Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI PADA MAHASISWA DALAM

BERMEDIA SOSIAL

(nama)
(nim)
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Amikom
Yogyakarta

ABSTRAK
Kemajuan inovatif adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini,
dengan alasan bahwa kemajuan mekanis akan dijalankan oleh kemajuan yang logis.
Teknologi yang sesungguhnya merupakan pedoman/peningkatan kapasitas manusia, telah
menjadi kekuatan mandiri yang membatasi tingkah laku dan gaya hidup manusia. Perbaikan
mekanis pasti sangat penting, setiap kemajuan dibuat untuk memberikan keuntungan bagi
kehidupan manusia dan memberikan pendekatan yang lebih baik untuk melakukan aktivitas.
Media sosial menarik bagi berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Seperti terlihat dari
kepribadian masyarakat Indonesia yang socialable. Dari anak-anak hingga orang dewasa
yang menggunakan media sosial untuk bermacam-macam kegiatan, dari hiburan semata
hingga hal-hal yang menguntungkan. Dalam jangka panjang, semakin banyak pengguna dari
berbagai media sosial telah menjadikan media sosial sebagai metode bagi setiap orang untuk
menyampaikan hal-hal yang berbeda dan melakukan kepentingannya. Penelitian ini dilatar
belakangi oleh pentingnya penerapan etika komunikasi dalam bermedia sosial seperti
WhatsApp dan Instagram oleh mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
bagaimana penerapan etika komunikasi mahasiswa dalam bermedia sosial. Penelitian ini
menggunakan metode analisisis kuantitatif dengan menggunakan teknik dokumentasi.

Kata Kunci: Etika komunikasi, Sosial media, Mahasiswa.

PENDAHULUAN

Kehadiran internet berkembang begitu sangat pesat pada saat ini. Untuk Indonesia
sendiri pada tahun 2019 pengguna internet mencapai 150 juta jiwa dari 268,2 juta jiwa rakyat
Indonesia. Pengunaan internet pun naik 13% dari tahun 2018. Meningkatnya penggunaan
internet dibarengi dengan tingginya penggunaan media sosial, ditahun 2019 pengguna media
sosial mencapai 150 juta pengguna. Para pengguna media sosial rata-rata tiap hari
menghabiskan waktu jam, menit melalui perangkat apapun (WeAreSocial,2019) Penggunaan
media sosial sebagai sarana komunikasi harus memperhatikan unsur etika agar tidak terjadi
kerugian bagi pihak-pihak tertentu dan berujung pada tindakan pelanggaran hukum. Di
Indonesia, internet lebih terhubung dengan bisnis (ISP, ecommerce) dan entertainment. Salah
satu manfaat internet adalah, sebagai sumber data yang sangat besar. Apa pun bidang yang di
minati, ada data di internet. Kehadiran internet membuka sumber data yang sebelumnya sulit
didapat. Masuk ke data tidak lagi menjadi masalah. Media sosial memudahkan mahasiswa
untuk bertukar informasi dan secara efektif. Hasil yang menguntungkan dari media sosial dan
dampak buruknya adalah ketergantungan terhadap media sosial, dapat mengubah perspektif
dan perilaku individu. Kemajuan media sosial telah memperluas tujuannya selain sebagai
metode untuk memberi atau menerima informasi dan komunikasi juga sebagai gaya hidup.

Media sosial menarik bagi berbagai kalangan masyarakat Indonesia terutama


mahasiswa. Seperti terlihat dari kepribadian masyarakat Indonesia yang socialable, para
netizen umumnya adalah pengguna aplikasi media sosial. Dari anak-anak hingga orang
dewasa yang menggunakan media sosial untuk bermacam-macam kegiatan, dari hiburan
semata hingga hal-hal yang menguntungkan. Dalam jangka panjang, semakin banyak
pengguna dari berbagai media sosial telah menjadikan media sosial sebagai metode bagi
setiap orang untuk menyampaikan hal-hal yang berbeda dan melakukan kepentingannya.
Tidak hanya saat jalan-jalan atau duduk santai, selama proses belajar mengajar para
mahasiswa juga pasti akan terus sibuk memainkan ponsel saat tidak terlihat oleh para dosen.
Ini membantu mahasiswa, tetapi membuat mereka malas karena mereka tidak berpikir dengan
otaknya. Tidak ada bedanya, jika lalai membawa buku catatan dibanding lupa membawa
ponsel, karena sebagian besar mahasiswa pasti menggunakan ponsel sebagai pengganti buku
catatan. Jika lupa membawa ponsel, para mahasiswa akan kembali mengambilnya karena
ponsel sangat penting bagi mahasiswa. Sejak saat itu, mahasiswa tampak seolah-olah
mengalami ketergantungan melalui media sosial. Fenomena yang terjadi adalah bahwa
mahasiswa sekarang saat ini tidak dapat dibedakan dari ponsel dalam waktu sekitar 24 jam.
Media sosial sering dimanfaatkan oleh para mahasiswa seperti Facebook, WhatsApp,
Instagram serta Google.

METODOLOGI

metode analisis dalam penyusunan ini menggunakan kajian pustaka dengan langkah
kajian pustaka sesuai yang dibuat. Data penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian
ini berupa data sekunder kuantitatif. Data diperoleh dari penelitian sebelumnya. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu peneliti
mengumpulkan data sekunder melalui situs internet atau data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara. Titik fokus tema pembahasan dalam penulisan ini terdiri
dari kajian literatur tentang pemanfaatan media sosial dari berbagai sudut pandang dan
spekulasi. Titik fokus lain dari kajian literatur adalah mengidentifikasi teknologi informasi
dan komunikasi dari berbagai sudut. Kedua topik yang menjadi titik fokus kajian akan
mendorong munculnya pentingnya penerapan etika komunikasi di media sosial ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media Sosial telah menjadi teman kehidupan bagi banyak orang. Dalam sehari, selalu
ada aktifitas yang diluangkan untuk membuka media sosial, entah untuk sekedar refreshing
atau memang mencari kebutuhan informasi. Namun dari kondisi saat ini, maraknya
penggunaan media sosial juga sering memicu munculnya penyimpangan yang diakibatkan
oleh minimnya etika bersosial media dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebaran
informasi tidak jelas kebenaran atau sumbernya (informasi hoax) kerap beredar, beredarnya
gambar/foto/video mengandung SARA, Pornografi dan kekerasan yang tidak layak tonton
juga silih berganti muncul dalam trending. Hal-hal semacam inilah yang akhirnya
mengakibatkan media sosial menjadi wadah atau platform yang kurang berguna. Padahal,
jika seseorang dapat bijak dan beretika disaat menggunakan media sosial, maka akan banyak
manfaat yang dirasa dari media sosial tersebut.

            Bersyukurnya, masih banyak juga orang-orang yang memanfaatkan penggunaan


media sosial dengan baik dan benar. Tidak sedikit dari mereka yang menghasilkan uang dari
media sosial, banyak orang juga mendapatkan informasi kesehatan, pekerjaan, dan
sebagainya lebih mudah berkat media sosial. Semua tergantung individunya masing-masing,
dan pastinya individu tersebut paham tentang etika bermedia sosial. Ada lima poin penting
yang harus diterapkan oleh mahasiswa dalam penerapan etika komunikasi, diantaranya:

 Penggunaan Komunikasi yang Baik


Penggunaan komunikasi yang baik sangat diwajibkan apabila kita menjadi pengguna
media sosial, tidak hanya untuk yang memberikan informasi saja melainkan juga bagi
yang menerima informasi. Pemilihan kata dan bahasa yang tepat menjadikan
informasi tersebut nyaman ketika diberikan kepada khalayak umum. Termasuk juga
bagi seseorang penikmat media sosial, apabila hendak memberikan tanggapan
terhadap sebuah postingan disarankan berkomunikasi dengan sopan dan santun.
 Tidak Mengandung Aksi Kekerasan, Pornografi dan SARA
Beragam informasi yang akan diunggah di media sosial, sebaiknya menghindari
penyebaran yang mengandung aksi kekerasan, pornografi ataupun SARA (Suku,
Agama dan Ras). Kadangkala, maksut hati ingin memberikan informasi yang real life
atau peristiwa di tempat kejadian, seseorang mengupload foto dari korban kecelakaan,
kekerasan dan sebagainya. Alangkah baiknya, informasi yang diberikan bersifat
informatif dan edukatif.
 Berita Yang Diinformasikan Adalah Benar
Kebeneran atau kepastian dari sebuah berita adalah hal utama yang perlu ditekankan.
Bagi pengguna jejaring sosial, kita harus cerdas untuk menyaring beragam informasi
yang disajikan. Apakah berita tersebut pasti? Sumber beritanya jelas ? hal ini
menghindari kita mengkonsumsi informasi yang hoax. Sedangkan bagi pemberi
berita, juga dituntut cerdas memberikan berita, memastikan isian benar berdasarkan
hasil dari pengecekan.
 Menghargai Karya Orang Lain
Setiap orang memiliki hak untuk bekarya, termasuk mengunggah hasil karya mereka
pada jejaring sosial yang dimilikinya. Entah karya mereka berupa foto, video atau
sekedar tulisan, alangkah baiknya jika kita ingin menggunakan karya tersebut maka
perlu mencantumkan sumbernya. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kita terhadap
karyanya, sekaligus rasa terimakasih kita karena bisa menggunakan karyanya. Bentuk
menghargai karya orang lain juga bisa dilakukan dengan tidak mengejek karyanya
dengan umpatan yang kotor, atau menghinanya didepan umum.
 Memberikan Informasi Pribadi Sewajarnya
Bagi sebagian orang, media sosial digunakan sebagai wadah mengeksplore diri.
Beragam konten dimuat dijejaring sosial, mulai dari gaya hidup, aktifitas sehari-hari,
prestasi serta capaian hidup. Hal ini memang menjadi hak setiap insan atas akun
media sosial yang dimiliki, namun alangkah baiknya jika kita tetap perlu waspada
atau berhati-hati dalam memberikan sajian informasi.

Adanya etika bermedia sosial yang perlu ditanamkan pada diri manusia khususnya
Mahasiswa, diharapkan timbul rasa bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan
jejaring sosial. Selain itu, apabila seseorang menggunakan sosial medianya dengan penerapan
etika yang baik, maka beragam informasi yang disajikannya juga akan bernilai baik. Hal ini
akan berpengaruh pada track record penggunaan media sosial. Biasanya, dunia usaha dan
dunia industri juga akan melihat riwayat perilaku kehidupan seseorang yang hendak melamar
pekerjaan di perusahaannya melalui unggahan media sosialnya. Apakah pelamar tersebut
pernah bersikap tidak sopan di media sosial, atau bahkan dia adalah pelamar yang telah
melakukan banyak sekali penipuan. Berkaitan dengan hal itu, maka diharapakan mahasiswa
untuk dapat bijak dan beretika ketika menggunakan media sosial. Contoh penggunaan yang
baik ketika menggunakan jejaring sosial di lingkungan kampus adalah :

 Berkomunikasi dengan dosen menggunakan bahasa yang baik dan diwaktu yang
tepat, entah itu mengirim pesan atau telepon.
 Tidak berkeluh kesah tentang pejabat / dosen / mahasiswa kampus
 Tidak berkelu kesah tentang sarana dan prasarana kampus
 Tidak menyebarkan informasi apapun mengenai kampus yang belum jelas sumber
informasinya.

KESIMPULAN:

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terkait penerapan etika dalam
menggunakan media sosial adalah Penerapan etika komunikasipada mahasiswa terkait
dengan bermedia sosial adalah harus dapat memberikan informasi secara bijak dalam hal ini
terbukti dari memberikan informasi dari sumber terpercaya, tidak menyebarkan konten yang
bersifat pornografi, memberikan informasi positif, tidak memberikan informasi yang memicu
terjadinya konflik, tidak menyebarkan informasi yang bersifat SARA, serta tidak adanya
plagiat atas hak kekayaan intelektual orang lain. Adanya etika bermedia sosial yang perlu
ditanamkan pada diri manusia khususnya Mahasiswa, diharapkan timbul rasa bertanggung
jawab dan bijak dalam menggunakan jejaring sosial. Selain itu, apabila seseorang
menggunakan sosial medianya dengan penerapan etika yang baik, maka beragam informasi
yang disajikannya juga akan bernilai baik.

DAFTAR PUSTAKA

Artikel dari website tanpa nama penulis :

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesi (APJI) (2018). Penetrasi dan Profile Perilaku
Pengguna Internet Indonesia. https://apjii.or.id/survei

Artikel dari website dengan nama penulis :


Ambar, 2017. Portal Komunikasi Indonesia. Dimuat pada:
https://pakarkomunikasi.com/etika-dalam-penggunaan-mediakomunikasi. Diakses pada 24
Juli 2022.

Jurnal online

Novianto, I. 2014. Perilaku Penggunaan Internet di Kalangan Mahasiswa (Studi deskriptif


tentang perilaku penggunaan internet di kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri Fisip
Unair dengan perguruan tinggi swasta Fisip UPN untuk memenuhi kebutuhan
informasinya). Jurnal (Online) vol. 20 No. 1.

Sri Desti Purwatiningsih, Riski Inayah, Solten RadjaGukguk. Etika Komunikasi Dalam
Penggunaan Media Sosial Facebook Sebagai Sarana Media Interaksi. https://journals.upi-
yai.ac.id/index.php/IKON/article/view/1241 diakses pada 24 Juli 2022.

Anda mungkin juga menyukai