Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK PENGGUNAAN INSTAGRAM DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI DI KALANGAN REMAJA

Asyifa Masrurotul Laili, Chintya Mutiara As-Syifa Noer Ridwan, Selvi Balqis
1
Farmasi, , Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati
Agung, Kab. Lampung Selatan, 36365, Indonesia
2
Sains Lingkungan Dan Kelautan, , Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu,
Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan, 36365, Indonesia
3
Sains Lingkungan Dan Kelautan, Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu,
Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan, 36365, Indonesia

Email :
selvi.121260042@student.itera.ac.id
asyifa.121440008@student.itera.ac.id
chintya.121260003@student.itera.ac.id

ABSTRAK

Media social merupakan salah satu perkembangan teknologi digital yang telah
menyebabkan sebagian besar populasi dunia mendapatkan akses internet. Contoh
media social yang banyak digunakan sekarang salah satu nya instagram. Instagram
sendiri merupakan aplikasi yang menjadi wadah dalam membuat suatu konten kreatif
dan menghibur bagi yang melihat konten tersebut. Aplikasi ini hampir digunakan
oleh segala jenis kalangan orang dewasa, remaja, dan bahkan anak-anak. Namun
lebih banyak pengguna dari aplikasi ini adalah kalangan remaja, karena lebih mudah
dalam memberi bahkan mendapatkan informasi. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
mengedukasi masyarakat agar mengetahui dampak dalam penggunan aplikasi
Instagram di berbagai kalangan masyarakat Indonesia khususnya remaja. Metode
yang dilakukan adalah dengan memberikan kuisioner berupa pertanyaan yang
dijawab secara tertulis oleh pengguna aplikasi Instagram dan studi literatur.
Selanjutnya, peneliti memilah, menyaring, dan meriset ulang secara berkala terkait
dengan data yang didapatkan. Hasil yang didapat yaitu pengaruh dalam menggunakan
aplikasi Instagram adalah banyak hal positif daripada hal negative. Namun, untuk
menghindari hal negative kita harus beretika baik dalam bersosial media.
Kata Kunci : Instagram, Remaja, Perkembangan Tekhnologi
PENDAHULUAN
Majunya peradaban dunia berjalan beriringan dengan majunya teknologi yang
semakin berkembang pesat. Jika bicara teknologi, akan sangat berkaitan dengan
internet. Sebagian besar penduduk dunia ini sudah pasti mengenal internet dan salah
satu implementasi pemanfaatan internet untuk banyak orang adalah media sosial. Tak
heran banyak yang berlomba-lomba untuk menyajikan inovasi-inovasi baru yang
memiliki peluang diminati oleh berbagai di kalangan remaja. Media sosial
memudahkan penggunanya untuk saling bertukar fakta tanpa wajib berjumpa atau
bertatap muka, media sosial juga sebagai jembatan yg mendekatkan orang-orang yg
jaraknya berjauhan. Dengan adanya media sosial, penggunanya mampu menerima
fakta dalam waktu suatu insiden terjadi. Media sosial seakan menghilangkan batasan
jeda & saat pada proes penyebaran fakta berlangsung. Pengguna media sosial pada
Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat. (Putri 2017)
Media sosial adalah sebuah media daring yg memudahkan penggunanya
untuk saling berpartisipasi, menyebarkan, & saling berkomunikasi satu sama lain.
Dengan melihat banyaknya fungsi menurut media sosial ini maka media sosial telah
sebagai kebutuhan rakyat dalam waktu ini. Bukan hanya orang dewasa, khususnya
remaja pula telah tidak asing lagi menggunakan media umum. Media sosial sebagai
jembatan pada orang-orang untuk saling terhubung dimanapun & kapanpun. Saat ini
jeda bukanlah suatu penghalang untuk berkomunikasi walaupun saling berjauhan.
Selama terhubung ke internet, para pengguna media sosial mampu terhubung satu
sama lain. (Felita (2016))
Media sosial juga adalah saluran penyampaian pesan & fakta yg diharapkan
penggunanya, menggunakan media sosial yg terhubung ke internet, pengguna mampu
memperoleh fakta apa saja, dimana saja & kapan saja. Media sosial ini merupakan
media yg sangat diharapkan & sangat membantu didalam kehidupan sehari-hari.
Munculnya situs-situs pertemanan (media sosial) yg kian digemari jutaan penduduk
global ternyata juga bisa memicu pergeseran nilai-nilai sosial pada rakyat, khususnya
remaja. Media sosial sudah sebagai bagian menurut pengalaman tumbuh dewasa
untuk para remaja Salah satu model menurut pelaksanaan media umum tadi
merupakan Instagram, hampir setiap kalangan rakyat niscaya mempunyai media
umum ini, khususnya remaja. (Tegal 2017)
Media sosial Instagram adalah animo dikalangan remaja dalam waktu ini.
Diantara sekian banyaknya pelaksanaan media umum, Instagram adalah salah satu
media umum yg paling banyak dipakai oleh remaja masa kini. Instagram merupakan
sebuah pelaksanaan media umum yg dimanfaatkan untuk menunjukkan foto & fakta
berupa caption atau penerangan mengenai foto tersebut, menunjukkan foto tersebut
ke banyak sekali media sosial lainnya, menerima fakta seputar berita, lifestyle,
kuliner, & sebagainya. Kegunaan primer dari Instagram merupakan untuk
mengunggah & membuatkan foto-foto pada pengguna lainnya. (Djamal (2017))
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya batasan
masalah di dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis “DAMPAK
PENGGUNAAN INSTAGRAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI
KALANGAN REMAJA” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan dampak
penggunaan instagram di dalam kehidupan sehari hari pada remaja, serta upaya untuk
menanggulangi nya. Manfaat di dalam penelitian ini yaitu untuk memberikan
informasi kepada para pembaca mengenai dampak penggunaan instagram di dalam
kehidupan sehari hari, serta menjelaskan kepada para pembaca upaya untuk
mengurangi penggunaan media sosial yang berlebihan.
TEORI DAN METODE

A. Teori

Pada hakikatnya, fase remaja merupakan sebuah fase transisi menurut anak-
anak menuju fase dewasa, dalam fase ini para remaja mulai mencari jati diri, mencari
hal-hal yg baru & apa yg disukai. Pada fase ini juga kesamaan meniru terjadi baik
secara sadar juga tidak disadari. Selain lingkungan terdekat seperti keluarga, sahabat
& lingkungan loka tinggal, lingkungan global maya yg ada pada media sosial
Instagram juga sebagai media primer mereka buat mencari sesuatu yg baru lantaran
kebanyakan menurut mereka akrab menggunakan pelaksanaan tersebut. (Aprilia
2020)
Instagram merupakan aplikasi menyebarkan foto yg memungkinkan pengguna
merogoh foto, menerapkan filter digital & membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial lainnya, termasuk pemilik Instagram sendiri. Nama Instagram berasal
dari kata “instan”, sedangkan “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja
telegram sendiri merupakan buat mengirimkan keterangan pada orang lain secepat
mungkin. (Ainiyah 2018)
Gaya hidup merupakan suatu pola atau cara individu memperlihatkan
keaktualisasian dirinya pada lingkungan disekitarnya. Individu mampu
memperlihatkan kualitas dirinya menggunakan cara yg unik yg menyimbolkan status
& peranan individu bagi lingkungan sekitarnya.12Gaya hidup mampu dicermati dari
cara mereka berpakaian, tempat yg menjadi tempat santai mereka, kebiasaan, & lain-
lain. (Ainiyah 2018)

B. Metode
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
menghasilkan kajian yang lebih komprehensif yang berupa penjelasan/deskriptif
yang berdasarkan kepada data primer dan data sekunder. Data primer pada
penelitian ini didapatkan melalui suatu metode dengan menggunakan sebuah
kuesioner yang dilakukan kepada responden yang mencakup dampak dampak yang
dirasakan para remaja akibat dari penggunaan instagram. Data sekunder dari
penelitian ini didapatkan melalui sumber - sumber yang lain yang telah ada
sebelumnya sebagai tambahan informasi untuk melengkapi hasil penelitian.
Beberapa sumber data sekunder diantaranya buku, jurnal, artikel, serta situs atau
sumber lain yang mendukung agar dapat menunjang hasil penelitian dari data
primer yang sudah didapatkan sebelumnya melalui metode kuesioner.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Remaja


Perkembangan Internet pada Indonesia semakin berkembang pesat diiringi
menggunakan banyak sekali infrastruktur yg memadahi misalnya adanya ponsel,
laptop & biaya Internet yg terjangkau. Tingkat antusiasme warga Indonesia
khususnya remaja pada memanfaatkan teknologi Internet ini pun semakin
berkembang, baik menggunakan memakai ponsel juga komputer. (Aprilia 2020)

Gambar 1 penggunaan media sosial oleh remaja


(sumber : halodoc.com)
Saat teknologi internet & mobile phone makin maju maka media umum pun
ikut tumbuh menggunakan cepat. Kini buat mengakses media umum sanggup
dilakukan dimana saja & kapan saja hanya menggunakan memakai sebuah mobile
phone. Demikian cepatnya remaja sanggup mengakses media umum menyebabkan
terjadinya kenyataan akbar terhadap arus warta nir hanya pada negara-negara maju,
namun jua pada Indonesia. Lantaran kecepatannya media umum jua mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional pada berbagi berita-berita. (Djamal
(2017))
Media sosial misalnya instagram, Instagram, Google, Twitter & yg sejenisnya
seakan telah sebagai suatu keharusan bagi remaja Indonesia buat memilikinya.
Bahkan apabila nir memilikinya akan dipercaya kurang pergaulan, cupu & akan
dikucilkan berdasarkan komunitasnya. Tentu menggunakan adanya media umum ini
niscaya menyebabkan imbas yg positif juga imbas yg negatif (Djamal (2017))
Di kalangan remaja ketika ini, media umum biasa dipakai menjadi loka curhat
& loka buat mencari sahabat-sahabat baru yg lebih poly & sangat cepat. Di media
umum, remaja acapkalikali curhat mengenai percintaan, kekeluargaan, perasaan, &
lain-lain. Contoh galat satu media umum yg acapkalikali dipakai remaja buat
mengeluarkan perasaannya melalui goresan pena merupakan instagram. (Felita
(2016))
Seperti dikutip berdasarkan The Next Web, tercatat pada bulan September
2013 kemudian, pengguna aktif bulanan Instagram sekarang telah melewati nomor
1,19 miliar akun. Dari nomor tadi, 874 juta pengguna pada antaranya mengakses
Instagram berdasarkan perangkat mobile. Pada bulan yg sama, secara homogen-
homogen Instagram diakses secara aktif sang 728 juta pengguna per hari,
menggunakan 507 juta pengguna pada antaranya adalah pengakses Instagram
berdasarkan ponsel & tablet. (Felita (2016))
Gambar 2 Grafik Persentase Penggunaan Instagram Oleh kalangan Remaja Di Indonesia

Penggunaan Instagram Oleh Kalangan


Remaja Di Indonesia
21%

Pengguna Aktif Bulanan


Pengguna Aktif Harian
Pengguna Aktif Tahunan
51%

28%

pada media umum, remaja bisa menerima sahabat-sahabat baru baik itu pada
global maya juga pada global nyata. Instagram jua acapkalikali dipakai remaja buat
mengembangkan foto menggunakan sahabat-temannya Selain itu, remaja acapkalikali
memakai sosial media buat mengupload foto, melihat foto, & mendwonload foto.
Contoh media umum yg dipakai remaja buat mengembangkan foto merupakan
instagram. (Putri 2017)
Pengguna Instagram sudah mencapai lebih berdasarkan 200 juta. Angka itu
naik berdasarkan lebih kurang 150 juta pengguna enam bulan sebelumnya, dan 100
juta pengguna lebih kurang satu tahun yg kemudian. Ini berarti Instagram mengalami
pertumbuhan pengguna lebih kurang 100 % sepanjang tahun kemudian. Adapun
nomor 200 juta tadi mengacu dalam jumlah pengguna aktif bulanan. Sebagaimana
dilaporkan sang Cnet, perusahaan yg dimiliki sang media umum Instagram ini jua
menyebutkan bahwa para penggunanya sudah mengunggah lebih berdasarkan 20
miliar foto. Para remaja acapkalikali mengabadikan moment-moment krusial
menggunakan kamera handphone mereka, kemudian mereka upload ke media umum,
supaya sahabat-sahabat maya mereka memahami bahwa beliau sedang pada suatu
loka atau sedang melakukan sesuatu hal. (Tegal 2017)
Pengalaman menandakan bahwa remaja yg acapkalikali menyampaikan
perasaannya pada media umum, baik itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia,
mereka akan saling sindir & bahkan akan memperburuk keadaan. (Woran 2021)
B. Damapak dari Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Remaja
Penggunaan media sosial pada kalangan remaja mempunyai efek positif &
efek negatif. Dampak positif penggunaan Media sosial antara lain merupakan poly
para remaja yg memakai Media sosial buat memasarkan iklannya misalnya yg
dilakukan sang keliru seseorang mahasiswa penghasil keripik pedas yg memasarkan
produknya ke Twitter & Instagram yg ber merk “Maicih” & akhirnya kini sebagai
sebuah kripik yg telah beredar hampir pada kota-kota akbar pada Indonesia. Ada
pula Media sosial yg dipakai menjadi wahana bertukar warta, pengetahuan & buat
berdiskusi pada pembuatan komunitas. (Ainiyah 2018)
Media sosial pula bisa mempererat tali persaudaraan dimana seorang bisa
permanen saling berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Media sosial pula bisa
dipakai buat mencari seseorang kerabat, bahkan terdapat seseorang bunda yg bisa
bertemu pulang menggunakan anaknya sehabis 12 tahun berpisah. (Aprilia 2020)
Selain menurut efek-efek tadi, masih poly efek positif sosial media antara lain
merupakan menjadi berikut:
Tabel 1 efek penggunaan media sosial secara berlebihan
1. Remaja akan termotivasi buat belajar menyebarkan diri melalui sahabat-
sahabat yg mereka jumpai secara online, lantaran mereka bisa berinteraksi &
mendapat umpan pulang menurut satu sama lain.

2. Situs media umum menciptakan anak & remaja sebagai lebih bersahabat,
perhatian & empati. Misalnya menaruh perhatian waktu terdapat sahabat
mereka berulang tahun, mengomentari foto, video & status sahabat mereka,
menjaga interaksi persahabatan meski nir bisa bertemu secara fisik.

3. Memudahkan remaja buat sharing atau mengembangkan. Dengan adanya


blog, remaja gampang mengembangkan tentang pengalaman hidupnya &
banyak sekali hal lainnya yaitu menggunakan mempostingnya ke blog

4. Memudahkan pada memperoleh warta. Remaja sebagai lebih gampang buat


memperoleh warta menurut pada internet lantaran adanya blog ataupun
website. Selain itu sosial media pula mampu dipakai menjadi huma warta buat
bidang pendidikan, kebudayaan, & lain-lain.
Dari pendapat diatas, penulis bisa menyimpulkan bahwa media umum itu
mempunyai efek positif yaitu, media umum bisa dipakai para remaja menjadi media
buat memperbanyak sahabat, menyebarkan diri melalui sahabat-sahabat yg mereka
jumpai secara online, memudahkan para remaja buat menerima warta, &
memudahkan para remaja buat saling mengembangkan perhatian. (Djamal (2017))
Dampak negatif menurut penggunaan media umum merupakan bisa
membahayakan kesehatan lantaran memicu orang buat mengisolasikan diri.
Meningkatnya pengisolasian diri bisa mengganti cara kerja gen, membingungkan
respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, & Mengganggu performa mental.
Selain itu, efek negatif menurut penggunaan sosial media pada kalangan para remaja
antara lain merupakan poly para remaja yg kecanduan buat memakai media umum
tanpa mengenal saat sebagai akibatnya menurunkan produktifitas & rasa sosial
diantara remaja pun berkurang. (Felita (2016))
Selain itu, poly para remaja yg lebih senang berafiliasi lewat media umum
dibandingkan menggunakan bertemu menggunakan sahabat-temannya & yg lebih
parah lagi mereka yg kecanduan susah buat berkomunikasi menggunakan yg lain.
Para pelajar pula lebih tak jarang memakai saat mereka buat bermain game yg
terdapat dalam keliru satu media umum. (Putri 2017)
Akhir-akhir ini pun poly perkara-perkara mengenai penculikan gadis, poly
orang-orang menggunakan akal budi komunikasi & rayuan bisa melarikan gadis yg
dibawa usia sebagai korban. Media sosial pula dipakai buat usaha prostitusi. Banyak
remaja yg terpesona lantaran imbas menurut lingkungannya yg memang terdapat yg
telah terjun ke global hitam & pula menunjukkan laba yg sangat menjanjikan. Remaja
yg sedang labil apalagi senang bermimpi hayati glamor menggunakan gampang dan
asal menurut famili yg berantakan gampang buat terjerumus pada prostitusi pada
media umum ini. (Woran 2021)
Selain efek-efek negatif tadi, masih poly efek negatif yg lain antara lain merupakan
menjadi berikut :
1. Situs media umum akan menciptakan remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka sebagai nir sadar akan lingkungan pada lebih kurang mereka, lantaran
kebanyakan menghabiskan saat pada internet. Hal ini bisa menyebabkan
sebagai kurang berempati pada global konkret.
2. Menjadikan seseorang remaja sebagai malas belajar lantaran tak jarang
memakai media umum buat bermain game yg terdapat pada situs tadi.
Instagram menyediakan layanan game yg menciptakan remaja sebagai
kecanduan game.
3. Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja waktu ini. Dengan adanya
media umum, semakin poly para remaja yg memakai bahasa yg nir
sepantasnya. Dan bagi remaja yg masih polos, tentu akan menduga bahwa
bahasa tadi merupakan bahasa terkini anak zaman kini
Bagi remaja, nir terdapat anggaran ejaan & rapikan bahasa pada situs media
umum. Hal ini menciptakan mereka semakin sulit buat membedakan antara
berkomunikasi pada situs media umum & pada global konkret. Seseorang yg
menghabiskan waktunya pada depan personal komputer akan sporadis berolahraga
sebagai akibatnya kecanduan kegiatan ini bisa menyebabkan syarat fisik yg lemah,
bahkan bisa menyebabkan obesitas Kerusakan fisik pula sangat mungkin terjadi. Jika
memakai mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari,
seorang bisa mengalami cedera tekanan yg berulang-ulang. Penyakit punggung pula
adalah hal yg generik terjadi, dalam orang-orang yg menghabiskan poly saat duduk
pada depan meja personal komputer. (Felita (2016))
Sebagaimana dijelaskan diatas, penulis bisa menyimpulkan bahwa selain
mempunyai efek positif, media umum dikalangan remaja pula berdampak negatif,
yaitu bisa menciptakan remaja lebih mementingkan diri sendiri, berakibat seseorang
remaja sebagai malas belajar, mengakibatkan kurangnya sopan santun, semakin
sulitnya remaja membedakan antara berkomunikasi pada situs media umum & pada
global konkret & kerusakan fisik pula sangat mungkin terjadi. (Tegal 2017)
C. Cara Mengatasi Kecenderungan Remaja Pada Media Sosial
Solusi yg pertama kali merupakan berusaha buat membatasi diri, dimana bila
para remaja telah kecanduan menggunakan media umum, maka wajib membatasi
ketika aksesnya, mulai kurangi bermain game & update status. Mulai mencari
kesibukan yg lain contohnya misalnya bermain beserta sahabat-sahabat pada global
konkret, ikut organisasi juga mengerjakan tugas-tugas berdasarkan sekolah. (Ainiyah
2018)
Peran orang tua sangatlah krusial, walau orang tua nir memakai media umum,
namun orang tua wajib lebih menjaga lingkungan & pergaulan anak-anaknya dibantu
menggunakan teman-teman terdekatnya sebagai akibatnya bila terdapat konduite
berdasarkan anaknya tadi berbeda, maka orang tua wajib tanggap & mencoba
menghubungi teman terdekatnya. (Djamal (2017))
Gambar 3 Kecanduan media sosial pada anak

Mungkin bagi orang tua yg belum mengerti mengenai teknologi internet,


mempelajarinya adalah tantangan tersendiri. Tetapi, supaya bisa memantau anaknnya,
sedikitnya para orang tua wajib mengerti mengenai internet. Belajarlah mengenai
bagaimana memakai email, chating atau mempunyai akun media umum. Dengan
mengetahuinya, para orang tua jua bisa mengajari anaknya mengenai hal ini. Bahkan
orang tua bisa sebagai sahabat anaknya dimedia sosial, sebagai akibatnya sanggup
sekaligus memantau setiap update yg dilakukan anaknya pada media umum. Orang
tua jua seharusnya memberitahukan mengenai bahaya yg mengintai pada penggunaan
media umum. Orang tua wajib mengingatkan anakya bahwa walaupun media umum
menarik, mereka wajib menyangsikan bahaya media umum. Salah satu caranya
merupakan menggunakan mengingatkan supaya mereka nir memberitahukan data
langsung secara lengkap pada orang yg baru dikenal & jangan mencantumkannya
pada profil langsung. Peran orang tua selanjutnya merupakan memberitahukan
anaknya supaya nir mendapat seluruh orang yg ingin sebagai sahabat pada situs
media sosialnya. (Felita (2016))
Para orang tua jua nir boleh membiarkan anaknya mengakses internet tanpa
pantauan secara langsung. Para orang tua yg meletakkan personal komputer
menggunakan akses internet dalam kamar anaknya adalah kesalahan akbar yg
dilakukan orang tua. Anak yg belum mengerti sepenuhnya mengenai bahaya media
umum, bisa secara membisu-membisu mengaksesnya tanpa sepengetahuan orang
tuanya. Di kamar tidur, anak bisa secara bebas mengakses media umum tanpa
diketahui. Untuk mengurangi dampak hal ini, usahakan personal komputer
diletakkan dalam loka yg ramai, contohnya pada ruang keluarga. (Aprilia 2020)
Tidaklah krusial buat mempunyai sahabat yg poly pada global maya. Lantaran
bila terdapat orang asing diterima menjadi sahabat media umum, maka orang asing
ini bisa lebih gampang mengakses profil & aneka macam liputan para kaum remaja.
Para remaja nir boleh juga telalu akrab menggunakan sahabat pada internet atau
bahkan menjalin interaksi yg berfokus hanya lantaran tertarik dalam wajahnya,
keahliannya atau hal lain yg belum tentu benar. Memiliki sahabat pada global konkret
jauh lebih terjamin dibanding bergaul menggunakan orang yg muungkin
menyembunyikan bukti diri aslinya pada global maya. (Tegal 2017)
Beberapa alternatif buat mengatasi kesamaan para kalangan remaja pada media
umum diantaranya menjadi berikut :
1. Mengetahui masalahnya
Bagi sebagian orang waktu merasa galau & gelisah akan berkurang bila,
berinteraksi menggunakan media umum. Masalah misalnya ini yg wajib
ditemukan & menggantikan menggunakan hal lain yg lebih positif lagi.
2. Ubah pola norma online
apabila norma para kalangan remaja menghabiskan ketika seharian buat
online pada media umum yg belum tentu arahnya, maka kita wajib mulai
merubah norma itu menggunakan menciptakan pola baru dimana contohnya,
membaca email menjadi prioritas, dilanjutkan menggunakan membaca liputan
kabar selesainya itu kita wajib mulai berani buat nir melakukan hal-hal yg nir
sebagai prioritas, tetapi anggaran yg dibentuk itu wajib dipatuhi. (Woran
2021)
3. Atur ulang jadwal rutinitas
Biasanya para remaja yg kecanduan pada media umum nir memiliki jadwal yg
teratur pada kesehariannya. Oleh lantaran itu, para remaja wajib mulai
mengatur ulang jadwal rutinitasnya menggunakan baik & seimbang, antara
kewajiban & hak.
Dari pendapat diatas, penulis bisa menyimpulkan bahwa pada mengatasi
kesamaan remaja pada media umum kiprah orang tua sangat dibutuhkan, baik pada
mengontrol, mengawasi, juga mendidik anaknya. Selain itu, cara mengatasi kesamaan
remaja pada media umum yaitu mengetahui masalahnya, ubah pola norma online &
atur ulang jadwal rutinitas.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat
curhat dan tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat
cepat. Di media sosial, remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan,
perasaan, dan lain-lain. Para remaja sering mengabadikan moment-moment penting
dengan kamera handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial, agar teman-
teman maya mereka tahu bahwa dia sedang di suatu tempat atau sedang melakukan
sesuatu hal. Pengalaman membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan
perasaannya di media sosial, baik itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia, mereka
akan saling sindir dan bahkan akan memperburuk keadaan. Dampak positif
penggunaan media sosial diantaranya adalah banyak para remaja yang menggunakan
media sosial untuk memasarkan iklannya. Dampak negatif penggunaan sosial media
di kalangan para remaja diantaranya adalah banyak para remaja yang kecanduan
untuk menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan
produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang.
Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan media
sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak-anaknya
dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku dari anaknya
tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba menghubungi sahabat
terdekatnya.

B. Saran
Media sosial memang baik untuk remaja, karena di media sosial mereka akan
mendapatkan banyak teman informasi dan sebagainya. Tetapi, para remaja harus
dapat membagi waktu antara orang tua, belajar, dan teman yang berada didunia nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, N. “Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media
Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial.” jurnal Pendidikan Islam
Indonesia, 2018: 2(2), 221-236.

Aprilia, R., Sriati, A., & Hendrawati, S. “Tingkat kecanduan media sosial pada
remaja.” Journal of Nursing Care, 2020: 3(1).

Djamal, M. N. A. “Pengaruh Intensitas Penggunaan Sosial Media Instagram


Terhadap Perilaku Seksual Remaja.” (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung)., (2017).

Felita, P., Siahaja, C., Wijaya, V., Melisa, G., Chandra, M., & Dahesihsari, R.
“Pemakaian media sosial dan self concept pada remaja.” Manasa-old, (2016):
5(1), 30-41.

Mahendra, I. T. “Peran media sosial instagram dalam pembentukan kepribadian


remaja usia 12-17 tahun di Kelurahan Kebalen Kecamatan Babelan
Kabupaten Bekasi.” (Bachelor's thesis, fitk)., t.thn.: 2017.

Putri, W. S. R., Nurwati, N., & Budiarti, M. “Pengaruh media sosial terhadap
perilaku remaja.” Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
2017: 3(1).

Tegal, H. F. A. B. “Perilaku penggunaan media sosial pada kalangan remaja.”


ndonesian Journal on Software Engineering (IJSE), 2017: 3(2).

Woran, K., Kundre, R. M., & Pondaag, F. A. “Analisis Hubungan Penggunaan Media
Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja. .” Analisis Hubungan
Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja. , 2021: 1-10.

Anda mungkin juga menyukai