Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Media Pada Generasi Muda

di Era Digital

Nama : Diah Nuryani

NPM : 22230298

Kelas : 1BA08

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Mata Kuliah : Sosiologi Komunikasi dan Informasi

Dosen :

Dr. Sudibyo, S.Sn., M.Sn.

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat, semua seakan di arahkan untuk serba
digital. Saat ini manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang sulit di lepaskan oleh perangkat
yang serba elektronik. Teknologi sendiri hingga sekarang sangat membantu manusia dalam mengerjakan
tugas dan menunjang aktivitasnya yang artinya teknologi tercipta untuk memabntu manusia untuk
melakukan sesuatu lebih mudah dan efisien, karena peran itulah manusia memasuki era digital

Teknologi memberikan kenyaman dan kepuasan bagi manusia untuk melakukan aktivitas
lebih efisien, contoh saja tablet, laptop, smartphone, dan sebagainya. Secara umum hampir semua orang
kini memiliki smartphone. Kebutuhan smartphone saat ini lebih mengarah pada informasi dan
komunikaasi. Saat ini informasi dari berbagai sumber atau belahan dunia bisa denagn cepat menyebar
dan mudah kita temui dimanapun dan kapanpun. Adanya media sosial juga turut menjadi perubahan
sosial, baik itu sosial maupun ekonomi.

Era digital yang telah membawa perubahannya hingga saat ini tidak lepas dari dampak
positifnya dan dampak negatifnya, dampak negatifnya kini menjadi tantangan baru dalam kehidupan
manusia di era digital ini. Tantangan pada era digital telah memasuki berbagai bidang seperti sosial
budaya, ekonomi, politik, keamanan, informasi, dan sebagainya.

Menurut Praktikto (1979: 36) dewasa ini kemajuan Teknologi Informasi yang menuju kearah
Globalisasi komunikasi dirasakan cenderung berpengaruh langsung terhadap tingkat peradaban
masyarakat dan bangsa.kita semua menyadari bahwa perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini
bergerak sangat pesat dan telah menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap tata kehidupan
masyarakat diberbagai negara.kemajuan bidang informasi membawa kita memasuki abad Revolusi
komunikasi.bahkan ada yang menyebutnya sebagai “Ledakan Komunikasi” (Subrata,1992).

Saat ini media massa dan teknologi informasi telah mengalami perkembangan pesat dan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap generasi muda. Generasi muda, yang sering disebut juga
sebagai generasi digital native, yaitu generasi milenial atau mereka yang lahir pada 1981-1995 dan
generasi Z atau mereka yang lahir pada 1996-2010, tumbuh dan hidup dalam lingkungan yang dipenuhi
dengan berbagai jenis media, seperti internet, televisi, radio, media sosial, dan platform digital lainnya.

Berdasarkan riset Hootsuite dan We Are Social (2021), jumlah pengguna internet di
Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dan yang aktif ber-medsos sekitar 170 juta orang. Adapun Statista
(portal data dan statistik) mengklasifikasikan pengguna berdasarkan usia, yaitu usia 18-24 tahun
menduduki peringkat tertinggi, disusul usia 25-34 tahun, usia 35-54 tahun, dan 55-65 tahun ke atas. Data
tersebut mengisyaratkan bahwa jumlah pengguna internet dan medsos dari perangkat smartphone
(telepon pintar) di dominasi kalangan generasi digital native (usia 18-40 tahun).

Pengaruh media pada generasi muda bisa sangat luas dan kompleks. Di satu sisi, media
memberikan akses ke informasi dan pengetahuan yang tidak terbatas, memungkinkan generasi muda
untuk belajar, terhubung dengan dunia luar, dan berkomunikasi dengan mudah. Media juga dapat
memberikan platform bagi mereka untuk menyuarakan pendapat, memperjuangkan isu-isu sosial, dan
menggalang dukungan untuk perubahan positif.

Namun, di sisi lain, penggunaan media yang berlebihan atau tidak tepat dapat memiliki
dampak negatif. Generasi muda dapat terkena paparan konten yang tidak sesuai usia, seperti kekerasan,
pornografi, atau perilaku yang tidak sehat. Selain itu, media juga dapat mempengaruhi pola pikir,
perilaku, dan pandangan dunia generasi muda. Mereka dapat terpengaruh oleh citra tubuh yang tidak
realistis atau ideal, merasa tidak puas dengan diri sendiri, atau mengembangkan persepsi yang salah
tentang nilai dan norma sosial.

Selain itu, penggunaan media sosial juga telah menjadi perhatian utama dalam studi
mengenai pengaruh media pada generasi muda. Interaksi yang terjadi melalui media sosial dapat
mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka, seperti meningkatnya risiko depresi,
kecemasan, dan bullying online. Selain itu, media sosial juga dapat memengaruhi kualitas hubungan
sosial mereka, mengubah cara mereka berinteraksi dan memperbesar kesenjangan sosial.

Era digital membuat kita siap tidak siap, mau tidak mau mengikuti perkembangan yang terus
terjadi, jika tidak kita bisa mengalami ketertinggalan melihat masa depan akan penuh dengan teknologi.
Teknologi akan terus bergerak ibarat arus laut yang terus berjalan ditengah-tengah kehidupan manusia.
Sebagai anak muda kita harus bisa menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar
memberi manfaat yang sebesar-besarnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Definisi dari Era Digital ?
b. Bagaimana Perkembangan Era Digital di Indonesia ?
c. Apa Definisi Media dan Generasi Muda
d. Bagaimana Perkembangan Media di Era Digital
e. Apa Perspektif Teori Marshal McLuhan ?
f. Bagaimana Pengaruhnya Media Terhadap Generasi Muda ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui Definsi Era Digital
b. Untuk mengetahui Perkembangan Era Digital di Indonesia
c. Untuk mengetahui Definisi Media dan Generasi Muda
d. Untuk mengetahui Perkembangan Media di Era Digital
e. Untuk mengetahui Perspektif Teori Marshal McLuhan
f. Untuk mengetahui Pengaruhnya Media Terhadap Generasi Muda
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Era Digital

Era digital merupakan masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta
disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Sedangkan, teknologi digital adalah teknologi yang
menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet.

Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi
informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan
atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam
sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam
menerima informasi lebih cepat

Teknologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan terjadinya perubahan besar
dunia. Manusia telah dimudahkan dalam melalukan akses terhadap informasi melalui banyak cara, serta
dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas, namun dampak negatif muncul pula
sebagai mengancam. Tindak kejahatan mudah terfasilitasi, game online dapat merusak mental generasi
muda, pornografi, dan pelanggaran hak cipta mudah dilakukan, dan lain-lain

Di era ini manusia dengan mudahnya menggunakan teknologi yang ada bukan hanya
kalangan muda, tetapi anak-anak juga, bahkan orang tuapun yang tidak mengerti sepenihnya teknologi
bisa dengan mudah menggunakannya.

Media baru dalam hal ini internet dipandang memiliki potensi sekaligus tantangan besar bagi
kaum muda. Kehadiran media baru dan meningkatnya tingkat adop si masyarakat telah memberikan
dampak yang signifi kan terhadap dinamika kehidupan sosial mereka. Dilihat dari besar jumlah
penggunanya, Indonesia menempati posisi negara dengan jumlah pengguna internet terbesar kedelapan
di antara negaranegara lainnya.1 Pada tahun 2012, jumlah pengguna internet di Indonesia bahkan telah
mencapai sekitar 55 juta pengguna yang berasal dari berbagai rentang usia dan jenis kelamin (Nugroho
& Sofi e, 2012).

Dibalik potensi-potensinya dan dampak positi yang ada, era teknologi digital menyimpan
berbagai potensi dan dampak negatif yang bisa merugikan manusia. Kemudahan segala pekerjaan
dengan berbagai aplikasi dan teknologi, justru menjadikan seseorang semakin lebih sedikit bergerak,
aktivitas fisik makin berkurang, muncul kemalasan dan dapat muncul berbagai penyakit seperti obesitas
dan lain sebagainya. Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menjadi bumerang yang memberi
dampak negatif bagi penggunanya.
2.2 Perkembangan Era Digital di Indonesia

Pada era digital, teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang
pesat, mengubah cara hidup, bekerja, dan berinteraksi dalam masyarakat. Di Indonesia, perkembangan
era digital juga telah berdampak signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negara berkembang,
teknologi digital mampu mendorong berbagai kemajuan Indonesia. Dari segi infrastruktur dan hukum
yang mengatur kegiatan di dalam internet, Indonesia sudah siap hidup di era digital. Kesiapan Indonesia
dalam koneksi internet yang saat ini sudah semakin membaik di era 4G dengan Informasi dan Transaksi
Eelektronik (ITE). Masyarakat Indonesia secara umum antusias mengadopsi hidup mendigital terutama
dipicu oleh penetrasi internet dan penggunaan ponsel pintar yang terus meningkat setiap tahun.

Teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi manusia, seperti pada bidang komunikasi,
dengan adanya smartphone dan internet membuat manusia semakin meningkatkan dalam
berkomunikasi, berbagai macam media bermunculan untuk memudahkan manusia berinteraksi, dengan
begitulah lahir media sosial. Media sosial adalah sebuah media online untuk para penggunanya
berinteraksi tanpa Batasan ruang dan waktu, seperti berkomunikasi jarak jauh, menuangkan ide,
mengeksepresikan diri, bersosialisai, dan kebutuhan lainnya.

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna
internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat
2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Jumlah pengguna
internet tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa.
Bila dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, tingkat penetrasi internet Indonesia pada tahun
ini mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen dibandingkan pada 2021-2022 yang sebesar 77,02%.
Sebagai informasi, tren penetrasi internet di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018,
penetrasi internet di Tanah Air mencapai 64,8% dan levelnya naik menjadi level 73,7% pada 2019-2020.

Perkembangan dimulai dari proses sederhana dalam kehidupan sehari-hari sampai pada
tingkat pemenuhan kepuasan sebagai individu dan makluk sosial. Dari masa ke masa kemajuan
teknologi terus berkembang, mulai dari era teknologi pertanian, era teknologi industri, era teknologi
informasi, dan era teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan ini membawa berbagai dampak
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, setiap individu tertarik untuk mengunakan
dan memanfaatkan setiap perkembangan ini. Di era tahun 2000 adalah puncak kemajuan teknologi yang
sangat pesat perkembangannya, teknologi informasi dan telekomunikasi menjadi trend kehidupan setiap
individu, tiap saat, tiap waktu dan tiap detik manusia memanfaatkan teknologi ini. Kegiatan mulai
dipermudah dengan bebagai kemudahan yang ditawarkan, mulai dari komunikasi, informasi, transaksi,
edukasi, hiburan sampai pada kebutuhan paling pribadi sekalipun dapat terlayani dengan teknologi ini.
Perubahan aktivitas individu mulai mempengaruhi proses transaksi yang dilakukannya, setiap individu
tidak bergantung lagi kepada uang tradisional tetapi sudan menggunakan uang maya dan pada masanya
nanti semua terkoneksi ke arah ini.

2.3 Definisi Media dan Generasi Muda


A. Pengertian Media

Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jamak kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber
pesan (a source) engan enerima psan (a receiver). Media merupakan alat yang dapat membantu
dalam keperluan dan aktivitas, yang dimana sifatnya dapat mempermudah bagi siapa saja yang
memanfaatkannya

Berdasarkan sifatnya, media terdiri dari dua yaitu media cetak dan media elektronik.Media
massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat
luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.

Media massa adalah bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui media
massa yang semakin banyak berkembang memungkinkan informasi menyebar dengan mudah di
masyarakat. Informasi dalam bentuk apapun dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat
sehingga mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, serta budaya suatu bangsa. Maka tidak salah
apa yang dikatakan Dennis McQuil bahwa “Media massa merupakan salah satu sarana untuk
pengembangan kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga
dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma”.

B. Pengertian Generasi Muda

Generasi muda dalam pengertian umum adalah golongan manusia yang berusia 0 – 35 tahun.
Secara sosiologis dan praktis, anggota atau pribadi-pribadi yang masuk dalam kelompok itu
memiliki pengalaman yang sama, khususnya peristiwa besar yang dialami secara serentak oleh
seluruh masyarakat, misalnya generasi pembangunan.

Generasi muda, yang sering disebut juga sebagai generasi digital native, yaitu generasi
milenial atau mereka yang lahir pada 1981-1995 dan generasi Z atau mereka yang lahir pada 1996-
2010, sebagai generasi yang sejak mulai belajar menulis/membaca, beraktivitas, dan berinteraksi
sudah mengenal sekaligus memanfaatkan teknologi internet (gawai) dan media sosial.
Berdasarkan catatan Newzoo, penyedia data yang bermarkas di Belanda, Indonesia
menempati posisi keempat dunia sebagai pengguna telepon pintar yang realitasnya di dominasi
generasi digital native.

2.4 Perkembangan Media di Era Digital


A. Transformasi Media Tradisional menjadi Media Digital

Perkembangan teknologi informasi yang dibarengi internet tidak akan membuat media
tradisional seperti televisi, radio dan media cetak berakhir sepenuhnya, karena media-media ini tetap
ada sampai sekarang, mereka mengalami transformasi besar untuk menyesuaikan diri dengan
perilaku pasar serta audiens barunya.

Fenomena tumbuh pesatnya media sosial berikut pewarta warga tidak dapat diabaikan begitu
saja oleh praktisi industri media pemberitaan ekstrim. Pasalnya pola produksi dan distribusi
informasi telah mengalami pergeseran seiring dengan penerapan perangkat komunikakasi berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Media pemberitaan ekstrim sebenarnya telah melakukan
sinergi dengan melakuan transformasi pada distribusi pemberitaannya. Transformasi sendiri adalah
perubahan yang dilakukan berdasarkan suatu saran atau masukan yang berujung berupa output
perubahan (Goldhaber, 1993).

Transformasi media pemberitaan dengan mensinergikan teknologi informasi dan


komunikasi cepat latau lambat harus dilakukan praktisi industri media pemberitaan mainstream di
Indonesia termasuk media televisi. Seperti halnya konsep televisi era digital yang dijabarkan
Dominick (2009), transformasi tak cukup hanya dengan mengadopsi teknologi penyiaran digital
tetapi juga outlet berita masa kini, yang penyiaran juga berbasis broadband atau teknologi Internet.
Pengguna dalam hal ini khalayak adalah unsur penting yang mengendalikan arus konten yang
disiarkan atau user-generated content, terkait dengan perubahan pola masyarakat era informasi
dalam mengakses dan mendistribusikan berita (Dominick, 2009).

Banyak media cetak yang dulunya hanya bisa kita nikmati dengan koran, majalah, buku
untuk mendapatkan sebuah informasi kini menyesuaikan diri di era teknologi digital ini, mereka
mengubahnya menjadi digital yang bis akita akses setiap saat dan dimana saja. Begitupun acara-
acara atau berita di televisi mereka membuat sebuah aplikasi atau situs streaming agar audience bisa
mengaksesnya dengan mudah, tidak lupa konten-konten pendek yang mereka upload di platform
seperti youtube, tiktok, dan sebagainya.
B. Akses Mudah dan Luas ke Konten Media

Teknologi Informasi semakin banyak kemajuannya bagi kehidupan manusia. Meningkatnya


pemanfaatan komputer dan internet untuk memudahlan aktivitas dan pekerjaan manusia sehari-hari.
Lewat komputer dan perangkat lain yang menjadi produk pengembangannya termasuk gawai
(gadget), segala jenis informasi bisa diakses dan disebarluaskan dengan mudah melalui jaringan
internet.

Dari tahun ke tahun, perkembangan dan penggunaan internet secara global di dunia saat ini
semakin meningkat. Hal tersebut tidak terlepas dari akses internet yang semakin mudah terjangkau
dan tersebar sampai ke pelosok serta biaya akses yang semakin murah untuk menggunakan internet
berdasarkan hasil Survei Literasi Digital Nasional 2020.nSalah satu implikasi dari hal tersebut
adalah terjadinya peningkatan penggunaan media sosial yang kian hari semakin banyak dan umum
digunakan oleh manusia.

Internet menjadi sumber utama untuk mengakses konten media, karena tanpa koneksi
internet kita tidak dapat mengaksesnya. Di Indonesia sendiri cakupan internet sudah cukup banyak,
namun di beberapa tempat terpencil koneksi internet sendiri masih cukup sulit. Kesulitan tersebut
menjadi faktor penghambat dalam mengakses media di era digital ini.

2.5 Teori Marshal McLuhan

Marshall McLuhan adalah pencetus dari teori determinisme teknologi ini pada tahun 1962
melalui tulisannya The Guttenberg Galaxy : The Making of Typographic Man. Dasar teorinya adalah
perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad
teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Sebagai intinya adalah determinisme teori, yaitu
penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi merupakan faktor yang mengubah kebudayaan
manusia. Dimana menurut McLuhan, eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan mode komunikasi.

Perubahan pada mode komunikasi membentuk suatu budaya dengan melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. penemuan dalam teknologi komunikasi

2. perubahan dalam jenis-jenis komunikasi

3. peralatan untuk berkomunikasi

Dengan dilaluinya ketiga tahapan di atas, maka akhirnya peralatan tersebut membentuk atau
mempengaruhi kehidupan manusia. Selanjutnya akan terjadi beberapa perubahan besar yang terbagi
dalam empat periode/era, yaitu dapat dijelaskan dalam bagan di bawah ini :
- Pertama, era kesukuan atau the tribal age. Pada periode ini, manusia hanya mengandalkan indera
pendengaran dalam berkomunikasi. Mengucapkan secara lisan berupa dongeng, cerita, dan
sejenisnya.
- Kedua, era tulisan atau the age of literacy. Manusia telah menemukan alfabet atau huruf sehingga
tidak lagi mengandalkan lisan, melainkan mengandalkan pada tulisan.
- Ketiga, era cetak atau the print age. Masih ada kesinambungan dengan alfabet, namun lebih
meluas manfaatnya karena telah ditemukan mesin cetak.
- Keempat, era elektronik atau the electronic age. Contoh dari teknologi komunikasi yaitu
telephon, radio, telegram, film, televisi, komputer, dan internet sehingga manusia seperti hidup
dalam global village.

Teknologi komunikasi yang digunakan dalam media massa tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia atau menurut Em Griffin (2003 : 344) disebut nothing remains untouched by
communication technology. Dan dalam perspektif McLuhan, bukan isi yang penting dari suatu media,
melainkan media itu sendiri yang lebih penting atau medium is the message.

Akses mudah dan luas ke konten media di era digital memberikan pengguna keuntungan
dalam hal mendapatkan informasi, hiburan, pendidikan, dan interaksi sosial. Namun, penting bagi
pengguna untuk tetap kritis terhadap konten yang mereka konsumsi, mempertimbangkan keaslian,
keandalan, dan privasi dalam penggunaan media digital.

2.6 Pengaruh Media Terhadap Generasi Muda

Generasi muda atau yang sebut juga generasi milenial atau generasi z lebih mengetahui
tentang teknologi dari pada generasi-generasi sebelumnya. Generasi muda di tuntut untuk bisa
memanfaatkan media dan teknologi dengan baik dan maksimal seperti di bidang Pendidikan,
Pengetahuan, Sosial, dan sebagainya. Generasi muda dapat mengakses luas informasi pengetahuan yang
ada dengan cepat. Selain itu, banyak generasi muda yang melakukan pembalajaran secara online dengan
video-vidio interaktif, kursus daring, tutorial video, dan platform e-learning yang lebih menarik dan
muda di pahami. Generasi muda juga ada yang menggunakannya untuk berbagi pengetahuannya dengan
membuat konten-konten menarik di bidang pendidikan. Sebagai generasi muda selain bisa
memanfaatkan media dan teknologi dengan baik, tapi masih banyak yang tidak peka dengan dampak
negatifnya seperti gaya hidup yang mengikuti tren, kesehatan mental karena iri dengan konten dan
kehidupan orang lain yang terlihat di media sosial.

Media mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda. Konten yang dikonsumsi
melalui media, termasuk film, program TV, dan video online, dapat mempengaruhi persepsi mereka
tentang kekerasan, hubungan interpersonal, seksualitas, dan penggunaan narkoba. Media juga dapat
memengaruhi cara mereka berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun hubungan sosial. Media sosial
memberikan platform bagi generasi muda untuk terhubung satu sama lain. Mereka dapat berinteraksi
dengan teman-teman, keluarga, dan komunitas melalui jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan
Twitter. Media sosial juga memainkan peran penting dalam membangun identitas dan eksistensi online
mereka. Generasi muda juga bisa terpengaruh oleh budaya-budaya dan nilai yang ada di dunia ini, seperti
selera musik, gaya berpakaian, bahasa, dan pola pikir mereka. Media juga dapat memperkenalkan nilai-
nilai seperti persamaan gender, inklusi, dan keberagaman.

A. Pengaruh Positif
1) Media memiliki cara untuk menunjukkan kepada kita informasi yang tersusun rapi dalam
berita. Anak-anak juga mendapat manfaat dari media karena dapat meningkatkan
pengetahuan mereka dalam mata pelajaran tertentu
2) Kita memiliki rasa atas apa yang terjadi disekitar kita dan juga tentang segala sesuatu di
tempat lain. Kita dapat melihat dunia melalui televisi, bahkan jika kita berdiam diri disatu
tempat sepanjang waktu. Kita menjadi punya pengetahuan tentang apa yang terjadi disana
tanpa kita sendiri berada ditempat itu
3) Media dalam segala bentuknya dapat memperkenalkan kita cara berfikir kreatif yang dapat
membantu kita memperbaiki diri dengan cara yang berbeda, baik itu dalam kehidupan pribadi
atau pekerjaan kita. Hal ini dapat mengubah perspektif dan memotivasi kita untuk melakukan
hal yang baru
4) Media juga dapat membantu kita berhubungan dengan orang lain diseluruh dunia dan
menjadi lebih terbuka serta memahami budaya bangsa lain.

B. Pengaruh Negatif
1) Kekerasan merupakan faktor utama yang terlihat dan berpotensi menjadi penghasut yang
berbahaya pada khalayak muda. Anak-anak mudah dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat
di televisi atau internet, kemudian menirukan tindakan kekerasan
2) Pada saat ini, informasi yang dilaporkan mungkin tidak otentik dari setiap sudut. Oleh karena
itu, mungkin ada salah tafsir terhadap situasi
3) Berita dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi pikiran penonton. Sebagai contoh, partai
politik tertentu dapat memanipulasi laporan yang menguntungkan mereka, yang akan
menunjukkan kontrol politik di media
4) Sebuah peristiwa tertentu yang menyajikan gaya hidup mewah dapat menanamkan cita-cita
yang salah dikalangan anak-anak
5) Sensasionalisme yang tidak perlu dari sebuah isu dapat memproyeksikan informasi yang
salah kepada public
6) Pesan menyesatkan mengalihkan pikiran menuju jalan yang salah
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Era Globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala dimensi kehidupan masyarakat. Hal
ini menyebabkan perubahan terhadap gaya hidup manusia yang tidak bisa lepas dari perangkat
elektroniknya. Teknologi merubah perilaku baik secara positif dan negatif, terutama bagi Generasi
muda atau yang disebut generasi digital native yang tumbuh dan hidup dalam lingkungan yang
dipenuhi dengan berbagai jenis media, seperti internet, televisi, radio, media sosial, dan platform
digital lainnya menjadi harapan pembawa dampak positif dari era digital ini.

Media memainkan peran penting dalam membentuk pandangan dunia, perilaku, dan pola
pikir generasi muda. Mereka dapat terpengaruh oleh nilai-nilai budaya, gaya hidup, dan tren yang
dipromosikan melalui media. Media juga mempengaruhi cara generasi muda berkomunikasi,
berinteraksi sosial, dan membangun hubungan dengan orang lain. Media sosial memberikan platform
bagi mereka untuk terhubung, berbagi, dan mendapatkan validasi sosial. Meskipun media memiliki
potensi positif dalam pendidikan dan pembelajaran, generasi muda juga perlu menjadi kritis terhadap
konten media yang mereka konsumsi. Mereka perlu mengembangkan literasi media untuk memahami
dan mengevaluasi informasi dengan bijaksana.

Penting bagi pendidik, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membantu
generasi muda dalam memahami pengaruh media, mempromosikan pemahaman kritis, dan
mengajarkan penggunaan media yang bertanggung jawab.
DAFTAR PUSAKA

Andi Afnita Nur Aminah, Alif Ramadhan, dan Abdul Ba'agil. (2018). Pembentukan Masyarakat
Digital. https://www.scribd.com/document/380870959/Makalah-Masyarakat-Digital/. 2 Juni 2023

Sosiologi Komunikasi dan Informasi Media dan Perubahan Sosial.


https://www.coursehero.com/file/55281986/MEDIA-DAN-PERUBAHAN-SOSIALdocx/.2 Juni
20323

Kompas.id. (2022, 12 Juni). Generasi “Digital Native” dan Media Sosial.


https://www.kompas.id/baca/opini/2022/06/10/generasi-digital-native-dan-media-sosial/. 2 Juni 2023

http://repository.syekhnurjati.ac.id/5828/2/23.%20AMANULLAH-22-37.pdf/. 3 Juni 2023

Dicky Kurniawan. (2018). Peran Telekomunikasi Dalam Era Digital.


https://www.slideshare.net/DickyKurniawan33/makalah-peranan-di-era-digital/. 3 Juni 2023

Wawan Setiawan. (2017). Era Digital dan Tantangannya.


https://core.ac.uk/download/pdf/87779963.pdf/. 3 Juni 2023

Muhamad, Danuri. (2019). Perkemebangan dan Transformasi Teknologi Digital. AMIK Jakarta
Teknologi Cipta Semarang. http://amikjtc.com/jurnal/index.php/jurnal/article/view/178/155/. 3 Juni
2023

Yuli Nurhansiah. (2023). Pengguna Internet di Indonesia Makin Tinggi.


https://indonesiabaik.id/infografis/pengguna-internet-di-indonesia-makin-
tinggi#:~:text=Berdasarkan%20hasil%20survei%20Asosiasi%20Penyelenggara,sebanyak%20210%2C
03%20juta%20pengguna./. 3 Juni 2023

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/12078/5/BAB%20II.pdf/. 3 Juni 2023

Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M. Ed., Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S. lp., M.Si., dan
Saefulloh, S.Pd., M.Si. Generasi dan Generasi Muda. Universitas Terbuka.
http://repository.ut.ac.id/3897/1/PKNI4312-M1.pdf/. 3 Juni 2023

Retno Wulandari. (2017). Transformasi Media Tradisional Ditengah Arus Media Sosial - Strategy PR.
https://www.strategy.co.id/2017/05/10/transformasi-media-tradisional-ditengah-arus-media-sosial/. 3
Juni 2023

Respati, Wira. (2014). Transformasi Media Massa Menuju Era Masyarakat Informasi Di Indonesia.
BINUS University. https://media.neliti.com/media/publications/167082-ID-transformasi-media-massa-
menuju-era-masy.pdf/. 3 Juni 2023
Himikom ( himpunan mahasiswa ilmu komunikasi ). (2012). Universitas Bengkulu
http://www.himikomunib.org/2013/01/teori-determinisme-tekhnologi.html. 3 Juni 2023

Rahim, Samsudin A. (2008). Media dan Generasi Muda. Putrajaya: IYRES.


http://www.iyres.gov.my/dokumen/buku/Media.pdf/. 3 Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai