Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KETERLIBATAN SOSIAL


FISIK ANAK SMA

Disusun Oleh :

Cindy Mauren Aprilliany

213516516118

Dosen Pengampu :

Ichmi Yani Arinda Rohmah, S.pd., M.Sosio.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Interaksi sosial merupakan sebuah syarat terjadinya aktivitas sosial. Dalam


melakukan interaksi terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu kontak
sosial dan komunikasi sosial. Teknologi Informasi di era globalisasi sangat
berkembang pesat di dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan fasilitas
komunikasi yang semakin canggih memberikan peluang bagi setiap individu
untuk mengakses informasi sesuai keinginan serta dapat berkomunikasi
dengan mudah tanpa memikirkan waktu. Perkembangan teknologi yang
semakin canggih memberikan suatu perubahan besar dalam komunikasi yang
dilakukan oleh masyarakat di era modern.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat manusia


menciptakan sesuatu yang inovatif dan kreatif. Teknologi memberikan
kemudahan dalam membantu manusia baik dalam berkomunikasi ataupun
berkerja. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi perkembangan media sosial
di masyarakat. Semakin canggihnya perangkat seluler membuat media sosial
menjadi semakin banyak diminati oleh masyakarat. Sudah menjadi hal yang
tidak asing lagi bagi kehidupan anak-anak, remaja, dan dewasa. Keberadaan
media sosial yang semakin pesat baik di desa ataupun di kota membuat
penggunanya lebih mudah menjangkaunya. Dalam hal ini media sosial tentu
membawa dampak positif dan negatif bagi penggunanya. ( et al., 2021)
menyatakan bahwa media sosial memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari media sosial adalah dapat mempermudah kegiatan
belajar, mencari teman, berkomunikasi, dan mengurangi kepenatan dalam
belajar. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah waktu belajar
menjadi berkurang, dapat merusak moral peserta didik, dan dapat mengganggu
kesehatan seperti aktivitas jasmani
Berdasarkan data di Departemen Komunikasi dan Informasi (Ikhsan,
2021) dapat diketahui bahwa “Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari
angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring
sosial”. Memasuki era globalisasi, remaja merupakan kalangan yang sering
menggunakan media internet khusunya media sosial sebagai sarana untuk
mencari informasi, hiburan maupun berkomunikasi dengan teman di situs
jejaring sosial. Berdasarkan data yang diperoleh (Rahmanissa & Listiara,
2015) dapat diketahui bahwa “semakin banyak pengguna internet merupakan
anak muda. Mulai dari usia 15-20 tahun dan 10-14 tahun meningkat
signifikan”. Media sebagai sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi maupun hiburan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis dapat menarik


rumusan masalah sebagai berikut: Pengaruh Media Sosial Terhadap
Keterlibatan Sosial Fisik Anak SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian ini


adalah untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Media Sosial Terhadap
Keterlibatan Sosial Fisik Anak SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan tentang penggunaan media
sosial yang bijak agar pengaruh terhadap aktivitas jasmani dapat dikurangi
dengan baik.

2. Secara Praktis

Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada


Media Sosial Terhadap Keterlibatan Sosial Fisik Anak SMA dapat terkontrol
dan kondisi fisik siswa tetap terjang. b) Bagi Guru, kebiasaan siswa
mengakses media sosial melalui smartphone dapat dikurangi dengan
menambah intensitas pembelajaran jasmani atau aktivitas jasmani lainnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh ( et al., 2021) dengan judul penelitian


“Kajian Adiksi Internet dan Adiksi Media Sosial dari Sisi Filsafat
Sains”mengatakan bahwa hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa variabel
usia sekolah, jenis pekerjaan dan waktu akses website mempengaruhi
kecenderungan seseorang mengalami adiksi internet. Sedangkan variabel jenis
kelamin dan domisili tidak mempengaruhi kecenderungan seseorang
mengalami adiksi internet. Kajian ini membuktikan bahwa adiksi pada internet
maupun media sosial itu nyata di Indonesia dan dapat digolongkan sebagai
science, bukan pseudo-science. Oleh karenanya perlu adanya perhatian khusus
terhadap kasus ini, karena dampak yang ditimbulkan selain memiliki pengaruh
buruk pada kesehatan secara fisik, juga dapat menimbulkan gangguan secara
psikologis.

Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh (Ikhsan, 2021) “Peran


Media Sosial Bagi Komunitas Transportasi Online” mengatakan bahwa
penggunaan media sosial saat ini juga menimbulkan efek berlebihan yang bisa
menjadi masalah serius jika tidak teratasi secepatnya. Melalui penelitian ini,
diharapkan pembaca memiliki perspektif yang lebih komprehensif dalam
memandang fenomena hegemoni media sosial sebagai bagian dari realitas
sosial kontemporer. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif, dimana penentuan informan dilakukan menggunakan teknik
purposive. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menguji validitas dan
keabsahan data, dalam menganalisa data hasil penelitian tersebut, proses
triangulasi data mutlak dilakukan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
relasi sosial yang terjalin antar sesama tukang ojek di pangkalan yang sama
maupun dengan tukang ojek yang berbeda pangkalan memperlihatkan
kecenderungan assosiatif dan dissosiatif.

2.2 Kajian Pustaka

1. Media Sosial

Media sosial adalah suatu aplikasi atau situs online yang populer
dikalangan masyarakat saat ini. (Ikawati, 2019; Nainggolan et al.,
2018)menyatakan bahwa media sosial adalah suatu media yang mewadahi
kerjasama diantara pengguna yang menghasilkan konten (user generated
content). Sedangkan menurut (Septiana, 2021)menyatakab bahwa media sosial
menggambarkan sebuah media sehingga para pengguna dapat dengan mudah
berpartisipasi dan memberikan kontribusi di dalam media tersebut. Selain
pendapat diatas media sosial media sosial dapat didefinisikan sebagai sebuah
media online dimana para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi.
Dalam hal ini berarti seseorang akan dengan mudah mencari informasi dan
menyampaikan informasi, serta memberikan tanggapan kepada orang lain.
Dengan adanya media sosial berbagai sumber informasi dapat diakses dengan
mudah dan cepat.

Jika dilihat dari kedua pengertian diatas maka media sosial dapat
diidentifikasikan sebagai suatu aplikasi media online yang dibuat berdasarkan
ideologi dan teknologi sehingga memudahkan penggunanya untuk bertukar
informasi atau mencari informasi secara luas dan cepat. Secara cepat artinya
pencarian informasi ataupun interaksi dapat berlangsung saat itu juga dan
terjadi secara langsung. Secara luas artinya dalam kegiatan interaksi dan
pertukaran informasi, jangkauannya tidak mengenal garis batas suatu negara
atau wilayah. Setiap media sosial memiliki karakteristik yang umum seperti
keterbukaan setiap para penggunanya. Media sosial juga memiliki waktu yang
dapat diubah oleh para penggunanya serta memiliki beberapa situs yang
menyediakan dan membentuk cara baru dalam berkomunitas. Seperti yang
kita ketahui sebelum media sosial muncul, kebanyakan seseorang
berkomunikasi melalui sms dan telephone lewat handphone. Hadirnya
handphone yang dapat memberikan akses media sosial yang lebih luas, banyak
orang akan dengan mudah berkomunikasi melalui media sosial seperti
whatsApp, facebook atau media sosial lainnya. Terdapat berbagai macam
bentuk dan karakteristik yang dimiliki media sosial yaitu, social network,
weblogs, social blog, forum internet, micro blogging, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pendapat (Triananda et al., 2021)menjelaskan bahwa media


sosial ada 6 macam yaitu;

1) Blog (blogs or web blogs), yaitu sebuah website yang dapat digunakan
untuk memasang tulisan, baik oleh satu orang atau kelompok, dan juga 18
menyediakan ruang sehingga pembaca tulisan dapat memberi komentar. Blogs
termasuk layanan yang sangat populer karena menyediakan perspektif yang
utuh dan asli mengenai topik-topik tertentu.

2) Forum (forums) adalah situs yang menyajikan beberapa pengguna


(users) yang dapat menyusun topik dan mengomentari topik yang dibuat.
Pengunjung situs tersebut dapat memberikan pendapat dan komentar. Contoh
dari forum yang cukup populer adalah kaskus. forum memiliki berbagai
macam topik yang diciptakan oleh pengguna situs atau diusulkan oleh para
pengunjung situs tersebut.

3) Komunitas Konten (content communities), situs yang memungkinkan


para pengguna (users) untuk memasang atau menyebarkan konten berupa foto
atau video.

4) Dunia virtual (virtual worlds), merupakan sebuah situs yang


menyediakan dunia virtual bagi para pengunjungnya, yaitu dunia yang seolah-
olah nyata, dikarenakan pengunjung bisa saling berinteraksi dengan
pengunjung lainnya, namun pada dasarnya dunia tersebut hanya ada di dalam
internet. Salah satu contoh yang cukup populer dari dunia virtual adalah situs
game online. Pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna laninya atau dapat
bersaing dengan pengguna lainnya.
5) Wikis, yaitu situs penghasil data-data atau dokumen-dokumen. Dalam
situs ini pengguna akan diterima sebagai user yang dapat mengganti ataupun
menambah sumber lain yang lebih baik.

6) Jejaring sosial (social networks), yaitu komunitas virtual yang


memungkinkan pengguna (users) untuk berkoneksi dengan pengguna (users)
yang lainnya.

Selain pengertian dan jenis-jenis media sosial di aats media sosial juga
memiliki memiliki karakteristik yang unik dan memiliki fungsi sebagaimana
seorang pengguna memanfaatkannya dengan baik. Selain itu media sosial juga
memiliki 10 dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Berikut ini adalah
penjelasan dari media sosial : a) Karakteristik Media Sosial Media sosial
adalah suatu aplikasi yang memiliki karakteristik yang unik. (Prasojo,
2021)berpendapat bahwa media sosial sebagai media yang mewadahi
kerjasama diantara pengguna yang menghasilkan konten (User generated
content). Media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Pesan dapat
disampaikan ke beberapa pengguna 2. Isi pesan bebas tanpa harus melalui
Gatekeeper 3. Pesan dapat tersampaikan dengan cepat. 4. Penerima pesan
yang menentukan waktu interaksi. b) Fungsi Media Sosial Media sosial
memiliki beberapa fungsi yang tentunya dapat membantu penggunanya.

(W. S. R. Putri et al., 2016)menjelaskan bahwa pengguna media sosial


berfungsi sebagai berikut : 1) Dapat membangun personal branding melalui
media sosial yaitu tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena audinsi
yang menentukan. Media sosial menjadi media untuk seseorang
berkomunikasi, berdiskusi atau bahkan memberikan sebuah popularitas di
media sosial. 2) Dapat memberikan kesempatan yang berfungsi sebagai
interaksi lebih dekat dengan pengguna lainnya. Selain itu media sosial juga
menawarkan sebuah konten komunikasi yang lebih individual. Melalui media
sosial pula para pebisnis dapat mengetahui para konsumen mereka melalui
interaksi secara 11 personal, serta media sosial dapat membangun sebuah
kelestarian yang mendalam. c) Dampak Positif dan Negatif Media Sosial
Media sosial memang sudah banyak digemari masyarakat di seluruh dunia.
Dengan adanya media sosial tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat menggunakan media sosial sebagai interaksi dan mencari
sumber informasi dengan mudah dan cepat. Maka tidak dapat dipungkiri
bahwa media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar dan berdampak
dalam kehidupan manusia.

2. Keterlibatan Sosial Fisik

Para penelitian telah mendefinisikan keterlibatan dari berbagai macam


sudut pandanya(Yasya et al., 2019) mendefinisikan keterlibatan sebagai niat
atau bagian motivasional yang ditimbulkan oleh stimulus atau situasi tertentu,
dan ditujukan melalui ciri penampilan. (ANANG SUGENG CAHYONO,
2021) mendefinisikan keterlibatan sebagai hubungan seseorang terhadap
sebuah objek berdasarkan kebutuhan, nilai, dan ketertarikan. ( et al.,
2021)mendefinisikan keterlibatan sebagai sebagai pribadi yang dirasakan
penting dan atau keinginan konsumen terhadap disposisi barang, ide, jasa,
perolehan, dan konsumsi.

Berdasarkan beberapa definisi keterlibatan tersebut dapat disimpulkan


keterlibatan sebagai tingkat hubungan individu pada suatu produk atau jasa
mulai dari aspek kebutuhan hingga pengambilan keputusan pembelian.
Keterlibatan dipandang sebagai motivasi untuk memproses informasi. (Ikhsan,
2021) menyatakan bahwa selama keterlibatan konsumen tinggi, konsumen
akan memperhatikan informasi yang berhubungan dengan produk tersebut,
memberikan lebih banyak upaya untuk memahami produk tersebut dan
memfokuskan perhatian pada informasi produk yang terkait didalamnya.

Aktivitas jasmani adalah suatu aktivitas gerak yang membutuhkan energi


dalam melakukannya. (Rahmanissa & Listiara, 2015) menyatakan bahwa
aktivitas fisik didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Bergerak atau aktivitas fisik
adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan
energi (pembakaran kalori). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
aktivitas fisik adalah segala macam gerak yang membutuhkan energi.
Aktivitas fisik secara teratur telah lama dianggap sebagai komponen penting
dari gaya hidup sehat,. Macam-macam Aktivitas Fisik berdasarkan pendapat
dari (O. A. Putri & Hariyanti, 2022) yaitu:

1) Kegiatan Sehari-hari

Gerak yang memerlukan pengeluaran energi adalah aktivitas fisik. Begitu


luasnya pengertian tersebut, sehingga dalam kegiatan sehari-hari setiap orang
(individu) melakukan berbagai aktivitas fisik. Aktivitas fisik tersebut akan
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), berikut
adalah macam-macam aktivitas fisik manusia:

2) Olahraga

Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik dengan serangkaian gerak


tubuh yang teratur, terencana dan terukur untuk memelihara gerak (yang
berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang
berarti meningkatkan kualitas hidup). Definisi olahraga menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia yang dikutip oleh (Tafsiruddin, 2020)menyatakan bahwa
kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat.
Sedang menurut para pakar olahraga adalah sebuah aktivitas manusia yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera
rohani) manusia itu sendiri.

Sedangkan Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa


pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan
pengenalan lingkungan hidup bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan
kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Selain itu (Rahmawati et al., 2019) menyatakan pendidikan jasmani
merupakan suatu proses interaksi antara siswa dan lingkungan yang dikelola
melalui aktivitas jasmani secara sistematik untuk membentuk manusia
seutuhnya, yaitu untuk mengembangkan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan
aspek afektif. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan Jasmani adalah sebuah pendidikan yang mempunyai keunikan
pada bidang keterampilan dan memiliki bagian yang integral untuk
membentuk sikap dan keterampilan gerak manusia. Selain itu pendidikan
jasmani juga merupakan bentuk dari pendidikan yang dapat membentuk
karakter siswa melalui keterampilan.

Pendidikan jasmani memiliki tujuan yang jelas di dalam suatu pendidikan


yaitu dapat mengembangkan keterampilan siswa dan ilmu pengetahuan.
(Ikawati, 2019; Nainggolan et al., 2018)menjelaskan bahwa tujuan dari
pendidikan jasmani adalah membentuk karakteristik anak seperti sikap atau
nilai, kecerdasan, fisik, dan keterampilan atau psikomotor. Dalam
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang tujuan pendidikan jasmani
adalah sebagai berikut:

a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya


pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih


baik.

c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi


nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
2.3 Kerangka Pemikiran

Media Sosial Keterlibatan Sosial Fisik


BAB 3

Metode Penelitian

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan peneliti yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif


lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang bertujuan mempelajari secara
intensive tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi individu,
kelompok, lembaga dan masyarakat(Soegiyono, 2018). Sedangkan model
penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif adalah suatu model penelitian yang
berusaha mengungap fenomena, secara holistic dengan cara mendeskripsikan
melalui bahasa non-numarik dalam konteks dan paradigma alami(Jonathan
Sarwono, 2018),

Alasan penulisan menggunakan metode penelitian kualitatif dikarenakan


metode ini sangat tepat untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan
peran orang tua dalam membentuk karakter anak, karena metode kualitatif
digunakan untuk mengkaji manusia dalam kasuskasus tertentu. Dilakukan melalui
mendengar pandangan partisipasi terkait dengan persepsi terhadap fenomena yang
akan diteliti secara holistik yaitu cara mendeskripsikan dalam bentuk kata untuk
menggali data dan informasi yang diperlukan.

3.2. Penentuan penelitian

Partisipan adalah semua orang atau manusia yang berpatisipasi atau ikut
serta dalam suatu kegiatan. Menurut pandangan dari (Sugiyono, 2017)partisipan
yaitu: “Pengambilan bagian atau keterlibatan orang atau masyarakat dengan cara
memberikan dukungan (tenaga, pikiran maupun materi) dan tanggung jawabnya
terhadap setiap keputusan yang telah diambil demi tercapainya tujuan yang telah
ditentukan bersama”. Dapat disimpulkan bahwa partisipan adalah subjek yang
dilibatkan di didalam kegiatan mental dan emosi secara fisik sebagai peserta
dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses
belajarmengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas
keterlibatannya
3.3. Teknik pengumpulan data

Dalam rangka untuk memperoleh data di lokasi penelitian maka peneliti


menggunakan bermacam-macam metode pengumpulan data untuk mencapai
tujuan penelitian tersebut. Adapun metode yang di gunakan peneliti adalah
sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi adalah kekegiatan mengumpulkan data melalui pengamatan atas


gejala, fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian.
Teknik pengumpulan data observasi di gunakan bila, penelitian berkenan dengan
prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. Dari segi proses pelaksanaanya
observasi di bagi menjadi participant observation (observasi berperan serta), dan
non participant observation (observasi non partisipan). Didalam observasi non
partisipan terdapat dua golongan yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak
trstruktur.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik mencari data tentang pemikiran, konsep,


dengan cara mengadakan percakapan secara langsung antara pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dengan pihak yang diwawancarai.

3. Metode Dokumentasi

Dokumen adalah sekumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk
teks atau artefak seperti catatan peristiwa berupa tulisa, gambar, atau karya-karya
monumental. Dokumen yang berbentuk tulisan contohnya catatan harian, sejarah
kehidupan, cerita, biografi, peraturan kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar contohnya foto, gambar hidup. Dokumen yang bebentuk karya contohnya
karya seni, patung, film.

3.4. Teknik analisis data


Saat mengumpulkan data untuk sebuah studi, serta ketika selesai dalam
kerangka waktu yang ditentukan, analisis data dilakukan. Peneliti telah
menyelesaikan analisis tanggapan yang diberikan selama wawancara. Peneliti
akan terus mengajukan pertanyaan jika hasil analisis jawaban wawancara tidak
memuaskan sampai menghasilkan informasi yang dianggap dapat diandalkan.
Menurut Melis dan Humberman, kegiatan yang termasuk dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung tanpa henti hingga selesai
sehingga menyebabkan data menjadi jenuh. Tugas analisis data meliputi:

a. Tingkat kecerdasan yang tinggi, serta keluasan dan kedalaman


wawasan, diperlukan untuk proses berpikir sintetik yang dikenal sebagai reduksi
data. Mengurangi data, di sisi lain, memerlukan meringkas, memilih elemen
kunci, dan berkonsentrasi pada elemen yang penting untuk dicari.

b. Data Display (Penyajian Data), yang dapat berupa ringkasan singkat,


diagram, keterkaitan antar kategori, flowchart, dan representasi visual data
lainnya. pemaparan data penulis

c. Kesimpulan awal yang masih dapat berubah jika bukti kuat ditemukan
untuk mendukung tahap pengumpulan data selanjutnya adalah tahap penarikan
kesimpulan/verifikasi

3.5. Lokasi dan Jadwal Penelitian

1. Lokasi Penelitian di SMA N MAMPANG Jakarta Selatan

2. Jadwal Penelitian pada tanggal 7 Januari 2023 sampai selesai


DAFTAR PUSTAKA

ANANG SUGENG CAHYONO. (2021). PENGARUH LINKEDIN TERHADAP


PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA. Introduction to
High Performance Computing for Scientists and Engineers, 194–210.
https://doi.org/10.1201/ebk1439811924-14

Anisah. (2011). Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Pembentukan
Karakter Anak. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 5(1), 70–84.

Chandra, A., Latifah, A., Pratama, H., Maherdy, O., Imbar, R. V., & Mahayana,
D. (2021). Kajian Adiksi Internet dan Adiksi Media Sosial dari Sisi Filsafat
Sains. Jurnal Algoritma, 17(2), 409–423.
https://doi.org/10.33364/algoritma/v.17-2.409

Ikawati, L. (2019). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP TINDAK


KEJAHATAN REMAJA.

Ikhsan, A. (2021). Peran Media Sosial Bagi Komunitas Transportasi Online.


Comm-Edu (Community Education Journal), 4(3), 121.
https://doi.org/10.22460/comm-edu.v4i3.5995

Jonathan Sarwono. (2018). Meode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Mahmudin, H., & Muhid, A. (2020). Peran Orang Tua Mendidik Karakter Anak
dalam Islam. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan
Pemikiran Hukum Islam, 11(2), 449.
https://doi.org/10.30739/darussalam.v11i2.624

Muhsin, A. (2017). Upaya Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di


Dusun Sumbersuko Desa Plososari Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan.
DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Keislaman, 2(02), 123–150.
https://doi.org/10.32764/dinamika.v2i02.174

Nainggolan, V., Randonuwu, S. A., & Waleleng, G. J. (2018). Peranan Media


Sosial Instagram dalam Interaksi Sosial Antar Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Unsrat Manado. Jurnal Acta Diurna, 7(4), 1–15.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/220
22

Prasojo, P. (2021). Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Perubahan


Budaya Politik. Jurnal Kajian Ilmiah, 21(2), 209–218.
https://doi.org/10.31599/jki.v21i2.590

Pratiwi, N. K. S. P. (2019). Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Pendidikan


Karakter Anak Usia Sekolah Dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar,
3(1), 83. https://doi.org/10.25078/aw.v3i1.908

Putri, O. A., & Hariyanti, S. (2022). Peran Media Sosial Dalam Pembelajaran
Organisasi Dan Manajemen Krisis : Sebuah Tinjauan Literatur Sistematis.
1(2).

Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap
Perilaku Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(1). https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625

Rahmanissa, A., & Listiara, A. (2015). Sosial Pada Siswa Sma Teuku Umar
Semarang. Jurnal Empati, 7(Nomor 2), 108–113.

Rahmawati, H. N., Iqomh, M. K. B., & Hermanto, H. (2019). Hubungan Durasi


Penggunaan Media Sosial Dengan Motivasi Belajar Remaja. Jurnal
Keperawatan Jiwa, 5(2), 77. https://doi.org/10.26714/jkj.5.2.2017.77-81

Septiana, N. Z. (2021). Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan


Mental Dan Kesejahteraan Sosial Remaja Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal
Nusantara of ResearcH, 8(1), 1–13.

Soegiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, dan Kualitatif jilid 2.

Tafsiruddin. (2020). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP POLA PIKIR


์ เอเชยี ,
MASYARAKAT Tafsiruddin. วารสารวิชาการมหาวิทยาลัยอีสเทิรน
4(1), 88–100.

Triananda, S. F., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Peranan Media Sosial
Terhadap Gaya Hidup Remaja. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9106–
9110. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/2428

Widianto, E. (2015). Peran orangtua dalam meningkatkan pendidikan karakter


anak usia dini dalam keluarga. Jurnal Pendidikan Dan Pemberlajaran Anak
Usia Dini, 2(1), 1–75.

Wiguna, I. B. A. A. & Sunariyadi, N. S. (2021). Peran Orang Tua Dalam


Penumbuhkembangan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. WIDYALAYA:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 328-341.

Yasya, W., Muljono, P., Seminar, K. B., & Hardinsyah, H. (2019). Pengaruh
Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Dukungan Sosial Online Terhadap
Perilaku Pemberian Air Susu Ibu. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media,
23(1), 71. https://doi.org/10.31445/jskm.2019.1942

Anda mungkin juga menyukai