Anda di halaman 1dari 10

1

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI


TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU REMAJA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:

Muhamad Farizal Aulia Hanafi 0410087002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA – UPBJJ JAKARTA

2020

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era revolusi industri 4.0 kini teknologi informasi menjadi semakin
mudah diakses bagi berbagai kalangan. Dari kalangan muda hingga tua, selain
itu juga dapat menjangkau hingga pelosok negeri. Kemajuan pesat teknologi ini
membawa berbagai macam isu global, yang dapat memberikan dampak positif
dan juga negatif.
Kemajuan teknologi informasi ini tentu saja mendorong penggunaan
sosial media menjadi lebih intens. Berdasarkan data laporan Digital 2020 yang
dilansir We are Social dan Hootsuite, Indonesia adalah salah satu negara
pengakses internet tertinggi di dunia. Sampai tahun ini, penetrasi di Indonesia
berada di angka 64% dengan total pengakses kira-kira sebesar 174 juta orang.
Sedangkan untuk angka penetrasi pengakses sosial media berada di angka 59%
dari total pengakses internet. Angka ini terus tembuh dari tahun sebelumnya
sebesar 8,1%.1
Pertumbuhan dalam mengakses internet ini tentunya memiliki dua sisi.
Sisi positif yang mana dapat menjangkau informasi menjadi lebih mudah,
sedangkan sisi lainnya hal ini menjadikan Indonesia rentan terhadap globalisasi
dengan media internet yang berdampak pada perubahan perilaku sosial budaya
masyarakat. Khususnya golongan remaja yang memegang penetrasi 48% dari
total pengakses sosial media di Indonesia.2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana kemajuan teknologi informasi di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh sosial media terhadap para pengguna?

1
https://teknoia.com/data-internet-di-indonesia-dan-perilakunya-880c7bc7cd19 diakses pada 2 Juni 2020.
2
ibid

1
3. Bagaimana pencegahan perubahan perilaku yang menyimpang dampak dari
penggunaan sosial media?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana perkembangan kemajuan teknologi informasi di
Indonesia.
2. Memahami pengaruh sosial media terhadap penggunanya.
3. Memahami cara pencegahan sisi negatif penggunaan sosial media.

2
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Revolusi Industri 4.0 adalah nama trend otomatisasi, komputerisasi, digitalisasi


dan pertukaran data terkini dalam teknologi industri. Revolusi Industri 4.0
menghasilkan “pabrik cerdas”. Revolusi industri ini menyebabkan beberapa dampak
diantaranya:

1. Globalisasi industri, dimana kegiatan industri dan perdagangan akan beroperasi


secara internasional.
2. Mengaburkan batasan, dimana kegiatan industri dan perdagangan, beroperasi
dengan konektivitas digital yang tidak terbatas.
3. Kompetisi internasional, dimana perlunya peningkatan kemampuan SDM agar
menghasilkan produk yang kompetitif di dunia. 3

Melihat dampak yang begitu besar tentu saja diperlukan manajemen penanganan
agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Revolusi industri 4.0 ini menjadi salah satu
unsur yang membawa globalisasi. Menurut J. Nasibitt menyebut globalisasi sebagai
paradoks. Dirinya menyatakan bahwa The more universal we become, the more tribal
we act, which in the Global Paradoks also means more and smaller parts. Selanjutnya
ia mengatakan The development of power is shifting from state to the individual. From
vertical to the horizontal. From hierarchy to networking. Gejala paradoks ini dapat
dilihat dalam proses globalisasi yang berefek pada diferensiasi pada suatu pihak
terhadap suatu budaya hingga muculnya subbudaya (contohnya adalah perubahan
perilaku sehari-hari), namun disaat bersamaan juga muncul homogenisasi bentuk
budaya yang disebabkan oleh komunikasi antar manusia yang semakin intens.4

Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari berinteraksi dan


berkomunikasi dengan manusia lainnya. Hal inilah yang menuntut teknologi terus
berupaya menciptakan komunikasi dan interaksi yang cepat dan mudah. Kehadiran

3
Forkomsi FEB UGM. 2019. Revolusi Industri 4.0. Sukabumi: CV. Jejak.
4
Ittihad Amin, Zainul. 2019. Pendidikan Kewarganegaraan Cetakan ketiga puluh dua. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.

3
teknologi khususnya internet membawa banyak dampak perubahan bagi kehidupan
manusia saat ini, salah satunya dengan adanya media sosial.
Media Sosial adalah media online (daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana
pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, penggunanya dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya.
Adapun contoh-contoh jenis media sosial yang ada saat ini dan banyak digunakan
masyarakat Indonesia diantaranya youtube, facebook, twitter, instagram, dan media
sosial lainnya.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun
ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah smartphone.
Dengan kemudahan dalam mengakese media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena
besar terhadap arus informasi tidak hanya di berbagai belahan dunia. Karena mudahnya
informasi tersebar melalui media sosial kini secara tidak langsung media sosial dapat
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita.
Media sosial sebagai media komunikasi alternatif bagi masyarakat untuk
mempersingkat jarak dan waktu mulai digemari dari kalangan anak - anak hingga orang
dewasa. Khususnya golongan remaja yang mendominasi hampir setengah dari pengguna
sosial media secara keseluruhan di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, bahwa
keberadaan media sosial tidak bias terlepas dari kehidupan saat ini.

4
BAB 3

PEMBAHASAN

Perubahan bentuk komunikasi yang umumnya dilakukan secara tatap muka yang
kini digantikan dalam bentuk dunia maya tentunya memunculkan perubahan subbudaya.
Pergeseran ini bila dibiarkan tanpa adanya tindakan preventif akan mempengaruhi
tatanan norma pada masyarakat di masa yang akan datang. Maka perlu adanya tindakan
tegas dapat berupa mekanisme dengan menyaring dan memilah segala bentuk
globalisasi, contohnya denga bijak dalam penggunaan sosial media.

Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang


kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto bersama teman. Dalam media sosial
siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya. Justru
cenderung bebas dan sesuka hati. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media
sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam
perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul
bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa
semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan
gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno
atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul.

Hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan remaja yang mengatakan bahwa
masa remaja merupakan masa perkembangan dalam segala hal. Sehingga menjadi labil
atau mudah dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja sendiri. Masa remaja
menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh
status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa
transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia
juga belum memasuki masa dewasa. 5

Perlu adanya peningkatan pemahaman dan edukasi terhadap remaja. Dengan


adanya edukasi berupa, diharapkan remaja sebagai pengguna sosial media dapat

5
Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

5
semakin menyadari dan bertanggung jawab terhadap penggunaan media sosial yang
bijak dan haruslah digunakan sebagaimana tujuannya, pentingnya pemahaman tentang
media sosial, akan mengarahkan mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengupdate
status, berkomentar dan menyebarkan informasi melalui media sosial.

Selain itu dengan melakukan hal-hal yang negatif pada penggunaan media
sosial akan membawa terjerat ke kasus hukum. Perbuatan negatif yang dilakukan di
media sosial akan tersebar secara luas dan dapat dibaca oleh orang lain.

6
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalangan remaja yang menjadi proaktif di media sosial bahkan
cenderung berlebihan dan cukup sering dalam memposting kegiatan sehari-hari
mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba
mengikuti perkembangan zaman, sehingga para remaja merasa dapat dianggap
lebih populer di lingkungannya. Namun, apa yang diposting di media sosial
tidak selalu menggambarkan keadaan social life yang sebenarnya. Ketika para
remaja memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang
kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian.

B. Saran
Dengan edukasi dan penyuluhan yang baik, remaja dapat diarahkan
dalam penggunaan sosial media dengan bijak. Karena, apa pun yang dibagikan
dalam sosial media akan bersifat umum dan semua orang dapat melihatnya.
Dengan tersebarnya informasi dengan cepat, tidak hanya informasi positif saja
yang bisa tersebar dengan cepat melainkan informasi negatif seperti hoax pun
dapat tersebar dengan cepat. Sehingga perlu adanya pemahaman sosial media
yang baik agar terhindar dari sisi negatifnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://teknoia.com/data-internet-di-indonesia-dan-perilakunya-880c7bc7cd19 diakses pada 2


Juni 2020.

http://jurnal.ut.ac.id/index.php/diseminasi/article/view/754/716 diakses pada 5 Juni


2020.

Forkomsi FEB UGM. 2019. Revolusi Industri 4.0. Sukabumi: CV. Jejak.

Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi Perkembangan


Anak dan Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. 2004. Psikologi Praktis; Anak,
Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Ittihad Amin, Zainul. 2019. Pendidikan Kewarganegaraan Cetakan ketiga puluh dua.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Mahyuddin. 2019. Sosiologi Komunikasi (Dinamika Relasi Sosial di dalam Era


Virtualitas). Makassar: Shovia – CV. Loe

Anda mungkin juga menyukai