Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH SOSIAL MEDIA (TIKTOK) TERHADAP REMAJA

Oleh : Khaira Ummatin (200401014)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di kota-kota besar seperti Banda Aceh, Aceh Besar, tidak sedikit remaja yang
menggunakan sosial media. Bahkan orang tua sekarang sudah menfasilitasi gadget atau
handphone kepada anak-anak mereka. Banyak dikalangan remaja bahkan anak-anak
yang memiliki gadget tersebut. Tidak hanya dari kalangan orang yang mampu, bahkan
dari tiap-tiap golongan gadget diperlukan. Sering kali remaja salah dalam
menggunakan media massa yang diinginkan. Akibatnya mereka mendapatkan dampak-
dampak dari media massa yang mereka gunakan, baik dampak positif atau negatif.
Sekarang ini, perkembangan teknologi dan informasi semakin berkembang dan
menjadi permasalahan di dunia. Tidak sedikit dari setiap individu memanfaatkan
teknologi tersebut. Perkembangan teknologi sekarang tentu melahirkan banyak aplikasi
sosial atau media sosial yang dijadikan sebagai wadah baru untuk mencari informasi,
menghibur diri dan lainnya. Dalam lahirnya teknologi yang semakin canggih ini tentu
banyak orang yang akan terpengaruh melalui kecanggihan zaman, sehingga tak heran
banyak orang yang menjadi candu dalam menggunakan sosial media secara berlebihan.
Banyak dikalangan remaja yang menggunakan sosia media untuk berbaga hal,
namun yang namanya media massa tidak selau memberikan dampak baik tentu ada
dampak buruknya dari penggunaan tersebut. Terutama dalam penggunaan sosia media
terhadap remaja tentu banyak sekali pengaruhnya. Jadi apasaja pengaruh dari sosial
media terhadap remaja terkhusus pada pengguna tiktok yang sekarang menjadi pengguna
aplikasi terbanyak.

B. Rumusan Masalah
Setiap individual tentu membutuhkan kepada sosial media.dikalangan remaja
tidak sedikit mereka dituntut untuk memiliki akun sosial media pribadi guna untuk
memudahkan pembentukan sosial, menghibur diri dan sebagainya. Semakin canggihnya
dan semakin banyak pelayanan sosial media sehingga butuh pengawasan dari orang tua
terhadap remaja yang menggunakan sosial media. Sehingga perubahan yang terjadi pada
remaja merupakan salah satu hal yang harus di amati untuk mengetahui lebih lanjut
terhadap dampak yang diterima.
Tiktok menjadi salah satu sosial media yang sangat banyak digunakan di
kalangan remaja, dampak nya terhadap remaja sangat mudah untuk diidentifikasi.
Sehingga penelitian ini ada untuk melihat apa saja pengaruh dari sosial media tiktok
tersebut terhadap remaja.

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari sosial media
tiktok terhadap remaja. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui dampak atau
pengaruh dari penggunaan sosial media tiktok dikalangan remaja, sehingga orang tua
dapat lebih bijak dalam mengawasi anak-anak mereka yang remaja. Penelitian ini dapat
dijadikan evaluasi diri mengenai penggunaan sosial media tiktok yang berlebihan serta
pengaruhnya terhadap remaja dan dampaknya terhadap masa depan.

STUDI KEPUSTAKAAN

Pengaruh

Pengaruh adalah dampak yang terjadi terhadap remaja, dalam penelitian ini fokus
utama adalah bagaimana sosial media tiktok dapat mempengaruhi remaja. Hal ini
dikarenakan teknologi adala salah satu hal pengaruh yang besar. Menurut Surakhmad
(2012: 1), pengaruh adalahkekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala dalam yang dapat memberikan perubahan yang dapat membentuk kepercayaan
atau perubahan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya yang ada atau
timbu dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang. Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari
sesuatu, baik itu orang maupun benda serta sgala sesuatu yang ada dialam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada disekitarnya (Yosin, 2012:1). Pada hal ini penulis
menfokuskan menulis tentang pengaruh dari sosia media yang digunakan remaja yaitu
tiktok.

Media Sosial
Media sosial adalah platform digital yang menfasiitasi penggunanya untuk saling
bersosial, baik itu berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto dan vidio.
B.K. Lewis (2010), media sosial adalah suatu label yang merujuk pada teknologi digital
yang bisa memungkinkan orang-orang untuk saling melakukan interaksi, produksi dan
bagi pesan. Media sosial yang dimaksud disini adalah tiktok, media social tiktok adalah
media sosiayangberkembang dikalangan remaja, yang dapat menjangkau kesegala
penjuru arah yang masih dengan tersambung pada internet.

Tiktok

Tiktok adalah sosial media yang berupa aplikasi video musik. Media sosial ini
menghadirkan special effects yang menarik dan mudah digunakan sehingga semua orang
bisa mencipatakan sebuah video yang keren dengan mudah. Tiktok merupakan salah satu
media komunikasi berbasis internet sebab aplikasi ini pula mempunyai fitur yang bisa
dipakai sebagai alat komunikasi seperti direct masage, live, dan fitur duet. Tiktok juga
sebagai platform video music dimana pengguna bisa membuat, dan berbagi klip video
pendek lengkap dengan filter dan disertai musik sebagai pendukung.

Dengan aplikasi ini, pengguna dapat membuat video pendek yang unik dengan


cepat dan juga mudah untuk dibagikan dengan teman dan ke seluruh dunia. Namun,
karena semakin berkembangnya aplikasi ini, kini pengguna juga dapat membuat video
dengan durasi lebih panjang yaitu sekitar 60 detik atau yang setara dengan 1 menit.
Selain itu, tiktok ini juga bisa mengirim pesan, namun jarang sekali orang-orang
berinteraksi melalui pesan.

Aplikasi tiktok ini juga menyediakan berbagai fitur guna menarik perhatian
remaja. Musik yang sangat banyak, stiker unik, efek vidio, filter mempercantik,
pengubah suara dan lainnya. Banyak vidio oranglain yang lewat diberanda kita, sehingga
kita dapat melihat video tersebut.

Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dalam
hal ini terdapat perkembangan baik itu secara fisik maupun mental. Terdapat batasan usia
yang umunya digunakan oleh ahli antara 12 sampai 21 tahun, dapat dikelompokkan
antara lain, remaja awal memiliki rentang usia 12-15 tahun, remaja pertengahan 15-18
tahun dan remaja akhir yang memiliki rentang usia 18-21 tahun (Desmita, 2010).
Menurut Undang-undang No 40 pasal 1 tahun 2009, pemuda adalah warga
Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 ( tiga puluh) tahun. Remaja berperan aktif kekuatan
moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.

Menurut Hall dalam Sarlito W. Sarwono (2012 : 29) membagi perkembangan


manusia dalam empat tahap yang mencerminkan tahap-tahap perkembangan umat
manusia, yaitu sebagai berikut :

a. Masa kanak-kanak (infancy)


Dimulai dari umur 0-4 tahun, tahap ini mencerminkan tahap hewan darievolusi umat
manusia.
b. Masa anak-anak (childhood)
Dimulai dari umur 4-8 tahun tahap ini mencerminkan masa manusia liar, Yaitu
manusia yang menggantungkan hidup pada berburu atau mencari ikan.
c. Masa muda (youth atau preadolescence)
Dimulai dari umur 8-12 tahun, tahap ini mencerminkan era manusi sudah mengenal
kebudayaan, tetapi masih tetap setengah liar.
d. Masa remaja (adolescence)
Dimulai dari umur 12-25 tahun, yaitu tahap yang menceriminkan kebudayaan
modern yang penuh dengan gejolak akibat pertentangan nilai.

Teori Penggunaan dan Kepuasan (Use And Gratification)

Teori penggunaan dan kepuasan” atau uses and gratification theory disebut-sebut
sebagai salah satu teori paling populer dalam studi komunikasi massa. Teori ini
mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audiensi mencari,
menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang
disebabkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara individu
audiensi. Teori Uses and Gratifications adalah khalayak yang pada dasarnya
menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha
memenuhi motif khalayak. Jika motif terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan
terpenuhi. Pada akhirnya, media memeuhi kebutuhan khalayak disebut media efektif.
(Kriyantono, 2009, p. 207-208).
Terdapat lima asumsi dasar yang menjadi inti dan gagasan pada teori Uses &
Gratifications ini, yaitu (Rakhmat, 2005: 205): yaitu :

1. Individu dianggap aktif dan penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif lebih banyak berkaitan dengan pemuasan
kebutuhan pada anggota individu.
3. Media massa berkompetisi dengan sumber-sumber lainnya untuk memuaskan
kebutuhannya.
4. Tujuan penggunaan media massa dapat disimpulkan dari data yang disediakan oleh
anggota individu.
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti
lebih dulu orientasi audiens.
Teori uses and gratification emberikan pemahaman mengenai konsekuensi
keterlibatan individu secara aktif maupun kurang aktif dalam mengonsumsi media. Katz,
Blumer dan Gurevitch sebagaimana yang dikutip Richard menyatakan teori Kegunaan
dan Gratifikasi memiliki beberapa dasar antara lain (West. 2008):

1. Masyarakat secara aktif mengevaluasi dan memilih media yang menurutnya


dapat bermanfaat untuk tujuan komunikasi. Teori ini sebagai penjabaran lebih
lanjut dari teori Maslow mengenai teori kebutuhan dan motivasi. Seseorang
akan melakukan sesuatu karena adanya motivasi yang ada pada dalam
dirinya. (Fachrul, 2017). Ada masanya individu untuk terlibat secara aktif
maupun kurang aktif terhadap penggunaan media.
2. Anggota masyarakat yang menentukan inisiatif atas pilihannya akan
kebutuhan kepuasan media tertentu,
3. Dalam memberikan keputusan kebutuhan pada masyarakat media saling
berkompetensi antara satu dengan yang lainnya, ketiga, kegunaan dari
penggunaan media ini mencakup pada minat, motif serta kesadaran diri dari
pengguna media, serta khalayak dapat secara aktif menilai isi yang ada pada
media.
Para ahli telah mencatat tentang new media bahwaa media baru mencakup
beberapa atribut yang bukan merupakan bagian dari bentuk media lama. Dikatakan
bahwa masyarakat lebih cenderung menggunakan internet dibanding TV. Dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan teori ini karena media sosial yaitu tiktok adalah
sebuah media yang sangat diminati oleh remaja. Dimana remaja dapat melihat berbagai
tayangan yang dimunculkan. Singkatnya dari pengertian teori penggunaan dan kepuasan
adalah khalayak atau setiap individual berhak memilih media yang diinginkan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, karena


permasalahan berhubungan dengan manusia yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Teknik pengumpulan data dari penelitian kualitatif ini yaitu dengan cara observasi,
wawancara dan analisis dokumen.

Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian kualitatif sebagai penelitian yang


bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Lebih pas dan
cocok digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, sikap,
motivasi, persepsi dan tindakan subjek. Dengan kata lain, jenis penelitian tersebut, tidak
bisa menggunakan metode kuantitatif. Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai


pengaruh sosial media tiktok terhadap remaja. Paradigma yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma ini adalah paradigma yang
hampir merupakan anitesis dari paham yang meletakan pengamatan dan objektivitas
dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Peneliti menggunakan
paradigma (pandangan) konstruktivis ini untuk mengetahui pengalaman dari pengguna
tiktok.

Dalam penelitian ini, subjek penelitian meliputi satu individu accident tapi dapat
memahami dengan baik permasalahan yang diteliti, objek yang diteliti dalam penelitian
ini adalah pengaruh sosial media tiktok terhadap remaja. Melalui penelitian ini, peneliti
berusaha mengungkapkan secara mendalam dampak atau pengaruh tiktok terhadap
remaja. Dalam hal ini peneliti mengamati atau melakukan penelitian deskriptif kepada
beberapa remaja sekitar yang sering menggunakan media massa internet dan
mempunyai apikasi tiktok. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk
memahami.
Teknik Pengumpulan Data

Data kualitatif diperoleh dari hasil pengumpulan data dan informasi dengan
menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti observasi (pengamatan),
wawancara, menggambar, diskusi kelompok terfokus, dan lain-lain.

1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek
sasaran.Menurut Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Menurut Riyanto (2010:96) “observasi
merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara langsung
maupun tidak langsung. Tujuan digunakannya observasi sebgai metode penelitian
diantaranya untuk mengetahui perilaku siswa ketika berada di sekolah dan di rumah. Selain
itu, tujuan observasi yaitu untuk mengetahui bentuk bimbingan yang diberikan oleh guru dan
orang tua kepada siswa yang berperilaku agresif.

2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Banister (dalam Poerwandari, 2009) menyatakan wawancara kualitatif
dilakukan bila peneliti bermaksud ingin memperoleh pengetahuan tentang makna-makna
subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang akan diteliti dan bermaksud
melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui
pendekatan lain.

3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Guba dan Lincoln (dalam
Moleong, 2007;216-217) menjelaskan istilah dokumen dibedakan dengan record. Definisi
record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang/ embaga untuk
keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah
setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya
permintaan seorang penyidik.

PEMBAHASAN
Analisis Dampak Positif Dari Sosial Media Tiktok Terhadap Remaja.

Tiktok adalah sosial media yang dapat menjangkau luas penggunanya, dalam hal itu
setiap penggunanya mesti memberikan contoh atau hal-hal positif kepada khalayak ramai.
Contoh membuat video tentang mengerjakan soal matematika, trik mudah mengerjakan soal,
dan hal-hal positif lainnya tentu hal tersebut memberikan pengaruh baik terhadap pengguna
lainnya. Bahkan hal tersebut dapat membuat pemicu remaja lainnya melakukan hal-hal yang
membangun kreativitas mereka pada sebuah media sosial tiktok.

Dalam analisis ini peneliti bertanya pada seorang ibu yang memiliki seorang anak
remaja berumur 12 tahun dan memiliki seorang anak umur 7 tahun. Pertanyaan ini meliputi
aplikasi apa yang sering digunakan oleh sang anak dan bagaimana dampak positif dari sang
anak yang terus menerus menggunakan media sosial.

Dari hasil wawancara tersebut kita dapat merujuk kepada teori use and gratification,
yang mana sang anak memiliki hak memilih medianya sendiri untuk mencapai kebutuhannya.
Dari hasil observasi yakni mengamati, peneliti telah mengamati seorang remaja yang terus
menerus melihat video yang ada di aplikasi tiktok. Dari pengamatan tersebut peneliti dapat
memberikan beberapa pengaruh positif dari tiktok terhadap remaja yaitu :

1. Berbasis hiburan dan kreativitas.


Tiktok menjadi sebuah media sosial hiburan, dengan memberikan video-video lucu dan
sebagainya. Hal ini membuat remaja tertarik dalam menggunakan media ini sebagai hiburan.
Tak hanya itu dengan remaja juga dapat berkreativitas dalam membuat sebuah video.
Sehingga dapat memikat remaja lainnya untuk melakukan hal yang sama yaitu membuat
suatu kreativitas dengan sebuah video. Dengan fasilitas yang ada di tiktok membuat para
remaja semakin mudah melakukan hal-hal yang akan mengasah skill para remaja.

2. ilmu pengetahuan dan wawasan


Banyak pengguna tiktok yang membagi sebuah video berisikan ajaran atau ilmu pengetahuan.
Seperti cara menyelesaikan persoalan matematika, kisah nabi dan rasul serta berbagai ilmu
pengetahuan lainnya. Sehingga dengan melihat video tersebut menambah wawasan pada
remaja.

3. Meningkatkan relasi terhadap sesama


Relasi adalah hasil dari interaksi (tingkah laku) yang sistematik antara dua orang atau
lebih. Relasi juga merupakan hubungan timbal balik antar organisasi dengan individu yang
lain atau masyarakat dan saling mempengaruhi. Dalam aplikasi tiktok terdapat sebuah kolom
komentar disetiap video yang di posting, dimana pengguna tiktok yang lain dapat
mengomentari sebuah video tersebut sehingga terjadilah sebuah interaksi antara remaja-
remaja dari berbagai tempat.

4. Pendapatan/ekonomi
Selain menjadi platform audio visual, tiktok juga dapat menjual berbagai macam produk.
Pada zaman sekarang tidak sedikit remaja yang menjadi influencer, sehingga hal tersebut
memberikan pendapatan/bennefit dari hasil endorsment yang dilakukan. Bahkan ada juga
yang melakukan usaha kecil-kecilan, contohnya menjual studystuff (peralatan sekolah),
gantungan kunci dan lainnya.

5. Meningkatkan bakat
Tiktok juga merupakan media sosial yang melatih kepercayaan diri. Kita dapat meningkatkan
kbakat-bakat kita dari segi apapun dan bermanfaat terhadap orang lain. Seperti keahlian
bernyanyi, bercerita hikayat, eksperimen kimia, bahkan ada juga yang bernuansa Religius
(seperti berdakwah dan mengaji)

Ketertarikan akan tiktok tersebut membuat remaja semakin mendominasi sebagai


pengguna. Bahkan sekarang ini guru-guru juga memberikan tugas berupa video tentang
pembelajaran di sekolah. Sehingga remaja membuat sebuah video dengan kekreatifan
masing-masing sehingga memiliki poin tersendiri dalam penilaian.

Analisis Dampak Negatif Dari Sosial Media Tiktok Terhadap Remaja.

Tik Tok merupakan salah satu aplikasi yang paling terpopuler dan diminati di dunia.
Aplikasi ini memiliki nama lain aplikasi “goblok”. Banyaknya anak muda maupun dewasa
yang membuat dan memposting video di berbagai platform media sosialnya membuat tidak
hanya aplikasi ini semakin popular namun orang yang menggunakan aplikasi “goblok” ini
ikut popular (Hariansyah, 2018). Terdapat konten-konten yang mengandung unsur negatif di
Dalamnya. Adanya konten-konten negatif tersebut tentunya dapat membahayakan untuk
perkembangan mental penggunanya yang rata-rata remaja yang berusia di bawah 18 tahun
karena belum stabilnya dari segi pendirian maupun pemikiran.
Selain memiliki pengaruh positif media sosial tiktok ini tidak terlepas dari pengaruh
negatif terhadap remaja. Peneliti melakukan observasi terhadap seorang remaja berusia 13
tahun yang menggunakan platform tiktok sebagai media yang dipilih. Beberapa pengaruh
negatif tersebut yaitu :

1. Mengabaikan kewajiban Ibadah.


Dari hasil observasi peneliti melihat remaja tersebut sebagai objek menjadi lalai dalam
melakukan ibadah shalat 5 waktu. Dimana saat ibu nya menyuruh sholat akan tetapi dia sibuk
dengan menonton video yang ada pada beranda tiktoknya.

2. Tidak fokus belajar


Remaja sering sekali mengabaikan tugas dan mudah lalai. Tiktok merupakan salah satu
sosial media yang sangat melalaikan remaja dalam proses pembelajaran. Sering remaja
menonton video-video tiktok berlarut-larut sehingga telat tidur. Hal tersebut mengakibatkan
remaja mudah merasa kantuk saat belajar. Dari hasil observasi peneliti mengamati remaja
yang memilih menonton konten-konten tiktok dibanding membuat pr.

3. Sensitive Content.
Konten yang tersedia di tiktok berbagai macam bentuknya, sehingga banyak dari remaja
pengguna tiktok tidak memilih memilah konten yang harus ditonton. Sehingga banyak dari
mereka yang menonton video-video yang tidak sesuai dengan umur. Hal ini akan membuat
pikiran-pikiran remaja tercemari dikarenakan menikmati video-video tiktok yang lebih
banyak bergenre dewasa. Misalnya wanita yang berpakaian terbuka, edukasi seksual dan
lainnya.

4. Probabilitas menerima berita hoax yang tinggi


Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar
adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, atau berita palsu, maupun April Mop.
Tujuan dari berita bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman,
dan kebingungan. Ada banyak sekali berita atau konten yang menyebarkan berita hoax.
Peneliti juga secara langsung melihat beberapa konten video-video yang berisi berita hoax.
Hak ini sangat tidak baik bagi remaja dibawah umur 12 tahun. Dimana mereka dapat saja
menerima berita tersebut secara langsung tanpa mencari tau kebenaran dari hal tersebut.

Dari hasil obeservasi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengaruh negatif dari
tiktok sangat berbahaya dan membawa kemudharatan. Sehingga hal tersebut sangat
mempengaruhi sifat, perilaku, etika dan pola pikir remaja. Peneliti juga mengamati bahwa
pengguna media sosial tiktok memiliki kecanduan dalam menonton video-video yang
ditampilkan di tiktok bahkan terkadang pengguna tiktok disetiap kalangan menonton konten-
konten yang tidak bermanfaat. Hal ini tak lepas dari pengawasan orangtua, peran orangtua
sangat penting dalam perkembangan anak-anak remaja. Sehingga para remaja tidak salah
dalam memilih media sosial sebagai media yang diminati.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/
2. https://repository.unair.ac.id
3. Jurnal Komunikasi, Volume 14 No 2 September 2020. Pengaruh Penggunaan
Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang.
https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi
4. Jurnal Ilmiah Indonesia, Jil. 6, No. 9, September 2021. PENGARUH MEDIA SOSIAL
TIKTOK TERHADAP KREATIVITAS BERPIKIR GENERASI Z.
https://jurnal.syntaxliterate.co.id
5. http://repository.um-palembang.ac.id ›BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian
Pengaruh Dalam Kamus Besar Bahasa.
6. https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id) DAMPAK PENGUNAAN APLIKASI TIK TOK
TERHADAP Tak seakan jalan pulang PERKEMPANGAN KARAKTER SISWA
KELAS VI MIN 1 ACEH UTARA
7. Samsu, S.Ag., M.Pd.I., Ph.D. METODE PENELITIAN Teori dan Aplikasi Penelitian
Kualitat , Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development
8. https//:digilib.uinsby.ac id
9. Apa itu Tiktok di akses 24 Maret 2022. https://trikinet.com/post/apa-itu-tik-tok/
10. Universitas Jurnalistik pada jam 17:00. Teori Uses and Gratification (Middle Theory)
Menurut Para Ahli. https://www.universitasjurnalistik.com/2020/11/teori-uses-and-
gratification.html?m=
11. http://repository.um-palembang.ac.id ›
12. https://kbbi.web.id/pengaruh
13. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 7, No. 2, Desember 2018, DWI FUNGSI
MEDIA MASSA. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi
14. http://repository.radenfatah.ac.id/
15. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum,Vol. 21. No. 1. (2021). Memahami
desain metode penelitian Kualitatif
16. https://penerbitdeepublish.com/metode-penelitian-kualitatif/

Anda mungkin juga menyukai