Anda di halaman 1dari 4

Tugas UTS – Perkembangan Teknologi dan Komunikasi A 3533

“Media Sosial dan Perubahan Cara, Proses dan Perilaku Pelaku Komunikasi”

Cornelia Marcella – 01045190003

Media sosial saat ini merupakan salah satu fitur teknologi yang banyak digunakan oleh individu
diseluruh dunia, di Indonesia sendiri pada tahun 2021 menurut Hootsuite sudah mencapai angka
170 juta lebih atau sekitar 61,8% dari seluruh persentase penduduk Indonesia. Dengan perkiraan
waktu yang dihabiskan selama di media sosial adalah sebesar 3 jam dan 14 menit.

(Kemp, 2021)

Media sosial sendiri menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein merupakan kelompok
aplikasi yang berbasis internet yang dibangun dengan ideologi dan juga teknologi web 2.0 yang
memungkinan penciptaan dan juga pertukaran user-generated content. Media sosial ini
memungkinkan kita sebagai individu untuk membuat page pribadi yang bisa menyambungkan
dengan sesame pengguna page ini dengan tujuan untuk bertukar informasi dan juga
berkomunikasi. Media sosial ini merupakan alat komunikasi dua arah yang artinya memungkinkan
kita sebagai pengguna mendapatkan umpan balik dari pengguna lainnya.

Media sosial juga merubah banyak hal akhir-akhir ini seperti: Adanya lapangan kerja baru,
penyebaran berita yang lebih cepat dan juga membuat efek di dunia politik. Munculnya lapangan
kerja baru bisa terlihat dari kemunculan selebriti media sosial atau sering disebut influencers,
influencers ini terdapat dibanyak platform media sosial seperti di Twitter, Instagram, Tiktok,
Youtube, dan Facebook. Influencers saat ini menjadi salah satu bidang pekerjaan yang sangat
diminati oleh anak muda maupun yang sudah berumur, hal ini dikarenakan menjadi influencers
tidak memerlukan keahlian khusus dalam pekerjaannya, hanya dibutuhkan keberuntungan dan
juga sensasi bagi influencers untuk berhasil.

Media sosial sebagai media penyebaran informasi tergolong sebagai media penyebaran tercepat
saat ini dibandingkan media penyebaran lainnya, media sosial yang bisa di-update tiap saat ini
membuka peluang bagi penggunanya untuk menyebarkan informasi yang up-to-date. Namun
kekurangan dari kecepatan penyebaran informasi ini adalah kurang pastinya kebenaran berita yang
disebarkan dan menyebabkan banyak hoax yang beredar di media sosial. Hal ini menjadikan
kredibiltas media sosial yang buruk. Terlebih saat pandemic Covid-19 ini berita yang menyebar
semakin banyak dan luas bahkan menurut berita portal CNN di Facebook dan Twitter telah
terdeteksi penyebaran hoax sebesar 2.697 sampai 10 maret 2021.

Selain penyebaran berita, media sosial juga memberikan efek ke dunia politik karena banyaknya
pengguna media sosial saat ini sudah lebih kritis terhadap berita politik dan juga statement-
statement yang dikeluarkan oleh politikus di media sosial, selain itu saat ini para politikus pun
menggunakan media sosial sebagai media kampanye mereka dengan tujuan untuk meraih suara
diantara para generasi muda.

Dari ketiga perubahan ini telah disimpulkan bahwa cara kita sebagai individu untuk bersosialisasi
dengan sesama pun telah berubah. Informasi yang tadinya hanya disebarkan lewat media
tradisional seperti koran, TV, radio telah berubah menjadi komunikasi dua arah. Perubahan yang
cepat ini tentu membawa beberapa pengaruh bagi masing-masing individu sebagai pelaku
komunikasi. Perubahan ini seperti berubahnya kita berkomunikasi dengan sesama, sekarang untuk
berkomunikasi dengan yang lainnya sudah tidak memerlukan tenaga lebih hanya butuh beberapa
klik pada media sosial yang kita punya sudah akan menyambungkan kita dengan individu lainnya.
Kemudahan ini sering kali menjadi bumerang bagi kita sebagai pengguna media sosial, serangan
cyber bullying yang marak di media sosial ini sulit untuk dihindari. Terlebih jejak digital yang sulit
dihapus suatu saat juga bisa menjadi bumerang atau kenangan bagi beberapa individu.

Seperti contoh kasus yang terjadi pada seorang influencers Rachel Vennya, Rachel terkena kasus
pada tahun 2021 dan sampai saat ini Rachel masih menerima hujatan dari pengguna media sosial
lainnya dihalaman page pribadinya. Ujaran kebencian yang dilontarkan oleh pengguna lain pun
beragam dari membahas kasus yang dijalaninya hingga body shaming. Namun jika kita
bandingkan dengan kasus yang terjadi pada Daniel Sinambela 10 tahun lalu atau tepatnya 2011,
Daniel hanya menerima cacian dan maki secara langsung dan tidak secara online. Hal ini
dikarenakan dalam 10 tahun perubahan pengguna internet atau media sosial sudah berubah,
pengguna yang semakin terbuka dan frontal tentang apa yang mereka bicarakan. Bahkan untk
menanggulangi adanya cyber bullying ini sekarang sudah ada UU ITE yang membahas mengenai
kejahatan cyber. Secara keseluruhan media sosial bisa menjadi bantuan yang sangat baik bagi kita
untuk berkomunikasi namun penggunaan media sosial ini juga masih harus diawasi dan dengan
kebijaksanaan dari penggunanya masing-masing.

Proses komunikasi menurut Schramm (1954) merupakan komunikasi yang berlangsung secara
dua arah, yang artinya pesan mendapatkan feedback dari sang penerima pesan ini. Media sosial
juga menerapkan proses komunikasi yang sama sesuai pendapat Scharmm, komunikasi dua arah
di media sosial bisa berbentuk fitur chat, komentar, like dan dislike bahkan share. Bisa
dicontohkan media sosial sebagai komunikasi dua arah dengan kemunculan akun resmi perusahaan
besar seperti BCA, Telkomsel, Indihome di Twitter sebagai cara mereka berkomunikasi dengan
pelanggannya secara dua arah. Selain itu komunikasi dua arah ini juga menjadi fitur marketing
yang dimanfaatkan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau acara yang diadakan.

Media sosial secara tidak langsung juga mengubah pandangan penggunanya mengenai komunikasi
dan cara mereka berkomunikasi, orang-orang saat ini lebih menyukai dan lebih bersedia jika
dihubungi lewat media sosial masing-masing sebelum bertemu secara tatap muka. Hal ini bertolak
belakang dengan berita yang rilis pada tahun 2016 yang membahas bagaimana komunikasi tatap
muka lebih efektif dibandingkan secara online saja. Saat ini cara kita berkomunikasi sudah berubah
mengikuti kemajuan dan juga kecanggihan media sosial. Terlebih media sosial milik pribadi bisa
pengguna atur sedemikian rupa agar privasi dan juga identitasnya tersamarkan ketika
berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Media sosial ini juga membawa perubahan pada
hubungan sosial sesama manusia, yang sebelumnya kita harus melewati banyak cara untuk
menyampaikan aspirasi dan kekesalan sekarang hanya perlu media sosial sebagai media untuk
berkomunikasi langsung (Cahyono, 2016).

Jadi dapat disimpulkan bahwa media sosial ini membawa banyak kemudahan dalam bidang
komunikasi bagi penggunannya, namun penggunaan media sosial ini masih harus diawasi oleh
pihak yang memiliki kendali agar penggunaan ini tidak disalah gunakan oleh penggunanya.
Kemajuan teknologi yang seperti memaksa kita saat ini untuk ‘hadir’ di media sosial sering kali
membuat kita sadar bahwa media sosial merupakan tempat yang sangat luas dan bisa
mempertemukan dengan berbagai macam orang dan komunitas. Maka sebagai pengguna yang
bijak dan sudah memenuhi kriteria media sosial untuk bersosialisasi disana kita harus mempunyai
self-control untuk mencegah terjadinya hal buruk yang tidak diinginkan di media sosial yang bisa
berdampak ke keseharian kita. Perubahan cara berkomunikasi, proses berkomunikasi hingga
perilaku berkomunikasi akan terus berubah mengikuti kemajuan teknologi dan tren komunikasi
terlebih saat ini media sosial. Jadi memang benar media sosial membawa pengaruh yang besar
dalam tren komunikasi kita dibeberapa tahun ini dan akan terus berevolusi dibeberapa tahun
mendatang, jadi kita sebagai penggunanya juga harus bijak dalam menanggapi perubahan-
perubahan ini dan semakin sadar akan apa yang bisa dibagikan dan tidak dibagikan di media sosial.
Media sosial bisa menjadi tempat yang nyaman bagi penggunanya juga bisa menjadi bumerang
bagi penggunanya untuk bisa terus berkomunikasi, bersosialisasi dan juga mencari inspirasi.

Daftar Pustaka

Cahyono, A. S. (2016). PENGARUH MEDIA SOSIALTERHADAP PERUBAHAN


SOSIALMASYARAKAT DI INDONESIA. Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan
Perbankan Islam, 9(1). https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586

Kemp, S. (2021). Digital 2021. Global Digital Insights, 103.


https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia

Ambar. (2017, June 8). 20 pengertian media Sosial Menurut Para Ahli. PakarKomunikasi.com.
Retrieved January 31, 2022, from https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-
menurut-para-ahli

Fisipol. (2021, March 18). Apa Itu Komunikasi Dua Arah? Definisi & Pentingnya. Ilmu
Komunikasi-Program studi terbaik di Sumatera Utara. Retrieved February 6, 2022, from
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/03/18/apa-itu-komunikasi-dua-arah/

Indonesia, C. N. N. (2021, March 12). Ada 1.470 hoax covid-19 Hingga Maret, terbanyak di
facebook. teknologi. Retrieved February 6, 2022, from
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210312163857-185-616809/ada-1470-hoax-
covid-19-hingga-maret-terbanyak-di-facebook

Effects of social media on Communication Skills_education Magazine. The Knowledge Review.


(2021, October 21). Retrieved February 6, 2022, from
https://theknowledgereview.com/effects-social-media-communication-skills/

Anda mungkin juga menyukai