PENDAHULUAN
media. Secara sederhana, istilah media bisa didefinisikan sebagai alat komunikasi yang
cenderung bersifat massa. Menurut Nasrullah dalam bukunya yang berjudul Media
definisi mengenai media, pada dasarnya seluruh definisi tersebut berbicara kepada hal
yang sama yakni kata “media” tersebut selalu disertai sarana dengan teknologinya.
Lebih jauh Nasrullah menjelaskan, koran merupakan representasi dari media cetak,
representasi dari media audio-visual, dan internet merupakan representasi dari media
siber atau yang lebih akrab dikenal media online (Nasrullah, 2017: 3).
menjelaskan realitas media baru. Menurut John Vivian dalam Nasrullah, keberadaan
media baru seperti internet mampu melampaui pola penyebaran pesan media
tradisional. Misalnya saja dalam hal sifat internet yang mempunyai kemampuan untuk
berinteraksi tanpa mengenal batas geografi, kapasitas interaksinya yang besar dan luas,
dan yang terpenting bisa dilakukan secara real time (Nasrullah, 2014: 13-14).
1
2
Berbicara mengenai media siber, tentunya memiliki keberagaman jenis serta fungsinya
perkembangan teknologi menjadi salah satu media untuk berkomunikasi bahkan juga
aktualisasi diri. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi terutama media sosial ini,
juga turut berkontribusi dalam perkembangan media informasi dan juga jurnalistik.
Media sosial sudah dianggap menjadi salah satu alat non formal dalam mendapatkan
sebuah informasi dan tentunya sebagai ruang komunikasi dan interaksi di ruang siber.
mendapatkan informasi dengan cepat dari penjuru dunia, kapan pun dan di mana pun.
Dalam hal pemanfaatan media sosial, masyarakat Indonesia juga turut menikmati hasil
pengguna media sosial yang terbilang paling aktif di dunia. Bahkan, masyarakat
Indonesia menempati porsi yang cukup besar dalam penggunaan media sosial, mulai
dari friendster, facebook sampai dengan twitter. Semakin bertambahnya ragam media
sosial, pengguna Indonesia dengan berbaik hati menerima kedatangan dari inovasi
informasi. Media sosial pun lambat laun dapat diterima sebagai salah satu dari macam-
2012, kurang lebih 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan internet dan
3
sebanyak 95 persen aktivitas yang mereka lakukan adalah membuka media sosial.
Bahkan Indonesia sampai diprediksi akan menjadi negara dengan pengguna media
sosial paling aktif dan paling banyak. Salah satu alasan yang paling kuat mengapa hal
51 persen dalam kurun waktu satu tahun. Dengan angka pertumbuhan yang jauh
Indonesia menempati urutan ke dua pengguna internet terbesar sejagat. Lebih dari 69
mobile mereka. Angka tersebut juga melampaui pengguna internet via mobile secara
global yakni 50 persen. Angka tersebut tertinggi ke empat di dunia. Dilansir dari
rentang usia 16-64 tahun, menunjukkan bahwa ada beberapa platform media sosial
yang aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia. Platform tersebut terbagi ke dalam
dua kategori media sosial, yaitu media jejaring sosial dan messenger.
4
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Dari data grafik di atas, dapat diketahui bahwa Youtube menjadi media sosial
yang paling sering digunakan di Indonesia pada tahun 2017, dengan persentase
penggunaan sebesar 43 persen. Peringkat ke dua ada media sosial Facebook dengan
penggunaan sebesar 40 persen. Media sosial lainnya ada instagram dengan persentase
persentase 24 persen, dan di posisi terakhir ditempati oleh LinkedIn dengan persentase
Media sosial pada umumnya adalah sebuah media yang digunakan untuk
bersosialisasi dengan para pengguna lainnya, baik secara personal, kelompok, dan lain
sebagainya. Secara garis besar media sosial dan jaringan sosial menggunakan sistem
yang sama yaitu media daring (dalam jaringan) yang terhubung dengan internet. Dalam
konteks media sosial dan jaringan sosial, ada banyak orang yang saling terhubung satu
sama lain tanpa dibatasi dengan batas geografis, ruang, bahkan waktu dengan tujuan
Saat ini media sosial tidak hanya digunakan sebagai platform komunikasi dan
sosialisasi, tetapi juga digunakan untuk kepentingan politik, pemerintahan, dan lain
sebagainya. Sebagaimana yang terjadi pada kasus pemilu presiden pada tahun 2014
yang sebagian besar kampanye sangat masif dilakukan melalui internet dan media
sosial. Konstruksi realitas sosial terhadap suatu informasi atau peristiwa tertentu sangat
mudah dilakukan dengan media sosial. Media sosial yang erat kaitannya dengan bidang
komunikasi ini juga turut andil dalam keberlangsungan sebuah perusahaan media saat
ini.
wartawan masa kini –dalam lingkup pekerjaannya sebagai wartawan– harus mampu
(writer), penyunting (editor), dan administrator. Dan perlu ditambahkan di sini bahwa
teknologi adalah mutlak (Ishwara, 2011:46). Menurut pendapat John Tebbel tersebut,
6
perangkat komputer, laptop, bahkan gadget yang dapat digunakan untuk mengakses
media sosial.
keberadaan media sosial itu sendiri. Pada kenyataannya, informasi yang bersumber dari
media sosial tidak hanya bermaanfaat bagi para penikmat media sosial biasa saja,
namun juga untuk mereka para wartawan. Media sosial bukan hanya sebagai media
komunikasi, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber berita bagi para wartawan.
Seperti misalnya, cuitan salah satu petinggi negara mengenai persoalan yang sedang
Selain itu, kemunculan media sosial ini juga mampu menghadirkan konsep
participatory journalism, yang mana peran melaporkan informasi dilakukan oleh orang
yang bukan bekerja sebagai jurnalis. Konsep participatory journalism, ini dapat
diaplikasikan oleh mereka yang mempunyai sebuah akun pribadi seperti blog, atau bisa
merupakan salah satu produk sebuah media khususnya dalam program berita.
tindakan warga memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisa,
dan penyebarluasan berita dan informasi. Syarat yang paling mendasar untuk bisa
menjadi seorang citizen journalism ini adalah kemampuan dalam menyampaikan fakta.
7
dimanfaatkan oleh warga biasa. Maka sudah sepatutnya wartawan juga turut
sebuah data yang dirasa kurang ketika melakukan wawancara dengan narasumber,
salah satunya dengan memanfaatkan media sosial. Selain itu, melalui media sosial juga
dapat terlahir sejumlah pertanyaan yang bersumber dari warga lewat akun media
sosialnya masing-masing. Dengan begitu, bisa jadi pertanyaan yang awalnya hanya
rangkaian kata-kata dapat terjawab dengan jelas dan lugas melalui hasil dari olahan
tulisan wartawan.
Media sosial, dewasa ini telah menjadi salah satu mitra kerja seorang
dianggap biasa ketika mengambil isu-isu yang hangat diperbincangkan di media sosial
untuk akhirnya diijadikan sebuah berita. Permasalahannya saat ini, seorang wartawan
akan tertinggal banyak isu bila tidak mengguanakan media sosial. Salah satu media
yang para wartawannya turut memanfaatkan media sosial adalah radio PRFM 107.5
Radio PRFM 107.5 News Channel Bandung merupakan bagian dari grup
perusahaan media terbesar di Jawa Barat, yakni Pikiran Rakyat Group. PRFM sebagai
peristiwa yang terjadi di lapangan, dan dikuatkan dengan konfirmasi kepada pihak
berwenang. Lebih dari 100 ribu pendengar di Bandung yang teregistrasi dan aktif
Selain itu, menurut data yang peneliti peroleh dari web resmi PRFM, puluhan
ribu audiens turut menguatkan melalui media sosial, mulai dari twitter @PRFMnews,
facebook PRFM News Channel, instagram PRFMnews, dan line PRFMnews. Selain
dukungan teknologi siar yang handal, PRFM juga berkembang pesat di bidang digital.
podcast, PRFM TV on Youtube, aplikasi di android, serta eksis di semua media sosial
penelitian seputar perspektif wartawan PRFM 107.5 News Channel Bandung, terhadap
media sosial, terutama yang berkenaan dengan pemanfaatan media sosial. Peneliti
penelitian ini, dengan alasan bahwa teori ini cukup relevan dengan penelitian ini. Studi
deskriptif turut digunakan dengan alasan agar permasalahan yang diteliti menjadi
itu, peneliti juga hendak menyuguhkan fakta secara apa adanya, sesuai dengan tujuan
penelitian deskriptif kualitatif, yakni mengungkap fakta, fenomena, serta keadaan yang
Terhadap Media Sosial”, maka penelitian ini difokuskan kepada pandangan wartawan
PRFM 107.5 News Channel Bandung terhadap media sosial dari sisi pemanfaatannya.
1.2.3 Bagaimana kualitas informasi yang berasal dari media sosial menurut
bertujuan untuk:
1.3.3 Mengetahui kualitas informasi yang berasal dari media sosial menurut
sosial.
wartawan.
2) Menjadi salah satu masukan bagi para wartawan bahwa media sosial
metode yang digunakan dalam penelitian nantinya, penelitian terdahulu ini juga
11
menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Di bawah ini
merupakan penelitian terdahulu, yakni dua skripsi dan tiga jurnal yang berkaitan
oleh Pejabat Publik Dalam Penerapan Good Governance (Studi terhadap akun
Penelitian yang berlangsung selama tiga bulan ini menggunakan pendekatan dan
Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Bandung telah menuju pada penerapan
konten dalam twitter yang belum maksimal, dan feed back dari masyarakat
Selanjutnya, skripsi dari Astri Kania Dewi dan Fuad Gani yang berjudul
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan
kesimpulan bahwa media sosial penting untuk dimiliki oleh perpustakaan serta
sekolah (atau instansi lainnya) sehingga perlu adanya pemanfaatan media sosial
yang keluar pada tahun 2014 ini berjudul “Pemanfaatan Jejaring Sosial Twitter
Komunikasi pada Akun Twitter Wali Kota Bandung Ridwan Kamil). Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif.
teknologi dan teori komunikasi dunia maya. Hasil dari penelitian ini
pemanfaatan media sosial. Selain itu, metode dan teori penelitiannya pun sama,
hanya saja pada penelitian milik saudara Resita ini menggunakan tambahan teori
Telkom, dengan judul “Peran Media Sosial dalam Tugas Jurnalistik (Studi Kasus
Gate Keeping ini membahas mengenai peran media sosial dalam tugas jurnalis
dengan meneliti pemanfaatan media sosial dalam tugas jurnalistik dan bentuk
tanggung jawab jurnalis pada pemberitaan yang bersumber dari media sosial
dengan studi kasus tugas jurnalistik jurnalis media cetak dan online Kota
Bandung serta menganalisis dari penerapan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Dari
memanfaatkan media sosial sebagai data awal pencarian informasi dan untuk
Terhadap Pemanfaatan Media Sosial”, tulisan dari Nur Aksin, mahasiswi dari
dengan adanya media sosial ini terjadi penyalahgunaan fungsi. Akibat yang
paling dikhawatirkan adalah, media sosial akan lebih cenderung sebagai alat
relevan, dan merusak tatanan kehidupan yang sesuai dengan hukum, ajaran
agama dan norma yang berlaku. Oleh karenanya, para pemakai media sosial
masyarakat dan semua umat manusia nantinya tidak terjerumus lebih dalam lagi
terhadap hal-hal yang bersifat provokatif, ambigu, rancu, dan semua hal yang
hanya saja dalam jurnal ini difokuskan kepada pandangan Islam terhadap
2. Astri Kania Dewi dan Teori Uses and Media sosial penting untuk Keterkaitannya Perbedaannya
Fuad Gani, Pemanfaatan Gratification dan dimiliki oleh perpustakaan adalah sama-sama pada metode
Media Sosial sebagai dengan metode serta sekolah (atau instansi meneliti tentang penelitiannya.
Skripsi Ayu
Sarana Penyebaran penelitian studi lainnya) sehingga perlu pemanfaatan
Widya ini
Informasi (Studi Kasus kasus adanya pemanfaatan media media sosial dan menggunakan
SMA Negeri 28 Jakarta sosial secara optimal untuk menggunakan studi kasus,
dalam Kaitannya dengan mendukung kegiatan teknik sedangkan
Perpustakaan Sekolah). belajar mengajar (atau pengumpulan data penelitian ini
(Skripsi) – Universitas mencapai tujuan yang observasi dan menggunakan
Indonesia hendak dicapai setiap wawancara. studi deskriptif
kualitatif.
instansi).
5. Nur Aksin, Pandangan Teori Media dan Dikhawatirkan dengan Persamaan Hanya saja dalam
Islam Terhadap dengan metode adanya media sosial ini dengan penelitian jurnal ini lebih
Pemanfaatan Media penelitian terjadi penyalahgunaan ini adalah sama- difokuskan
Sosial. (Jurnal) - deskriptif fungsi. Seperti media sama membahas kepada pandangan
Universitas PGRI kualitatif. sosial digunakan untuk mengenai Islam terhadap
Semarang melancarkan berbagai pemanfaatan pemanfaatan
pemikiran yang nantinya media sosial. media sosial.
sangat tidak relevan dan
merusak tatanan kehidupan
yang sesuai dengan norma
yang berlaku. Oleh
karenanya, para pemakai
media sosial harus
mengetahui batasan-
batasan dalam bermedia
sosial. Itu dilakukan agar
masyarakat dan semua
umat manusia nantinya
tidak terjerumus lebih
dalam lagi terhadap hal-hal
yang bersifat provokatif,
ambigu, rancu, dan semua
hal yang berujung pada
kerusakan akhlaq dan
pemikiran masyarakat.
17
dalam membentuk kehidupan manusia. Teori ini juga sering dinamakan teori
besar dalam masyarakat atau dengan kata lain, kehidupan manusia ditentukan
dari penemuan huruf, penemuan mesin cetak sampai dengan media elektronik
antara teori determinisme teknologi dengan penelitian ini. Dalam teori ini
yakni dengan hadirnya media sosial ini turut menggiring para wartawan untuk
sumber berita atau data awal sebuah berita. Selain itu juga ketika media sosial
budaya baru dalam kehidupan manusia, yang tidak lain adalah karena
Menunjang profesi
sebagai wartawan
Keterangan:
: Garis Turunan
: Garis Pendukung
20
media dalam kriteria-kriteria tertentu akan memudahkan siapa pun untuk melihat
dalam bukunya Kamus Jurnalistik, media massa merupakan saluran, sarana, atau
alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media adalah alat; sarana komunikasi
seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di
Sedangkan massa adalah jumlah yang banyak sekali; sekumpulan orang yang
banyak sekali. Masih menurut KBBI, media massa adalah sarana dan saluran
resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada
masyarakat luas.
Yang termasuk media massa atau sarana komunikasi massa adalah surat
kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Kelima jenis media massa itu dalam
literatur lama dikenal dengan sebutan The Big Five of Mass Media (Lima Besar
Media Massa). Kini, The Big Five itu berubah menjadi The Big Six of Mass
2) Universalitas, yakni pesan atau isinya bersifat umum, tentang segala aspek
(masyarakat umum).
misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari.
5) Aktualitas, yakni berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru (berita), tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah platform
dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media sosial dapat dilihat
sekaligus sebuah ikatan sosial. Meike dan Young dalam Nasrullah (2015)
dalam arti saling berbagi diantara individu (to be share one-to-one) dan media
publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.
22
generated content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh
editor sebagaimana di instansi media massa. Pada intinya, dengan sosial media
dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran,
audiovisual. Media sosial diawali dari tiga hal, yaitu sharing, collaborating dan
(cyber) dikarenakan media sosial merupakan salah satu platform dari media
aktifitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain,
berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan
6) Media konten bersama atau wiki, merupakan situs yang kontennya hasil
kolaborasi dari para penggunanya. Mirip dengan kamus atau ensiklopedi, wiki
penelitian ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wartawan atau
jurnalis atau pewarta adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun
berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Namun dalam
pers tersebut adalah orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara teratur –
Media yang di maksud adalah media resmi, baik cetak, elektronik, maupun
online. Pada zaman revolusi, pekerjaan wartawan hanya berani dilakukan oleh
Selesai’ (Bernas.id, 2017). Dulu, perjuangan wartawan tidak kalah seperti tentara
yang berjuang di medan perang. Mulai dari pencarian berita yang rawan
lebih baik dalam hal pendidikan dengan mayoritas lulusan perguruan tinggi.
tersedia. Di mana pun posisi wartawan berada, bisa melaporkan kejadian begitu
Bandung, tepatnya di Kantor Radio PRFM 107.5 News Channel Bandung yang
peneliti telah memberikan surat izin penelitian secara resmi kepada pihak PRFM
agar peneliti bisa melakukan penelitian di Radio PRFM 107.5 News Channel
Bandung.
perspektif wartawan PRFM 107.5 News Channel Bandung terhadap media sosial,
dari sisi pemanfaatannya. Maka, paradigma yang tepat untuk menggali penelitian
yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan
mengenai fokus penelitian ini. Maka dari itu, peneliti sebagai pengumpul data
deskriptif kualitatif. Metode ini merupakan salah satu dari jenis penelitian
kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, dan keadaan yang terjadi saat penelitian
dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam
suatu masyarakat.
digunakan agar peneliti dapat memberikan fakta yang sesuai dengan apa yang
27
wartawan PRFM 107.5 News Channel Bandung terhadap media sosial, dari sisi
pemanfaatannya.
Muhadjirin (1996:2), data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk
kata verbal bukan bentuk angka. Lebih jelasnya, data kualitatif adalah
mereka sendiri.
Sumber data primer atau sumber data utama dari penelitian ini
purposive sampling. Teknik ini merupakan salah satu teknik sampling non
dipertimbangkan, yakni:
1) Subjek yang telah lama dan intesif menyatu dengan suatu kegiatan atau
medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini
biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar
kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.
2) Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan
kegiatan yang menjadi sasaran atau penelitian.
29
3) Merupakan redaktur online dan media sosial dan atau paham dengan
Sosial, salah satu syarat bagi analisis data adalah dimilikinya data yang valid dan
reliable. Untuk itu dalam kegiatan penelitian kualitatif pun dilakukan upaya
melihat reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. Dengan mengacu pada
dilakukan sesuai dengan kondisi yang senyatanya dan disetujui oleh subjek
1) Memperpanjang observasi
3) Triangulasi
lebih dua bulan terhitung mulai tanggal 29 Mei sampai dengan 29 Juli 2017.
Selain itu, peneliti juga melakukan triangulasi yakni menggunakan tujuh orang
31
informan. Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si dalam web resmi UIN
Malang, pada dasarnya triangulasi dilakukan agar fenomena yang diteliti dapat
dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati
dari berbagai sudut pandang. Maka dari itu, dalam penelitian mengenai perspektif
Selain ketiga cara tersebut, peneliti juga melakukan cara lainnya yang
dengan teman sejawat perihal hasil penelitian sementara bahkan sampai dengan
hasil penelitian akhir dalam penelitian ini. Peneliti juga melakukan analisis atau
pengecekan bilamana ditemukan kasus negatif atau kasus yang tidak sesuai
dengan hasil penelitian. Peneliti tidak menemukan data yang berbeda atau
bertentangan dengan hasil penelitian, maka dari itu data yang peneliti dapatkan
sudah dapat dipercaya. Selain itu, peneliti juga menggunakan bahan referensi
yang merupakan sumber data sekunder dalam penelitian ini yakni berupa buku,
artikel, ataupun sumber dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
Moleong yag telah peneliti paparkan sebelumnya. Adapun suatu data dapat
dikatakan valid dan reliable, adalah ketika didapatkan data jenuh. Dalam
penelitian kualitatif, dikenal dengan istilah data jenuh yang artinya kapan dan di
mana pun ditanyakan pada informan dan pada siapapun pertanyaan sama
32
diajukan, hasil jawabannya tetap konsisten sama. Pada saat itulah peneliti
penulis tentukan. Setelah sumber data telah sesuai dengan pertanyaan penelitian,
penulis kemudian memaparkan data yang didapat melalui sumber data primer
dan sekunder.
Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982) adalah upaya
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain (Bogdan &
Biklen dalam Moleong, 2011). Proses analisis data kualitatif dilakukan dengan
1) Inventarisasi Data
Yaitu dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan, yang didapat dari
berarti data yang diperoleh dari hasil wawancara dan juga sumber sekunder
lainnya.
33
2) Reduksi Data
tertulis di lapangan. Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus lebih dulu
3) Penyajian Data
dan tidak terbenam dalam setumpuk data. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada
4) Deskripsi
temukan selama di lapangan. Data yang peneliti temukan dan peneliti kumpulkan
tersebut kemudian peneliti salin dan paparkan dalam bentuk tulisan sistematis.
Demikian pula dengan hal lainya yang diperoleh ketika obsevasi atau meninjau
telah diperoleh ketika pengumpulan data maka akan diketahui apakah data-data
yang dibutuhkan sudah cukup atau masih terdapat data yang kurang jelas
lebih dalam.
34
Waktu
No. Kegiatan
Des Jan Feb Maret Mei Juni Sept
2017 2018 2018 2018 2018 2018 2018
1. Pengajuan Judul
Penelitian
2. Pengumpulan Data
Proposal Penelitian
3. Penyusunan Proposal
Penelitian
4. Bimbingan Proposal
Penelitian
5. Revisi Proposal
Penelitian
6. Sidang Usulan
Penelitian Skripsi
7. Revisi Usulan Penelitian
Skripsi
8. Penyerahan SK Skripsi
kepada Dosen
Pembimbing Skripsi I
dan II
9. Bimbingan outline BAB
1 & BAB 1
10. Bimbingan outline BAB
2 & BAB 2
11. Wawancara dan
Pengolahan Data
12. Sidang Skripsi
13. Wisuda