Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MEDIA SOSIAL TIKTOK PADA GAYA

HIDUP HEDONISME

(Study Kuantitatif pada Mahasiswa Universitas XXX yang Menggunakan


Media Sosial Tiktok)

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman yang begitu pesat memberikan pengaruh pada semua
aspek dan bidang yang ada di dunia ini. Salah satunya yaitu perkembangan teknologi
informasi yang terus berkembang secara pesat. Perkembangan teknologi ini memberi
pengaruh pada perkembangan internet, setelah sebelumnya melalui perkembangan
teknologi juga terciptanya internet. Indonesia sendiri mengalami perkembangan
internet yang terus meningkat setiap waktunya, internet memiliko kontribusi pada
berbagai aspek dan bidang yang asa seperti pendidikan, politik, ekonomi dan lain-
lain. Pada bidang ekonomi terkhusus pada bidang ekonomi, kehadiran internet dirasa
sangat penting hal ini ditunjukkan dengan kehadiran berbagai e-commerce yang ada
hadir di Indonesia. Kehadiran internet memberikan alat dan media baru bagi para
pelaku usaha atau pelaku ekonomi dalam memasarkan, memperkenalkan dan
mempromosikan produk yang telah mereka ciptakan dan kembangkan (Firmasnyah,
2017).
Masyarakat pada saat ini sebagian besar hamper keseluruhan dari mereka
menggunakan internet dalam menjalani kehidupannya. Berdasarkan data yang
diperoleh dari “Hootsuite We Are Social” di Indonesia terdapat pengguna internet
sejumlah 204,7 juta terhitung dari Januari 2022. Penggunaan internet di Indonesia
sendiri berada pada tingkat penetrasi sebesar 73,7% dari keseluruhan jumlah
populasis pada tahun 2022. Analisis yang dilakukan juga memperlihatkan pengguna
internet di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2021 dan 2022 dengan total
sekitar 2,1 juta (Damayanti, dkk., 2022). Perkembangan internet dikalangan remaja
sendiri mengalami perkembangan semakin pesat, yang dapat memicu hadirnya
berbagai jenis media sosial salah satunya adalah Tiktok. Tiktok sendiri merupakan
sebuah aplikasi yang mampu mengalahkan beberapa aplikasi yang dimiliki oleh
Facebook Inc., dan menjadi peringkat kedua setelah WhatsApp dengan peringkat
tertinggi penggunanya (Khansa & Putri, 2022).
Tiktok sendiri merupakan sebuah aplikasi yang dapat memberikan
penggunanya suatu kebebasan dalam hala menciptakan video dengan durasi singkat
sekitar 15 hingga 180 detik dengan dilengkapi dengan filter, musik serta fitur yang
tersedia lainnya. China merupakan negara yang menciptakan aplikasi ini dibawah
perusahann Byte Dance. Saat terjadinya pandemic covid-19 yang terjadi di seluruh
dunia, menjadikan media sosial seperti Tiktok mempunya peran yang sangat penting
pada saat masa sulit tersebut. Secara tidak langsung memberikan Tiktok popularitas
yang sangat besar dengan pengguna bulanan paling aktif di dunia nomor dua pada
tahun 2020 dan berada di urutan kedua dengan pengguna terbanyak. Urutan pertama
sebagai negara dengan pengguna Tiktok aktif terbanyak yaitu Amerika Serikat
sebesar 65,9 juta pengguna (Sari, 2020).
Pengguna Tiktok sendiri berasal dari kalangan remaja, dewasa bahkan anak-
anak yang sangat menyukai aplikasi Tiktok ini. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
yang mudah dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun, selain untuk mendapatkan
hiburan juga sebagai media untuk mendapatkan hibuaran berupa video dari berbagai
macam negara, budaya, umur, dan lain sebagainya. Setiap pengguna dapat mengakses
dan mendapatakan segala jenis informasi dalam bidang apapun baik ekonomi, bisnis,
berita terbaru, dan berbagai informasi lainnya. Tetapi dengan mudahnya akses dalam
penggunaa aplikasi Tiktok tidak hanya membawa dampak baik bagi penggunanya,
karena aplikasi ini dapat digunakan dan diakses oleh siapapun dari berbagai umur dan
kalangan menjadikan sulitnya pembatasan dalam pembuatan konten video yang
diunggah dan dibuat (Mutiah & Shinta, 2022). Setiap orang yang menggunakan
aplikasi ini baik orang dewasa maupun anak-anak dapat melihat konten positif
maupun negative. Tidak hanya trend bergoyang yang ditampilkan tetapi juga
rekomendasi barang-barang yang sangat diminati oleh remaja, sehingga dapat
merubah gaya hidup si penggunanya (Khansa & Putri, 2022).
Pada penelitian terdahulu dikatakan bahwa terdapat pengaruh dari
digunakannya media sosial Tiktok pada gaya hidup berpakaian pada remaja di Ilmu
Komunikasi Universitas Tidar (Damayanti, dkk., 2022). Sedangkan pada penelitian
lainnya yang dilakukan oleh Mutiah & Shinta (2022) dikatakan bahwa sebagian besar
mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa di Universitas Bina Sarana
Informatika pada angkatan 2019 menyetuji bahwa adanya kreatifitas yang
berpengaruh pada gaya hidup remaja yang disebabkan oleh kemudahan akses
informasi melalui aplikasi Tiktok. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan media sosial khususnya Tiktok terhadap
gaya hidup remaja. Berdasarkan penelitian terdahulu, masih sedikit ditemukan
penelitian mengenai pengaruh media sosial Tiktok terhadap gaya hidup hedonisme.
Oleh sebab itu, maka pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai penggunaan
media sosial tiktok terhadap gaya hidup hedonisme dengan judul “Pengaruh Media
Sosial Tiktok Pada Gaya Hidup Hedonisme”.

2.1 Teori Terkait


Teori Uses and effect
Teori uses and effect adalah sebuah teori padauan antara konsep uses and
gratifications dengan sebuah teori tradisional yakni mengenai effect. Teori uses and
gratifications sendiri yaitu sebuah teori sebuah akibat atau efek yang hadir karena
penggunaan sebuah media. Teori ini sendiri dicetuskan pertama kali oelh Sven
Windahl yang di dalamnya membahas mengenai hubungan antara pengguna,
khalayak, media dan efek. Isi dari teori ini yaitu terdapat konsep pengguna yang
diartikan sebagai suatu pengetahuan mengenai pemakaian media yang mengakibatkan
sebab adanya sebuah hasil dari adanya pemahaman perkiraan efek dari sebuah proses
hadirnya komunikasi masa yang sedang terjadi. Apabila dibandingkan dengan teori
sebelumnya yaitu teori uses and gratifications yaitu diartikan bahwa kebutuhan
individu adalah dasar penyebab suatu media, pada teori uses and effect sendiri
diartikan sebagai sebuah kebutuhan dari bagian atau dar beberapa faktor yang mana
pada hal ini akan menciptakan penyebab terjadinya penggunaan media. Pandangan
dan harapan pada media sebagaimana tingkat akses sebuah media akan memberikan
dorongan seseirngan pada sebuah keputusan mengenai penggunaan atau tidak
menggunakan media tersebut (Djuarsa, 199:214-216).
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat diartikan bahwa teori uses and
an effect sebagai sebuat teori yang berisikan mengenai hubungan antara komunikasi
yang disampaikan melewati sebuah media masa serta memberikan efek yang bisa
dirasakan oleh pengguna dari media itu sendiri. Suatu pesan yang disampaikan pada
media tersebut juga bisa menentukan efek yang terjadi pada penggunnanya. Pada
penelitian ini menitikberatkan pada pemakaian media soial Tiktok dimana pengguna
mendapatkan sebuah efek yang diakibatkan oleh pemakaian media tersebut. Dengan
demikian seseorang dapat memperkirakana adanya reaksi dari khalayak dengan
disebabkan oleh pesan yang disampaikan melalui media tersebut.Terkhusus pada
media Tiktok sendiri terdapat penayangan mengenai gaya hidup hedonsime seperti
aktivitas traveling, makanan, pakaian, dan lain sebagainya. Pengetahuan tersebut
dapat memici pada audien dalam pengambilan sebuah informasi pada media sosial
Tiktok sehingga dapat mengakibatkan efek setelah penggunaan media sosial Tiktok
yaitu menonton tayangan gaya hidup yang hedonis.
Sosial Learning Theory
Teori ini dikemukakan oleh Bandura (1977), teori ini juga disebut sebagai
teori pembelajaran sosial yang diartikan bahwa individubelajar dengan melewati
pengalaman yang dialami secara langsung ataupun hanya dengan pengamatan yang
individu tersebut lakukan dengan cara mencontohnya. Tetapi selain dari pengalaman
individu tersebut juga dapat mendapatkan dari sebuah hasil membaca, melihat
maupyn mendengar suatu media dan juga bisa dengan melihat seseorang pada
lingkungannya. Bandura (1977:220) mengemukakan bahwa terdapat empat tahap
individu dalam melaksanakan pembelajaran sosial. Tahp pertama yaitu suatu kondisi
yang dibutuhkan agar terjadinya sebuah pembelajaran. Tahap kedua yaitu berkenaan
dengan fase peringatan atau retensi yang berhubungan penyimpanan dan pengingatan
kembali pada apa yang diamati atau dialami. Tahap ketiga yaitu peniruan, hal ini
berkaitan dengan penirruan yang dilakukan oleh individu terhadap perilaku yang
diamati atau dialami. Tahap keempat yaitu motivasi, pada tahap ini berkenaan dengan
individu yang mendapatkan sebuah motivasi ketika melaksanakan sebuah perilaku
tertentu ataupun tidak.
Media Sosial
Media sosial memiliki arti sebagai suatu alat komunikasi dengan
menggunakan media secara online dan penggunanya dapat berbagi dengan
mudah, ,menciptakan atau ikut serta di dalamnya (Putri, dkk., 2016). Media sosial
juga yaitu tempat dimana suatu media memiliki fokus akan eksistensi penggunanya.
Menurut Nasrullah (2015) juga dikatakan bahwa istilah media sosial yaitu suatu alat
bantu yang sangat sering digunakan dalam menyalurkan dan mendapatkan infotmasi
baik pada bentuk media baru serta melibatkan keikutsertaan interaktif di dalamnya.
Manning (2014) juga megatakan bahwasannya banyaknya kehadiran teknologi digital
dan seluler yang sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berinteraksi
sececar skala besar dapat menjadi lebih mudah di era modern saat ini, kemunculan
media baru era juga mempunya banyak fungsi dalam interaktivitas di dalam media
baru tersebut. PAda saat ini seseorang dapat berbicara dengan sekian banyak orang
cukup dengan memakai sosial media. Berbeda dengan pada saat sebelum era ini,
masyarakat mempunyai suara yang terbatas dalam membicarakan sesuatu, berbeda
dengan sekarang semua orang dapat berpendapat tanpa ada batasan jarak dan waktu.
Gaya Hidup Hedonisme
“A lifestyle is a person’s pattern of living in the world as expressed in
activities, interests, and opinions. It portrays the “whole person” interacting with his
or her environment” (Kotler dan Keller, 2016: 95). Mowen & Minor (2002)
mengemukakan bahwa gaya hidup adalah salah satu cara seseorang dalam
memberikan aloksi waktu serta membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhannya.
Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi gaya hidup yaitu internal dan
eksternal. Gaya hidup yang dipengaruhi faktor internal yaitu sikap, pengamata,
kepribadin, pengalaman, persepsi , motif dan konsep diri. Sedangkan pada faktor
eksternal dipenagruhi oleh keluagra, ke;as sosial dan kelompok sebagai referensi
(Jannah & Sylvia, 2020)
Amstrong (2003 dalam (Nughareni, 2003) mengemukakan bahwasannya gaya
hidup hedonis adalah sebuah pola hidupa yang aktivitas di dalamnya mencari
kesenangan hidup seperti menghabiskan waktu berada di luar rumah dengan bermain
dan beersenang-senang di gemerlap kota, pembelian barang mahal yang
diinginkannya dan ingin menjadi pusat perhatian. Menurut Kotler dan Amstrong
(2008) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang memberikan pengaruh pada
gaya hidup hedonism seseroang yaitu dibedakan menjadi dua faktor yakni faktor
internal (dari individu itu sendiri) dan faktor eksternal (dari luar individu tersebut).
Faktor internal merupakan faktor yang hadir dari dalam individu tersebut berdasarkan
keinginan dan keyakinan yang muncul pada dirinya. Sedangkan faktor eksternal yaitu
sebuah faktor yang hadir dari luar individunnya sendiri biasanya terjadi karena faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.

2. METODE
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dengan pemberian
kuisioner dalam teknik pengambilan datanya yaitu berupa respon sikap maupun
persepsinya pada tujuan suatu penelitian yang ingin dicapai (Iskandar, 2009:82).
Kuisiner dibagikan secara online melalui lik dan skala yang digunakan yaitu skala
likert. Adapun vaiabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel bebas (X)
yaitu penggunaan media sosial Tiktok dan variabel terikatnya (Y) yaitu gaya hidup
hedonisme. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu mahasiswa aktif di
Universitas XXX, karena jumlah populasi tidak diketahui sehingga teknik
pengambilan sampell yang digunakan yaitu rumus Cohcran (Sugiyono, 2017:136).
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji
normalitas, dan juga uji regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh kedua
variabel. dengan digunakannya software SPSS (Statistical Product and Services
Solution) 20.
REFERENSI
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice-Hall, Inc. New Jersey
Damayanti, A. R., Anjarsari, L., & Anjani, N. (2022). Pengaruh Penggunaan Media
Sosial Tiktok Terhadap Gaya Hidup Berpakaian Remaja Ilkom Untidar. Jurnal
Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 2(3), 217-221.
http://dx.doi.org/10.33822/jep.v5i1.3939
Djuarsa, S. S. (1999). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka
Firmansyah, A. (2018). Kajian Kendala Implementasi E-Commerce Di Indonesia.
Masyarakat Telematika Dan Informasi: Jurnal Penelitian Teknologi Informasi
Dan Komunikasi, 8 (2), 127-134. https://www.neliti.com/publications/233789
Iskandar, (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta : GP Press.
Jannah, I. N., & Sylvia, I. (2020). Hubungan kelompok teman sebaya terhadap gaya
hidup hedonisme pada mahasiswa. Jurnal Perspektif, 3(1), 187-200.
https://doi.org/10.24036/perspektif.v3i1.199
Khansa, S. D., & Putri, K. Y. S. (2022). Pengaruh Sosial Media Tiktok Terhadap
Gaya Hidup Remaja. Ekspresi Dan Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1),
133-141. http://dx.doi.org/10.33822/jep.v5i1.3939
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Phillip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa
Bob Sabran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Manning, J. (2014). Social media, definition and classes of. In K. Harvey
(Encycloped). Thousand Oaks: Sage Publication, Inc.
Mowen, J. C., & Minor, M. (2002). Consumer Behavior (Perilaku Konsumen).
Jakarta: Erlangga.
Mutiah, T., & Shinta, M. (2022). Gaya Hidup Remaja Melalui Sosial Media Tiktok.
Jurnal Media Penyiaran, 2(1), 52-57. https://doi.org/10.31294/jmp.v2i1.1282
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Nugraheni, P.N.A. (2003). Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada
Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Skripsi tidak diterbitkan: UNS.
Putri, W. S. R., Nurwati, N., & Budiarti, M. (2016). Pengaruh media sosial terhadap
perilaku remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
3(1). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/489922
Sari, M. F. (2020). Mahasiswa Sebagai Digital Native yang Menggunakan Media
Sosial Tiktok menjadi Gaya Hidup. Doctoral dissertation, Universitas Islam
Kalimantan MAB). http://eprints.uniska-bjm.ac.id/3432/1/1
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cetakan ke-25.
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai