2) Perlindungan informasi, ini terkait dengan etos kerja di mana
anda diharapkan untuk tidak menggunakan sumber informasi
pada jam sibuk (memperlamban sistem ketika pemilik
sumber informasi memerlukan). Atau jangan terlalu
berlebihan saat menggunakan sumber informasi.
3) Perilaku umum. Prinsip yang terakhir ini berkaitan dengan
sikap hormat dan sopan sebagai pengguna internet kepada
orang lain. Hal ini bisa diterapkan misalnya dengan mengirim
surat pribadi dengan tidak lupa mencantumkan identitas
pengirim secara lengkap, tidak mengirim pesan yang sama ke
banyak newsgroup atau mailing list (kelompok diskusi)
karena hal ini merupakan pemborosan karena tidak semua
orang membutuhkan informasi yang dikirimkan, Meneruskan
surat berantai ke alamat e-mail lain10.

Banyaknya aktivitas dan pergerakan yang terjadi dalam ruang virtual


telah membangun realitas tersendiri dalam sosial siber. Di antara realitas
sosial siber yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. Kontruksi sosial dan konsepsi identitas diri dalam komunitas virtual


Melalui mailing list seseorang dapat membangun identitas
baru, terlepas dari apakah hal tersebut sesuai atau melanggar aturan
yang telah ditetapkan oleh moderator dalam mailing list tertentu.
Cyber space memungkunkan pemakainya menggunakan identitas
yang diinginkannya. Seseorang bisa dengan mudah menyatakan
dirinya sebagai laki-laki atau perempuan dan merubah karakteristik
personal yang diinginkan11.
b. Interaksionisme simbolik dalam komunitas virtual
Dalam melakukan interksi komunitas virtual menggunakan
kata-kata atau gambar yang beragam untuk saling berkomunikasi.
Bahasa yang digunakan membentuk adaptasi bahasa slang dan
10
Rachmad K Dwi Susilo, 20 Tokoh Sosiologi Modern: Biografi Para Peletak Sosiologi
Modern. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008) hlm.76
11
Margareth Poloma, Sosiologi Kontemporer. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004)
hlm.67
bentuk-bentuk non-standard dari yang biasa digunakan dalam
kehidupann nyata. Adapun beberapa contoh bahasa yang
digunakan dalam internet seperti singkatan (LoL = Laugh out
Loud, PAP = Post a Picture, MBB = maaf baru balas), dan
emoticons yang merupakan lambang atau tanda yang
mempresentasikan emosi12.
c. Pendekatan dramaturgi dalam melihat interaksi dalam komunita
virtual.
Interaksi yang terjadi dalam komunitas virtual merupakan hasil
manipulasi dari pelaku-pelaku yang ada didalamnya. Owner
maupun moderator memiliki kemampuan untuk mengatur dan
menentukan jalannya interaksi. Moderator menawarkan pilihan
apakah identitas pengguna dimasukkan atau tidak, kemudian ia
mengarahkan diskusi lewat petunjuk-petunjuk yang harus diikuti.
Sementara itu, yang terlibat chatting memandang bahwa forum ini
merupakan panggung depan yang harus disiasati secara baik13.

12
Argyo Demartoto, Realitas Virtual Realitas Sosiologi, (Surakarta: Universitas Sebelas
Maret) hlm.18
13
Slouka Mark, Ruang Yang Hilang: Pandangan Humanis Tentang Budaya Cyberspace
Yang Merisaukan. (Bandung: Mizan, 1999) hlm.69
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dimasyarakat
berkorelasi dengan adanya perubahan dalam berbagai aspek kehidupan
termasuk proses interaksi berbasis komputer yang memiliki konsekuensi
tertentu. Teknologi internet sebagai media interaksi atau jejaring sosial
dalam dunia maya.

Teknologi digital akan terus berkembang sampai pada tingkat


kesempurnaan, hingga pada akhirnya realitas virtual dapat terwujud,
membawa fantasi manusia menembus batas. Permasalahannya tidak
menjadi rumit apabila hanya sekedar perkembangan teknologi saja, tapi
pada kenyataannya, kita dihadapkan pada realitas bahwa perkembangan
teknologi ini selain membawa dampak positif, namun juga membawa
dampak negative yang tidak sedikit.

Oleh karenanya pemahaman mengenai hal-hal seputar media siber


ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pengguna media siber
untuk memilah aspek positif dari penggunaan media siber. Dan mencegah
terjadinya hal-hal negatif akibat media siber.
DAFTAR PUSTAKA

Demartoto, Argyo, Realitas Virtual Realitas Sosiologi, (Surakarta: Universitas


Sebelas Maret)

Jafe, Language and Women’s Place. (New Hamsphire : Harper & Row, 2004)

Jones S. Doing Internet Research (California: Sage Publication, 1999)

Mark, Slouka, Ruang Yang Hilang: Pandangan Humanis Tentang Budaya


Cyberspace Yang Merisaukan. (Bandung: Mizan, 1999)

Nasrullah, Rulli, M.Si, Teori dan Riset Media Siber, (Jakarta, Prenadamedia
Group, cet.2, 2014).

Poloma, Margareth, Sosiologi Kontemporer. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2004)

Susilo, Rachmad K Dwi, 20 Tokoh Sosiologi Modern: Biografi Para Peletak


Sosiologi Modern. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008)

Anda mungkin juga menyukai