Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang

tidak bisa dihilangkan eksistensinya. Maka dari itu, komunikasi mengalami

perkembangan yang sangat pesat dalam sejarah peradaban manusia. Salah satu

bagian dari komunikasi yang berkembang sangat pesat yaitu komunikasi massa.

Komunikasi massa sendiri ialah komunikasi yang menggunakan media massa

sebagai perangkat dan mediumnya. Media massa dibagi menjadi dua, yaitu media

cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari koran, majalah, tabloid, dan

lain-lain. Sedangkan media elektronik seperti radio, televisi, film, dan video.

Melalui media massa, segala bentuk informasi akan disampaikan dengan mudah

tanpa batasan ruang dan waktu (Ardianto, 2017: 12).

Keperluan dalam konteks berkomunikasi tidak akan pernah menurun, hal

ini dikarenakan pertukaran pesan terjadi dimana saja dan kapan saja karena ilmu

komunikasi sendiri merupakan kebutuhan hidup manusia dan sosial. Oleh karena

kebutuhan komunikasi dan informasi yang serba cepat, perkembangan teknologi

melakukan inovasi-inovasi besar dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam

melakukan kegiatan ini (Ardianto, 2017: 15).

Zaman sekarang adalah zaman digital dimana teknologi menjadi

kebutuhan utama dan masyarakat melakukan komunikasi melalui jaringan atau

dapat disebut sebagai network society. Para pemasar dan pelaku usaha atau public

figure sekalipun dituntut untuk terus dinamis dalam mengembangkan strategi

1
marketing. Hal ini ditandai dengan semakin mudahnya akses antara customer dan

produsen untuk berinteraksi. Tak hanya perusahaan besar, individu juga terlibat

dalam kegiatan personal branding menggunakan media sosial. Masing-masing

orang berekspresi dan menyalurkan idenya dengan cara masing-masing.

Komunikasi melalui media sosial memungkinkan siapa saja untuk berinterkasi

dengan siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Ruang yang diciptakan oleh orang-

orang yang melakukan personal branding memungkinkan mereka untuk

menampilkan citra diri dan keahlian yang mereka miliki.

Kemajuan teknologi dan komunikasi sangatlah cepat. Salah satu inovasi

yang lebih efektif yang dapat mempermudah masyarakat memperoleh

informasi adalah media massa. Ada dua jenis media yang diketahui, yaitu media

cetak dan media elektronik, namun ada media yang merupakan gabungan dari

keduanya yang mempunyai istilah “new media” atau juga bisa dsiebut dengan

media baru.

Media baru memberikan banyak peluang untuk meningkatkan komunikasi

eksternal yang efektif dan efisien. Menurut John Vivian (2008) dalam Nasrullah

(2016 : 13), keberadaan media baru seperti internet bisa melampaui pola

penyebaran pesan media tradisional, sifat internet yang bisa berinteraksi

mengaburkan batas geografis , kapasitas interaksi, dan yang terpenting bisa

dilakukan secara real time. Media baru merupakan sesuatu hal yang selalu

menarik untuk dibahas, terutama jejaring sosial. Kehadiran situs jejaring sosial

atau sering disebut media sosial merupakan media yang digunakan untuk

publikasi aktivitas, informasi, pendapat serta sebagai media untuk

berinteraksi.

2
Dalam sebuah proses pemasaran, branding merupakan langkah penting

untuk menciptakan persepsi dan identitas personal dari sebuah nama atu merk

(Shimp, 2003:442). Brand tidak hanya bicara soal nama, namun juga nilai atau

representasi dari produk, persuahaan atau orang. Untuk melakukan hal ini,

dibutuhkan sebuah alat untuk menyampaikan pesan. Adanya smartphone

memungkinlan manusia di zaman ini sangat mudah memperoleh informasi. Proses

komunikasi memalui telepon genggam saat inipun tidak lagi mengandalkan

pengiriman pesan singkat yang kita ketahui dengan sebutan SMS (short message

service) namun telah berkembang alternatif lain seperti sebelumnya awal tahun

2010 dengan munculnya Smartphone dengan aplikasi bawaan yakni Blackberry

Messenger. Kemudian era sekarang sudah hadir aplikasi pengiriman pesan

Whatsapp, Line, Telegram dan lain-lain. Aplikasi tersebut tentunya berpacu

kepada waktu dan bersifat Real Time sehingga tidak perlu menunggu waktu

berjalan layaknya seperti zaman surat menyurat ataupun telegram dan faxmile

yang memerlukan alat khusus.

Selain metode peyampaian singkat seperti Whatsapp, Line dan Telegram

kini berkempang pula metode komunikasi dengan jangkauan yang lebih luas

seperti Facebook, twitter, instagram, youtube, bahkan TikTok yang semuanya

memiliki kenuikannya masing-masing sebagai media penyampai pesan.

Kesamaan dari kesemuanya adalah dapat menjangkau audience yang cukup besar,

kemampuan menjangkau audience yang cukup besar inilah yang disebut sebagai

media sosial. Metode-metode di atas adalah metode penyampai pesan yang

berbasis internet. Masyarakat Indonesia menyikapi perkembangan ini dengan

sangat positif. Internet merupakan salah satu produk dari teknologi informasi dan

3
komunikasi yang tingkat pengguna nya semakin meningkat dan pengguna internet

inipun tidak hanya digunakan oleh suatu golongan saja, tetapi seluruh lapisan

masyarakat dalam segala usia sudah menggunakan internet.

Gambar 1.1 Penggunaan Internet di Indonesia Tahun 2019-2020

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 2021

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyataka bahwa

hasil survei penetrasi untuk pengguna internet di Indonesia pada periode 2019 –

kuartil II 2020 mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil survei tersebut, jumlah

pengguna internet naik hingga mencapai 196.71 juta pengguna pada tahun 2019

sedangkan sebelumnya pada 2018 pengguna internet di Indonesia berjumlah

171,17 juta. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia pada

tahun 2019 mencapai 266.91 juta dan pada tahun yang sama pengguna internet

seluruh masyarakat Indonesia mencapai 196.71 juta pengguna.

Berdasarkan data dari Statiska 2020 menyatakan kegiatan online yang

paling banyak digunakan di Indonesia adalah media sosial dan pesan singkat. Hal

ini menandakan bahwa internet menjadi peran penting bagi manusia dan

diberbagai aspek kehidupan salah satunya bermedia sosial. Internet berperan besar

dalam kegiatan media sosial yang saat ini banyak digandrungi di masyarakat.

Hampir seluruh lapisan masyarakat mengenal yang nama nya media sosial.

4
Tercatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 150 juta jiwa dengan

penetrasi sejumlah 56% sedangkan pengguna aktif sosial media mencapai 150 juta

jiwa dengan penetrasi sebanyak 56% dari total penduduk Indonesia sebanyak

268,2 juta jiwa tercatat sejak bulan Januari tahun 2021. Jumlah itu menujukan

bahwa hampir semua masyarakat Indonesia yang mengakses internet juga aktif

menggunakan media sosial (We Are Social, 2021).

Pesatnya perkembangan internet membuat masyarakat ingin

membagikan moment dan pengalaman secara real-time pada media sosial yang

memberikan banyak terobosan baru untuk bersosialisasi di dunia maya. Kehadiran

media sosial tentu nya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat terutama

dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Salah satu media sosial yang banyak

di gandrungi masyarakat adalah platform Youtube. Dari banyaknya media sosial

yang hadir untuk dapat dikonsumsi oleh masyarkat modern ini dan salah satunya

yaitu Instagram yang menimbulkan manfaat yang berguna untuk penyampaian

informasi baru (Zahra & Rina, 2018).

Youtube adalah salah satu media yang banyak diminati, selain sebagai

media berkomunikasi, platform youtube juga digunakan sebagai media aktualisasi

diri. Dengan fitur yang dimiliki dari youtube sendiri, seseorang dapat dapat

menungggah gambar, video bahkan cerita yang berkaitan dengan dirinya guna

menyampaikan citra brand bagi dirinya sendiri. Bentuk audio-visual yang

diunggah di platform youtube dimaksudkan agar audience memiliki persepsi

sesuai citra yang ingin dibangun. Beberapa orang memanfaatkan media sosial

sebagai media pencitraan diri dan menumbuhkan konsep diri dari sosok terkait,

seperti misalnya Najwa Shihab yang merupakan salah satu public figure, presenter

5
berita dan berkutat di bidang jurnalistik yang sudah tampil di layar kaca televisi

semenjak tahun 2000 di televisi swasta yakni Metro TV pada acara „Headline

News‟. Kemudian pada saat ini Najwa Shihab masih aktif dalam membawakan

acara di televisi swasta yakni di Trans7 dengan membawakan acara talkshow

“Mata Najwa”.

Acara televisi yang banyak muncul fenomena kebahasaan adalah acara

talkshow. Banyak saluran televisi yang menayangkan acara talkshow dengan

berbagai tema, salah satu saluran televisi yang menayangkan acara tersebut adalah

Trans7. Setiap hari rabu pukul 21.00 WITA, Trans7 menayangkan program acara

Mata Najwa. Program acara tersebut adalah salah satu program acara talkshow

yang diminati oleh masyarakat Indonesia, dalam acara tersebut akan menyajikan

talkshow tentang politik, ekonomi, dan masalah lain yang sedang terjadi di

indonesia dengan mendatangkan para bintang tamu penting dari seluruh Indonesia

sebagai narasumber sesuai dengan tema yang akan dibahas. Setiap tayang, acara

tersebut akan dipadu oleh pembahwa acara yang akan memandu berjalanya acara

tersebut. Acara Mata Najwa pada umumnya berlangsung selama 90 menit dan

akan membahas tentang permasalahan sesuai dengan tema setiap episodenya.

Dalam acara tersebut, pembawa acara akan berdialog dengan para bintang tamu

secara bergantian untuk membahas topik yang disajikan. Pada saat dialog

berlangsung, interaksi terjadi antara pembawa acara dengan para bintang tamu

bahkan interaksi terjadi antara pembawa acara dengan para penonton di studio

walaupun pada masa Pandemi Covid-19 ini interaksi antara penonton dengan

narasumber tidak terjadi dikarenakan Social Distancing dan protokol kesehatan

yang berlaku dalam acara televisi dalam rangka menghindari kerumunan.

6
Semenjak masa pandemi covid-19 mulai bulan Maret tahun 2020 ini,

influencer di bidang sosial dan politik yang sangat populer dimata warga internet

(warganet) dengan cara berbicaranya yang lugas, kredibel dan tidak pandang bulu

dalam mengkritisi, baik unsur pemerintah, politisi ataupun masyarakat luas pada

acara Mata Najwa, termasuk pada masa pandemic covid-19 ini berani mengkritisi

Menteri Kesehatan, Terawan Agus. Dengan ciri khas dan bahasa tutur yang

disampaikan secara langsung atau pun melalui media elektronik oleh Najwa

Shihab. Salah satu media elektronik yang banyak menggunakan bahasa sebagai

alat penyampaiannya adalah televisi. Televisi merupakan media yang paling

banyak diminati oleh masyarakat karena isi tayanganya mudah ditangkap oleh

masyarakat luas dan selalu menayangkan hal-hal menarik. Hal ini dikarenakan

informasi dalam televisi disampaikan melalui audio visual. Karena itulah, peminat

televisi sangat banyak baik dari kalangan muda dan tua.

Namun dikarenakan pergeseran kebiasaan disaat pandemic Covid-19

melanda Indonesia semenjak bulan Maret 2020, maka ada pergeseran budaya

menonton bagi khalayak dan acara Mata Najwa sendiri memiliki platform yang

ada di Youtube, juga bernama „Mata Najwa‟ dan adapula channel youtube

bernama „Narasi‟ yang diisi oleh Najwa Shihab sebagai pembawa acaranya.

Dalam platform youtube tersebut, Najwa Shihab bersama team youtube nya kerap

menampilkan acara Rewind yang telah ditayangkan di televisi beberapa hari

sebelumnya dengan episode yang sama, atau bisa juga dengan episode khusus

yang ditayangkan di Youtube, baik di kanal youtube „Mata Najwa‟ ataupun

„Narasi‟ tentunya dengan pembawaan bahasa yang sama pula seperti yang

ditampilkan di televisi.

7
Memahami komunikasi intrapersonal memudahkan mengenal dirinya

sendiri yang akan mampu mengetahui identitas diri, kepribadian, konsep diri serta

perilaku apa yang ingin dia tampilkan di masyarakat. Ketika individu tersebut

sudah mengenal dirinya sendiri, ia akan mampu berkomunikasi interpersonal

dengan baik dan siap untuk bersosialisasi dengan siapa saja. Sebelum melakukan

komunikasi interpersonal, individu dapat mengetahui konsep diri dan perilaku apa

yang ingin ditampilkan di masyarakat, baik atau buruk, pantas atau tidak sesuai

dengan ligkungan yang disekitarnya. Begitu individu tersebut dapat mengetahui

perilaku apa yang seharusnya ia tampilkan ketika berbicara dengan orang lain.

Pada saat berbicara dengan orang lain, individu harus mampu mambaca situasi

dan kondisi yang ada sehingga ia mengetahui apa yang harus dikatakan atau tidak demi

keberhasilan dari komunikasi intrapersonal tersebut. Jika individu berbicara dengan

berbagai latar belakang, budaya, dan fisik seperti yang ada di negara Indonesia.

Keberagaman tersebut membuat seseorang harus memiliki identitas atau jati diri yang

konsisten dengan komunikasi yang baik agar tidak sering terjadi miss komunikasi.

Inilah salah satu alasan pentingnya komunikasi intrapersonal bagi setiap individu.

Konsep diri merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan

dalam hubungan interpersonal, karena setiap individu akan bertingkah sesuai

dengan konsep dirinya. Suksesnya komunikasi interpersonal banyak bergantung

pada kualitas konsep diri setiap individu. Konsep diri adalah kumpulan keyakinan

dan persepsi diri mengenai diri sendiri yang terorganisir. Diri memberikan

kerangka berpikir yang dapat menentukan bagaimana iya mengolah informasi

tentang diri kita sendiri termasuk motivasi keadaan emosional, mengevaluasi diri,

kemampuan dan banyak hal lainnya (Robert A, Baron; Byrne, 2005:165).

8
Gambar 1.2 Najwa Shihab diskusi dengan Menkes Terawan mengenai awal
datangnya virus Covid 19 di dunia dengan judul ‘Virus Corona Ringan,
Hoaksnya Berat’ di acara Mata Najwa Trans-7
Sumber : Youtube „Najwa Shihab‟ edisi 6 Februari 2020

Dalam talkshow yang berlangsung, Najwa Shihab akan menanyakan

beberapa pertanyaan kepada narasumber dan narasumber akan menyampaikan

jawaban mengenai pertanyaan tersebut dengan jelas supaya para pemirsa akan

mudah memahami. Dalam acara Mata Najwa Trans7, pembawa acara akan

memberikan sebuah pertanyaan kepada bintang tamu yang kemudian akan

dijawab oleh bintang tamu tersebut. Setelah itu, pembawa acara meminta para

bintang tamu yang lain untuk memberikan tanggapan tentang jawaban dari

bintang tamu yang menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian dalam acara

tersebut, juga terdapat tuturan yang bersifat menyuruh kepada penonton untuk

memberikan tepuk tangan kepada para bintang tamu yang sudah memberikan

jawaban mengenai pertanyaan yang diberikan oleh pembawa acara. Berdasarkan

banyaknya tuturan yang bersifat menyuruh dan meminta, memungkinkan banyak

tindak tutur direktif yang muncul pada saat dialog berlangsung dalam acara Mata

9
Najwa Trans7. Tindak tutur direktif termasuk dalam tindak tutur yang dapat

mengancam muka. Maka dari itu, pembawa acara dan para bintang tamu juga

menggunakan strategi kesantunan untuk merealisasikan tindak tutur direktif agar

lebih santun dan menyelamatkan muka mitra tutur atau lawan bicaranya.

Selain fenomena kehabasaan tersebut, penelitian mengenai acara talkshow

belum banyak dilakukan. Namun, ada beberapa penelitian mengenai tindak tutur

dan komunikasi persuasif dalam acara talkshow yang sudah dilakukan dan relevan

dengan penelitian ini, yaitu penelitian Mardhiyah Ayu (2019) yang membahas

tentang komunikasi persuasive dan tindak tutur direktif dalam kesantunan

narasumber pada acara Women‟s Day di radio Metta FM. Kemudian penelitian

Indrawati Uki (2015) yang meneliti tentang tindak tutur direktif dan strategi

kesantunan dalam acara Kilau DMD Juara di MNC TV. Beberapa penelitian yang

disebutkan di atas memiliki kemiripan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama

meneliti tentang tindak tutur dan cara seorang pembawa acara dalam mencitrakan

dirinya sebagai komunikator yang handal dalam mempersuasi khalayak.

Penampilan, kepribadian, dan karakter merupakan elemen pembentuk

sebuah citra dan konsep diri. Citra personal yang unik, artinya tidak dimiliki oleh

banyak orang, cenderung mempunyai daya jual yang tinggi. Konsep diri dan citra

berbeda dengan titel atau gelar yang kita punya, karena Konsep diri ataupun

personal branding tak semudah kita mendapatkan ijazah atau gelar. Personal

branding diraih dengan perjuangan yang terus menerus dari waktu ke waktu.

Banyak dari khalayak menilai orang yang berhasil karena memiliki personal

branding yang bagus, tetapi jarang dari mereka mengetahui perjuangannya dalam

memperoleh personal branding yang ingin dibangun. Berdasarkan teori menurut

10
Kristie Tamvecius dan Hubert K. Rampersad (2013), untuk membangun Personal

Brand pun diperlukan terdapat tahap-tahap tertentu. Selama ini istilah “brand”,

biasanya selalu lekat dengan suatu perusahaan, produk maupun suatu organisasi.

Dalam Bahasa Indonesia, kata brand diartikan sebagai nama merek. Sedangkan

brand itu sendiri sebenarnya banyak cakupannya, meliputi logo, simbol, dan

sebagainya. Branding memang dikenal dengan beberapa klasifikasi, misalnya

Product Branding, Corporate Branding. bahkan kemudian belakangan dikenal

pula Internal Branding, City Branding, dan lain sebagainya. Namun saat ini

ternyata tidak hanya produk, perusahaan, maupun suatu organisasi saja yang dapat

melakukan branding. Seseorang atau individu pun dapat melakukan branding

terhadap dirinya, yang kemudian disebut dengan istilah Personal branding.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, personal branding pun

dapat dibangun dengan memanfatkan teknologi media massa, yaitu melalui

internet atau media online. Online personal branding sebenarnya bukan hal baru di

dunia teknologi informasi. Para penggiat dunia internet dan teknologi informasi

sebenarnya telah melakukan online personal branding, bahkan sering hidup dari

hasil kegiatan tersebut, meskipun kadang mereka tidak sadar melakukannya. Para

programmer open source melakukan personal branding ketika mereka

mengembangkan suatu software dan me-release-nya dengan bebas (free) ke

publik. Sehingga dari data diatas dapat dilihat bahwa perlunya kredibilitas dan

kepercayaan yang tinggi hingga konsistensi dalam seorang diri Najwa Shihab

sebagai seorang influencer dan publik figure karena menjadi contoh bagi para

pengikut dan followernya terutama di media sosial.

11
Gambar 1.3 Najwa Shihab mengenai sosialisasi dengan Kemenkraf Sandiaga
Uno dan Gubernur Banten dalam pencegahan virus Covid-19 di Indonesia di
kanal Youtube ‘Najwa Shihab’
Sumber : Youtube.com, April 2021

Dari konsep-konsep personal branding oleh Rampershard (dalam

Rampershard: 2006) terdapat sebelas kriteria personal branding salah satunya

adalah Nama Baik (Goodwill) dimana orang tersebut berusaha mengasosiasikan

namanya terhadap sebuah isu atau ide yang positif. Dalam segala unggahannya

yang menampilkan Najwa Shihab dalam edukasi mengenai virus Covid-19 di

berbagai platform youtube dan narasumber terkait bidang kesehatan dan

kebijakan. Najwa Shihab mengatakan kepatuhan masyarakat terhadap protokol

kesehatan hanya bisa terwujud apabila tokoh atau orang yang menyosialisasikan

hal itu juga konsisten menerapkan hal yang sama. Masyarakat di lapangan akan

meniru apa yang disampaikan oleh orang yang menyosialisasikan. Namun, bila

orang yang memberikan info atau anjuran tadi tidak konsisten, maka masyarakat

tidak akan patuh juga.

12
Dari berbagai macam model penelitian yang ada, peneliti ingin mengupas

mengenai Tindak Tutur terkait perkataan dan bahasa yang disampaikan serta

Komunikasi Persuasif yang dibangun dan diinginkan oleh Najwa Shihab di

platform Youtube yang dikelola sendiri oleh Najwa Shihab dan tim Narasi serta

acara Mata Najwa di Trans7, yakni dalam akun “Najwa Shihab". Peneliti memilih

model studi deskriptif kualitatif karena dengan menggunakan studi deskriptif

kualitatif harus mengamati fenomena komunikasi, dengan merumuskan dengan

tepat apa yang diteliti dan semua tindakan harus didasarkan pada tujuan tersebut.

Selanjutnya memilih unit analisis yang akan dikaji, memilih objek penelitian yang

menjadi sasaran analisis. Peneliti menganalisis melalui dialog dan gambar yang

terkandung dalam video-video yang diposting di Youtube mengenai sosialisasi

dan penanganan Covid-19 yang terjadi di Indonesia yang dibawakan oleh Najwa

Shihab selama pandemic Covid-19 melanda Indonesia.

Dari apa yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Tindak Tutur Dan Komunikasi Persuasif

Najwa Shihab Di Media Sosial (studi deskriptif kualitatif pada komunikasi

persuasif Najwa Shihab sebagai Public Speaker dalam Konteks Pandemi Covid-

19 di Kanal Youtube Mata Najwa) yang difokuskan kepada bagaimana Najwa

Shihab menjelaskan mengenai fenomena virus Covid-19 di Indonesia dalam

rangkaian sosialisasi dan informasi berupa visualitas di Platform video Youtube.

Dan berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap konsep diri dan citra yang ditampilkan oleh Najwa Shihab di platform

youtube melalui dialog dan gambar yang terkandung didalamnya.

13
B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana Komunikasi Persuasif dan Speech

Act Najwa Shihab Di Media Sosial sebagai Public Speaker dalam Konteks

Pandemi Covid-19 di Kanal Youtube Mata Najwa?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dipecahkan, maka penelitian ini

memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep Komunikasi Persuasif yang

dibawakan oleh Najwa Shihab dalam konteks Pandemi Covid-19 di

platform Youtube dengan konteks Studi Deskripti Kualitatif.

2. Untuk mengetahui bagaimana Penggambaran kredibilitas dari sosok Najwa

Shihab sebagai Public Figure dan Public Speaker dalam konteks Covid-19

di platform Youtube dengan konteks Studi Deskripti Kualitatif.

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan yang bermanfaat untuk

mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan penelitian. Adapun manfaat yang

terdapat penelitian ini yakni sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan Ilmu Komunikasi umumnya dalam pemaknaan tanda,

khususnya pada Studi Deskripti Kualitatif dengan medium audio dan

visual terutama new media dan media sosial.

14
Selain itu penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

baru dalam menambah wawasan bagi pembaca mengenai ilmu komunikasi

khususnya dibidang sosial, kesehatan dan humaniora

2) Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi atau

masukkan kepada pelaku industri yang berkecimpung di media

massa, serta dapat digunakan sebagai masukan dan referensi

literatur bagi calon peneliti berikutnya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para

peneliti di bidang new media. Selain itu sebagai pengembangan

disiplin ilmu komunikasi khususnya tentang analisis teks media

secara kualitatif dan sebagai acuan serta referensi untuk mahasiswa

fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di bidang ilmu komunikasi

dalam penelitian Studi Deskripti Kualitatif.

15

Anda mungkin juga menyukai